Krishnamurti Subtitles home


BR78D1 - Apakah Anda mewaspadai struktur dari Anda sendiri?
Dialog Umum ke-1
Brockwood Park, UK
29 Agustus 1978



0:38 K: This is supposed to be a discussion or a dialogue a dialogue being a conversation between two people. And as that is impossible to have a conversation with two people including so many perhaps we could take a problem which may affect all of us and discuss it as though it were between two people. Or we could turn this into a question and answer meeting. So which would you like? Discussion generally ends up in an argument which would be rather futile offering one opinion against another one judgement against another and so on. But whereas a dialogue a conversation between two people who are friends who are concerned about a problem which is mutual and perhaps they can talk over their problems deeply quietly, seriously and with a sense of humour. Or we could turn this into a question and answer meeting. There too, again, what kind of question one asks who is asking, what is the purpose of asking and who is going to answer the question and so on - all that is involved in all this. So which would you like, or think it proper to either question, dialogue or discussion? K:Ini sebenarnya dimaksudkan sebagai suatu diskusi... atau suatu dialog... suatu dialog yang merupakan percakapan di antara dua orang. Dan karena itu tidak bisa... untuk mengadakan percakapan dengan dua orang mencakup begitu banyak... mungkin kita bisa ambil suatu masalah... yang mungkin menyentuh kita semua... dan membicarakannya seakan-akan itu di antara dua orang. Atau kita bisa mengubahnya menjadi pertemuan tanya-jawab. Jadi, yang mana yang Anda sukai? Diskusi... umumnya berakhir menjadi suatu argumen... yang akan menjadi agak sia-sia... mengajukan satu pendapat terhadap pendapat lainnya... satu penilaian terhadap penilaian lainnya dan sebagainya. Tapi, sebaliknya suatu dialog... suatu percakapan antara dua orang... yang berteman... yang peduli perihal suatu masalah yang dimiliki bersama... dan mungkin mereka bisa memperbincangkan... masalah mereka secara mendalam... secara tenang, serius dan dengan suatu rasa humor. Atau kita bisa mengubah ini menjadi suatu pertemuan tanya dan jawab. Di situ juga, sekali lagi,... jenis pertanyaan apa yang seseorang tanyakan... siapa yang sedang bertanya, apa tujuannya... dan siapa yang akan menjawab pertanyaannya... dan sebagainya - semuanya itu terlibat di dalamnya. Jadi, apa yang anda inginkan, atau pikir sebaiknya... untuk mempertanyakan, dialog atau diskusi?
3:04 Q: Dialogue. Q:Dialog.
3:09 K: If it is to be a dialogue what shall we talk about remembering a dialogue is between two people a conversation amicable, easy, quiet and penetrating? So what shall we talk over together? K:Jika ini dijadikan suatu dialog... apakah yang akan kita bicarakan... mengingat suatu dialog adalah di antara dua orang... suatu percakapan bersahabat, mudah, tenang dan menembus ke dalam? Jadi apa yang bersama-sama akan kita bicarakan?
3:43 Q: Sir, I would like to ask a question, not necessarily a dialogue. You were saying yesterday that the chaos and the violence in the world is a result of our everyday lives. But I don't think it is easy as all that. If you take the spectrum, at one end of the spectrum you put Hitler and at the other end of the spectrum you put a person like Schweitzer then you have two people who are doing something quite different: one person is trying to help humanity and the other person is trying to destroy humanity. Now if you leave that aside for a moment: take any one person in this tent give them the right environment, the right job they are free of conflict, they are not hooked on religion or dope and they get cancer. Now the conventional religious view would say that it is an act of god, which is obviously crackers. But you could say this person has a disposition towards a disease. Now it does appear to me that in the world today there are people who are definitely for the forces of good and those for the forces of destruction. Q:Tuan, Saya mau menanyakan suatu pertanyaan, tidak harus suatu dialog. Anda kemarin mengatakan, bahwa kekacauan... dan kekerasan di dunia adalah hasil dari kehidupan kita sehari-hari. Tapi saya tidak berpikir itu adalah mudah seperti itu semuanya. Jika Anda mengambil suatu spektrum, di satu ujung dari spektrum itu... Anda tempatkan Hitler dan di ujung lainnya dari spektrum itu... Anda tempatkan seseorang seperti Schweitzer... maka Anda mempunyai dua orang yang melakukan sesuatu yang amat berbeda: satu orang mencoba membantu kemanusiaan... dan orang lainnya berusaha untuk menghancurkan kemanusiaan. Sekarang, jika Anda sisihkan itu sejenak:... ambillah salah satu orang di dalam tenda ini... berikan mereka lingkungan yang tepat, pekerjaan yang tepat... mereka bebas dari konflik, mereka tidak terpikat pada agama... atau pada obat bius dan mereka mendapatkan kanker. Sekarang pandangan religius konvensional akan mengatakan... bahwa itu adalah suatu tindakan Tuhan,... yang jelas adalah pandangan teramat bodoh. Tapi Anda dapat mengatakan bahwa orang ini... mempunyai disposisi menuju ke suatu penyakit. Sekarang tampak bagi saya bahwa di dalam dunia saat ini... ada orang-orang yang nyata memihak pada kekuatan-kekuatan... yang baik dan mereka yang memihak pada kekuatan-kekuatan kehancuran.
4:54 K: The gentleman asks why do you say the world is in chaos because we are in chaos, each one of us: uncertain, argumentative, greedy, selfish, violent which perhaps may project in the world bearing in mind that we are the world we are not different from the world. And there are good people, the questioner says and there are some bad people, bad guys and good guys and would it be erroneous on your part to say that because we live in our own particular individual lives rather violent, ugly and so on, that maybe quite inaccurate. That's right, sir? K:Tuan itu menanyakan karena apa Anda berkata bahwa dunia... berada dalam kekacauan karena kita berada dalam kekacauan,... setiap diri kita:... ragu-ragu, suka bertentangan, rakus, egois, keras... yang mungkin terproyeksikan dalam dunia... mengingat bahwa kita adalah dunia... kita tidak berbeda dari dunia. Dan ada orang-orang baik, penanya itu mengatakan... dan ada beberapa manusia jahat, orang-orang jahat... dan orang-orang baik... dan apakah tidak salah di pihak Anda untuk mengatakan... bahwa sebab kita hidup di dalam... kehidupan individual tertentu dari diri kita... agak keras, buruk dan sebagainya, itu mungkin tidak begitu akurat. Benar demikian, Tuan?
6:06 What other questions would you like to discuss, talk over? Pertanyaan-pertanyaan apa lainnya yang ingin anda diskusikan,... bicarakan?
6:10 Q: I would like to ask a question, if I may. I was churning over in my mind what you said yesterday about registering memories. And what concerned me was if you were to ask me a question if I was to totally experience what you were saying to me that at the end of the question if I had totally experienced it that I wouldn't know that you had asked me a question in order to be able to answer it. And what I would like to ask you is: is it possible that we have two parts to our communication which are the two hemispheres of the brain one which only receives and which totally registers all the time and the other part which transmits which in fact we need not register because if we experience that we need not register it. Is it possible that - my mind has gone a blank now, sorry. (Laughter) When we receive we are not able to blot out that memory that it is there totally and that in fact it is our choice whether we use one side of the brain or the other and to what extent we use each side of the brain. Q:Saya ingin menanyakan suatu pertanyaan, jika saya boleh. Saya memutar otak saya perihal apa yang Anda katakan kemarin... perihal pencatatan kenangan-kenangan. Dan apa yang saya prihatinkan... adalah andaikata Anda menanyakan suatu pertanyaan pada saya... jika saya benar secara total mengalami... apa yang Anda sedang katakan pada saya... bahwa pada akhir dari pertanyaan... jika saya benar secara total mengalaminya... bahwa saya tidak akan tahu bahwa... Anda telah menanyakan suatu pertanyaan pada saya... supaya mampu menjawabnya. Dan apa yang ingin saya tanyakan pada Anda adalah:... apakah mungkin bahwa kita mempunyai dua bagian pada komunikasi kita... yang merupakan dua belahan dari otak... satu belahan yang hanya menerima dan yang... secara total mencatat sepanjang waktu... dan belahan lainnya yang metransmisikan... yang sebenarnya kita tidak perlu mencatat... karena jika kita mengalaminya, kita tidak perlu mencatatnya. Apakah mungkin bahwa ... - pikiran saya telah menjadi kosong sekarang, maaf. (Tertawa) Ketika kita menerima, kita tidak mampu menghapus memori itu... bahwa dia itu secara mutlak ada di situ dan bahwa kenyataannya... adalah pilihan kita apakah kita menggunakan satu sisi dari otak... atau bagian lainnya dan sejauh mana kita pakai setiap sisi dari otak.
7:36 K: The questioner says there are two spheres in our brain one that is receiving, registering, memorising and the other part, perhaps the other part which is more free, which is not conditioned and therefore there is this duality going on in us. And memory, remembrance of a particular of this sphere is necessary. That is his question. K:Penanya mengatakan di situ ada dua belahan dalam otak kita... satu yang menerima, mencatat, mengingat... dan bagian lainnya, mungkin bagian lain itu... yang lebih bebas, yang tidak terkondisi... dan karenanya ada dualitas ini yang berlangsung di dalam diri kita. Dan memori, kenangan akan sesuatu dari belahan ini adalah perlu. Itu adalah pertanyaannya.
8:20 Any other question? Ada pertanyaan lain?
8:22 Q: Yes, would you please talk about the problem that arises when the intensity of one's feelings and emotions block one's awareness of thought. Q:Ya, dapatkah Anda bicara perihal masalah... yang timbul ketika intensitas dari perasaan-perasaan seseorang... dan emosi-emosi menghalangi kewas- padaan seseorang akan pikirannya.
8:37 K: When one's emotions and sentiments and reactions which are intense and strong, block a perception, what is one to do? K:Ketika emosi-emosi dan... sentimen-sentimen dan reaksi-reaksi seseorang... yang intens dan kuat,... menghalangi suatu persepsi, apa yang seseorang harus lakukan?
8:57 Q: I understood that meditation is a way of life all day so you think there is no need to sit down in lotus position at certain times. That is one thing. And the other thing is when we return from here and we are all alone in a crowd where do we find the strength to keep on? I feel lost.

K: Yes. Is it necessary to sit in a certain posture lotus posture introduced from India and the East is it necessary to sit that way to meditate? And is it necessary to set aside a certain part of the day to have - daydreams! (Laughter)
Q:Saya paham bahwa meditasi adalah cara hidup sepanjang hari... jadi Anda pikir tidaklah ada perlunya untuk duduk... dalam posisi lotus pada waktu-waktu tertentu. Itu satu hal. Dan hal lainnya adalah ketika kita kembali dari sini... dan kita seorang diri di tengah orang banyak... di mana kita menemukan kekuatan untuk bertahan? Saya berasa bingung.

K:Ya. Apakah perlu untuk duduk dalam posisi tertentu... posisi teratai yang diperkenalkan dari India dan Dunia Timur... apakah perlu untuk duduk dalam cara itu untuk bermeditasi? Dan apakah perlu untuk menyisihkan bagian tertentu... dari hari untuk mempunyai - lamunan! (Tertawa)
9:48 Q: No, to breathing. Q:Tidak, pada pernafasan.
9:51 K: I understand (laughs), I was only joking. And how is one to have, when one leaves here to have the strength to face all one's solitude loneliness, all the travail of life. That is the question.

Q: To keep on this way of life.
K:Saya paham (tertawa), saya hanya bercanda. Dan bagaimana seseorang untuk memiliki,... ketika seseorang meninggalkan tempat ini... untuk memiliki kekuatan untuk meng- hadapi ketersendirian seseorang... kesepian, semua penderitaan kehidupan. Itulah pertanyaannya.

Q:Untuk meneruskan cara hidup ini.
10:21 K: Yes. K:Ya.
10:25 Q: Do you see any relation between the awareness and trust, faith? Q:Apakah Anda melihat adanya hubungan antara kewaspadaan... dan kepercayaan, iman?
10:35 K: Faith? Oh, do you see any difference between otherness and faith. I don't know what it is about - doesn't matter. K:Iman? Oh, apakah Anda melihat adanya perbedaan... antara 'keadaan lainnya' dan iman? Saya tidak tahu perihal apa ini - tidak masalah.
10:44 Q: Awareness. Q:Kewaspadaan.
10:56 Q: Relationship between faith and awareness. Q:Hubungan antara iman dan kewaspadaan.
11:02 K: That's the correct - sir, sorry. What is the relationship between awareness and faith. Yes sir? K:Itu adalah yang benar - Tuan, maaf. Apakah hubungan antara kewaspadaan dan iman. Ya Tuan?
11:15 Q: I would very much like to ask a question connected with the first question. This is that one can see fairly clearly that one's own psychological pain the pain in the world as a whole is caused by us, a projection. But it seems that there is pain in the universe as a whole not caused by human beings. The sort of thing I refer to is the the genetic imperfection perhaps with children being born with frightful diseases which one cannot put to human beings. In other words a slightly imperfect universe which causes pain. This is quite a problem when we think about it. Q:Saya ingin sekali menanyakan suatu pertanyaan... sehubungan dengan pertanyaan yang pertama. Ini adalah sesuatu yang seseorang dapat melihat dengan cukup jelas... bahwa sakit psikologis seseorang... derita di dunia sebagai keseluruhan disebabkan oleh kita, suatu proyeksi. Tapi tampaknya bahwa ada derita di alam semesta... sebagai keseluruhannya tidak disebabkan oleh umat manusia. Hal seperti ini yang saya maksudkan adalah... ketidak-sempurnaan genetik barangkali pada anak-anak... yang dilahirkan dengan penyakit- penyakit yang menakutkan... yang seseorang tidak dapat limpahkan pada mahluk manusia. Dengan kata lain, suatu agak kurang sempurnanya... alam semesta yang menyebabkan derita. Ini merupakan masalah yang cukup rumit bilamana kita memikirkannya.
12:02 K: If I understood the question rightly may I put it in my own words, sir to see that we understand each other? That there is not only individual suffering each person suffers in different ways but also there seems to be a universal suffering a global suffering - children are born deformed mentally retarded and so on, so on. K:Kalau saya benar mengerti pertanyaannya... bolehkah saya memakai kata-kata saya sendiri, Tuan... untuk melihat apakah kita saling memahami? Bahwa tidak hanya terdapat derita individual... setiap orang menderita dalam cara-cara yang berbeda... tapi tampaknya juga ada derita yang universal... suatu derita global - anak-anak dilahirkan cacat... retardasi mental dan sebagainya, dan sebagainya.
12:35 Now just a minute please - which of these questions do you want to discuss? Which is, first, the question that gentleman asked: you may be in error when you say that because we live in chaos and uncertainty and violence and so we create a world that is chaotic violent and so on, that may be a wrong question. Are you exact in saying that? I have reduced it to a small thing, sir. And the other question is: do we have to sit in meditation in a particular posture lotus as it is called in India and it is brought over into this country. And the other is, your question emotions and sentiments which are intense come in the way of observation, clarity and awareness. And the other question is: what is the relationship between awareness and faith? And that question that gentleman put, which is: there is not only human, particular human suffering but there is global, universal suffering. Now which of these questions? Sekarang, mohon sebentar - yang mana di antara... pertanyaan-pertanyaan ini yang Anda ingin diskusikan? Yang, pertama, pertanyaan yang Tuan itu ajukan:... Anda mungkin salah ketika Anda mengatakan bahwa... karena kita hidup dalam kekacauan dan ketidak-pastian serta kekerasan... dan karenanya kita menciptakan suatu dunia yang kacau... keras dan sebagainya, bahwa itu mungkin sebuah pertanyaan yang salah. Apakah Anda tepat dengan berkata demikian? Saya telah mereduksikannya menjadi suatu hal yang kecil, Tuan. Dan pertanyaan yang lainnya adalah:... apakah kita harus duduk dalam meditasi dalam posisi tertentu... posisi teratai seperti disebut demikian di India... dan dibawa masuk ke dalam negara ini. Dan yang lainnya, pertanyaan Anda... emosi-emosi dan sentimen-sentimen yang intens adanya... menghalangi jalur observasi, kejelasan dan kewaspadaan. Dan pertanyaan lainnya adalah: apakah hubungan antara kewaspadaan dan iman? Dan pertanyaan yang diajukan oleh Tuan itu, yang adalah:... di situ tidak hanya manusia, penderitaan khusus manusia... namun ada penderitaan global, universal. Sekarang, yang mana di antara pertanyaan-pertanyaan ini?
14:25 Q: What about loneliness? Q:Bagaimana perihal kesepian?
14:28 K: Nobody asked about loneliness, I introduced it. K:Tidak ada yang menanyakan tentang kesepian, saya yang mengajukannya.
14:34 Q: The question about registration, the two sides of the brain. Q:Pertanyaan perihal pencatatan, dua sisi dari otak.
14:39 K: Oh, yes, I beg your pardon - quite right. K:Oh, ya, saya mohon maaf - sungguh benar.
14:43 Q: Sir, one more question.

K: Wait a minute sir. Let me That gentleman asked that perhaps two spheres in the brain one that registers, remembers, accumulates knowledge experience, cultivates memory and so on the other part may be unconditioned. What is the relationship between the two? That is right sir? Now no more questions.
Q:Tuan, satu buah pertanyaan lagi.

K:Tunggu sebentar Tuan. Izinkan saya... Tuan itu bertanya bahwa mungkin dua belahan dalam otak... satu belahan yang mencatat, meng- ingat, mengakumulasi pengetahuan... pengalaman, memupuk memori dan sebagainya... belahan lainnya mungkin tidak terkondisi. Apakah hubungannya di antara keduanya? Itu benar Tuan? Sekarang tidak ada pertanyaan lagi.
15:20 Q: One more question. What is the source of urgency, energy to go into all these questions? Q:Satu pertanyaan lagi. Apakah sumber dari urgensi,... energi untuk mempelajari semua pertanyaan ini?
15:31 K: What is the source, the drive, the push, the pressure why should one be interested in all these things? K:Apakah sumber, dorongan, desakan, tekanan... mengapa seseorang harus tertarik dalam semua hal ini?
15:46 Q: And sir, what is the beginning of memory and is there a point in time when the mind sees the age of a problem? Q:Dan Tuan, apakah awal dari memori... dan apakah ada satu titik dalam waktu... ketika batin melihat usia dari suatu masalah?
15:55 K: What is the beginning of memory and what is K:Apakah awal dari memori dan apakah...
15:58 Q: Is there a point in time when the mind sees the age of a problem, like fear being older than jealousy? Q:Apakah ada satu titik dalam waktu ketika batin... melihat usia dari suatu masalah, seperti... rasa takut lebih tua usianya dari kecemburuan?
16:08 K: I don't quite understand. K:Saya kurang paham.
16:10 Q: I can see fear is older than jealousy. There are times when I can see the age of a problem. It is a rather serious question about reincarnation. Q:Saya bisa melihat rasa takut lebih tua usianya dari kecemburuan. Ada saat-saatnya ketika saya bisa melihat usia dari suatu masalah. Ini adalah suatu masalah yang agak serius perihal reinkarnasi.
16:24 K: Ah, you want to discuss reincarnation. Now which of these questions would you like to talk over together? K:Ah, Anda ingin membicarakan reinkarnasi. Sekarang, yang mana di antara pertanyaan-pertanyaan ini yang... Anda ingin bicarakan bersama?
16:33 Q: Global suffering.

Q: Emotions.
Q:Penderitaan global.

Q:Emosi-emosi.
16:37 K: You decide. (Laughter) K:Anda putuskan. (Tertawa)
16:42 Q: Emotions. Q:Emosi-emosi
16:44 Q: The use of energy.

Q: Reincarnation.
Q:Penggunaan energi.

Q:Reinkarnasi.
16:48 Q: Krishnaji, could you deal with them all in some way by answering one question? (Laughter) Q:Krishnaji, dapatkah Anda menanggapi semuanya itu... dengan suatu cara tertentu dengan menjawab satu pertanyaan? (Tertawa)
16:59 K: The questioner asks: could you include all these questions in one question, in one statement? Perhaps we could, and that K:Penanya itu bertanya: dapatkah Anda mencakup semua pertanyaan ini... dalam satu pertanyaan, dalam satu pernyataan? Mungkin kita dapat, dan itu...
17:18 Q: You said that you should forget the past and Q:Anda mengatakan bahwa Anda harus melupakan masa lampau dan...
17:23 K: I never said we could forget the past sir. K:Saya tidak pernah mengatakan bahwa kita... dapat melupakan masa lampau, Tuan.
17:25 Q: You should forget the past, you said it the day before yesterday. Q:Anda harus melupakan masa lampau, Anda katakan itu kemarin dulu.
17:28 K: No, I did not. K:Tidak, saya tidak mengatakannya.
17:29 Q: When you have got suffering you have got injured finger or that comes in your memory it's memorising and the past is difficult to forget, you see. I want to know how we can forget the past. Q:Ketika Anda mengalami penderitaan, jari Anda terluka atau... itu masuk dalam memori Anda... itu adalah mengingat-ingat... dan masa lampau, Anda lihat, sulit untuk dilupakan. Saya ingin tahu bagaimana kita dapat melupakan masa lampau.
17:46 K: I did not forgive me for contradicting you sir but I did not say forget the past. You can't forget the past. We will go into all this by taking one question which perhaps will include all others. Shall we take? Now which shall it be? Just think it out sir. Look we have had several problems put to us and the gentleman suggests that we should perhaps by investigating one question one statement, we could perhaps include all the others. I think that it could be done. But which shall we take which will include all the others? K:Saya tidak, maafkan saya untuk membantah Anda, Tuan... namun saya tidak mengatakan, lupakan masa lampau. Anda tidak dapat melupakan masa lampau. Kita akan mempelajari semua ini dengan mengambil satu pertanyaan... yang barangkali akan mencakup semua yang lainnya. Akankah kita lakukan? Sekarang, yang mana? Pertimbangkan itu, Tuan. Lihat, pada kita telah diajukan beberapa masalah... dan Tuan itu mengusulkan bahwa sebaiknya kita... barangkali dengan menyelidiki satu pertanyaan... satu pernyataan, kita mungkin dapat mencakup semua yang lainnya. Saya pikir bahwa itu bisa dilakukan. Tapi yang mana yang akan kita ambil... yang akan mencakup semua yang lainnya?
18:33 Q: Emotions. Q:Emosi-emosi
18:34 K: Just take a second sir. Take just a second. Let's find out. Which question would include all the others? K:Ambil waktu sekejap, Tuan. Ambil waktu sekejab. Mari kita cari tahu. Pertanyaan yang mana yang akan mencakup semua yang lainnya?
18:44 Q: Where do all these questions come from? Q:Dari mana semua pertanyaan ini datangnya?
18:47 Q: We ask where is the thrust of all these questions. Q:Kita bertanya di mana pendorong dari semua pertanyaan ini.
18:51 K: What is the source of all these questions. K:Apa sumber dari semua pertanyaan ini.
18:54 Q: The source of this is the energy which asks the questions. Q:Sumbernya adalah energi yang menanyakan pertanyaan-pertanyaan itu.
18:59 K: Is that what you are asking, interested in the source of the energy that asks all these questions? K:Apakah itu yang Anda sedang tanyakan, tertarik pada... sumber dari energi yang menanyakan semua pertanyaan-pertanyaan ini?
19:07 Q: No. Q:Bukan.
19:08 Q: Could you answer the question: what is insight and by what process does it come about? Q:Dapatkah Anda menjawab pertanyaan: apakah pencerahan... dan melalui proses apa hal itu terwujud?
19:14 K: Sir, look there are so many. K:Tuan, lihat, ada begitu banyak.
19:19 Q: The registration in the mind. Q:Pencatatan dalam batin.
19:23 Q: You decide, or we are never going to start. (Laughter) Q:Anda putuskan, atau kita tidak akan memulainya. (Tertawa)
19:30 K: You are quite right. (Laughter) Could we take up the relationship between awareness faith and emotions, meditation and what is the need of a brain that it should register at all not the two, but the necessity of registering at all. Could we, by taking one question, would that I think we could do it I suggest this, I am not saying it must be that way I suggest that we discuss what is relationship which would include all these. What is the relationship between awareness, faith, meditation the registration, the global suffering of man in which is included the suffering of each one of us. Right? K:Anda benar sekali. (Tertawa) Dapatkah kita mengambil hubungan antara kewaspadaan... iman dan emosi-emosi, meditasi... dan apa perlunya untuk suatu otak... untuk ia bagaimanapun harus mencatatnya... bukan yang dua, tapi perlunya untuk bagaimanapun mencatatnya. Dapatkah kita, dengan mengambil satu pertanyaan, akankah itu... saya kira kita dapat melakukannya... saya mengusulkan ini, saya tidak se- dang berkata harus dengan cara itu... saya usulkan agar kita diskusikan apakah hubungan itu... yang akan mencakup semuanya ini. Apakah hubungannya antara kewaspadaan, iman, meditasi... pencatatannya, penderitaan global dari manusia... di dalam mana termasuk penderitaan setiap orang dari kita. Benar?
20:52 Q: And the registration.

K: And registration - I said that.
Q:Dan pencatatannya.

K:Dan pencatatan - saya telah katakan itu.
20:59 Now, shall we begin by talking about registration and relate that to awareness and to the intensity of our emotions and so on? Right? So we will begin, if we may, if please correct me, I am not the Delphic Oracle if you think we should discuss something else we are willing but let us begin by asking: what is the need of a human mind, brain to register anything at all? First of all, are we aware, know, cognisant of this registering process going on? You understand? I am just beginning with that. Do you, as a human being know, or aware that you are registering? You understand my question? Or you have accepted the statement and then you proceed to question the statement? Are you aware that you register certain things? An unhappy incident of yesterday is registered. Are you aware of this registering process going on? Or you are merely accepting a statement by somebody else? You see the difference? If I accept a statement that you have made and question about that statement, which is one thing whereas if I am aware that I am registering then my question has a different quality to it. Right? So which is it we are doing now? Are we aware that we are registering? Are you aware now, sitting there that you are registering what is being said which means that you are actually listening to what is being said. Right? Are you? Or are you still concerned about why the need for registration? You see the difference? Sekarang, apakah kita akan mulai dengan membicarakan... perihal pencatatan... dan menghubungkannya dengan kewaspadaan... dan dengan intensitas dari emosi-emosi kita dan seterusnya? Benar? Jadi kita akan mulai, kalau kami diperbolehkan, jika... mohon betulkan saya, saya bukan Delphic Oracle... jika Anda pikir kita harus mendiskusikan... sesuatu lainnya, kami bersedia... tapi marilah kita mulai dengan bertanya: apa perlunya dari suatu batin manusia,... otak untuk bagaimanapun mencatat? Pertama-tama apakah kita waspada, tahu, sadar... akan proses berlangsungnya pencatatan ini? Anda paham? Saya baru saja sedang memulai dengan itu. Apakah Anda, sebagai seorang umat manusia... tahu, atau mewaspadainya, bahwa Anda sedang mencatat? Anda paham pertanyaan saya? Atau Anda telah menyetujui pernyataan itu... dan kemudian Anda melanjutkan untuk mempertanyakan pernyataan itu? Anda mewaspadai, bahwa Anda mencatat hal-hal tertentu? Suatu kejadian tidak menyenangkan dari hari kemarin telah dicatat. Apakah Anda mewaspadai sedang berlangsungnya proses pencatatan ini? Atau Anda hanya melulu menyetujui suatu pernyataan oleh orang lain? Anda melihat perbedaannya? Jika saya menyetujui suatu pernyataan yang telah Anda buat... dan mempertanyakan pernyataan itu, yang adalah satu hal... sedangkan jika saya waspada bahwa saya sedang mencatat... maka pertanyaan saya memiliki kualitas yang berbeda. Benar? Jadi, yang mana yang kita lakukan sekarang? Apakah kita mewaspadai bahwa kita sedang mencatat? Apakah Anda sekarang waspada, sedang duduk di sana... bahwa Anda sedang mencatat apa yang sedang dikatakan... yang berarti bahwa Anda secara aktual sedang mendengarkan... pada apa yang sedang dikatakan... Benar? Demikiankah Anda? Atau Anda masih terganggu perihal sebab apa kebutuhan untuk mencatat? Anda melihat perbedaannya?
24:03 Can we proceed this way, slowly? Dapatkah kita melanjutkan cara ini, perlahan-lahan?
24:15 Q: Sir, one is aware that one holds on to what is being said. Q:Tuan, seseorang sadar bahwa dia bertaut... pada apa yang sedang dikatakan.
24:18 K: Yes, that is it. One is aware that one holds to what is being said. Now why does one hold on to what is being said? When the speaker says there is no speaker you are listening to yourself you are investigating yourself why do you hold on to a statement made by this person? which means you are not actually listening to yourself. K:Ya, itulah. Seseorang sadar bahwa dia bertaut pada apa yang sedang dikatakan. Sekarang, mengapa seseorang bertaut pada apa yang sedang dikatakan? Ketika pembicara mengatakan bahwa tidak ada pembicara... Anda sedang mendengarkan diri Anda sendiri... Anda sedang menyelidiki Anda sendiri... mengapa Anda bertaut pada suatu per- nyataan yang dibuat oleh orang ini? Yang berarti Anda sebenarnya tidak sedang mendengarkan Anda sendiri.
24:58 Q: Sir, you want to act on it. Q:Tuan, Anda hendak bertindak padanya.
25:01 K: No, no, which means You see the difference sir? If you are told you are hungry, that is one thing but if you are really hungry that is another. Obviously, right? So which is it? Are you really hungry or you are told you are hungry? Which means, are you aware that you are registering holding on to a statement to a phrase, to some conclusion, to an idea and so on which is registration going on? Right sir? Now why do you want to register what is being said? Because the speaker must have either a reputation or you think he knows something more than you do or you are expecting him to solve your problems so you are depending on another. The other says 'Please, don't depend on anybody, including the speaker' You follow? K:Bukan, bukan, yang berarti... Anda melihat perbedaannya, Tuan? Jika Anda diberitahu Anda lapar, itu adalah satu hal... tapi kalau Anda benar-benar lapar, itu adalah hal lain. Jelas demikian, benar? Jadi yang mana? Apakah Anda benar-benar lapar atau Anda diberitahu bahwa Anda lapar? Yang berarti, apakah Anda waspada bahwa Anda sedang mencatat... bertaut pada suatu pernyataan... pada suatu ungkapan, pada suatu kesimpulan tertentu,... pada suatu ide dan seterusnya... yang berarti adanya suatu pencatatan sedang berlangsung? Benar, Tuan? Sekarang, karena apa Anda ingin mencatat apa yang sedang dikatakan? Karena entah si pembicara mestinya memiliki suatu reputasi... atau Anda pikir dia mengetahui se- suatu lebih banyak dari pada Anda... atau Anda sedang mengharapkan dia memecahkan masalah-masalah Anda... jadi Anda sedang tergantung pada orang lain. Orang lainnya itu berkata... 'Mohon, jangan tergantung pada siapa pun, termasuk si pembicara'... Anda mengikuti?
26:28 So, let us be clear in this matter. Are you aware of the whole momentum, the movement of registration? I mean, you can see a tape recorder registering. Right? Are you similarly aware that you are recording? Or you have been told that you are recording. See the difference? If you are told that you are recording that is one thing it has no value, it is just like a tape you can wipe it out and a new tape can be put in whereas if you discover for yourself that you are registering and ask the question: 'Why am I registering what is the necessity of any kind of registration?' Then we can proceed then we can communicate with each other. But if you are saying, well you said that yesterday about registration I am awfully interested in this idea, let's talk about it. Then it remains merely at the verbal level, it has no meaning. At least for me, it has no meaning whatsoever. Whereas if you say 'I want to find this out, why I register' can we go along that way?

Q: Yes.
Jadi, marilah kita memahami hal ini. Apakah Anda waspada terhadap seluruh momentum gerak dari pencatatn? Maksud saya, Anda dapat melihat suatu pita perekam sedang mencatat. Benar? Apakah Anda secara serupa waspada bahwa Anda sedang mencatat? Ataukah Anda telah diberitahu bahwa Anda sedang mencatat? Melihat perbedaannya? Jika Anda diberitahu Anda sedang mencatat, maka itu adalah satu hal... itu tidak mempunyai nilai, itu adalah hanya sebagai sutu pita... Anda dapat menghapusnya dan satu pita baru dapat dipasang... sedangkan jika Anda temukan untuk diri Anda sendiri... bahwa Anda sedang mencatat dan mengajukan pertanyaan: 'Mengapa saya sedang mencatat... apa perlunya pencatatan dalam bentuk apapun?' Maka kita dapat melanjutkan... maka kita dapat berkomunikasi satu sama lainnya. Tapi kalau Anda berkata, baik... Anda kemarin mengatakan hal itu mengenai pencatatan... saya amat tertarik dalam ide itu, mari kita bicarakannya. Maka itu hanya terjadi pada tingkatan verbal, itu tidak mempunyai arti. Setidaknya bagi saya, itu tidak mempunyai arti apapun. Sedangkan jika Anda berkata... 'Saya ingin menyelidikinya, karena apa saya mencatat" dapatkah kita melalui alur itu?

Q:Ya.
28:03 K: Why do you register, if you are aware of it? Obviously you register when something is dangerous. Right? A precipice, a snake, a dangerous animal, or a dangerous man or a motor coming hurtling towards you, it is danger. You immediately register it, in order to protect. And also you register when there is pleasure. So this process is going on all the time. The registration of everything that is dangerous. Right? And everything that gives one a great pleasure. One can say the registration began with the first man the cave man, however they lived. You can see there they had to register danger otherwise they would be destroyed. So let's find out what is dangerous for us to register and then we can go on to the other. What are the most dangerous things in life that should be registered? Not depending on individual opinions. I wonder if I am making myself clear. K:Karena apa Anda mencatat, jika Anda mewaspadainya? Jelas Anda mencatat jika sesuatu adalah berbahaya. Benar? Suatu jurang, seekor ular, seekor hewan berbahaya,... atau seorang pria berbahaya... atau suatu motor meluncur laju ke arah Anda, itu bahaya. Anda segera mencatatnya, agar melindungi diri. Dan juga Anda mencatat ketika ada kesenangan. Jadi proses ini berlangsung sepanjang waktu. Pencatatan dari semuanya yang berbahaya. Benar? Dan semuanya yang memberikan suatu kesenangan yang besar. Seseorang dapat berkata bahwa penca- tatan dimulai dengan orang pertama... orang gua, bagaimanapun mereka hidupnya. Anda dapat melihat di sana mereka harus mencatat bahaya... karena kalau tidak, mereka akan termusnahkan. Jadi mari kita cari tahu, apakah yang berbahaya untuk kita catat... dan kemudian kita lanjutkan ke yang lainnya. Hal-hal apakah yang paling berbahaya dalam hidup yang harus dicatat? Tidak tergantung pada pendapat-pendapat perseorangan. Saya bertanya-tanya apakah saya telah membuat diri saya jelas.
29:49 Q: Yes. Yes. Q:Ya. Ya.
29:51 K: Because to me one thing may be most dangerous and to you, you say that is too silly. So it must be a common factor for a human being whose necessity is to register danger and therefore avoid. Right? Danger means avoiding, not going near it not touching it, not be involved in it. Right sir? So what is most dangerous for you, us human beings? K:Karena bagi saya sesuatu boleh jadi paling berbahaya... dan bagi Anda, Anda berkata itu adalah terlalu bodoh. Jadi mestinya itu adalah suatu faktor umum untuk seorang makhluk manusia... yang kebutuhan mutlaknya adalah untuk mencatat bahaya... dan karenanya menghindar. Benar? Bahaya berarti menghindarinya, tidak mendekatinya... tidak menjamahnya, tidak melibatkan diri dalamnya. Benar Tuan? Jadi apakah yang paling berbahaya bagi Anda, kita manusia?
30:35 Q: What disturbs the mind. Q:Apa yang menganggu batin.
30:37 K: No, no. Physically. What is most dangerous? Not what disturbs your mind. You are going off into some - please begin at the lowest level. K:Bukan, bukan. Secara lahiriah. Apa yang paling berbahaya? Bukan apa yang mengganggu batin Anda. Anda sedang meluncur ke dalam sesuatu... - mulailah dari tingkatan yang paling bawah.
30:47 Q: That is what disturbs me, that is most dangerous for me. Q:Itulah yang mengganggu saya, itu yang paling berbahaya bagi saya.
30:50 K: You see that's what I was trying to avoid. What is most dangerous for me I said may be not so dangerous for another. So don't look, if I may suggest don't take yourself and say this is my particular danger. See the danger of what is dangerous for man. K:Anda lihat, itu yang saya coba untuk hindari. Apa yang paling berbahaya bagi saya... saya katakan boleh jadi tidak begitu berbahaya bagi orang lain. Jadi jangan melihat, jika saya boleh sarankan... jangan ambil diri Anda dan menga- takan, ini adalah bahaya khas saya. Lihatlah bahaya itu dari apa yang berbahaya bagi orang.
31:13 Q: Physical threat. Q:Ancaman lahiriah.
31:14 Q: Threat to survival. Q:Ancaman untuk kelangsungan hidup.
31:18 K: Yes, which is, non-survival. Not to survive. That means Sorry, I am putting it wrongly. The demand is to survive. Anything that destroys that survival is dangerous. Right? For all human beings, not for me or for you, for all of us. K:Ya, yang adalah, kemusnahan. Tidak bertahan hidup. Itu berarti, maaf, saya salah menuturkannya. Kebutuhannya adalah untuk bertahan hidup. Apapun yang menghancurkan kelang- sungan hidup itu, adalah berbahaya. Benar? Bagi semua makhluk manusia, tidak bagi saya... atau bagi Anda, bagi semua dari kita.
31:47 Q: Why? Q:Mengapa?
31:50 K: Why? Why should we survive. K:Mengapa? Mengapa kita harus bertahan hidup?
31:56 Q: May I restate the question? What is more important than survival? Q:Bolehkah saya mengulangi pertanyaan itu? Apakah yang lebih penting dari pada kelangsungan hidup?
32:01 K: Wait sir, we will come to that slowly. K:Tunggu Tuan, kita akan ke situ secara perlahan-perlahan.
32:03 Q: Sorry.

K: Come to it, sir. Survival, and the lady says why should we survive. No, it is a serious question. Why should we survive? What is the need for survival and this urgency the demand to exist, to survive, to live? Go on sirs, answer it.
Q:Maaf.

K:Ke situlah, Tuan. Kelangsungan hidup, dan ibu itu ber- kata, buat apa kita harus bertahan. Tidak, ini adalah pertanyaan yang serius. Mengapa kita harus bertahan hidup? Apa perlunya untuk kelangsungan hidup dan desakan ini... tuntutan untuk ada, untuk selamat, untuk hidup? Teruskan Tuan, jawablah.
32:36 Q: Instinct. Q:Naluri.
32:40 K: Instinct. That is not it. The birds have the instinct to survive, the animals the reptiles, the most elemental you know everything demands survival. K:Naluri. Bukan itu. Burung-burung mempunyai naluri untuk bertahan hidup, hewan-hewan... binatang melata, hewan-hewan yang paling sederhana... Anda tahu, semuanya menuntut kelangsungan hidup.
32:57 Q: Pleasure in life. Q:Kesenangan dalam hidup.
33:01 Q: Fear of death. Q:Takut akan mati.
33:05 K: Fear. K:Rasa takut.
33:07 Q: Because we think it is important to survive. Q:Karena kita berpikir adalah penting untuk bertahan hidup.
33:11 K: I don't see why you even ask that question: what is the necessity of survival. Here you are! If you hadn't demanded to survive you wouldn't be here and I wouldn't be here, none of us would be here not the parents would produce us, they wouldn't exist either. So the world wouldn't exist. So anything that is dangerous to survival we must register. Right? Physically a car coming towards us we jump out of the way. Right? So there must be some kind of registration to protect the organism. Right? To have a roof, to have clothes, to have food that's apparently natural in every living thing. And so we avoid anything that is dangerous. Right? K:Saya tidak melihat karena apa Anda bahkan menanyakan pertanyaan itu:... apa perlunya kelangsungan hidup. Di sini Anda berada! Jika Anda tidak menuntut untuk bertahan hidup,... Anda tidak akan berada di sini... dan saya tidak akan berada di sini,... tidak seorang pun dari kita akan berada di sini... bukan orang-tua yang melahirkan kita, mereka pun tidak akan ada. Jadi dunia tidak akan ada. Jadi segala sesuatu yang berbahaya... untuk kelangsungan hidup harus kita catat. Benar? Secara lahiriah jika sebuah mobil mendekati kearah kita,... kita akan melompat menghindar. Benar? Jadi mesti ada suatu bentuk penca- tatan agar melindungi organisme. Benar? Untuk mempunyai atap, mempunyai pakaian, mempunyai makanan... itu jelas wajar dalam semua makhluk hidup. Dan kita menghindari apapun yang berbahaya. Benar?
34:29 Let's go into it a little more. Is belief dangerous for physical survival? Mari kita pelajari hal ini sedikit lebih lanjut. Apakah kepercayaan berbahaya bagi kelangsungn hidup badaniah?
34:41 Q: Yes. Q:Ya.
34:44 K: So you have no belief. K:Jadi Anda tidak mempunyai kepercayaan.
34:47 Q: I've a particular belief a conditioned belief which does not Q:Saya mempunyai suatu kepercayaan tertentu... suatu kepercayaan yang terkondisi yang tidak...
34:52 K: I understand sir, I understand. I believe in something or in some idea, in some goal, and so on - a belief so I am asking each one of us, I am asking: is belief a danger to physical survival? K:Saya paham Tuan, Saya paham. Saya percaya pada sesuatu... atau pada ide tertentu,... pada tujuan tertentu, dan seterusnya - suatu kepercayaan... jadi saya sedang bertanya pada setiap orang dari kita,... saya sedang bertanya:... apakah kepercayaan suatu bahaya untuk kelangsungan hidup lahiriah?
35:12 Q: No.

Q: It may be.
Q:Tidak.

Q:Mungkin.
35:14 Q: In Northern Ireland. Q:Di Irlandia Utara.
35:20 K: In Northern Ireland. K:Di Irlandia Utara.
35:25 Q: Let's not get into politics right now please. Q:Marilah kita jangan masuk dalam politik sekarang ini.
35:31 K: I know, that K:Saya tahu, itu...
35:34 Q: A misguided conscience can be Q:Suatu batin yang salah-arah dapat...
35:39 K: No, no, no, please. I am taking belief, don't begin too many things at once. Take one factor, go after it step by step into it. Is belief a danger to survival? I believe in Catholicism and you are a Protestant I am a Catholic, we believe in different things. Look what is happening in Northern Ireland what is happening in the Middle East and so on and so on. For physical survival, apparently belief is a most dangerous thing. K:Tidak, tidak, tidak, mohon. Saya sedang mengambil keper- cayaan, jangan mulai dengan... terlampau banyak hal sekaligus. Ambil satu faktor, kejar dia, setapak demi setapak masuk ke dalamnya. Apakah kepercayaan suatu bahaya bagi kelangsungan hidup? Saya percaya pada paham Katolik dan Anda adalah seorang Protestan... Saya seorang Katolik, kita percaya akan hal-hal berbeda. Lihat apa yang terjadi di Irlandia Utara... apa yang terjadi di Timur Tengah dan seterusnya dan seterusnya. Bagi kelangsungan hidup lahiriah, nyatanya... kepercayaan adalah sesuatu yang teramat berbahaya.
36:19 Q: Sir, could I ask: do we not need belief in technical matters? Q:Tuan, bisakah saya bertanya: apakah kita tidak... perlu percaya dalam hal-hal teknis?
36:25 K: In technical matters, why do you even there have belief? You work, and you learn and you go on. No, just please, go into it for yourself don't question me, I can but find out if you have belief, any form of belief and doesn't that belief divide people? Belief can be a conclusion, a concept an opinion, strongly-held opinion. K:Dalam hal-hal teknis, mengapa di situpun Anda mempunyai kepercayaan? Anda bekerja, dan Anda belajar dan Anda lanjutkan. Jangan, mohon, pelajari hal itu untuk Anda sendiri... jangan mempertanyakan saya, saya bisa... namun cari tahu jika Anda mempunyai kepercayaan,... bentuk apapun dari kepercayaan... dan tidakkah kepercayaan itu memecah-belah manusia? Kepercayaan bisa merupakan suatu kesimpulan, suatu konsep... suatu pendapat, pendapat yang dipegang teguh.
37:03 Q: Prejudice. Q:Prasangka.
37:06 K: All that, included. We can put a lot of these words together but let's find out if each one of us has a certain belief: that I am a Christian, that I am an Englishmen a Frenchman, or - you know, all the rest of it. Isn't that a tremendous danger for physical survival. K:Semua itu, termasuk. Kita dapat merangkum banyak kata-kata ini... tapi marilah kita mencari tahu apakah masing-masing dari kita... mempunyai suatu kepercayaan tertentu:... bahwa saya seorang Kristen, bahwa saya seorang Inggeris... seorang Perancis. atau... - Anda tahu, termasuk semuanya itu. Apakah itu bukan suatu bahaya yang dahsyat... bagi kelangsungan hidup lahiriah.
37:32 Q: Yes, sir. Q:Ya, Tuan.
37:34 K: You say yes, sir, but are you free of it? K:Anda berkata ya, Tuan, namun apakah Anda bebas darinya?
37:37 Q: No sir. (Laughter)

K: Ah, then
Q:Tidak Tuan. (Tertawa)

K:Ah, lalu...
37:51 Q: Belief in the good in every one of these beliefs. Q:Percaya pada yang baik dalam setiap dari kepercayaan-kepercayaan ini.
37:55 K: So, I know. We teach in the school every one of these things. So history may be rewritten differently. K:Demikianlah, saya tahu. Kita mengajar di sekolah semua hal-hal ini. Jadi sejarah dapat ditulis kembali secara berbeda.
38:06 Q: Surely belief is a good thing. Q:Tentunya kepercayaan adalah sesuatu yang baik.
38:08 K: You are not really interested to find out for yourself. For god's sake, do listen! K:Anda tidak benar-benar tertarik... untuk mencari tahu bagi diri Anda sendiri. Demi Tuhan, harap dengarkan.
38:15 Are you really serious to find out the necessity of registration and the inadequacy psychologically of any form of registration? We are discussing that. If you say belief is a danger then why do you hold on to it saying I am a Hindu, you are a Muslim or you are a Jew or you are a Communist - why do you hold on to these words? Apakah Anda benar-benar serius untuk mencari tahu... keperluan dari pencatatan... dan tidak memadainya secara psiko- logis dari setiap bentuk pencatatan? Kita sedang membahas itu. Jika Anda berkata kepercayaan adalah suatu bahaya,... lalu mengapa Anda mempertahankannya... sambil berkata saya adalah seorang Hindu,... Anda adalah seorang Muslim atau Anda adalah seorang Yahudi... atau Anda adalah seorang komunis - mengapa Anda mempertahankan... kata-kata ini?
38:51 Q: Because perhaps one doesn't see it completely. Q:Karena mungkin seseorang tidak melihatnya secara lengkap.
38:56 K: So, the gentleman suggests you don't see this completely. The danger, you don't see completely the danger of any form of belief which is obviously non-fact. Why do you hold on to that? K:Jadi, Tuan itu mengisyaratkan bahwa Anda tidak melihat... ini secara lengkap. Bahaya itu, Anda tidak melihat bahaya itu secara lengkap... dari setiap bentuk dari kepercayaan, yang jelas adalah bukan-fakta. Mengapa Anda mempertahankannya?
39:16 Q: All belief is a support structure. Q:Semua kepercayaan adalah suatu struktur penunjang.
39:23 K: Yes, belief is a support. If it is a dangerous support why don't you drop it? K:Ya, kepercayaan adalah suatu penunjang. Jika itu adalah suatu penunjang yang berbahaya,... mengapa Anda tidak melepaskannya?
39:32 Q: I have dropped some, but I haven't seen Q:Saya telah melepaskan beberapa, tapi saya tidak melihat...
39:35 K: Ah! (Laughs) K:Ah! (Tertawa)
39:36 Q: But not all of them probably when I see all of them only then will I drop them. Q:Tapi tidak semuanya... mungkin ketika saya melihat semuanya,... baru kemudian saya akan melepaskan mereka.
39:42 K: It is like all of us sir we want to keep some which are pleasurable, which are pleasant which are comfortable and the others we discard. K:Ini seperti semuanya dari kita, Tuan. kita ingin mempertahankan beberapa yang menyenangkan... yang nyaman dan yang lain-lainnya kita buang.
39:53 Q: I suggest, if I may, that it is not the sensations the physical sensations of a dangerous experience that we register but that it is the reasoning that we attribute to it at the time we register in our minds. Q:Saya mengisyaratkan, kalau saya boleh, bahwa bukan sensasi-sensasi... sensasi-sensasi lahiriah dari suatu pengalaman berbahaya... yang kita catat, tapi bahwa adalah pemikiran... yang kita kaitkan padanya pada saat kita mencatat dalam batin kita.
40:06 K: That is right sir. Let's go step by step into it sir. K:Itu benar, Tuan. Marilah kita setapak demi setapak masuk ke dalamnya, Tuan.
40:13 We have talked about physical survival and anything that is dangerous to that must be totally avoided if you want to survive. And belief, any division between people is most destructive. Right? If you are a Christian, I am a Buddhist and I fight for my Buddhism and you fight for something else there is no physical security. Every war has shown this. Right? Every war is the result of our particular conditioning of our particular beliefs, etc. etc. So will you drop all those beliefs because that is the most dangerous thing for survival? Kita telah berbicara perihal kelangsungan hidup lahiriah... dan apa saja yang berbahaya terhadapnya... harus dihindari secara total jika Anda ingin bertahan. Dan kepercayaan, setiap pemisahan di antara manusia adalah amat merusak... Benar? Jika Anda seorang Kristen, saya seorang Buddhis... dan saya berkelahi untuk Buddhisme saya dan Anda... berkelahi untuk sesuatu lainnya... di situ tidak ada keamanan lahiriah. Setiap peperangan telah menunjukkan ini. Benar? Setiap peperangan adalah hasil dari keterkondisian khas kita... dari kepercayaan khas kita, dan seterusnya. Jadi apakah Anda akan mencampakkan semua kepercayaan itu... sebab itu adalah hal yang paling berbahaya untuk kelangsungan hidup?
41:17 Q: Are you saying that anybody who believes in anything from the people you mentioned yesterday, the politicians priests, gurus, is not being honest with themselves and that only Krishnamurti can put forth the truth? (Laughter) That only the truth is available from you and we must not believe anything from any other person. Q:Apakah Anda sedang mengatakan bahwa setiap orang... yang percaya pada apapun... dari orang-orang yang Anda sebutkan kemarin, para politisi... pendeta-pendeta, guru-guru religius, sedang tidak... jujur pada dirinya sendiri... dan bahwa hanya Krishnamurti yang bisa menyatakan kebenaran? (Tertawa) Bahwa hanya dari Anda kebenaran itu bisa didapat... dan kita tidak boleh percaya apapun dari orang lain siapapun.
41:50 K: I couldn't hear the whole of it sir somebody who has understood it please repeat it. K:Saya tidak dapat mendengar seluruhnya, Tuan... seseorang yang telah mengertinya, mohon diulang.
41:54 Q: It is not the belief that is the threat to survival it is the belief in the belief that is the threat to survival it is an attitude of mind the feeling that the belief is something true for all time. Q:Adalah bukan kepercayaan yang... merupakan ancaman terhadap kelangsungan hidup... adalah kepercayaan dalam kepercayaan... yang merupakan ancaman terhadap kelangsungan hidup... adalah suatu sikap dari batin... adalah perasaan bahwa kepercayaan itu adalah... sesuatu yang benar untuk semua jaman.
42:15 K: Sir, drugs are dangerous for survival drink is dangerous, smoking and all that business do we drop all those things because they are dangerous? K:Tuan, obat-obat bius adalah berbahaya bagi kelangsungan hidup... minuman keras adalah berbahaya, merokok dan semuanya perihal itu... apakah kita campakkan semuanya itu sebab mereka adalah berbahaya?
42:29 Q: When we see a cigarette

K: Sir, that is just it. So really we are discussing intellectually verbally this idea of survival. We really don't care if we survive or not. We just exist. So let's proceed from there. Psychologically why do you register?
Q:Ketika kita melihat sebatang rokok...

K:Tuan, itulah adanya. Jadi kita benar-benar sedang berdiskusi secara intelektual... secara verbal perihal ide dari kelangsungan hidup. Kita benar-benar tidak peduli apakah kita selamat atau tidak. Kita hanya ada. Jadi marilah kita teruskan dari sana. Secara psikologis, mengapa Anda mencatat?
43:00 Q: Fear. Q:Rasa takut.
43:02 K: No, just look sir. Look into yourself. I can answer these questions very quickly, but do please enquire. It is a conversation between us two us two is all of us, you and I, a conversation in which we are saying: why do I, or you register psychologically anything? K:Bukan, hanya amati saja Tuan Amati ke dalam Anda sendiri. Saya dapat menjawab pertanyaan- pertanyaan ini dengan amat cepat, tapi mohon selidiki. Ini adalah suatu percakapan di antara kita berdua... kita berdua adalah kita semuanya, Anda dan saya, suatu percakapan... di dalam mana kita sedang berkata: mengapa saya atau Anda... mencatat apa saja secara psikologis?
43:28 Q: Because we can't help it. It just happens. Q:Sebab kita tidak dapat berbuat lain. Itu terjadi begitu saja.
43:34 K: It may be our conditioning. It may be our education. It may be our social condition and economic and so on and so on. So we are conditioned to accept this psychological registration. Now we are saying, all right, that is a fact. Now why? K:Itu boleh jadi sebab keterkondisian kita,... itu boleh jadi karena pendidikan kita. Itu boleh jadi sebab kondisi sosial dan ekonomi kita... dan seterusnya dan seterusnya. Jadi kita terkondisi untuk menerima pencatatan psikologis ini. Sekarang kita sedang berkata, baik, itu adalah suatu kenyataan. Sekarang, mengapa?
43:59 Q: Does one actually register in fact? Q:Apakah seseorang kenyataannya benar-benar mencatat?
44:09 K: Yes, one actually registers, that is the fact. But I am asking why? Do find out. Ask yourself sir, not me ask you, ask yourself: I register my hurts, my pleasures, what you said to me what you didn't do, your nagging, this, that, 10 different things. Why do I register psychologically? K:Ya, seseorang secara aktual men- catat, itu adalah suatu kenyataan. Tapi saya sedang menanyakan, mengapa? Harap cari tahu. Tanyakan dirimu sendiri, Tuan, bukan saya menanyakan... Anda, tanyakan diri Anda sendiri:... Saya mencatat luka-luka saya, kesenangan-kesenangan saya,... apa yang Anda katakan pada saya... apa yang Anda tidak lakukan, omelan Anda, ini, itu, 10 hal-hal berbeda. Mengapa saya mencatatnya secara psikologis?
44:37 Q: Biological registration to protect the organism is transformed to psychological level. Q:Pencatatan biologis untuk melindungi organisme... telah berubah menjadi tingkatan psikologis.
44:50 K: There is biological registration which we said is necessary and psychological registration. We said why do we register psychologically at all? K:Di sana ada pencatatan biologis,... yang telah kita katakan adalah perlu... dan pencatatan psikologis. Kita telah mengatakan, mengapa kita mencatat secara psikologis,... secara psikologis, apa perlunya?
45:03 Q: For security. To feel secure. Q:Untuk keamanan. Untuk berasa aman.
45:08 K: Is that so? Or you are isolating yourself which gives you the illusion that you are secure. You don't even K:Apakah demikian? Atau Anda sedang mengisolasikan diri Anda... yang memberikan ilusi kepada Anda bahwa Anda aman. Anda malahan tidak...
45:26 Q: Because we have no choice. Q:Karena kita tidak mempunyai pilihan.
45:28 Q: Because we think we can solve things by thought. Q:Karena kita berpikir bahwa kita dapat... memecahkan masalah-masalah melalui pikiran.
45:31 K: You say we have no choice - why? K:Anda berkata kita tidak punya pilihan - mengapa?
45:40 Q: It's human nature. Q:Itu adalah alamiah manusia.
45:42 K: No, just The gentleman said we have no choice. What do you mean by the word 'choice'? Is danger a choice? And why do you choose?

Q: Conditioning.
K:Bukan, baru saja Tuan itu berkata bahwa kita tidak ada pilihan. Apa yang Anda maksudkan dengan kata 'pilihan'? Apakah bahaya suatu pilihan? Dan mengapa Anda memilih?

Q:Keterkondisian.
46:08 K: No, no, don't throw out K:Bukan, bukan, jangan lontarkan...
46:16 Q: Can we say biologically, let's say I like smoking or whatever. Right? This is dangerous but it is pleasurable so thought has a choice. Q:Dapatkah kita katakan secara biologis,... umpamanya saya suka merokok atau apapun lainnya. Benar? Ini adalah berbahaya namun menyenangkan,... jadi pikiran mempunyai suatu pilihan.
46:32 K: Yes. Sir we are trying to find out the meaning of that word 'choice' the depth of that word. I choose between two pieces of material for trousers or a coat. K:Ya. Tuan, kita sedang mencoba men- cari tahu arti dari kata 'pilihan'... kedalaman dari kata itu. Saya memilih antara dua potongan bahan untuk celana atau jas...
46:48 Q: Does it exist?

K: Wait, wait. Choose. And I choose to go to that place and not to that place. I choose this guru and not that guru. I choose to believe in this and not in that. I am questioning, asking you, if you will kindly listen to find out why do you choose, what is the source of your choice?
Q:Apakah itu ada?

K:Tunggu, tunggu. Pilih. Dan saya memilih ke tempat itu dan tidak ke tempat itu. Saya memilih guru ini dan tidak guru itu. Saya memilih untuk percaya pada ini dan tidak pada itu. Saya sedang menanyai, bertanya pada Anda, jika... Anda dengan senang hati mau mendengarkan untuk mencari tahu... mengapa Anda memilih, apakah sumber dari pemilihan Anda?
47:16 Q: Inattention. Q:Tiada perhatian.
47:20 Q: Protection and pleasure again. Protection and pleasure. Q:Proteksi dan lagi-lagi kesenangan. Proteksi dan kesenangan.
47:24 K: No, no. When do you choose? Don't you choose when you are uncertain? K:Bukan, bukan. Kapan Anda memilih? Tidakkah Anda memilih ketika Anda sedang tidak yakin?
47:33 Q: When in conflict. Q;Ketika dalam konflik.
47:35 K: A man who is very clear - clear - there is no choice. It is so. K:Seseorang yang amat cerah - cerah - di sana tidak ada pilihan. Demikianlah adanya.
47:42 Q: When you don't know. Q:Ketika Anda tidak tahu.
47:45 K: Ah, sir, that means what? That is right, when you don't know. Do you think you will find K:Ah, tuan, apa artinya itu? Itu benar, ketika Anda tidak tahu. Apakah Anda pikir Anda akan menemukan...
47:57 Q: One thing you choose on a certainty, and the other on a non-certainty. Q:Satu keadaan Anda memilih dengan adanya suatu kepastian,... dan yang lainnya pada keadaan tidak-pasti.
48:02 K: Yes, that is the same thing. When one is very clear you don't choose when you know exactly what road to take to a certain place there is no choice. It is only when you are uncertain you begin to choose or ask, question, find out. So I am asking, psychologically choice exists only when you are confused, uncertain - no? When you are very clear there is no need for choice. So a mind that is confused chooses. You are all silent at that statement. K:Ya, itu hal yang sama. Ketika seseorang amat cerah, Anda tidak memilih... ketika Anda mengetahui dengan pasti jalan apa... yang akan diambil ke suatu tempat... di situ tidak ada pilihan. Hanya ketika Anda bimbang, Anda mulai memilih... atau bertanya, menyelidiki, mencari tahu. Jadi saya menanyakan, secara psikologis pilihan hanya ada... ketika Anda bingung, bimbang, - tidak? Ketika Anda amat cerah, di sana tidak ada kebutuhan akan pilihan. Jadi pikiran yang sedang bingung memilih. Anda semuanya diam pada pernyataan itu.
48:54 Q: Could we talk about why the mind is confused? Q:Dapatkah kita bicara perihal mengapa batin kita bingung?
48:57 K: Wait sir. I want to see - please, look at it sir. We are discussing, trying to talk over together why the brain registers. The brain biologically, we said organically, must register. Psychologically, inside, we are asking, why do we register at all? Somebody said because we have no choice in the matter. And the word 'choice' implies choosing between this and that. Now when you see danger you don't choose (laughs) - right? You see danger and move. You don't say 'Well, shall I go to the right or to the left is it right, is it wrong' - (Laughter) K:Tunggu Tuan. Saya ingin melihat - mohon, lihatlah padanya Tuan. Kita sedang berdiskusi, mencoba untuk membicarakan bersama... karena apa otak mencatat. Otak secara biologis, kita katakan... secara organis harus mencatat. Secara psikologis, di dalam, kita... sedang menanyakan, apa perlunya kita mencatat? Seseorang mengatakan karena kita... di dalam persoalan ini tidak mempunyai pilihan. Dan kata 'pilihan' menyiratkan adanya pemilihan antara ini dan itu. Sekarang, ketika Anda melihat baha- ya, Anda tidak memilih (tertawa)... - benar? Anda melihat bahaya dan bergerak. Anda tidak berkata... 'Baik, akankah saya pergi ke kanan atau ke kiri... apakah itu benar, apakah itu salah' - (Tertawa)
49:57 So similarly I am asking: psychologically what is the need for registration? Does it help us to protect ourselves? Jadi sama dengan itu, saya sedang bertanya:... secara psikologis, apakah perlunya untuk mencatat? Apakah itu menolong untuk melindungi diri kita?
50:15 Q: Yes. When we set out in life we are concerned with the survival of the body but soon the mind takes over survival of the mind. Q:Ya. Ketika kita memulai dalam hidup, kita prihatin... dengan kelangsungan dari badan... tetapi segera batin mengambil alih kelangsungan dari batin.
50:24 K: That is what we are saying. Physical survival has slipped into psychological survival. Right?

Q: Yes.
K:Itulah yang kita sedang katakan. Kelangsungan jasmani meluncur ke dalam kelangsungan psikologis. Benar?

Q:Ya.
50:34 K: Now I say, why? K:Sekarang saya katakan, karena apa?
50:37 Q: It exercises a sense of identity. Q:Dia menggunakan suatu rasa identitas.
50:40 K: Identity with whom? K:Identitas dengan siapa?
50:43 Q: Because we don't really know what is right. Not so sure. Q:Karena kita tidak benar-benar tahu apa yang benar. Tidak begitu yakin.
50:52 K: So you want to find out what is right. K:Jadi Anda ingin mencari tahu apa yang benar.
50:55 Q: It's choice. Q:Itu suatu pilihan.
50:56 K: How do you find out what is right when your mind is (laughs) a bit uncertain, and confused? No, you are going off, you don't stick to one thing at a time. Please forgive me. Psychologically why do I register? K:Bagaimana Anda mencari tahu ketika batin Anda (tertawa)... agak agak ragu-ragu dan bingung? Bukan, Anda sedang terburu-buru, Anda tidak... lekat pada satu hal pada satu saat. Mohon maafkan saya. Secara psikologis, mengapa saya mencatat?
51:17 Q: Because we want to register.

Q: Because I am not whole?
Q:Karena kita ingin mencatat.

Q:Karena saya tidak utuh?
51:21 K: No, sir. Look into yourself, you will find out. K:Bukan, Tuan. Lihatlah ke dalam dirimu, Anda akan menemukannya.
51:28 Q: In order to build up experience. Q:Agar supaya membangun pengalaman.
51:31 K: In order to build up experience which is knowledge, which then becomes memory. And without memory, without knowledge you are nobody. So we say 'By Jove, I must have some knowledge about..' - right? - otherwise I am nobody. Is that what you are saying? You are not thinking about all this. K:Agar supaya membangun pengalaman... yang adalah pengetahuan, yang kemudian menjadi memori. Dan tanpa memori, tanpa pengetahuan Anda adalah orang bukan apa-apa. Jadi kita berkata 'Astaga, saya mesti mempunyai... beberapa pengetahuan perihal...' - benar? - kalau tidak saya seorang bukan apa-apa. Apakah itu yang Anda katakan? Anda tidak sedang memikirkan perihal semuanya ini.
52:04 Q: One wants to protect oneself Q:Seseorang ingin melindungi diri sendiri.
52:06 K: One wants to protect oneself. Biologically, organically, you have. We have learnt how to do that very well. In spite of wars, in spite of terrorists, except the victims. Now we are saying psychologically do you protect yourself? What is it you are protecting? K:Seseorang ingin melindungi diri sendiri. Secara biologis, secara organis, Anda sudah melakukannya. Kita telah belajar bagaimana melakukan itu dengan sangat baik. Walaupun ada peperangan-peperangan, teroris-teroris, kecuali para korban. Sekarang kita sedang bertanya, secara psikologis,... apakah Anda melindungi diri sendiri? Apakah yang Anda sedang lindungi?
52:30 Q: I think it is

K: Do please answer me. What is it you are protecting?
Q:Saya kira itu adalah...

K:Mohon jawab saya. Apakah yang Anda sedang lindungi?
52:36 Q: All this memory. Q:Semua memori ini.
52:39 Q: Your idea of yourself. Q:Ide Anda mengenai diri Anda.
52:43 Q: Our minds become so cluttered up with what is in our minds that it becomes greater than our experience of our bodies. So our minds become up there and that's why we are more aware of our minds than our bodies. And we think that it is our minds that we should protect. Q:Batin-batin kita menjadi begitu kusut... dengan apa yang ada dalam batin-batin kita... sehingga itu menjadi lebih besar dari pada pengalaman badan-badan kita. Jadi batin-batin kita menjadi di atas sana... dan itulah sebabnya kita lebih... menyadari batin-batin kita dari pada badan-badan kita. Dan kita pikir bahwa yang kita harus lindungi adalah batin-batin kita.
52:58 K: So you give more attention to your body and less attention to the brain. K:Jadi Anda memberikan perhatian lebih banyak pada badan Anda... dan kurang memberikan perhatian pada otak.
53:06 Q: No, the other way round. Q:Bukan, adalah sebaliknya.
53:09 K: Yes, get more and more muddled. K:Ya, makin menjadi lebih kacau-balau.
53:11 Q: Yes. (Laughter) Q:Ya. (Tertawa)
53:15 K: You see sir, we psychologically register in order to be something. Right? Psychologically. Right? I register where I was born, that is simple. The brain registers because it has been trained to accept certain strata of society and that gives the person psychologically a position a sense of power, a sense of superiority. So this registration psychologically gradually builds up the ego, the 'me' - right? Isn't that so? Don't accept what I am saying, please look at yourself. If you didn't register psychologically would you have an ego? K:Anda lihat Tuan, kita secara psikologis... mencatat agar supaya menjadi sesuatu. Benar? Secara psikologis. Benar? Saya mencatat di mana saya dilahirkan, itu sederhana. Otak mencatat karena dia telah dilatih... untuk menerima strata tertentu dari masyarakat... dan itu memberi orang suatu kedudukan secara psikologis... suatu rasa kekuasaan, suatu rasa superior. Jadi pencatatan ini secara psikologis... secara berangsur-angsur membangun ego, si 'aku' - benar? Apakah bukan demikian? Jangan menerima apa yang saya sedang katakan,... mohon lihat pada diri Anda sendiri. Jika Anda tidak mencatat secara psikologis,... apakah Anda akan mempunyai suatu ego?
54:26 Q: No.

K: Obviously not. Psychologically you are aggressive, abrasive, violent it gives you a certain sense of - you know, authority a certain sense of assurance. So this gradual process of registration psychologically builds the sense of the 'me'. That is a fact, no? Me, my opinion, my judgements, my wife, my husband my girl, your girl, boy, my house, my quality my experience, my hurts, my fears, my I am all that, psychologically. Right? It is a fact. You don't have to agree with the speaker, it is so. Then I say to myself, why do I build this ego why is there this constant building of the me?
Q:Tidak.

K:Jelas tidak. Secara psikologis Anda agresif, kasar, keras... itu memberikan Anda suatu rasa ter- tentu dari - Anda tahu, otoritas... suatu rasa tertentu dari kepastian. Jadi proces pencatatan berangsur ini secara psykologis... membangun rasa dari si 'aku'. Itu suatu kenyataan, bukan? Saya, pendapat saya, pertimbangan saya, isteri saya, suami saya... teman perempuan saya, teman perempuan Anda, laki-laki,... rumah saya, kualitas saya... pengalaman saya, luka-luka saya, ketakutan-ketakutan saya, saya... saya adalah semuanya itu, secara psikologis. Benar? Itu adalah suatu kenyataan. Anda tidak perlu setuju dengan pembicara, demikianlah adanya. Kemudian saya berkata pada diri saya sendiri, apakah sebabnya saya... membangun ego ini... mengapa di situ terus-menerus ada pembangunan dari si aku?
55:46 Q: To protect it. Q:Untuk melindunginya.
55:47 K: What are you protecting? K:Apa yang sedang Anda lindungi?
55:50 Q: I am just trying to hold on to it, more and more. Q:Saya hanya sedang mencoba untuk mempertahankannya,... makin lama makin banyak...
55:52 K: Yes, sir. After building it up you hold on to it you cling to it, you say, 'I daren't break it down' K:Ya, Tuan. Sesudah membangunnya, Anda mempertahankannya... Anda melekat padanya, Anda berkata, 'Saya tidak berani meruntuhkannya'...
56:00 Q: It is like a sand castle.

K: Yes, sand Don't go off into similes. Stick to one thing. So I say, what is the need for it because that brings enormous trouble, enormous pain? I am hurt, I am frightened, I am anxious, I am jealous I am greedy, I must not, I must be - you follow? this battle is going on constantly emotionally getting stronger and stronger, more intense. And what am I building? What is the reality of this structure? You understand? The reality, in the sense this is real the microphone in front of me is real. Actually I can touch it. Can I touch the psychological structure of the 'me'? I can't. So it is merely a building up of words. This is rather difficult to accept. One builds in relationship the hurts, the flattery the comfort and so gradually out of that I depend on you. And you hurt me by doing something so I cling to you not to be hurt. And so on and on and on and on. Now, why do we do this?
Q:Itu mirip seperti suatu istana pasir.

K:Ya, pasir. Jangan lari ke kiasan-kiasan. Tetaplah pada satu hal. Jadi saya bilang, apa gunanya untuk mencatat... karena itu membawa kekacauan luar biasa, penderitaan luar biasa? Saya terluka, saya ketakutan, saya cemas, saya cemburu... saya rakus, saya tidak boleh, saya harus menjadi, Anda mengikuti? pertarungan ini terus- menerus berlangsung... secara emosional menjadi semakin kuat, lebih intens. Dan apa yang sedang saya bangun? Apakah realitas dari struktur ini? Anda paham? Realitas, dalam arti ini adalah nyata... mikropon di depan saya adalah nyata. Secara nyata saya bisa menyentuhnya. Dapatkah saya menyentuh struktur psikologis dari si 'aku'? Saya tidak dapat. Jadi itu hanya merupakan pembentukan kata-kata. Ini agak sulit untuk diterima. Dalam hubungan, seseorang membangun luka-luka, sanjungan-sanjungan... kenyamanan dan dengan demikian dari situ secara berangsur-angsur... saya tergantung pada Anda. Dan Anda menyakiti saya dengan berbuat sesuatu,... jadi saya bertaut pada Anda agar tidak disakitti. Dan seterusnya dan seterusnya. Sekarang, karena apa kita melakukan ini?
57:45 Q: We are protecting the part of us that does not know. Q:Kita melindungi bagian diri kita yang tidak tahu.
57:48 K: Ah, no. We don't know what will happen if there is no building up the 'me'. Right? I will find out. I will find out if I say 'All right, I will find out there must be a process where the building up is not'. Right? Then I will find out what happens. But to speculate what might happen before this is such a waste of time and energy. K:Ah, bukan. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi jika pembentukan si 'aku' tidak ada. Benar? Saya akan mencari tahu. Saya akan mencari tahu jika saya berkata... 'Baik, saya akan mencari tahu... seharusnya ada suatu proses di mana pembentukan itu tidak ada'. Benar? Lalu saya akan mencari tahu apa yang terjadi. Tapi dengan berspekulasi apa yang mungkin terjadi... sebelumnya, adalah suatu pem- borosan dari waktu dan energi.
58:32 Q: That's what makes the fear to do it. Q:Itulah yang membuat si rasa takut melakukan itu.
58:36 K: So: first you build it up society helps, religions help everything helps to sustain the structure and then you are afraid to lose it. Right? And then you proceed to meditate how to get rid of this self - no? So before we say how to get rid of the self let us find out why you build it. K:Jadi: pertama-tama Anda membangunnya... masyarakat membantu, agama-agama membantu... semuanya membantu untuk menopang struktur itu... dan kemudian Anda takut akan kehilangan itu. Benar? Dan kemudian Anda memulai untuk bermeditasi... bagaimana caranya untuk membuang si diri ini - tidak? Jadi sebelum kita berkata bagaimana membuang si diri... marilah kita mencari tahu mengapa Anda membangunnya.
59:18 Q: The need for power. Q:Kebutuhan akan kekuasaan.
59:21 K: Yes, all right, it leads to power, put it any way you like. But the fact is this constant assertion this constant building up of the 'me', psychologically is it not a great danger? A great danger in your relationship with your wife with your girl, with society, with anything. Is it not a great danger because the danger is that you are in constant struggle, constant battle. K:Ya, baik, itu mengantar ke kekuasaan,... Anda boleh mengutarakannya sesuka Anda. Tapi kenyataannya adalah tuntutan yang terus-menerus ini... pembangunan terus-menerus dari si 'aku', secara psikologis... apakah ini bukan suatu bahaya yang besar? Suatu bahaya yang besar dalam hubungan Anda dengan isteri Anda... dengan teman perempuan Anda, dengan masyarakat, dengan apapun. Apakah ini bukan suatu bahaya yang besar... karena bahayanya adalah bahwa Anda terus-menerus berjuang,... pertarungan yang terus-menerus.
1:00:02 Q: It makes it difficult for you to adapt. Q:Itu membuat Anda sulit untuk menyesuaikan diri.
1:00:05 K: No sir, find out why you are are you aware that you are building the 'me' up? And from that structure you have strong emotions you want to express, you want to assert. K:Tidak Tuan, cari tahulah mengapa Anda... apakah Anda waspada bahwa Anda membangun si 'aku'? Dan dari struktur itu Anda mempunyai emosi-emosi yang kuat... Anda ingin menyampaikan, Anda ingin menonjolkan diri.
1:00:33 Q: Is it the need for pleasure? Q:Apakah itu kebutuhan untuk kesenangan?
1:00:36 K: Yes, all right, it is pleasure and also it's fear and also it is greed and also it is constantly in pain, being hurt - you know. So don't take one thing and say it is that, it is the whole thing. K:Ya, baiklah, itu adalah kesenangan dan juga adalah rasa takut... dan itu juga keserakahan... dan juga itu selalu dalam kesakitan, terluka - Anda tahu. Jadi jangan ambil satu hal dan mengatakan ini adalah itu,... ini adalah seluruhnya.
1:00:56 Q: Do we not believe in a myth is there not a myth that we believe in that if we don't survive psychologically we shan't survive. Q:Apakah kita tidak mempercayai suatu mitos... apakah tidak ada suatu mitos yang kita percayai... jika kita tidak selamat secara psikologis, kita tidak akan bertahan.
1:01:04 K: It may be a myth sir, but can't you throw away that myth? K:Itu boleh jadi suatu mitos, Tuan, tapi... tidak dapatkah Anda membuang mitos itu?
1:01:10 Q: Have we been conditioned to this myth? Q:Apakah kita keterkondisi pada mitos ini?
1:01:12 K: Yes, if you are conditioned to this myth can't you uncondition yourself can't the mind say, 'It is nonsense'? See we don't want to do that and we talk round it all the time. If I am aggressive it gives me pleasure it gives the structure of aggressiveness makes me violent, rude, vulgar and I like it. All right, keep it! Don't talk about meditation, etc., etc., etc. If that is a fact find out why you register these things why you hold on, and whether it cannot be totally dissipated. If you say it cannot, that is the end of it. All right, it cannot. If somebody says, 'Find out if it can or not' 'Oh,' then you say, 'you are in an illusion you are an ass, you don't know anything about it' K:Ya, jika Anda terkondisi pada mitos ini... tidak dapatkah Anda membebaskan keterkondisian diri Anda... tidak dapatkah batin mengatakan 'itu adalah omong kosong'? Lihat, kita tidak mau melakukan itu... dan kita bicara perihal itu sepanjang waktu. Jika saya agresif, itu memberi saya kesenangan... itu memberi struktur dari keagesipan... membuat saya keras, tidak sopan, kasar, dan saya menyukainya. Baiklah, pertahankan itu. Jangan bicara perihal meditasi, dsb., dsb., dsb. Jika itu suatu kenyataan, cari tahu mengapa Anda mencatat hal-hal itu... mengapa Anda melekat, dan apakah itu tidak bisa secara total melebur. Jika Anda berkata itu tidak bisa, selesailah itu sudah. Baik, tidak bisa. Jika seseorang berkata, 'Cari tahu apakah itu bisa atau tidak'... 'Oh', kemudian Anda berkata, 'Anda berada dalam suatu ilusi... Anda seorang bodoh, Anda tidak tahu apa-apa perihal itu'.
1:02:26 So whereas I am suggesting psychologically there is no need for registration if you see the danger, real danger as you see a precipice, real danger of this psychological build up of the 'me' then you find out how to be free of it. Not you, you are part of that. There will be no toleration of the 'me' with all the opinions, judgements, evaluations aggressiveness, fear, pleasure, you know, the whole bundle of it. Jadi sementara saya sedang mem- berikan kesan secara psikologis... tidak ada perlunya untuk pencatatan... jika Anda melihat bahayanya, bahaya yang nyata... seperti Anda melihat sebuah jurang, bahaya nyata... dari pembangunan secara psikologis dari si 'aku'... maka Anda menemukan bagaimana membebaskan darinya. Bukan Anda, Anda adalah bagian dari itu. Di situ tidak akan ada toleransi dari si 'aku'... dengan segala pendapat-pendapat,... pertimbangan-pertimbangan, penilaian-penilaian... kekerasan, rasa takut, kesenangan, Anda tahu, seluruh kelompok itu.
1:03:15 Q: What about the registrations that have already taken place from childhood before you are able to reason in this way? Q:Bagaimana tentang pencatatan- pencatatan yang sudah terjadi... sejak kanak-kanak sebelum Anda mampu untuk berpikir secara begini?
1:03:31 K: What about the registration that has taken place from childhood. If you see registration is a danger then the childhood registration till now disappears. K:Bagaimana tentang pencatatan yang sudah terjadi dari masa kanak-kanak. Jika Anda melihat pencatatan adalah suatu bahaya... maka pencatatan masa kanak- kanak hingga sekarang menghilang.
1:03:51 Q: We don't see it though, we don't want to. Q:Namun kita tidak melihatnya, kita tidak ingin untuk melihatnya.
1:03:53 K: That is all I am saying sir. We won't see the danger of it, we like it. We like our fear, we like our - we accept it aggressiveness, we like to live in constant battle with ourselves that gives us a sense of well-being, that at least you are alive. And so on and on and on. K:Semuanya itu yang saya sedang katakan, Tuan. Kita tidak mau melihat bahayanya, kita menyukainya. Kita menyukai rasa takut kita, kita menyukai - kita menerimanya... keagresifan, kita suka hidup terus-menerus dalam... peperangan dengan diri kita sendiri... itu memberikan pada kita suatu rasa nyaman, bahwa setidaknya Anda hidup. Dan seterusnya, dan terus dan terus.
1:04:14 Q: Sir, because it is comfortable. Q:Tuan, sebab itu adalah menyenangkan.
1:04:17 K: All right, sir, it is comfortable. K:Baik Tuan, itu menyenangkan.
1:04:19 Q: What can we do with the vacuum that is left? Q:Apa yang dapat kita lakukan dengan kekosongan yang tertinggal?
1:04:22 K: You see - what will you do if you are in a vacuum. That is, you don't know what will take place if there is no registration. Find out. Not say you will live in a vacuum. I say to you you won't. What is the matter? On the contrary, a man who is in constant battle is not living. K:Anda lihat - apa yang Anda ingin lakukan... jika Anda berada di dalam suatu vakum... Dengan kata lain, Anda tidak tahu apa yang akan terjadi... jika pencatatan tidak ada. Cari tahu. Jangan katakan Anda akan hidup dalam suatu vakum. Saya katakan pada Anda, Anda tak akan. Apa yang terjadi? Sebaliknya, seseorang yang dalam keadaan... berkonflik terus-menerus, dia tidak sedang hidup.
1:04:47 Q: How do we find out? Q:Bagaimana kita mencari tahu?
1:04:50 K: How do I find out what? K:Bagaimana saya mencari tahu apa?
1:04:54 Q: How can we find out what else there is? What is the alternative to having this big ego thing. How can we find out what the alternative is? How do we go about it?

K: I don't understand.
Q:Bagaimana kita dapat mencari tahu ada sesuatu lainnya? Apa alternatif dari mempunyai benda ego yang besar ini. Bagaimana kita dapat mencari tahu apa alternatifnya? Bagaimana cara mendekatinya?

K:Saya tidak paham.
1:05:08 Q: You have a bait. (Laughs) Q:Anda mempunyai sebuah umpan. (Tertawa)
1:05:11 Q: No, he doesn't understand the first question. Q:Bukan, dia tidak paham pertanyaan yang pertama.
1:05:15 Q: How did you do it? How did you get rid of your ego? Q:Bagaimana Anda melakukannya? Bagaimana Anda menyingkirkan ego Anda?
1:05:20 K: How do you know I have got rid of it? (Laughter) (Applause) K:Bagaimana Anda tahu saya telah menyingkirkannya? (Tertawa) (Tepuk tangan)
1:05:28 No sir, no, don't bother about me. (Laughter) I have been a long time at it, from the age of fifteen. For me, when I was born, probably it was not there. But that is totally utterly irrelevant to you. What is relevant is you, why you hold on to this thing this miserable unfortunate suffering 'me'. And to escape from that you go off to India put on robes and put on beads - you know. (Laughter) All that nonsense goes on. Jangan Tuan, jangan, jangan pedulikan saya. (Tertawa) Saya sudah lama terlibat dengan ini, sejak usia lima belas tahun. Bagi saya, ketika saya dilahirkan, barangkali itu tidak ada. Namun itu sama sekali tidak penting bagi Anda. Apa yang penting adalah Anda, mengapa Anda melekat padanya... si 'aku' yang menderita, yang sial sengsara ini. Dan untuk melarikan diri dari itu, Anda pergi ke India... memakai jubah dan manik-manik - Anda tahu. (Tertawa) Semua omong kosong itu berlangsung.
1:06:18 Q: Because we live in the past or the future, not in the present. Q:Sebab kita hidup di masa lampau... atau di masa depan, tidak di waktu kini.
1:06:22 K: Please don't bother about me. Just find out why you build see the consequences of building this structure the consequences of this structure and if you like it, if it pleases you if it gives you comfort, know in that comfort there is tremendous danger that you suffer, that you go through all kinds of neuroticisms you know what is happening. If you say that gives me comfort, stay with it. K:Mohon jangan hiraukan perihal saya. Hanya carilah tahu mengapa Anda membangun... lihatlah akibat-akibat dari membangun struktur ini... akibat-akibat dari struktur ini... dan jika Anda menyukainya, jika itu menyenangkan Anda... jika itu memberi Anda kenyamanan, ketahuilah di dalam kenyamanan itu... di siti ada bahaya amat hebat... bahwa Anda menderita, bahwa Anda me- lalui segala macam penyakit syaraf... Anda tahu apa yang sedang berlangsung. Jika Anda berkata bahwa itu memberi saya kenyamanan, tetaplah dengannya.
1:07:02 Q: In other words we are too lazy to change. Q:Dengan kata lain, kita terlalu malas untuk merubah.
1:07:06 K: Yes. Now how is that? I perceive, or I am aware that I am building this structure thought is building this structure all the time sleeping, waking, dreaming, daydreaming, walking all the time, concerned about itself. Now what is the way, what is the process to end this thing - you don't ask that. K:Ya. Sekarang, bagaimana itu? Saya merasa, atau saya waspada bahwa... saya sedang membangun struktur ini... pikiran yang sedang membangun struktur ini sepanjang waktu... sedang tidur, sedang bangun, sedang mimpi,... sedang melamun, sedang berjalan... sepanjang waktu, memprihatinkan perihal dirinya sendiri. Sekarang apakah caranya, apakah prosesnya... untuk mengakhiri hal ini - Anda tidak menanyakan itu.
1:07:49 Q: If I may - if I ask myself why I collect these identifying things about me who do I ask in order to get past the me? Q:Jika saya boleh - jika saya bertanya pada diri sendiri... mengapa saya mengumpulkan hal-hal pengidentifikasi ini perihal saya... kepada siapa saya bertanya agar supaya melewati si aku?
1:08:09 K: No, I am asking you. K:Bukan, saya sedang menanyakan pada Anda.
1:08:11 Q: I understand. I don't mean ask a person. I say how does an I do this? Q:Saya paham. Saya tidak maksudkan bertanya pada seseorang. Saya mengatakan, bagaimana si aku melakukan ini?
1:08:19 K: I'll show you sir in a minute, look. K:Saya akan tunjukkan pada Anda, Tuan, dalam sekejap, lihat.
1:08:21 Q: Okay. Q:Oke.
1:08:22 K: Is it a fact to you that you are building psychologically this illusory structure which has become such an extraordinary reality to one? Are you aware of the structure first? K:Apakah ini suatu kenyataan pada Anda... bahwa Anda sedang membangun secara psikologis strukutur ilusi ini... yang telah menjadi suatu realitas yang luar biasa bagi seseorang? Apakah Anda waspada pertama-tama akan struktur itu?
1:08:43 Q: I think so, yes. Q:Saya pikir demikian, ya.
1:08:47 K: If one is aware of it, what do you mean by being aware of it? We have come back to the original question: what is the relationship between awareness and faith? There is no relationship whatsoever between awareness and faith. Faith is not a fact. It is a belief. K:Jika Anda waspada akan itu, apakah yang Anda maksudkan... dengan waspada akan itu? Kita telah kembali pada pertanyaan semula:... apakah hubungannya antara kewaspadaan dan iman? Tidak ada hubungan apapun antara kewaspadaan dan iman. Iman bukan suatu kenyataan. Ia adalah suatu kepercayaan.
1:09:19 Q: Define faith. What does faith mean to you?

K: Nothing. Please don't bother about so are you aware of the structure? Please, let's be for 5 minutes serious. Are you aware of the structure in yourself? If you are, what do you mean by being aware? In that awareness is there a duality, that is I am aware of that? You understand my question sir?

Q: Yes.
Q:Definisikan iman. Apakah arti iman bagi Anda?

K:Tidak mempunyai arti apapun. Mohon jangan hiraukan perihal itu... jadi apakah Anda waspada akan struktur itu? Mohon, marilah kita serius untuk 5 menit. Apakah Anda waspada akan struktur itu dalam diri Anda? Jika ya, apakah yang Anda maksudkan dengan keadaan waspada? Di dalam kewaspadaan itu, apakah ada dualitas, yakni... saya waspada akan itu? Anda paham pertanyaan saya, Tuan?

Q:Ya.
1:10:06 K: I am aware of that light, that light is different from me. Now am I in that same position when I say I am aware of the structure the structure being different from me? Or the structure is me? K:Saya waspada akan cahaya itu, cahaya itu adalah berbeda dari saya. Sekarang apakah saya dalam posisi yang sama seperti itu... ketika saya berkata saya waspada akan struktur itu... struktur itu berbeda dari saya? Ataukah struktur itu adalah saya?
1:10:33 Q: It is a very uncomfortable feeling to be. Q:Ada suatu rasa yang sangat tidak nyaman dalam keadaan demikian...
1:10:35 K: No, no. It is not a question of comfort or discomfort. Please move away from those things forgive me, you are just going back to something. Which is, am I aware as though the structure were something separate from me away over there, or near, and I who am aware is different from that? Or I am that? You understand? K:Bukan, bukan. Itu bukanlah suatu masalah nyaman atau tidak nyaman. Harap jauhi hal-hal begitu... maafkan saya, Anda hanyalah kembali ke sesuatu. Yang adalah, waspadakah saya... seakan-akan struktur adalah sesuatu yang terpisah dari saya... berada jauh di sana, atau dekat, dan saya yang mewaspadainya... apakah berbeda dari itu? Atau saya adalah itu? Anda paham?
1:11:12 Q: Yes.

K: Obviously. Right? I am that. That is, the observer is the observed. Right?
Q:Ya.

K:Jelas demikian. Benar? Saya adalah itu. Dengan perkataan lain, si pengamat adalah yang diamati. Benar?
1:11:23 Q: It's a question if that is true or not. Q:Ini adalah suatu pertanyaan jika itu benar atau tidak.
1:11:26 K: No, no. Question it sir, don't hesitate, see, it is so simple. I have built up this structure, the structure has been built. And part of the structure is, I am different from the structure. I am the soul, I am the great man, I am the, etc. etc. Or I am full of knowledge and the structure is not knowledge. You follow? So I am asking: do you see the structure as something separate from yourself? K:Bukan, bukan. Pertanyakan itu, Tuan, jangan ragu-ragu,... lihat, itu adalah demikian sederhananya. Saya telah membangun struktur ini, struktur itu telah dibangun. Dan bagian dari struktur itu adalah, saya berbeda dari struktur itu. Saya adalah jiwanya, saya adalah orang agungnya, saya adalah dsb.dsb. Atau saya penuh pengetahuan dan struktur itu bukan pengetahuan. Anda mengikutinya? Jadi saya sedang menanyakan:... apakah Anda melihat struktur itu sebagai sesuatu terpisah... dari diri Anda?
1:12:10 Q: No. Q:Tidak.
1:12:12 K: If you really say no, that means - what does it mean? K:Jika Anda benar-benar mengata- kan tidak, itu berarti - apa artinya?
1:12:20 Q: (Inaudible)

K: No, just sir. This is really for half an hour do please put your minds to this, I beg of you. Are you different from your aggression? Obviously you are not. You are aggression, it is part of you.
Q:(tidak terdengar)

K:Bukan, sebentar Tuan. Ini benar-benar berlangsung selama setengah jam... harap taruh perhatian Anda pada ini, saya mohon pada Anda. Apakah Anda berbeda dari agresi Anda? Jelas Anda tidak berbeda. Anda adalah agresi, ia adalah bagian dari Anda.
1:12:45 Q: But we alone can change it. Q:Tapi hanya kita yang bisa merubahnya.
1:12:49 K: No. Who is we?

Q: I mean we ourselves. We can change.
K:Tidak. Siapa kita?

Q:Saya maksudkan kita sendiri. Kita bisa berubah.
1:12:58 Q: If I was just my aggression I wouldn't know about my aggression. Q:Jika saya hanya agresiku saja, saya tidak akan tahu perihal agresi saya.
1:13:04 K: Oh yes, you would.

Q: How?
K:Oh ya, Anda akan tahu.

Q:Bagaimana?
1:13:06 K: Your friends would tell you, 'Don't be so aggressive' (Laughter) if he is a friend. (Laughter) K:Teman-teman Anda akan memberitahu Anda, 'Janganlah begitu agresif'... (Tertawa) jika dia adalah seorang teman. (Tertawa}
1:13:22 Q: You ask us to look into ourselves, that surely implies Q:Anda meminta kita untuk melihat ke dalam diri kita, itu pasti berarti...
1:13:25 K: No, madam, I am asking this please listen to it quietly, if I may suggest. I am asking you how do you observe this structure? You can observe the building, see it away from you. But this structure you can't separate it say 'That is not me', it is you. Your fears, your quarrels, your ambitions, your aggressiveness your anxieties, all that structure is you. There is no argument about it. K:Bukan, Ibu, saya sedang menanyakan ini... harap dengarkan ini secara tenang, jika saya boleh sarankan. Saya sedang menanyakan Anda, ba- gaimana Anda mengamati struktur ini? Anda dapat mengamati bangunan, melihatnya terpisah dari Anda. Tapi struktur ini, Anda tidak bisa memisahkannya... umpama 'Itu bukanlah saya', itu adalah Anda. Rasa-rasa takut Anda, pertengkaran-pertengkaran Anda,... ambisi-ambisi Anda, keagresifan-keagresifan Anda... kegelisahan-kegelisahan Anda, semua struktur itu adalah Anda. Hal ini tidak mungkin disanggah.
1:14:04 Q: But you are not a united thing. You are all sorts of things and they are all in conflict with each other. Q:Tapi Anda bukan sesuatu yang tersatu padu. Anda adalah segala macam hal... dan mereka semua berkonflik satu sama lain.
1:14:10 K: That is what I am saying. K:Itulah apa yang saya katakan.
1:14:11 Q: I can take the side of one part of you you can observe the other part.

K: No. The observer is part of the observed.
Q:Saya dapat mengambil sisi dari satu bagian dari Anda... Anda dapat mengamati bagian lainnya.

K:Tidak. Si pengamat adalah bagian dari yang diamati.
1:14:19 Q: Yes, but you couldn't observe yourself in totality if you were Q:Ya, tapi Anda tidak dapat mengamati... diri Anda dalam totalitas jika Anda...
1:14:23 K: Oh, yes. I can observe, I can say I am fear. The next day I say I am pleasure. The third day I say oh, I am so jealous. But is part of the whole thing. Now that is what I am saying. Please if I may suggest, please give your attention to this, which is: as long as the 'me' separates himself from the structure the 'me' that separates itself from the structure as long as there is this division there will be conflict there will be fight, there will be nagging there will be anxiety, all the rest of it. But the fact is: the structure is you. K:Oh, ya. Saya dapat mengamati, saya dapat berkata... saya adalah rasa takut. Hari berikutnya saya berkata saya adalah kesenangan. Hari ke-tiganya saya berkata, oh, saya demikian irinya. Namun merupakan bagian dari keseluruhan hal itu. Nah, itulah yang saya sedang katakan. Harap... jika saya boleh sarankan, harap berikan... perhatian Anda pada ini, yang adalah:... selama si 'aku' memisahkan dirinya dari struktur itu... si 'aku' yang memisahkan dirinya dari struktur itu... selama di sana ada pembagian ini, di sana akan ada konflik... di sana akan ada pertengkaran, di sana akan ada omelan... di sana akan ada kegelisahan, semuanya itu. Tapi kenyataannya adalah: struktur itu adalah Anda.
1:15:20 Q: Sir, the conflict seems to be inward, in the individual and it somehow seems to be a conflict between what you were talking about the senses not being fully alert, and also the mind the intellectual mind wanting to take individual problems and fears or tendencies. Q:Tuan, konflik itu rupanya berada di dalam, di dalam individu... dan ia entah bagaimana rupanya merupakan suatu konflik antara... apa yang Anda katakan perihal indera... yang sedang tidak sepenuhnya siaga, dan juga batin... batin intelektual yang berkeinginan untuk mengambil... masalah-masalah individual... dan rasa-rasa takut atau kecenderungan-kecenderungan.
1:15:42 K: No sir, all that is included in that. Your individual tendencies, idiosyncrasies your particular talent, or lack of talent your capacity - include everything that thought has put together as me. That is the structure thought has created. Then thought says, 'I am different from the structure' K:Bukan Tuan, semua itu tercakup dalam itu. Kecenderungan-kecenderungan Anda, pola pikiran yang aneh-aneh... talenta Anda yang khas, atau kekurangan talenta... kapasitas Anda - masukkan semuanya yang pikiran... telah himpun sebagai si aku. Itu adalah struktur yang diciptakan oleh pikiran. Kemudian pikiran berkata, 'Saya berbeda dari struktur itu'
1:16:13 Q: I don't think everybody thinks that they are different from the structure. Q:Saya tidak berpikir bahwa semua orang menganggap... bahwa mereka berbeda dari struktur itu.
1:16:18 K: I don't know. K:Saya tidak tahu.
1:16:20 Q: Well, I don't.

K: Do you? I am not talking to you personally madam but I am just asking: does each one of us realise that we are the structure and structure is not separate from us? If you realise that, if that is an actual fact then a totally different action takes place.
Q:Baik, saya tidak.

K:Demikiankah Anda? Saya tidak berbicara secara pribadi pada Anda, ibu... tapi saya hanya sekedar sedang bertanya:... apakah setiap orang dari kita menyadari... bahwa kita adalah struktur itu... dan struktur tidaklah terpisah dari kita? Jika Anda menyadari itu, jika itu adalah suatu fakta yang aktual... maka terjadilah suatu tindakan yang sama sekali berbeda.
1:16:50 Q: Are you saying that the part of us that is made up of our belief is our outer shell and that in order to grow and evolve we have to break through something Q:Apakah Anda sedang berkata bahwa bagian dari kita... yang disusun dari kepercayaan kita adalah kulit luar kita... dan agar supaya tumbuh dan berkembang... kita harus menembus sesuatu.
1:17:04 K: No, no, no. I am not saying anything of that kind. I am just saying sir don't translate what I am saying into your own you know when I speak in India, which I do unfortunately, or fortunately they translate what I say into their own particular language and most of the languages in India are derived from Sanskrit and the words they use are loaded with tradition all kinds of meanings. I say, please don't translate what I am saying just listen to what I am saying which is very difficult because they immediately translate it. They think by translating they have understood. They have understood the traditional meaning say for instance of awareness. They have got a special Sanskrit word for it in that word there is all kinds of connotations in that word. So please, I am just saying as long as there is a difference between the structure and the observer there must be suppression, there must be conflict there must be escape, there must be going off to India to find how to do this and how to do that, meditate surely, not cooking, and so on and so on and so on. Whereas when there is the actual truth the fact that the observer is the observed the structure is me, me is not different from the structure then there is a totally different action. That is what I want to get at. K:Bukan, bukan, bukan. Saya tidak se- dang mengatakan sesuatu seperti itu. Saya hanya sedang mengatakan, Tuan... jangan terjemahkan apa yang saya sedang katakan... ke dalam apa yang Anda miliki... Anda tahu, ketika saya berbicara di India, yang saya lakukan entah... tidak menguntungkan atau menguntungkan... mereka menerjemahkan apa yang saya katakan ke dalam... bahasa khas mereka sendiri... dan sebagian besar bahasa-bahasa di India berasal dari Sanskrit... dan kata-kata yang mereka gunakan sarat dengan tradisi... bermacam-macam makna. Saya katakan, mohon jangan diterjemahkan... apa yang saya sedang katakan... hanya dengarkan saja apa yang saya sedang katakan... yang adalah teramat sulit, karena... mereka dengan seketika menerjemahkannya... Mereka mengira, dengan menerjemahkan, mereka sudah paham. Mereka telah memahami makna tradisionalnya... umpamanya kewaspadaan. Mereka mempunyai kata Sanskrit yang khusus untuk itu... di dalam kata itu bermacam-macam konotasi terkandung di dalamnya. Jadi mohon, saya hanya sedang mengatakan... selama di situ ada... perbedaan antara struktur itu dan si pengamat... di situ pasti ada penindasan, di situ pasti ada konflik... di situ pasti ada pelarian, di situ pasti ada kepergian ke India... untuk menemukan bagaimana melakukan ini... dan bagaimana melakukan itu, meditasi... sungguh pasti, tidak mengarang, dan seterusnya, dan seterusnya. Sedangkan bilamana di situ ada kebenaran yang aktual... kenyataan bahwa si pengamat adalah yang diamati... struktur itu adalah saya, saya tidak berbeda dari struktur itu... maka di situ ada suatu tindakan yang sama sekali berbeda. Itulah yang hendak saya tangkap.
1:18:55 Q: Sir, if you realise that and there is a sort of silence how do we keep that and not go back? Q:Tuan, jika Anda mewujudkan itu dan di situ ada semacam keheningan... bagaimana kita mempertahankan itu dan tidak kembali?
1:19:04 K: When you see a danger of a precipice, or a dangerous animal you don't go back to it, it is finished. K:Ketika Anda melihat suatu bahaya... dari suatu jurang, atau seekor hewan berbahaya... Anda tidak kembali kepadanya, itu sudah selesai.
1:19:18 Q: It seems to me that this process of separation is a fundamental process of all the conditioning that goes on, and everything that I seem to do to try and go against this conditioning always seems to be just another part of this conditioning. Q:Nampaknya bagi saya, bahwa proses dari pemisahan ini... adalah suatu proses fundamental dari semua keterkondisian... yang sedang berlangsung, dan semuanya yang nampaknya saya lakukan... untuk mencoba dan melawan keterkondisian ini... selalu hanyalah merupakan bagian dari keterkondisian ini.
1:19:33 K: Yes sir. K:Ya, Tuan.
1:19:34 Q: How on earth do I get around that? Q:Bagaimana gerangan saya mendalami itu?
1:19:36 K: I am showing to you something, you don't listen. Not that you must listen sir, but I am pointing out something. When you say 'I am that conditioning conditioning is not different from me' when that becomes an absolute, irrevocable truth, a fact then there is totally different action out of that fact. K:Saya sedang menunjukkan sesuatu pada Anda, Anda tidak mendengarkan. Anda tidak harus mendengarkan, Tuan,... tapi saya sedang menyampaikan sesuatu. Ketika Anda berkata 'saya adalah keterkondisian itu... keterkondisian tidak berbeda dari saya'... ketika itu menjadi sesuatu yang absolut,... kebenaran yang tidak bisa ditarik kembali, suatu fakta... maka di situ ada tindakan yang berbeda total keluar dari fakta itu.
1:20:09 Q: Then what happens?

K: Ah! Then what happens - that is exactly what it is. First you don't come to it but you say then tell me what happens. (Laughter) You don't want to climb the mountain, which is arduous which demands that you carry little, dangerous, be roped we have played with all this, I have done this, some part of it. It is dangerous to climb mountains. So you go lightly - right? not with heavy rucksack and all the rest of it.
Q:Kemudian apa yang terjadi?

K:Ah! Kemudian apa yang terjadi - itulah tepatnya apa adanya. Pertama-tama Anda tidak datang padanya... tapi Anda berkata, lalu ceritakan pada saya apa yang terjadi. (Tertawa) Anda tidak ingin mendaki gunung, yang adalah sulit adanya... yang menuntut Anda membawa sedikit beban, berbahaya, diikat... kita telah bermain dengan semua ini,... saya telah melakukan ini, beberapa bagian darinya. Adalah berbahaya untuk mendaki gunung-gunung. Jadi Anda berjalan dengan ringan - benar? tidak dengan ransel berat dan semua lainnya itu.
1:20:49 So this demands that you work, that you look. But unfortunately all kinds of interruptions take place. Some of you this morning I saw doing exercises good or bad, that is up to you but here you don't even give ten minutes to find out. Find out what actually takes place when the observer of the structure is the observer himself - the structure is the observer. Then you will find there is no conflict at all. Right? When you are that what can you do? You follow sir? So there is no conflict and therefore there is energy. I won't go more into it because that is too where there is energy, complete energy there is emptiness. Jadi ini menuntut agar Anda bekerja, agar Anda melihat. Namun sayangnya berbagai bentuk halangan terjadi. Beberapa dari Anda pagi ini saya lihat melakukan latihan... baik atau buruk, itu terserah Anda... namun di sini Anda memberikan sepuluh menit pun tidak untuk mencari tahu. Selidikilah apa yang sebenarnya berlangsung... ketika si pengamat dari struktur... adalah si pengamat itu sendiri - struktur itu adalah si pengamat. Anda lalu akan menemukan bahwa di situ tidak ada konflik sama sekali. Benar? Ketika Anda adalah yang itu, apa yang Anda dapat lakukan? Anda mengikutinya, Tuan? Jadi tidak ada konflik di situ dan karenanya di situ ada energi. Saya tidak ingin lebih mendalami hal ini, karena itu terlalu... di mana ada energi, energi utuh, di sana ada kehampaan.
1:22:19 That is enough for today, isn't it? Perhaps we can continue with this on Thursday. Would you agree to that please? Itu sudah cukup untuk hari ini, bukan? Mungkin kita dapat melanjutkan ini pada hari Kamis. Maukah Anda menyetujuinya, mohon?
1:22:35 Q: Yes.

K: Bene.
Q:Ya.

K:Baik.