Krishnamurti Subtitles home


BR78D2 - Dapatkah seseorang belajar melalui hubungan?
Dialog Umum ke-2
Brockwood Park, UK
31 Agustus 1978



0:44 K: What shall we talk about this morning, talk over together? K:Apakah yang akan kita perbincangkan pagi hari ini,... memperbincangkannya bersama-sama?
0:49 Q: May I please request you to say something about the energy of consciousness? The energies. Q:Bolehkah saya memohon untuk Anda bicara sesuatu... tentang energi dari batin? Energi-energi.
0:58 K: Would you talk over together the energy that you talk about. K:Akankah Anda memperbincangkan bersama-sama... perihal energi yang Anda bicarakan.
1:07 Q: I feel after Tuesday's discussion that there is some confusion over the word 'observation' in as much as what we generally call observation is in fact commentary after the fact and not observation at all. Q:Saya merasa sesudah diskusi hari Selasa... bahwa ada kebingungan perihal kata 'observasi'... sepanjang apa yang biasanya kita sebut observasi... adalah dalam kenyataannya merupakan uraian sesudah fakta... dan sama sekali bukan observasi.
1:28 K: What do you mean by observation. We generally observe after the event and not observe as it is taking place is that what you mean sir?

Q: Yes.
K:Apakah yang Anda maksudkan dengan observasi. Kita pada umumnya mengamati sesudah kejadian... dan tidak mengamatinya sewaktu kejadian itu sedang berlangsung... apakah yang itu yang Anda maksudkan, Tuan?

Q:Ya.
1:41 K: Any other? Madame? K:Apakah ada lainnya? Ibu?
1:46 Q: Could you speak about learning and what is learning, what is relationship? And can one learn about oneself through relationship? Q:Dapatkah Anda bicara perihal proses belajar... dan apakah proses belajar itu, apakah hubungan itu? Dan dapatkah seseorang belajar perihal dirinya melalui hubungan?
2:00 K: Can one learn about oneself through self-observation. K:Dapatkah seseorang belajar peri- hal dirinya melalui observasi-diri.
2:09 Q: And relationship with others. Q:Dan hubungan dengan orang-orang lain.
2:11 K: Can one learn through relationship with others about oneself. That's what that is the question. K:Dapatkah seseorang belajar melalui hubungan dengan orang-orang lain... perihal diri-sendiri. Itulah pertanyaannya.
2:21 Q: Yes sir. Q:Ya Tuan.
2:22 Q: Sir, could we talk about emptiness, please. Q:Tuan, dapatkah kita memperbincangkan perihal kehampaan.
2:24 K: Just a minute. K:Sebentar.
2:25 Q: You have said that silence is the one fact. I wonder if you could enlarge on that. Q:Anda telah berkata bahwa keheningan adalah satu kenyataan. Saya ingin tahu apakah Anda dapat mengembangkan hal itu.
2:32 K: Silence is a fact and could we go into it, enlarge it and see the depth of it, the meaning of it. K:Keheningan adalah suatu kenyataan dan... dapatkah kita mempelajarinya, mengembangkannya... dan melihat kedalamannya, maknanya.
2:46 Q: Could you go into emptiness please? Q:Dapatkah Anda mempelajari kehampaan?
2:49 K: Could we go over together talk about that which you have said about emptiness. K:Dapatkah kita bersama-sama membahasnya... memperbincangkan perihal itu yang Anda telah katakan perihal kehampaan.
3:03 Q: Can we continue the question of registration whether one should register or not. Q:Dapatkah kita meneruskan persoalan registrasi... apakah seseorang harus meregistrasi atau tidak.
3:08 K: Oh. The question of registration whether one should register or not. I wonder if you were here the other day, sir I think we discussed it two days ago or the day before and I hope you will not mind if we don't go into it because we went into it pretty thoroughly. Q; I wonder, could we talk about the energy of violence. K:Oh. Persoalan registrasi... apakah seseorang harus meregistrasi atau tidak. Saya ingin tahu apakah tempo hari Anda hadir di sini, Tuan... Saya kira kita telah membahasnya dua hari yang lalu... atau hari sebelumnya dan saya harap Anda tidak keberatan... jika kita tidak masuk ke dalamnya, karena... kita telah membahasnya cukup seksama.

Q:Saya berpikir, dapatkah kita memperbincangkan... perihal energi kekerasan.
3:36 K: Talk about energy of violence. K:Memperbincangkan perihal energi kekerasan.
3:41 Q: (In French) Q:(Dalam bahasa Perancis)
3:54 K: Disorder. Can one be aware of oneself at the same time observe one's disorder? K:Kekacauan. Dapatkah seseorang waspada akan dirinya... pada waktu bersamaan mengamati kekacauan dirinya?
4:02 Q: Can one be one with fear and so on and at the same time observe it. Q:Dapatkah seseorang menjadi satu dengan rasa takut dan seterusnya... dan pada waktu bersamaan mengamatinya.
4:08 K: That's it sir. K:Betul demikian, Tuan.
4:10 Q: If we shouldn't discipline and shouldn't make an effort but we should work on ourselves. I don't understand not to discipline and not to make the effort but still be working on ourselves. Can you make that more clear? Q:Jika kita tidak boleh mendisiplin diri... dan tidak boleh melakukan usaha... tapi kita harus mengembangkan diri kita. Saya tidak paham, tidak melakukan disiplin... dan tidak melakukan usaha, namun masih tetap mengembangkan diri kita. Dapatkah Anda membuat itu lebih jelas?
4:26 K: Can you talk over together about effort and discipline and without effort can one observe oneself. K:Dapatkah Anda membicarakan bersama... perihal usaha dan disiplin... dan tanpa usaha dapatkah seseorang mengamati diri sendiri.
4:41 Now just a minute, please: we have had so many questions. I don't know of whom you are asking these questions because we are asking these questions of ourselves and trying to find a solution, an answer. So these are the questions: energy can one learn about oneself through relationship and also what do you mean by that word 'learn' can one learn about oneself through relationship and what do you mean by learning. The other is, talk about emptiness, silence. I think that is about all.

Q: Violence.
Sekarang mohon sebentar dulu:... kita telah mempunyai begitu banyak pertanyaan. Saya tidak tahu mengenai siapa Anda sedang ajukan... pertanyaan-pertanyaan ini... karena kita sedang menanyakan pertanyaan-pertanyaan ini... mengenai diri kita sendiri... dan sedang mencoba untuk menemukan suatu penyelesaian, suatu jawaban. Jadi ini adalah pertanyaan- pertanyaannya: energi... dapatkah seseorang belajar perihal dirinya melalui hubungan... dan juga, apakah yang Anda maksud- kan dengan kata 'belajar' itu... dapatkah seseorang belajar perihal dirinya melalui hubungan... dan apa yang Anda maksudkan dengan belajar. Yang lainnya adalah, memperbincang- kan perihal kehampaan, keheningan. Saya kira itu kurang lebih semuanya.

Q:Kekerasan.
5:45 K: And that lady points out can one observe oneself in action and that lady put a question, which is effort and discipline seem to go together and you apparently point out a different way of observing, acting. So which of these questions shall we take? K:Dan ibu itu mengungkapkan, dapatkah seseorang mengamati... diri sendiri ketika sedang aktif... dan ibu itu mengajukan pertanyaan, yaitu... usaha dan disiplin nampaknya berjalan bersama... dan Anda rupanya menunjukkan... suatu cara pengamatan yang berbeda, sedang bertindak. Jadi yang mana dari pertanyaan- pertanyaan ini yang akan kita ambil?
6:18 Q: The last question: you also point out that you must do it. It seems like a contradiction.

K: Contradiction. You also say you must do it, that is, test it out. Test it out, test out what is being said in one's own life and not depend on somebody else. Now which of these questions shall we talk about?
Q:Pertanyaan yang terakhir: Anda juga... mengungkapkan bahwa Anda harus melakukannya. Agaknya itu seperti suatu kontrdiksi.

K:Kontradiksi. Anda juga berkata, Anda harus me- lakukannya, yaitu, uji kebenarannya. Uji kebenarannya, uji apakah yang sedang dikatakan... di dalam kehidupan sendiri dan tidak tergantung pada orang lain. Sekarang, yang mana dari pertanyaan- pertanyaan ini yang akan... kita perbincangkan?
6:45 Q: Learning and relationship. (Laughter) Q: Proses belajar dan hubungan. (Tertawa)
6:50 K: Learning and can one learn about oneself through relationship. Now which of these questions would you like to talk over together? K:Proses belajar dan dapatkah seseorang belajar... perihal dirinya melalui hubungan. Sekarang yang mana dari pertanyaan- pertanyaan ini yang Anda inginkan... untuk diperbincangkan bersama?
7:03 Q: Energy.

Q: Silence and emptiness.
Q:Energi.

Q:Keheningan dan kehampaan.
7:07 Q: Silence and energy. Q:Keheningan dan energi.
7:08 K: Silence, emptiness, relationship all right, I think we can bring it all together in talking over this question of what is learning and can one learn about oneself in any kind of relationship and perhaps if we could go into that rather deeply we might be able to answer these several questions about energy, silence, discipline and effort and can one observe without any effort and discipline and is it possible to be aware at the same time when one is acting, conscious? Right? And silence and so on. Can we bring all this into this one question which has been put: what is learning and can one learn through relationship? Can we go into that and bring all the other factors into it? May we?

Q: Yes.
Keheningan, kehampaan, hubungan... baik, saya kira kita dapat himpun semuanya... dalam memperbincangkan pertanyaan ini... mengenai apa proses belajar itu... dan dapatkah seseorang belajar perihal dirinya... di dalam bentuk hubungan apapun... dan mungkin jika kita dapat mempelajarinya itu agak dalam... kita mungkin dapat menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan ini... perihal energi, keheningan, disiplin dan usaha... dan dapatkah seseorang mengamati tanpa usaha apapun dan disiplin... dan apakah mungkin untuk waspada... pada waktu bersamaan ketika seseorang sedang aktif, sadar? Benar? Dan keheningan dan seterusnya. Dapatkah kita bawa semua ini ke dalam satu pertanyaan ini... yang telah diajukan:... apakah yang disebut belajar dan dapatkah... seseorang belajar melalui hubungan? Dapatkah kita mempelajari itu dan membawa... semua faktor yang lainnya ke dalamnya? Bolehkah kita?

Q:Ya.
8:21 K: All right. What do we mean by learning? I think this is a fairly important question if we could go into it rather slowly and carefully. We learn from books we learn from parents, colleges, universities and so on and also we learn through experience. We learn through various forms of events which all become knowledge. Right? That is fairly clear: that we gather information, experience and various forms of events and incidents that happen in our life and from all these we accumulate knowledge and from that knowledge we act. Right? That is one way of learning. K:Baik. Apa yang kita maksudkan dengan belajar? Saya kira ini adalah sebuah pertanyaan yang cukup penting... jika kita dapat mempelajarinya secara agak pelahan dan hati-hati. Kita belajar dari buku-buku... kita belajar dari orang tua, perguruan tinggi,... universitas dan seterusnya... dan juga kita belajar melalui pengalaman. Kita belajar melalui berbagai bentuk peristiwa... yang semuanya menjadi pengetahuan. Benar? Itu cukup jelas: bahwa kita mengumpulkan informasi, pengalaman... dan berbagai bentuk peristiwa dan kejadian... yang terjadi dalam hidup kita... dan dari semua ini kita menghimpun pengetahuan... dan dari pengetahuan itu kita bertindak. Benar? Itu adalah satu cara belajar.
9:31 Is there another way of learning at all? That is what we are We know the ordinary way of learning. Is there another way of learning? Because the ordinary way of learning the implications of learning in the ordinary way is to accumulate knowledge and act according to that knowledge therefore that learning helps us to become more and more mechanical. I don't know if you follow all this. May I go on with it? This is not a talk by me. We are sharing this thing together. So, please, I can go into it but you will also have to join in in the investigation of what we mean by learning. So it is your responsibility too not just mine, talking about it. Apakah ada cara belajar lainnya? Itulah apa kita adanya. Kita tahu cara belajar yang biasa. Apakah ada cara belajar lainnya? Sebab cara belajar yang biasa... implikasi dari proses belajar dalam cara yang biasa... adalah untuk menghimpun pengetahuan dan bertindak... sesuai pengetahuan itu... karenanya, proses belajar yang demikian itu membantu kita... untuk menjadi makin mekanikal. Saya tidak tahu apakah Anda mengikuti semua ini. Bolehkah saya meneruskannya? Ini bukanlah ceramah oleh saya. Kita sedang berbagi hal ini bersama. Jadi, mohon, saya bisa mendalami ini tapi Anda juga harus ikut serta... dalam penelitian apa yang kita maksudkan dengan belajar. Jadi, adalah tanggung jawab Anda juga,... bukan hanya saya, bicara perihal ini.
10:35 The ordinary everyday form of learning is to accumulate through experience, events and accidents and so on, a great deal of knowledge and that knowledge is always the past. There is no future knowledge. Right? And if we act according to that knowledge it must be action based on the past based on knowledge and that knowledge can be expanded infinitely or to a certain extent, but it will always be limited it will always become a routine, mechanical. So we are asking if there is another way of learning. Learning through accumulation of knowledge and acting according to the accumulation of knowledge you understand? - acting and acquiring knowledge from that action or having acquired knowledge through various forms, act from that. You follow? Do you understand? Am I making myself clear?

Q: Yes.
Bentuk biasa sehari-hari dari proses belajar... adalah untuk menghimpun melalui pengalaman,... peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian... dan seterusnya, suatu jumlah yang besar dari pengetahuan... dan pengetahuan itu selalu adalah masa lampau. Tidak ada pengetahuan masa depan. Benar? Dan kalau kita bertindak sesuai dengan pengetahuan itu... itu mesti adalah tindakan berdasarkan masa lampau... berdasarkan pengetahuan... dan pengetahuan itu dapat diperluas tidak terbatas... atau sampai tingkatan tertentu, tapi dia akan selalu terbatas... dia akan selalu menjadi suatu rutinitas, mekanis. Jadi kita sedang bertanya apakah ada cara belajar lain. Proses belajar melalui penghimpunan pengetahuan... dan bertindak sesuai dengan pengetahuan yang terhimpun itu... Anda paham? - sedang bertindak dan... sedang mendapatkan pengetahuan dari tindakan itu... atau sedang memiliki pengetahuan yang diperoleh melalui berbagai... bentuk, bertindak dari situ. Anda mengikuti? Apakah Anda paham? Apakah saya telah membuat diri saya jelas?

Q:Ya.
12:08 K: That is, I accumulate knowledge about science about technology, doctors and so on, accumulate it. And then from that accumulation I act. Or act and through that action learn. And having learnt a great deal through action that also becomes knowledge. So both are the same essentially: acquire knowledge and then act act and from that action accumulate, which becomes knowledge. So essentially both are the same. Both tend to become mechanical. If this is clear then the question is: is there a way of learning which is non-mechanistic? I don't know if you are interested in all this. To find that out we must be very clear that the mechanistic activity of accumulated knowledge and the whole movement of that, one must be very, very clear in oneself. Can we proceed? Please, as we are talking over together find out how you learn whether this learning is becoming more and more, more mechanistic. You hear me, the speaker, read about it, listen to tapes, learn accumulate knowledge and then say 'Well, I am going to practice that' Therefore that practise becomes mechanistic. K:Untuk lebih jelas, saya menghim- pun pengetahuan perihal sains... perihal teknologi, para doktor dan seterusnya, menghimpunnya. Dan kemudian dari himpunan itu saya bertindak. Atau bertindak dan melalui tindakan itu belajar. Dan telah belajar banyak melalui tindakan... itu juga menjadi pengetahuan. Jadi dua-duanya secara mendasar adalah sama:... mendapatkan pengetahuan dan kemudian bertindak... bertindak dan dari tindakan itu meng- himpun, yang menjadi pengetahuan. Jadi secara mendasar, dua-duanya adalah sama. Dua-duanya cenderung menjadi mekanis. Jika ini jelas, kemudian pertanyaannya adalah:... adakah suatu cara belajar yang tidak mekanistis? Saya tidak tahu apakah Anda tertarik dalam semua ini. Untuk mencari tahu, kita harus amat jelas... bahwa aktivitas mekanistis dari pengetahuan yang terhimpun... dan seluruh gerak dari itu, seseorang harus... sangat, sangat jelas dalam dirinya. Dapat kita lanjutkan? Mohon, sambil kita sedang membicarakannya bersama-sama... cari tahu bagaimana Anda belajar... apakah proses belajar ini menjadi makin mechanistis. Anda mendengar saya, si pembicara, membaca perihalnya,... mendengarkan pita-pita, belajar... menghimpun pengetahuan dan kemudian berkata... 'Baik, saya akan mempraktekkan itu'. Karenanya, praktek itu menjadi mekanistis.
14:20 Now we are asking: is there a different movement which is not mechanistic? - which is also learning but it is not accumulated knowledge and acting from that. Right? Is this clear?

Q: Yes.
Sekarang kita sedang bertanya: apakah ada suatu gerak yang berbeda... yang tidak mekanistis? - yang juga adalah belajar... tapi bukan pengetahuan yang terhimpun dan bertindak dari situ. Benar? Apakah ini jelas?

Q:Ya.
14:41 Q: Sir, part of that mechanistic process might be an attempt to destroy the knowledge that you have accumulated. Q:Tuan, bagian dari proses mekanistis itu... boleh jadi suatu usaha untuk memusnahkan pengetahuan... yang Anda telah himpun.
14:51 K: Yes, which is still mechanistic. You try to get rid of that past knowledge which you accumulated you say that is not the way to learn so you learn in a different form but yet accumulate. K:Ya, yang adalah masih mekanistis. Anda mencoba melepaskan penge- tahuan lampau yang Anda himpun... Anda berkata bahwa itu bukanlah caranya untuk belajar... jadi Anda belajar dalam bentuk yang berbeda, tapi Anda tetap menghimpun.
15:04 Q: Yes. Q:Ya.
15:06 K: This accumulation process goes on all the time. So we are asking, please: is there a different way of learning which is not accumulative which is not mechanistic, which is not all the time functioning on the past movement. Right? We are going to find that out. Do please enquire, question challenge all the rest of it for yourself and find out. K:Proses penghimpunan ini terus berlangsung sepanjang waktu. Jadi kita sedang bertanya, mohon:... adakah cara belajar yang berbeda yang tidak menghimpun sifatnya... yang tidak mekanistis, yang tidak... sepanjang waktu bekerja pada gerak lampau. Benar? Kita sedang mencari tahu itu. Silahkan selidiki, pertanyakan... tantang semuanya itu untuk diri Anda sendiri dan cari tahu.
15:37 We said very clearly, action and then knowledge knowledge and action are both essentially the same. Now we are asking: is there a different learning? Don't jump to conclusion don't say spontaneity, don't say it is intuition. Don't let's be caught in words. Is there a way of learning which is not mechanistic? Kita telah berkata dengan amat jelas, tindakan dan kemudian pengetahuan... pengetahuan dan tindakan, dua-duanya pada dasarnya adalah sama. Sekarang kita sedang bertanya: adakah proses belajar yang berbeda? Jangan melompat ke kesimpulan... jangan katakan spontanitas, jangan katakan itu adalah intuisi. Jangan biarkan kita terperangkap dalam kata-kata. Adakah cara belajar yang tidak mekanis?
16:16 Q: Does silence come into this?

K: You see, you are jumping. Don't come It is as though you don't know.
Q:Apakah keheningan masuk ke dalam ini?

K:Anda lihat, Anda sedang melompat. Itu adalah seakan-akan Anda tidak tahu.
16:25 Q: Through suffering in relationship. Q:Melalui penderitaan dalam hubungan.
16:30 K: Wait, madame we are coming to that. We are starting with, is there a question mark, therefore you don't know. So don't say it is silence, this or that. You really don't know. Say, that is the way to find out with a clean slate, you don't know, so you are going to find out. Are you quite sure you don't know? Or you pretend you don't know? (Laughter) No, please, for oneself, I am talking of oneself seriously. Do I pretend that I don't know or I actually don't know a way of learning perhaps learning then has a different meaning a way of learning which is not mechanistic, I don't know. I have to be terribly honest to myself then I can find out. But if I say, 'Yes, I don't know, but I have a few ideas about it, behind me', then you are not enquiring at all. K:Tunggu, ibu, kita sedang mendekati itu. Kita sedang mulai dengan, adakah di situ... sebuah tanda tanya, karenanya Anda tidak tahu. Jadi jangan katakan itu adalah keheningan, ini atau itu. Anda benar-benar tidak tahu. Katakanlah, itu adalah jalan untuk mencari tahu... dengan lembaran bersih, Anda tidak tahu, jadi Anda akan mencari tahu. Apakah Anda sungguh yakin Anda tidak tahu? Atau Anda berpura-pura Anda tidak tahu? (Tertawa) Tidak, mohon, untuk diri sendiri, saya... membicarakan diri sendiri secara serius. Apakah saya berpura-pura bahwa saya tidak tahu... atau saya benar-benar tidak tahu sebuah cara belajar... mungkin proses belajar lalu mempunyai suatu arti yang berbeda... suatu cara belajar yang tidak mekanistis, saya tidak tahu. Saya harus sangat jujur pada diri saya, lalu saya dapat mencari tahu. Tapi jika saya berkata, 'Ya, saya tidak tahu,... tapi saya mempunyai beberapa ide... mengenai itu, di belakang saya', lalu Anda sama sekali tidak mencari tahu.
17:53 So can we start honestly by saying I really don't know? Which is rather difficult because when you don't know you are looking you are trying to find out if you know. You understand my question? When you say I don't know but there is always the desire to find out or expect to be told or project some hidden hope and that becomes an idea and say, 'Yes, I begin to capture it' So if you can be free of all that and say 'I actually do not know', then you are curious you are really curious, like a young boy or a girl learning for the first time. You have got it? No, no, see what has happened. Do watch yourself sir, don't look at me or anyone watch yourself, which is, when you say 'I really don't know', what has taken place? Your mind is not actively thinking out how to find out. Right? Are we meeting each other in this point? Say for instance, I really don't know which means I have no hope of finding it I have no conclusion, I have no motive. This is very important, when I say I don't know in that is implied having no motive whatsoever. Because motive then gives a direction and then I have lost it. So I must be very, very clear and terribly honest in myself to say, I really don't know. Wait sir, listen to it carefully. I really don't know, then what has taken place in my mind? Jadi dapatkah kita memulai dengan jujur... berkata saya benar-benar tidak tahu? Yang adalah agak sulit... karena ketika Anda tidak tahu, Anda sedang mencari... Anda sedang mencoba untuk menemukan apakah Anda tahu. Anda paham pertanyaan saya? Ketika Anda berkata saya tidak tahu... namun selalu ada keinginan untuk mencari tahu... atau mengharapkan agar diberitahu... atau memproyeksikan harapan tersembunyi tertentu... dan itu menjadi suatu ide... dan mengatakan, 'Ya, saya mulai menangkapnya'. Jadi, jika Anda bisa bebas dari semua itu dan berkata... 'Saya sebenarnya tidak tahu', lalu Anda ingin belajar... Anda betul-betul ingin belajar, se- perti seorang anak laki-laki muda... atau anak perempuan yang sedang belajar untuk pertama kalinya. Anda telah menangkapnya? Bukan, bukan, lihat apa yang telah terjadi. Silahkan Anda amati sendiri, Tuan,... jangan tengok ke saya atau ke orang lain... Anda amati sendiri, yakni, ketika Anda berkata... 'Saya benar-benar tidak tahu', apa yang telah terjadi? Batin Anda tidak sedang aktif ber- pikir bagaimana untuk mencari tahu. Benar? Apakah kita saling bertemu di titik ini? Katakan misalnya, saya benar-benar tidak tahu... yang berarti saya tidak mempunyai harapan untuk menemukannya... saya tidak mempunyai kesimpulan, saya tidak mempunyai tujuan. Ini adalah amat penting, ketika saya berkata saya tidak tahu... di dalam itu tersirat tidak adanya tujuan apapun. Karena tujuan kemudian memberi suatu arah... dan kemudian saya telah kehilangannya. Jadi saya harus amat, amat cerah... dan amat sangat jujur dalam diri saya... untuk berkata, saya sungguh tidak tahu. Tunggu Tuan, dengarkan itu dengan hati-hati. Saya tidak tahu, lalu apa yang terjadi dalam batin saya?
20:33 Q: Nothing. Q:Tidak ada apa-apa.
20:35 K: Find out, don't answer quickly. K:Cari tahu, jangan jawab dengan cepat.
20:45 Hasn't it broken away from the old tradition? You understand? The old mechanistic tradition. When I say, I really don't know I have moved out of that field altogether. Right? Apakah ia tidak melepaskan diri dari tradisi yang lama? Anda paham? Tradisi mekanis yang lama. Ketika saya berkata, saya benar-benar tidak tahu... saya telah tinggalkan medan itu seluruhnya. Benar?
21:04 Q: Although I don't think that one's thinking in terms of not knowing a new way of learning. All that one knows is that the conflict which mechanistic knowledge causes just that - one doesn't know any more. And one can see that one doesn't know how to get over this conflict. Q:Meskipun saya tidak menganggap bahwa pikiran seseorang... di dalam ketentuan dari tidak tahu adalah suatu cara belajar baru. Semua apa yang seseorang tahu... adalah konflik yang disebabkan oleh pengetahuan mekanis... hanya itu - seseorang tidak tahu lebih lagi. Dan seseorang dapat melihat bahwa seseorang tidak tahu... bagaimana mengatasi konflik ini.
21:32 K: No, we are not talking of conflict yet sir. We will come to that in a minute. We are talking about: is there a different process of learning? If you don't know it - I don't know it and I actually say 'I don't know it' - what has happened? K:Bukan, kita belum membicarakan konflik, Tuan. Kita akan datang ke situ dalam semenit. Kita sedang memperbincangkan tentang:... apakah ada sesuatu yang berbeda... dari proses belajar? Jika Anda tidak mengetahuinya - saya tidak mengetahuinya... dan saya sesungguhnya berkata 'saya tidak mengetahuinya'... - apa yang telah terjadi?
21:57 Q: My mind then says if I don't know it I am empty. Q:Batin saya lalu berkata, jika saya tidak mengetahuinya, saya hampa.
22:03 K: Oh, for god's sake! How silly people are. K:Oh, demi Tuhan! Bagaimana dungunyanya orang-orang.
22:12 Q: Why is it stupid? (Laughter) Q:Karena apa orang-orang itu bodoh? (Tertawa)
22:19 K: I didn't say stupid, I said silly. (Laughter) Because we are not paying attention, you've gone: it is empty - is it empty? Or is it so tremendously free of that - mechanistic it is totally awake because it is intensely curious to find out. You see the difference? The mind that says, 'I don't know' wait, let me take an example. Do you know what God is? Of course you have beliefs, you have dogmas all kinds of conditioning, but actually you don't know that. You can invent about it, you can think about it you can argue about it, or be against it but the actual fact: you don't know. So you start with not knowing in order to find out. K:Saya tidak mengatakan bodoh, saya mengatakan dungu. (Tertawa) Sebab kita tidak menaruh perhatian, Anda telah mendapatkan:... itu adalah hampa - apakah itu hampa? Atau itu begitu amat bebas dari itu - mekanistis ia bangun secara total... sebab ia tertarik secara intens untuk mencari tahu. Anda melihat perbedaannya? Batin yang mengatakan, 'saya tidak tahu'... tunggu, ijinkan saya mengambil satu contoh. Apakah Anda tahu Tuhan itu apa? Tentu Anda mempunyai kepercayaan-kepercayaan,... Anda mempunyai dogma-dogma... semua macam keterkondisian, tapi sebenarnya Anda tidak tahu itu. Anda dapat ciptakan sesuatu perihal ini,... Anda dapat pikirkan sesuatu perihal ini... Anda dapat berdebat perihal ini, atau berlawanan dengannya... tapi fakta yang sebenarnya: Anda tidak tahu. Jadi Anda memulai dengan tidak tahu agar supaya mencari tahu.
23:29 Q: May I ask you sir do you always start with not knowing when you come to speak do you always start with saying that I don't know let's find out today, let's find out now'? Q:Bolehkah saya bertanya, Tuan... apakah Anda selalu memulai dengan... tidak tahu ketika Anda datang untuk bicara... apakah Anda selalu memulai dengan berkata bahwa saya tidak tahu... marilah kita cari tahu hari ini, mari kita cari tahu sekarang?
23:41 K: Yes, that is what I am saying now. K:Ya, itulah apa yang saya sedang katakan sekarang.
23:43 Q: Is this what you do when you come when you come into this tent, is this what you do? Are you completely free of what you know before? Q:Apakah ini yang Anda lakukan ketika Anda datang... ketika Anda datang di dalam tenda ini, apakah ini yang Anda lakukan? Apakah Anda sepenuhnya bebas dari apa yang Anda ketahui sebelumnya?
23:52 K: Please I don't prepare talks, I don't do anything I just come and I spill out. (Laughter) I have prepared talks, written them all out carefully and so on and so on, and one day somebody suggested throw away all your notes and talk. So I did, and began that way. K:Mohon, saya tidak mempersiapkan pembicaraan-pembicaraan,... saya tidak melakukan apapun... saya hanya datang dan saya tumpahkan keluar. (Tertawa) Saya pernah mempersiapkan pembicaraan-pembicaraan,... menuliskan semuanya dengan hati-hati... dan seterusnya, dan seterusnya, dan suatu hari seseorang mengusulkan... buang semua catatan-catatan Anda dan bicaralah. Jadi itu saya lakukan, dan memulai dengan cara itu.
24:22 Q: There is no difference though, is there, really? There isn't a lot of difference between having it written down on paper and having it written down inside. Q:Di situ tidak ada perbedaannya, atau ada, benarkah? Tidak banyak perbedaan antara... telah menuliskannya di atas kertas dan telah menuliskannya di dalam.
24:30 K: No. I don't K:Tidak, saya tidak.
24:31 Q: The question hasn't been answered. Q:Pertanyaannya belum dijawab.
24:35 K: I am doing it now (laughs). Please - you follow? When you say actually you don't know you have stopped the mechanistic process of learning, haven't you? So your mind is not empty it is free from that in which it has been functioning and therefore it is now in a state of acute attention learning, acute state, free from that. Then what takes place? K:Saya sedang melakukannya sekarang (tertawa). Mohon - Anda mengikuti? Ketika Anda berkata sebenarnya Anda tidak tahu... Anda telah menghentikan proses belajar yang mekanis, bukan? Jadi batin Anda tidak hampa... ia bebas dari itu di dalam mana ia telah berfungsi... dan karenanya ia sekarang berada dalam suatu keadaan... perhatian yang akut... sedang belajar, keadaan akut, bebas dari itu. Kemudian apa yang terjadi?
25:26 Q: Silence.

Q: Hunger. (Laughter)
Q:Keheningan.

Q:Lapar. (Tertawa)
25:29 Q: Sir, the mind gets bored. Q:Tuan, batin menjadi bosan.
25:33 Q: Bored? Q:Bosan?
25:35 K: Do try it, please try it, please do try it as we are talking here do it, in the sense attempt to find out. K:Coba lakukan itu, silahkan coba itu, silahkan... coba lakukan selagi kita sedang berbincang di sini... lakukan itu, dalam arti mencoba untuk mencari tahu.
25:45 Q: Enquiry.

K: Yes. What does enquiry mean? Enquiry implies that you must be free from your prejudice from your hypothetical conclusions from any form of opinion so that your mind is free to move. In the same way if you understand the whole nature of this mechanistic acquisition of knowledge then if you put it in its right place you are free from it. And you are then capable of complete attention, aren't you? When there is complete attention is there a learning? No, please this requires a little bit of going into.
Q:Menyelidiki.

K:Ya. Apakah artinya penyelidikan? Penyelidikan mengisyaratkan bahwa An- da harus bebas dari prasangka Anda... dari kesimpulan- kesimpulan hipotetis Anda... dari bentuk opini apapun, sehingga batin Anda bebas untuk bergerak. Dalam alur yang sama, jika Anda paham... seluruh sifat dari perolehan pengetahuan mekanistik ini... lalu jika Anda menempatkannya di tempatnya yang benar,... Anda bebas darinya. Dan Anda kemudian mampu akan perhatian lengkap, bukankah? Saat ada perhatian yang menyeluruh, adakah suatu proses belajar di situ? Bukan, mohon, ini sedikit memerlukan suatu proses masuk ke dalam...
26:48 I may be rather stupid this morning and so please forgive me if I keep on persisting in this thing but perhaps we will come back to it a little later. Saya boleh jadi agak bodoh pagi hari ini... dan karenanya mohon maafkan saya jika saya tetap bertahan... dalam persoalan ini... tapi barangkali kita akan kembali padanya nanti sebentar lagi.
27:02 The next question in that is involved: can I observe myself through relationship? Can I know myself fundamentally, basically all the reactions, all the nuances the subtleties of myself in relationship. Right? That is the question that was raised. So we have to enquire what do we mean by 'relationship' the word itself. To be related, to be in contact to be not physically intimate but, not only that but to have a relationship at the same level at the same moment, at the same intensity then there is a relationship. Right? There is a relationship between a man and woman or a friend and another, or a boy and girl when they meet not merely physically only but much more which is when they meet at the same level at the same moment, with the same intensity there is actual relationship because they are meeting at the same level. Right? That can be called a real, true relationship. Pertanyaan berikutnya yang terkait di dalamnya:... dapatkah saya mengamati diri saya melalui hubungan? Dapatkah saya mengenal diri secara fundamental, secara mendasar... semua reaksi-reaksi, semua nuansa-nuansa... hal-hal yang halus tersembunyi dari diri saya dalam hubungan. Benar? Itulah pertanyaan yang dikemukakan. Jadi kita harus menyelidiki apa yang kita maksudkan dengan 'hubungan'... kata itu sendiri. Agar berhubungan, agar berkontak... agar tidak intim secara badaniah, namun tidak hanya itu... tapi mempunyai hubungan pada tingkat yang sama... pada saat yang sama, pada intensitas yang sama... maka di situ ada hubungan. Benar? Ada suatu hubungan antara seorang pria dan wanita... atau antara seorang teman dan teman lainnya,... atau antara seorang laki-laki dan seorang perempuan... ketika mereka bertemu bukan sekedar... hanya secara badaniah tapi jauh lebih dari itu... yakni ketika mereka bertemu pada tingkat yang sama... pada saat yang sama, dengan intensitas yang sama... di situ ada hubungan yang aktual... karena mereka bertemu pada tingkat yang sama. Benar? Itu dapat disebut sebagai suatu hubungan yang nyata, benar.
28:47 Now, one's relationship with another is based on memory. Right? Would you accept it? On the various images, pictures, conclusions I have drawn about you and you have drawn about me. The various images that I have about you wife, husband, girl or boy or friend and so on. So there is always image-making. Right? This is simple, this is normal, this is actually what goes on. When one is married or lives with a girl or a boy every incident, every word, every action creates an image - no? Are we clear on this point? Don't agree with me please I am not trying to persuade you to anything but actually you can see it for yourself. A word is registered, if it is pleasant you purr it is nice, if it is unpleasant you immediately shrink from it and that creates an image. The pleasure creates an image, the shrinking the withdrawal creates an image. So our actual relationship with each other is based on various subtle forms of pictures, images and conclusions. That's right? Sekarang, hubungan seseorang dengan orang lain didasarkan pada memori. Benar? Anda bisa terima itu? Di atas dasar berbagai... kesan-kesan, gambaran-gambaran, kesimpulan-kesimpulan... saya telah membuat gambaran perihal Anda dan... Anda telah membuat gambaran perihal saya. Berbagai kesan-kesan yang saya miliki tentang Anda... isteri, suami, teman perempuan atau teman laki-laki... atau teman dan seterusnya. Jadi di sana selalu ada pembuatan-kesan. Benar? Ini adalah sederhana, normal, ini adalah apa yang sebenarnya terjadi. Ketika seseorang telah menikah atau hidup bersama... dengan teman perempuan atau laki-laki... setiap peristiwa, setiap kata, setiap tindakan... menciptakan suatu kesan - tidak? Apakah kita jelas pada titik ini? Harap jangan sependapat dengan saya... saya tidak sedang mencoba untuk membujuk Anda pada apapun... tapi sebenarnya Anda dapat melihat nya untuk diri Anda sendiri. Suatu kata telah dicatat, jika itu menyenangkan, Anda mendengkur... itu bagus, jika itu tidak menyenangkan, Anda... segera menyingkir darinya... dan itu menciptakan suatu kesan. Kesenangan menciptakan suatu kesan, penyingkiran... penarikan diri menciptakan suatu kesan. Jadi hubungan nyata kita dengan sesamanya didasarkan pada... berbagai bentuk halus dari gambar-gambar,... kesean-kesan dan kesimpulan-kesimpulan. Itu benar?
30:36 Now I am asking: when that takes place what happens? The man creates the image about her and she creates an image about him. Whether in the office, whether in the field, or anywhere this relationship is essentially based on this formation of images. Right? This is a fact, isn't it? Can we go on from there. Sekarang saya bertanya: ketika itu berlangsung, apa yang terjadi? Si pria menciptakan kesan tentang si perempuan... dan si perempuan menciptakan kesan tentang si pria. Apakah itu di kantor, apakah itu di lapangan, atau di manapun... hubungan ini pada hakekatnya berdasarkan pada... pembentukan kesan-kesan ini. Benar? Ini adalah suatu kenyataan, bukankah? Bisakah kita lanjutkan dari situ.
31:13 Q: Yes.

K: Then what takes place? You have an image about her and she has an image about you doesn't matter where it is, in the office in the factory, in the field, in every way labour, there is this image-making all the time. So when there is an image like that she has and you have, then in there there is division and then the whole conflict begins. Right? Where there is division between two images there must be conflict. Right?
Q:Ya.

K:Kemudian apa yang berlangsung? Anda mempunyai suatu kesan tentang si perempuan,... dan dia mempunyai suatu kesan tentang Anda... tidak masalah itu di mana, di kantor... di pabrik, di lapangan, di semua cara... di angkatan kerja, ada pembuatan- kesan ini sepanjang waktu. Jadi ketika ada suatu kesan seperti itu... si perempuan punya dan Anda punya, maka di dalam itu ada pemisahan... dan kemudian keseluruhan konflik dimulai. Benar? Di mana di situ ada pemisahan... di antara dua kesan, di situ mesti ada konflik. Benar?
32:06 Q: Why has image become so important to us? Q:Mengapa kesan menjadi begitu penting bagi kita?
32:09 K: We will go into it, madame. First go into it step by step, not say 'Why' have you got this image about your brother, your sister your husband, your wife, your father, whatever it is? Then see when there is this image there is certainly a division: the Jew and the Arab, the Hindu, the Muslim the Christian, the Communist - you follow? it is the same phenomena. Right? When that takes place there must be fundamentally conflict. The husband or the boy or the girl may go off to work and there he has created images about himself: his position, his worth, his competition and all the rest of it comes home and says, 'Darling how are you?' and again he has got his image and she has hers. So there is conflict. So it is a basic law that where there is division between people there must be conflict. Full stop. Right? The man may say to the woman or the woman may say to the man 'I love you' but that may merely be sensory love sexual love but basically they are not related at all. They may wear rings and hug each other and sleep in the same bed and live in the same house but basically he is pursuing his ambitions his greed, all the rest of it, and she also. Right? So basically they never meet at the same level at the same time, with the same intensity. Cannot. Right? Do we see this? not accept the words that are spoken by the speaker, that is worthless. Actually this is so in daily life. And then we can say to each other, 'I love you. You are so beautiful' - you are this and you are that 'put more colour on your hair' (laughter) you know, play with all that kind of stuff. K:Kita akan mempelajarinya, Nyonya. Pertama-tama, pelajarinya selangkah demi... selangkah, jangan berkata 'mengapa'... apakah Anda mempunyai kesan ini... perihal kakak Anda, saudara perempuan Anda... suami Anda, isteri Anda, ayah Anda, siapapun itu? Kemudian lihat ketika kesan ini ada di situ... di situ pasti ada suatu pemisahan:... orang Jahudi dan orang Arab, orang Hindu, orang Muslim... orang Kristen, orang Komunis - Anda mengikuti? itu adalah fenomena yang sama. Benar? Jika itu terjadi, di sana pasti ada konflik secara fundamental. Si suami atau si teman laki-laki atau... teman perempuan boleh jadi berangkat bekerja... dan di sana dia telah menciptakan kesan-kesan tentang dirinya:... kedudukan dia, nilai dirinya,... persaingannya dan segala sesuatunya dari itu... pulang ke rumah dan berkata, 'Sayang, bagaimana tentang Anda?' dan lagi si pria telah mempunyai ke- sannya dan si perempuan mempunyainya. Jadi di situ ada konflik. Jadi itu adalah suatu hukum dasar... bahwa jika ada pemisahan di antara manusia, di situ mesti ada konflik. Titik. Benar? Si pria boleh berkata pada si wanita... atau si wanita boleh berkata pada si pria 'Saya cinta Anda'... tapi itu boleh jadi melulu kasih indrawi... cinta seksual, tapi secara mendasar mereka sama sekali tidak berhubungan. Mereka boleh memakai cincin-cincin dan saling memeluk... dan tidur di ranjang yang sama dan tinggal di rumah yang sama... namun secara mendasar si pria sedang mengejar ambisi-ambisinya... keserakahannya, segala sesuatunya dari itu dan si wanita juga. Benar? Jadi secara mendasar mereka tidak bertemu pada tingkatan yang sama... pada saat yang sama, dengan intensitas yang sama. Tidak bisa. Benar? Apakah kita melihat ini? Tidak menerima kata-kata yang diucapkan oleh... pembicara, itu tidak bernilai. Sebenarnya demikianlah adanya dalam kehidupan sehari-hari. Dan kemudian kita dapat berkata pada... satu sama lainnya, 'Saya cinta Anda'. Anda cantik sekali - Anda adalah begini dan Anda adalah seperti itu... 'bubuhkan lebih banyak warna di rambut Anda' (tertawa)... Anda tahu, bermain dengan semua hal-hal semacam itu.
34:57 Now why do we create these images? Why do you create an image about your girl or your wife or your husband, or your boy, why? Sekarang, mengapakah kita menciptakan kesan-kesan ini? Mengapa kita menciptakan... suatu kesan perihal teman wanita atau isteri Anda... atau suami Anda, atau teman pria Anda, mengapa?
35:24 Q: I think it is survival.

K: Survival?
Q:Saya kira itu adalah untuk bertahan hidup.

K:Bertahan hidup?
35:29 Q: I think it is through fear. Basically because you didn't look at something you feared. Q:Saya kira itu karena takut. Pada dasarnya, karena Anda tidak mengamati sesuatu yang Anda takuti.
35:35 K: He says that it is survival. K:Dia mengatakan itu adalah bertahan hidup.
35:37 Q: Isn't to guard one's ego. One doesn't want to be intruded on. One doesn't want someone close, one's frightened to lose one's ego. Q:Bukankah itu untuk melindungi ego seseorang. Seseorang tidak ingin diganggu. Seseorang tidak ingin orang dekat padanya,... seseorang takut kehilangan egonya...
35:47 K: Oh! Is that so?

Q: I don't know.
K:Oh! Apakah demikian?

Q:Saya tidak tahu.
35:51 K: (Laughs) What sir? K:(Tertawa} Apa Tuan?
35:55 Q: Because we don't see the whole of the fact. Q:Karena kita tidak melihat seluruh dari faktanya.
35:59 K: How can I see the whole, if that is what you are saying the whole beauty of relationship the whole nature of love and all that when we are so concerned about our beastly little selves all the time? K:Bagaimana saya bisa melihat keseluruhannya,... jika itu adalah apa yang Anda sedang katakan... seluruh keindahan dari hubungan... seluruh hakekat dari cinta dan semuanya itu... jika demikian besar perhatian kita tercurahkan perihal... diri kita yang kerdil, bersifat binatang itu, sepanjang waktu?
36:22 Q: Isn't it because we are registering all the time as well? Q:Apakah itu bukan karena kita juga sedang mencatat sepanjang waktu?
36:27 K: No, madame we have been through all that I want to forget the registration. Look at it anew. Why do I, or why does one create an image about another? Why do you create an image about the speaker? (Laughs) K:Tidak Nyonya kita telah selesai dengan semua itu... saya ingin melupakan pencatatan itu. Pandanglah padanya secara baru. Mengapa saya, atau mengapa seseorang... menciptakan suatu kesan tentang seseorang lainnya? Mengapa Anda menciptakan suatu kesan tentang si pembicara? (Tertawa)
36:49 Q: It is lack of attention. Q:Itu adalah kurangnya perhatian.
36:51 K: Just go into it sir. Why do you create an image about your girl or your husband, boy and all that, why? K:Selidiki, Tuan. Mengapa Anda menciptakan suatu kesan perihal teman perempuan Anda... atau suami Anda, teman pria dan semuanya itu, kenapa?
36:58 Q: To remember.

Q: To be dependent.
Q:Untuk mengingat.

Q:Untuk bergantung.
36:59 Q: Because it helps us. Q:Karena itu membantu kita.
37:01 K: Do look at it before you answer. See what you do first. If I may gently suggest, see the fact of it first not say well, this is it, this is that. Just see if it is so. K:Harap lihat padanya sebelum Anda menjawab. Lihat pertama-tama apa yang Anda lakukan. Jika saya boleh menyarankan secara lemah lembut,... lihatlah pertama-tama kenyataannya... jangan berkata, baik, inilah adanya, ini adalah itu. Lihat saja apakah itu demikian adanya.
37:17 Q: We want to be recognised in some way or another. Q:Kita ingin dikenal dengan suatu cara atau lain.
37:26 Q: Isn't it because I'd like to know what is going to happen tomorrow. Q:Apakah itu bukan karena saya ingin tahu apa yang akan terjadi besok.
37:32 K: Do look at it sir. You are married, you have got a girl, or a boy, a husband. This image-making goes on. And I am asking why. Take time - a little. Please. You don't know, I don't know, let's find out. K:Harap lihat padanya, Tuan. Anda telah menikah, Anda telah mempunyai teman perempuan,... atau teman pria, seorang suami. Pembuatan-kesan ini berlangsung. Dan saya sedang bertanya, mengapa. Ambil waktu - sedikit. Mohon. Anda tidak tahu, saya tidak tahu, mari kita cari tahu.
37:57 Q: It is very pleasant to have an image. It is possession.

K: Is it? Is it very pleasant to have an image?
Q:Adalah sangat menyenangkan untuk mempunyai suatu kesan. Itu adalah kepemilikan.

K:Apakah demikian? Apakah sangat menyenangkan untuk mempunyai suatu kesan?
38:07 Q: It is very gratifying. Q:Itu adalah sangat memuaskan.
38:09 K: Is it very pleasant to have an image? Please sir - an image? K:Apakah sangat menyenangkan untuk mempunyai suatu kesan? Mohon Tuan - suatu kesan?
38:15 Q: Image is a dirty word.

K: All right. I won't use the word image - use some other word.
Q:Kesan adalah suatu kata yang kotor.

K:Baik. Saya tidak mau memakai kata kesan - gunakan kata lain.
38:22 Q: Fantasy. Q:Fantasi.
38:24 Q: With familiarity - we take things for granted we are at all times preoccupied rather then attentive. Q:Dengan keakraban - kita mene- rima hal-hal selaku benar adanya... pikiran kita sibuk sepanjang waktu, bukannya penuh perhatian.
38:34 K: I want to find out why I create the image about my wife - if I have one. Is it habit? Is it convenient? Is it immemorial conditioning? Is it traditional that I do this brought over from the genes and so on and so on that instinctively I make an image about you? K:Saya akan mencari tahu... sebab apa saya menciptakan kesan... perihal isteri saya - jika saya mempunyai seorang isteri. Apakah itu kebiasaan? Apakah itu untuk mudahnya? Apakah itu keterkondisian yang sudah lama sekali? Apakah itu secara tradisi bahwa saya melakukannya... dibawa dari gen-gen dan seterusnya dan seterusnya... bahwa secara naluriah saya membuat suatu kesan tentang Anda?
39:21 Q: Does it matter why?

K: Find out. So I am saying is it this tremendous habit in which we live?
Q:Mengapa itu menjadi persoalan?

K:Cari tahu. Jadi saya sedang berkata, apakah... kebiasaan luar biasa yang di dalam mana kita hidup?
39:33 Q: No. It is influence. Q:Bukan. Itu adalah pengaruh.
39:42 K: Yes sir. Include that, include that. Influence. One is so accustomed to being influenced which is environment and all the rest of it. So I say, is it habit is it a tradition that has been handed down, unconsciously from race to race, from generation to generation? Is it a thing which I have accepted as my arm as I accept a leg, it is part of me? K:Ya Tuan. Masukkan itu, masukkan itu. Pengaruh. Seseorang begitu terbiasa untuk dipengaruhi... yang adalah lingkungan dan segala sesuatu dari itu. Jadi saya berkata, apakah itu kebiasaan... apakah itu suatu tradisi yang telah diturunkan, secara tidak sadar... dari ras ke ras, dari generasi ke generasi? Apakah itu suatu benda yang telah saya terima seperti lengan saya... seperti saya menerima suatu kaki, sebagai bagian dari saya?
40:21 Q: Sir, does that really answer the question why, though. That is just saying that we do have an image but why do we have an image? Q:Tuan, meski demikian, apakah itu benar-benar menjawab... pertanyaan mengapa? Itu hanyalah mengatakan bahwa kita benar mempunyai suatu kesan... namun karena apa kita mempunyai suatu kesan?
40:30 K: I am going into that sir. K:Saya akan pelajari itu, Tuan.
40:32 Q: People, please, follow the speaker, don't ask. Q:Saudara-saudara, mohon ikuti si pembicara, jangan bertanya.
40:36 K: Comment, madame? (Laughter) K:Komentar, Nyonya? (Tertawa}
40:41 Q: I think it is a continuation of the conditioning that we ourselves have received. Q:Saya pikir itu adalah suatu kelanjutan dari keterkondisian... yang kita telah terima.
40:49 K: It is part of our conditioning inherited from father to son and so on, so on generation after generation. So just let's find out. So put all this together habit, immemorial tradition desire for a sense of nearness and yet withdrawal - all that. Is that why we do it?

Q: Security.
K:Itu adalah bagian dari keterkondisian kita... diwariskan dari ayah ke anak laki- laki dan seterusnya, seterusnya... dari generasi ke generasi. Jadi marilah kita cari tahu. Jadi tempatkan semua ini... kebiasaan, tradisi yang sudah lama sekali... keinginan untuk suatu rasa erat namun penarikan diri - semua itu. Apakah itu mengapa kita melakukannya?

Q:Keamanan diri.
41:27 K: Do look at it, take a second, darling, please take a second. Or is it that we want to be certain of the girl or the boy, the husband, certain of her? Certain to possess her, it is mine and not yours. All that is involved in it. Desire for certainty - it is my wife, my girl my boy, my husband, I am sure. That is, it gives me certainty in my relationship with another. I know my wife - which is the most absurd statement. It gives me a feeling that I possess something and I am sure of that possession. So habit, tradition, a thousand, million years of tradition carried from generation to generation to generation. Then the desire to possess to be dominated love to be possessed and love to be dominated a neurotic state and the desire to be certain: it is my house, my table, my pen, my wife. Right? What do you say to all this? K:Lihatlah padanya, ambil waktu sedetik, sayang,... harap ambil waktu sedetik. Atau apakah itu bahwa kita ingin yakin terhadap teman perempuan... atau teman laki-laki, sang suami, yakin pada si perempuan? Yakin untuk memiliki si perempuan, dia milik saya bukan milik Anda. Semua itu terlibat dalam ini. Keinginan akan kepastian - dia adalah... isteri saya, teman perempuan saya... teman laki-laki saya, suami saya, saya pasti. Tegasnya, itu memberi saya kepastian... dalam hubungan saya dengan orang lain. Saya kenal isteri saya - yang merupa- kan pernyataan yang paling mustahil. Ia memberikan saya suatu rasa bahwa saya memiliki sesuatu... dan saya yakin akan kepemilikan itu. Jadi kebiasaan, tradisi, suatu tradisi dari seribu, jutaan tahun... dibawa dari generasi ke generasi ke generasi. Kemudian keinginan untuk memiliki... untuk dikuasai... cinta untuk dimiliki dan cinta untuk didominasi... suatu keadaan gangguan syaraf... dan keinginan untuk yakin:... ini adalah rumah saya, meja saya, pena saya, isteri saya. Benar? Apa yang Anda katakan pada semua ini?
43:31 Q: We should be free of all that. Q:Kita harus bebas dari semua itu.
43:39 K: We should be, or we are? K:Kita harus, atau kita bebas?
43:42 Q: We should be.

K: Oh! I should be on the top of the Himalayas, but I am not! (Laughter)
Q:Kita harus.

K:Oh! Saya seharusnya berada di puncak pegunungan Himalaya,... namun saya tidak! (Terawa)
43:53 Q: How can I recognise? Q:Bagaimana saya dapat mengenalnya?
43:55 K: How can we talk over together if we are not both moving in the same direction! Please. The 'should be' is non-existent 'what is' is the only fact. K:Bagaimana kita dapat memperbincangkannya bersama... jika kita berdua tidak sedang bergerak dalam arah yang sama! Mohon. Yang 'seharusnya' adalah tidak nyata... 'apa adanya' adalah satu-satunya fakta.
44:12 Q: Can one not accept this state Q:Tidakkah seseorang dapat menerima keadaan ini...
44:17 K: Why should I you see, you see I can't K:Mengapa saya harus... Anda lihat,... Anda lihat saya tidak dapat...
44:21 Q: by understanding it?

K: No, madame we are doing it. We are doing it step by step, going into this. I am certain about my name, I am certain about my form physical form, I am certain I am qualified mechanically or a scientist, or professor - I am certain, it's my profession my career as a military, or navy, or a doctor it is my career, and I am certain. So I want to be certain in my relationship - no? And when that certainty is shaken then begins the trouble - ends up in divorce or a separation, or whatever you like to call it.
Q:dengan memahaminya?

K:Bukan, Nyonya, kita sekarang sedang melakukannya. Kita sedang melakukannya selangkah demi selangkah, mempelajarinya. Saya yakin perihal nama saya, saya yakin perihal bentuk saya... bentuk lahiriah, saya yakin, saya berkemampuan secara mekanikal... atau seorang ilmuwan, atau profesor... - saya yakin, itu adalah profesi saya... karir saya sebagai seorang militer,... atau angkatan laut, atau seorang doktor... itu adalah karir saya, dan saya yakin. Jadi saya ingin yakin dalam hubungan saya - tidak? Dan ketika kepastian itu tergoyahkan... kemudian mulailah masalahnya - berujung ke perceraian... atau suatu perpisahan, atau apapun Anda ingin menyebutnya.
45:24 So these are the factors. That we create these images in order to be sure, certain in order to possess and in that possession feel the power, the pleasure, the strength of that possession. And there is this inherited a thousand million years or a million years of man's desire to hold somebody and not let go, and so on, so on. These are the factors in daily life - no? Jadi inilah faktor-faktornya. Yang kesan-kesan ini kita ciptakan agar supaya yakin, pasti... agar supaya untuk memiliki dan di dalam kepemilikan itu... merasakan kekuasaan, kesenangan, kekuatan dari kepemilikan itu. Dan di situ ada apa yang diwariskan seribu juta tahun ini... atau sejuta tahun hasrat manusia... untuk memiliki seseorang dan tidak melepasnya,... dan seterusnya, seterusnya. Ini adalah faktor-faktor dalam kehidupan sehari-hari - tidak?
46:06 Q: So that implies something is just fixed, doesn't it? Q:Jadi itu menyiratkan sesuatu sudah ditentukan, bukankah demikian?
46:09 K: Yes sir.

Q: We also make use
K:Ya, Tuan.

Q:Kita juga menggunakan...
46:11 K: That is right. I want to be certain. I want to be sure when I come back from the office she is there. And when she comes back from the office she wants to be quite sure I will turn up too! (Laughter) This is the game we have been playing infinitely, in varieties of ways. K:Itu benar. Saya ingin menjadi pasti. Saya ingin menjadi pasti ketika saya pulang dari... kantor, dia ada di rumah. Dan ketika dia pulang dari kantor... dia ingin cukup yakin saya akan muncul juga! (Tertawa) Ini adalah permainan yang telah kita lakukan tanpa batas,... dalam berbagai bentuknya.
46:36 Q: Why do we need the certainty? Q:Mengapa kita memerlukan kepastian?
46:38 K: We are going to go into that. Go slowly sir. K:Kita akan pelajari hal itu. Lakukan perlahan-lahan Tuan.
46:43 Q: I am afraid I lose control. Q:Saya kuatir kehilangan kendali.
46:47 K: You are afraid to lose control over her? I hope your wife is there! (Laughter) K:Anda takut kehilangan kendali atas dirinya? Saya harapkan isteri Anda ada di sana! (Tertawa)
47:05 Q: (Inaudible) Q:(Tidak jelas)
47:08 K: Look sir, we are talking about something so tremendously serious. Whether it is possible, knowing this knowing these are facts, not imagination, not ideas not some conclusions which you have got because I have talked about it but these are daily facts. Now the question is: in that there is no possibility of relationship. You may sleep together, you may hold hands together do all kinds of things together but actually there is no relationship. That is a fact. And we don't want to acknowledge it. Because the moment you acknowledge it then begins doubt you've frightened, nervous and all that begins. Now, please just listen. K:Lihat Tuan, kita sedang berbincang tentang sesuatu yang teramat... serius. Apakah memungkinkan mengetahui ini... mengetahui ini adalah fakta-fakta, bukan khayalan, bukan ide-ide... bukan kesimpulan-kesimpulan tertentu yang Anda telah dapatkan karena... saya telah membicarakannya perihal ini,... tapi ini adalah fakta-fakta sehari-hari. Sekarang pertanyaannya adalah:... di dalam itu tidak ada kemungkinan akan hubungan. Anda boleh tidur bersama, Anda boleh saling berpegangan tangan... melakukan bersama semua ragam hal.. namun sebenarnya di situ tidak ada hubungan. Itu adalah suatu kenyataan. Dan kita tidak mau mengakuinya. Karena pada saat Anda mengakuinya, lalu keraguan dimulai... Anda menjadi takut, gelisah dan mulailah semuanya itu. Sekarang, harap sekedar dengarkan.
48:20 Now, can I learn about myself in my relationship with another? That is the question we began with, that is the question that was put. In that relationship I can observe my reactions. Right? I like and I don't like. She said a nasty word, he was so pleasant, and so on my reactions I can watch. Those reactions are myself, aren't they? They are not separate from me both sensory as well as nervous, psychological responses. Right? I am learning about myself tremendously as I go along I have seen, oh, infinitely what I am doing what I have done, what I am doing, what I will do tomorrow if I continue this mechanistic way of behaviour. Right? And death comes and you say, 'Darling, I am leaving you' She feels terribly lonely, miserable, unhappy, tears finds out suddenly she is left alone, or he is left alone. And then he can't face it, he goes off to some entertainment or goes off with another woman, or boy or whatever it is, or becomes tremendously religious. (Laughter) Sekarang, dapatkah saya belajar mengenai diri saya... dalam hubungan saya dengan orang lain? Ini adalah pertanyaan yang kita mulai di awalnya,... itu adalah pertanyaan yang diajukan. Di dalam hubungan itu saya dapat mengamati reaksi-reaksi saya. Benar? Saya suka dan saya tidak suka. Dia (perempuan} mengucapkan suatu kata keji,... dia (pria) begitu menyenangkan, dan seterusnya... reaksi-reaksiku bisa saya perhatikan. Reaksi-reaksi itu adalah saya sendiri, bukankah demikian? Mereka tidak terpisah dari saya... baik yang indrawi maupun yang... bersifat syaraf, tanggapan- tanggapan psikologis Benar? Saya belajar mengenai diri saya... dengan luar biasa selagi saya beraktivitas... Saya telah melihat, oh, secara tidak terbatas... apa yang sedang saya lakukan... apa yang telah saya lakukan, apa yang sedang saya lakukan,... apa yang akan saya lakukan besok... jika saya melanjutkan alur kelakuan mekanis ini. Benar? Dan kematian datang dan Anda berkata,... 'Sayang, saya sedang meninggalkan Anda'. Dia (perempuan) merasa sangat kesepihan, tersiksa,... tidak bahagia, air mata... dia (perempuan) tiba-tiba menemukan dirinya ditinggal sendirian,... atau dia (pria) ditinggal sendirian. Dan kemudian dia (pria) tidak bisa menghadapinya,... dia pergi ke hiburan tertentu... atau pergi ke seorang wanita lain, atau pria... atau apapun itu, atau menjadi teramat religius. (Tertawa)
50:11 What a game we are playing with each other. Right sir? So I see this is a fact. I have learnt a tremendous lot about myself in my relationship with another. Then the factor arises: can this image-making stop? You understand my question? Can this momentum of the past of all that tremendous momentum with tremendous volume behind it like a river with a great volume of water rushing can all this image-making tradition desire for all that end, without a single conflict? You understand my question? Are you interested in this?

Q: Yes.
Permainan apa gerangan yang kita lakukan dengan sesamanya. Benar Tuan? Jadi saya melihat ini sebagai suatu fakta. Saya telah belajar amat banyak perihal diri saya... dalam hubungan saya dengan orang lain. Kemudian muncul faktor: dapatkah pembuatan-kesan ini berakhir? Anda paham pertanyaan saya? Dapatkah momentum masa lampau ini... dari semua momentum dahsyat itu... dengan jumlah yang amat banyak di baliknya... seperti suatu sungai dengan volume air yang besar sedang menerjang... dapatkah semua tradisi pembuatan-kesan ini... keinginan untuk semua itu, berhenti tanpa satupun konflik? Anda paham pertanyaan saya? Apakah Anda tertarik dalam ini?

Q:Ya.
51:28 K: What will you pay for it? (Laughter) That is all you can do. By paying something you think you will get it. K:Apa yang Anda hendak bayar untuk itu? (Tertawa) Itu adalah semuanya yang dapat Anda lakukan. Dengan membayar sesuatu Anda pikir Anda bisa memperolehnya.
51:43 Now how can this mechanism of image-making not just image-making, the desire for certainty the tradition, the whole structure of that, can that end? Right? Are you asking that question? Or am I asking, and (laughs) putting my question onto you? If you put that question to yourself do you say, 'I don't know therefore I will find out'? Or you are already struggling to find out? How can this image-making come to an end. Which means the ending of registration not to register a word that she or he says the sneer, the insult, the nagging all that, not to register at all. Is that possible? Do you understand my question? Please don't go off to sleep or some I am asking this question, you have to answer it. Sekarang bagaimana mekanisme pembuatan-kesan ini... bukan hanya pembuatan-kesan, keinginan untuk kepastian... tradisi, seluruh struktur dari itu, dapatkah ia berakhir? Benar? Andakah yang sedang mengajukan pertanyaan itu? Ataukah saya yang sedang bertanya, dan sedang mengajukan (tertawa)... pertanyaan saya ke Anda? Jika Anda mengajukan pertanyaan itu kepada Anda sendiri... apakah Anda berkata, 'Saya tidak tahu,... karenanya saya akan mencari tahu'? Atau Anda sudah sedang bergulat untuk mencari tahu? Bagaimana pembuatan-kesan ini dapat berakhir. Yang berarti penghentian dari pencatatan... tidak mencatat suatu kata... yang dia (perempuan) atau dia (pria) katakan... cemoohan, nistaan, omelan... semua itu, tidak mencatat sama sekali. Apakah itu mungkin? Anda paham pertanyaan saya? Mohon jangan tertidur atau sesuatu... Saya sedang mengajukan pertanyaan ini, Anda harus menjawabnya.
53:38 Q: No, it is not possible. I don't find it possible. Q:Tidak, itu tidak mungkin. Saya tidak menemukan itu mungkin.
53:41 K: The lady says it is not possible therefore she has shut the door. K:Nyonya itu berkata itu tidak mungkin... karenanya dia telah menutup pintunya.
53:46 Q: No, I haven't shut the door, but I find it impossible. Q:Tidak, saya belum menutup pintunya... namun saya menemukan itu tidak mungkin.
53:48 K: Ah, the moment you say it is impossible it is not possible, or it is possible you have shut the door. It is like a man saying 'I can't do it' - finished. I am sure each of us can do it. I am certain, clear if you put your heart and your mind into this question. K:Ah, begitu Anda berkata itu tidak mungkin... itu tidak mungkin, atau itu mungkin, Anda telah menutup pintunya. Itu seperti seseorang bilang 'Saya tidak dapat melakukannya' - selesai. Saya yakin setiap dari kita dapat melakukannya. Saya yakin, jelas... jika Anda menaruh hati dan bati Anda ke dalam pertanyaan ini.
54:23 When the wife or the girl, or the man or the husband says to you, 'You are rather stupid this morning' must you register that react to the word, to his feeling and watch your own reactions to the word and his feeling. You follow? Can you watch all this instantly? Or he says, 'You look very nice this morning' and you You follow? Go into it sir. Not to register at all. Now is this possible? Please we are talking about learning about oneself in relationship. And we see why we create this image and so on and therefore there is no actual relationship at all. There may be physical relationship. Psychologically, obviously you are totally divided. How can you be related and love another if you are ambitious? You can't. Or competitive, or this or that. So you have learnt a tremendous lot in enquiring into this relationship. You have come to the point now when we say: is this possible, to hear the word, not shut off hear the word, see the meaning of the word the significance of the word the expression on the face of the man or the woman who says it and your own reaction to all that, can you be aware of all that? Ketika si isteri atau teman perempuan,... atau si teman pria atau si suami... mengatakan pada Anda, 'Anda agak bodoh pagi hari ini'... apakah Anda harus mencatat itu... bereaksi pada kata itu, pada perasaannya... dan mengamati reaksi- reaksi Anda sendiri... pada kata itu dan perasaan dia (pria). Anda paham? Dapatkah Anda mengamati ini semua secara seketika? Atau dia (pria) berkata 'Anda keli- hatan amat manis pagi hari ini'... dan Anda, Anda mengikutinya? Dalami itu Tuan. Tidak mencatat sama sekali. Sekarang, apakah ini mungkin? Mohon, kita sedang memperbincangkan tentang... belajar perihal diri sendiri dalam hubungan. Dan kita melihat mengapa kita men- ciptakan kesan ini dan seterusnya... dan karenanya di situ sama sekali tidak ada hubungan yang sesungguhnya. Di situ boleh jadi ada hubungan lahiriah. Secara psikologis, jelas Anda secara total terpisah. Bagaimana Anda dapat berhubungan dan mengasihi... orang lain jika Anda ambisius? Anda tidak dapat. Atau bersifat pesaing, atau ini atau itu. Jadi Anda telah belajar amat banyak... dalam mencari tahu ke dalam hubungan ini. Anda sekarang telah tiba di satu titik ketika kita berkata:... apakah ini mungkin, untuk mendengar kata, tidak menolaknya... mendengar perkataannya, paham arti dari kata itu... makna inti dari kata itu... ekspresi pada muka dari si pria atau si wanita yang mengatakannya... dan reaksi Anda sendiri terhadap semuanya itu, dapatkah Anda... mewaspadai semuanya itu?
56:47 Q: Sir, it seems that we are continually getting into this difficulty at this point of saying I don't know. Could we look at that and maybe it is the mechanism that builds the images that doesn't want to say 'I don't know'. It doesn't like the idea of saying it. Q: Tuan, rupanya kita secara terus-menerus sedang masuk... ke dalam kesulitan ini, pada saat mengucapkan saya tidak tahu. Dapatkah kita mengamati hal itu dan mungkin itu adalah mekanisme... yang membangun kesan-kesan yang tidak mau mengatakan 'Saya tidak tahu'. Ia tidak suka ide mengucapkan itu.
57:04 K: No, don't keep on repeating, 'I don't know' then you are stuck.

Q: Yes.
K:Bukan, jangan terus-menerus mengulangi 'Saya tidak tahu'... lalu Anda tertancap.

Q:Ya.
57:08 K: But we started out by saying we create these images why we create these images is fairly clear. And we said, the next question is: can this image-making stop? Then I can say, 'I don't know'. Right? Because then your mind when you say you don't know is tremendously alert. K:Tapi kita memulai dengan berkata kita menciptakan kesan-kesan ini... sebabnya kita menciptakan kesan- kesan ini adalah cukup jelas. Dan kita telah berkata, pertanyaan berikutnya adalah:... dapatkah pembuatan-kesan ini berhenti? Kemudian saya dapat berkata, 'Saya tidak tahu'. Benar? Karena kemudian batin Anda, ketika Anda berkata Anda tidak tahu,... sangat penuh perhatian.
57:30 Q: So one has to be concerned to end the images. Q:Jadi seseorang harus berprihatin untuk mengakhiri kesan-kesan itu.
57:32 K: Yes. You are concerned to find out whether the image-making can stop. And you say it is not possible, or it is possible, you are stuck. But when you say 'I don't know, but I am moving'. When I say 'I don't know', I am not static. I am moving, I am tremendously active and full of energy to find out. I am not transmitting my energy to you, you are doing it yourself, please. That is a danger. (Laughs) So, is this possible? Which means to listen and not to register. K:Ya. Anda berprihatin untuk... mencari tahu apakah pembuatan-kesan dapat berhenti. Dan Anda mengatakan itu adalah tidak mungkin, atau... itu mungkin, Anda tertancap. Tapi ketika Anda berkata 'Saya tidak tahu, tapi saya bergerak'. Ketika saya berkata 'Saya tidak tahu' saya tidak statis. Saya sedang bergerak, saya amat sangat aktip... dan penuh energi untuk mencari tahu. Saya tidak sedang meneruskan energi saya kepada Anda,... Anda sendiri yang sedang melakukannya, mohon. Itu adalah suatu bahaya. (Tertawa) Jadi, apakah ini mungkin? Yang artinya untuk mendengarkan dan bukan untuk mencatat.
58:24 Q: Sometimes you are paralysed. Q:Kadang-kadang Anda terlumpuhkan.
58:27 K: No, there is no paralysis madame. You can't paralyse when your relationship with another is so tremendously important. All life is relationship. Not just you and me, it's a not only you and me, it is a global problem. So we have to meet it globally, not just 'Oh, I love my wife' - you follow? you and me, that is too little affair. When you understand the global issue then you will understand the little issue. But if you start with the little issue you won't understand the global thing global in the sense, the enormity of it. It concerns every human being wherever he may be. So I say now can I listen to the word see the expression, the gesture the contempt the arrogance and so on, on the face of the other and listen to it without any reaction? So now we will have to find out what you mean by listening. Are we interested in this? Can we go on? No, please I can go on, but you see I have spent my life from the age of fifteen at this. Right? So please, spend also an hour with this. K:Bukan, tidak ada kelumpuhan di situ, Nyonya. Anda tidak bisa terlumpuhkan ketika hubungan Anda... dengan seorang lain adalah amat pentingnya. Semua kehidupan adalah hubungan. Tidak hanya Anda dan saya, ini sesuatu... bukan hanya Anda dan saya, ini adalah suatu masalah global. Jadi kita harus menemuinya secara global, tidak hanya... 'Oh, saya sayang isteri saya' - Anda mengikuti? Anda dan saya, itu adalah perkara yang terlalu kecil. Ketika Anda memahami persoalan global itu... maka Anda akan paham persoalan yang kecil itu. Tapi jika Anda memulai dengan persoalan yang kecil... Anda tidak akan paham persoalan global itu... global dalam arti, amat luasnya persoalan itu. Ini menyangkut semua mahluk manusia di manapun dia berada. Jadi saya berkata... sekarang dapatkah saya mendengar pada kata... melihat ekspresinya, gerak-isyaratnya... penghinaannya... kesombongannya dan seterusnya, pada wajah orang lain itu... dan mendengarkannya tanpa reaksi apapun? Jadi sekarang kita harus mencari tahu... apa yang Anda maksudkan dengan mendengarkan. Apakah kita tertarik dalam hal ini? Dapat kita teruskan? Tidak, mohon, saya dapat meneruskan, tapi Anda lihat... saya menggunakan hidup saya sejak usia limabelas tahun dengan ini. Benar? Jadi mohon, gunakan juga satu jam dengan ini.
1:00:18 Can I listen. Therefore what does it mean to listen? Do you ever listen? Are you listening now? Please, you understand? Are you listening to what I am saying? No, I am not sure. Or you are listening to a conclusion which you have made about yourself? Or in listening you have already drawn a conclusion? Or you have abstracted from listening an idea and pursuing that idea? Therefore you are not actually listening. So are we listening now? That means you are listening without a single movement of thought because you are so tremendously concerned about this. If you are not well then you won't listen. If you are deeply, profoundly concerned about this then you will instinctively, naturally listen. And so are you listening from your experience are you listening to the word and not to the content of the word or are you listening, making an abstraction of what you are hearing into an idea and say, 'Yes, I have got it'? Which means then that you are listening without any movement any movement of thought, any movement of intention. Just listening. If that is so carefully please hear what I have to say if you can so listen when the boy or the girl or the wife, can you listen to that in the same way? You understand my question? You are finished. It is so terribly simple if you capture the simplicity of it. But intellectually we make a such a mess of everything. Dapatkah saya mendengarkan. Oleh karena itu, apakah artinya untuk mendengarkan. Apakah Anda pernah mendengarkan? Apakah Anda sedang mendengarkan sekarang? Mohon, Anda paham? Apakah Anda sedang mendengarkan apa yang sedang saya katakan? Tidak, saya tidak pasti. Atau Anda sedang mendengarkan suatu kesimpulan... yang Anda telah buat perihal Anda sendiri? Atau dalam sedang mendengarkan Anda telah menarik suatu kesimpulan? Atau Anda telah mengabstrasikan... dari apa yang didengar suatu ide... dan mengejar ide itu? Karenanya, Anda tidak benar-benar mendengarkan. Jadi apakah kita sedang mendengarkan sekarang? Itu berarti Anda sedang mendengarkan tanpa satupun gerak dari pikiran... karena Anda demikian amat prihatin perihal ini. Jika Anda tidak sehat... lalu Anda tidak mau mendengarkan. Jika Anda amat mendalam, amat sangat prihatin perihal ini... maka Anda secara naluriah, secara wajar mendengarkan. Dan dengan demikian Anda men- dengarkan dari pengalaman Anda... apakah Anda sedang mendengarkan ke perkataan... dan tidak ke isi dari perkataan... ataukah Anda sedang mendengarkan, membuat suatu... abstraksi dari apa yang Anda sedang dengarkan... menjadi suatu ide dan berkata 'Ya, saya telah menangkapnya'? Yang lalu berarti bahwa Anda sedang mendengarkan... tanpa suatu gerak apapun... suatu gerak pikiran apapun, suatu gerak apapun dari niat. Hanya sekedar mendengarkan. Jika demikian halnya... harap dengarkan dengan teliti apa yang saya mau katakan... jika Anda dapat mendengarkan sedemikian rupa,... ketika teman laki-laki atau teman perempuan... atau isteri, dapatkah Anda mendengar- kan pada itu dalam cara yang sama? Anda paham pertanyaan saya? Anda telah selesai. Adalah demikian amat sederhananya ji- ka Anda menangkap kesederhanaan itu. Namun secara intelektual, kita mem- buat semuanya demikian berantakannya.
1:03:01 So if there is the act of listening then there is no registration. The other day after the talk, one of the talks a man came up to me and said 'What a marvellous talk that was. Oh, it was excellent. It feels I have got it all' I listened to it very carefully. I have been told this for 50 years and if I keep on registering how marvellous it is I would be a cuckoo! (Laughter) So can you please find out? To listen to somebody saying nasty things or pleasurable things, so completely that there is no registration. Which means can you be so attentive at the moment the word is said that there is no centre which records? You understand my question? Have you ever been attentive? Attentive in the sense, giving all your attention all your energy, your heart, your mind, everything you have. When you do that there is no 'me' from which you are attentive, there is only attention. Right? In that attention there is no recording. It is only when there is inattention there is the centre which records. Got it? You've understood? Jadi jika di situ ada tindakan mendengarkan... maka di situ tidak ada pencatatan. Tempo hari sesudah pembicaraan, salah satu dari pembicaraan-pembicaraan... seseorang menemui saya dan berkata ' 'Alangkah mengagumkannya pembicaraan tadi. Oh, itu adalah sempurna. Rasanya saya telah mendapatkan semuanya itu'... Saya dengan sangat hati-hati mendengarkannya. Saya telah diceritakan ini selama 50 tahun... dan jika saya terus-menerus mencatat- nya bagaimana mengagumkannya itu... Saya akan menjadi orang yang bodoh! (Tertawa) Jadi bisakah Anda mencari tahu? Untuk mendengarkan ke seseorang yang sedang berkata hal-hal yang keji... atau hal-hal yang menyenangkan, demikian sempurnanya... sehingga di situ tidak ada pencatatan. Yang berarti dapatkah Anda demikian penuhnya perhatian pada saat... perkataan itu diucapkan, di situ tidak ada pusat yang mencatatnya? Anda paham pertanyaan saya? Apakah Anda pernah penuh perhatian? Penuh perhatian dalam arti memberikan seluruh perhatian Anda... seluruh energi Anda, hati Anda, batin Anda, semuanya yang Anda miliki. Ketika Anda melakukan itu, di situ tidak ada si 'aku'... dari keadaan penuh perhatian Anda, di situ yang ada hanyalah perhatian. Benar? Di dalam perhatian itu, di situ tidak ada pencatatan. Hanya ketika adanya suatu tiada-perhatian... di situ ada pusat yang mencatat. Paham? Anda telah paham?
1:05:08 Q: So, there is no distraction.

K: No. Sir, there is no such thing as distraction. Please understand this. There is no such thing as distraction. You want to pay attention to that and you are distracted as one generally is. Which means what? You are not paying attention therefore there is no distraction. So realise that you are not attentive and therefore distraction. The moment you are aware that you are inattentive you are already attentive. Capture this, sir! There is no effort necessary in this. So it is possible not to register at all when the wife says something pleasant or unpleasant or a friend or a boy or a girl or a boy at the office, labour. Can you live that way? Not for one day or a few minutes can you live the entirety of your life that way?
Q:Jadi, di situ tidak ada alih-perhatian.

K:Bukan. Tuan, tidak ada apa yang disebut sebagai alih-perhatian. Mohon pahami ini. Tidak ada apa yang disebut sebagai alih-perhatian. Anda ingin mencurahkan perhatian ke pada itu... dan perhatian Anda teralihkan, seper- ti biasanya terjadi pada seseorang. Apa artinya itu? Anda sedang tidak mencurahkan perhatian... karenanya di situ tidak ada alih-perhatian. Jadi sadari bahwa Anda tidak... penuh perhatian dan karenanya ada alih-perhatian. Pada saat Anda mewaspadai bahwa Anda tidak penuh perhatian... Anda sudah penuh perhatian. Pahami ini, Tuan! Dalam hal ini di situ tidak perlu adanya usaha. Jadi apakah mungkin untuk sama sekali tidak mencatat... ketika si isteri mengatakan sesuatu... yang menyenangkan atau tidak menyenangkan... atau seorang teman atau teman pria atau teman perempuan... atau seorang pria di kantor, pekerja. Dapatkah Anda hidup dengan cara demikian? Tidak untuk satu hari atau beberapa menit... dapatkah Anda hidup dalam keseluruhan hidup Anda dengan cara demikian?
1:06:28 Q: Regardless of your age. Q:Tidak tergantung usia Anda.
1:06:38 K: Regardless of my age, or your age? (Laughter) I don't understand this. K:Tidak tergantung usia saya atau usia Anda? Saya tidak memahami ini.
1:06:48 Q: Excuse me sir. When I am attentive in this way of which you speak is the attention limited to the thing to which I am attentive?

K: No.
Q:Maafkan saya Tuan. Ketika saya penuh perhatian dalam cara ini yang sesuai Anda katakan... apakah perhatian itu terbatas pada hal... yang kepadanya saya sedang penuh perhatikan?

K:Bukan.
1:07:01 Q: Or identified with.

K: No. Attention is attention, not limited to this or to that. I am attentive. There is attention. Not tension. (Laughter) When you are attentive there is no tension. Now wait a minute, now wait a minute, just look at it: the question was about learning and can one learn about oneself through relationship. We went into the whole thing step by step logically, reasonably, sanely. Now, just a minute, listen to this. We went into it very, very carefully, in detail. Now can you observe this whole thing as a whole not broken up little pieces. You understand my question? Can you have perception of the entirety of the structure? We have dealt bit by bit, fragment by fragment, or piece by piece. That means nothing personally to me, because that's but if you capture the whole thing then from that you can work details. But you cannot through details work to the whole.
Q:Atau sedang mengidentifisikan diri padanya.

K:Bukan. Perhatian adalah perhatian, tidak terbatas pada ini atau pada itu. Saya sedang penuh perhatian. Di situ ada perhatian. Bukan ketegangan. (Tertawa} Ketika Anda sedang penuh perhatian, di situ tidak ada ketegangan. Sekarang tunggu sebentar, sekarang tunggu sebentar,... hanya lihat padanya:... pertanyaannya adalah perihal belajar... dan apakah seseorang bisa belajar mengenai dirinya melalui hubungan. Kita telah melakukan seluruhnya setapak demi setapak. secara logis, secara layak, secara waras. Sekarang, tunggu sebentar, dengarkan ini. Kita telah mendalaminya dengan sangat, sangat hati-hati,... secara terperinci. Sekarang, dapatkah Anda mengamati keseluruhan... hal ini sebagai suatu keutuhan... tidak terpecah belah dalam bagian-bagian yang kecil. Anda paham pertanyaan saya? Dapatkah Anda mempunyai persepsi dari keseluruhan strukturnya? Kita telah menanganinya sedikit demi sedikit,... fragmen demi fragmen, atau sepotong demi sepotong. Itu secara pribadi tidak berarti apa- apa bagi saya, sebab itu adalah... namun jika Anda menangkap seluruh hal itu... lalu dari situ Anda dapat menguraikannya. Tapi Anda tidak dapat melakukannya melalui detail ke keseluruhannya.
1:08:40 Now can you after an hour and 20 minutes, or 10 minutes or a quarter, can you observe this whole phenomenon of registration, learning, relationship as a whole? I mean by whole having a deep insight into the whole thing instantly. You see we are not used to that. We are always from one thing to another from one fragment to another fragment from one broken piece to another and so gradually build up the whole. We think we have built up the whole. But the whole is not this. The whole is the perception of the whole structure and beyond. Then you can be terribly logical. Sekarang dapatkah Anda sesudah satu jam 20 menit, atau 10 menit... atau 15 menit, dapatkah Anda mengamati seluruh fenomena... dari registrasi ini, proses belajar, hubungan sebagai suatu keutuhan? Saya maksudkan dengan utuh, yaitu mempunyai... suatu pencerahan yang mendalam akan keseluruhan hal itu... seketika. Anda lihat, kita tidak terbiasa dengan itu. Kita selalu dari satu hal ke hal lainnya... dari satu fragmen ke fragmen lainnya... dari satu pecahan ke pecahan lainnya... dan dengan demikian secara bertahap membangun keutuhannya. Kita pikir kita telah membangun keutuhannya. Tapi keutuhan itu bukan ini. Keutuhan itu adalah persepsi akan keutuhan struktur dan di luar. Lalu Anda dapat menjadi teramat logis.
1:10:01 Q: And beyond the structure you said.

K: Oh, of course. The structure is very, very fragile.
Q:Dan di luar strukturnya, Anda katakan.

K:Oh, tentu. Struktur itu amat, amat rapuh.
1:10:13 Q: Is the attention including the structure and going beyond the structure? Q:Apakah perhatian itu termasuk struktur itu... dan pergi ke luar struktur itu?
1:10:20 K: Yes sir, when we are attentive the structure is non-existent. You understand? You are missing all this. When you are totally attentive there is no structure. Right? That attention is meeting the person at the same level at the same time, with the same intensity the other may not, that is indifferent, that is irrelevant. Your mind is meeting that totally. Then begins the objection on the other person saying 'You are indifferent to me,' you are this, you are that, begins. You are not the cause - you understand? I wonder if you see all this! K:Ya Tuan, ketika kita penuh perhatian, struktur tiada. Anda paham? Anda tidak menangkap semuanya ini. Ketika Anda secara total penuh per- hatian, di situ tidak ada struktur. Benar? Perhatian penuh itu sedang menemui orang itu pada tingkatan sama... pada waktu sama, dengan intensitas sama... yang lainnya itu boleh tidak, itu tidak peduli, itu tidak penting. Batin Anda sedang menemui itu secara total. Kemudian mulai keberatan pada orang lain itu... yang berkata 'Anda tidak peduli pada saya,'... Anda adalah begini, Anda adalah begitu, mulailah itu. Anda bukanlah penyebabnya - Anda paham? Saya bertanya-tanya apakah Anda melihat semua ini!
1:11:18 Q: What is being attentive?

K: I have explained madame. You are not attentive to something, about something or for something, you are just attentive.
Q:Apakah yang sedang penuh perhatian?

K:Saya sudah menjelaskannya, Nyonya. Anda tidak penuh perhatian pada sesuatu, perihal sesuatu... atau untuk sesuatu, Anda hanya penuh perhatian.
1:11:29 Q: Who, what is it that is being attentive? Q:Siapa, apakah yang sedang penuh perhatian itu?
1:11:32 K: There is no you to be attentive, I have explained that. There is only attention. K:Tidak ada si 'Anda' untuk menjadi penuh perhatian,... saya telah menjelaskannya. Di situ hanya ada perhatian penuh.
1:11:38 Q: And there isn't another I there? Q:Dan di situ tidak ada si 'aku' lainnya?
1:11:40 K: No, no, please. See you are going off to something. So are we, at the end of an hour and a quarter - free of the images? If you are not you haven't been listening and nobody can force you to listen. It is up to you. If you want the present kind of relationship with each other and so with humanity, globally that way it is up to you but if you want to find out a way of living totally differently it is also up to you but you have to listen to everything in yourself, in other - you follow? I think that is enough this morning, isn't it? K:Tidak, tidak, mohon. Lihat, Anda sedang menyimpang menuju ke sesuatu. Jadi apakah kita, pada akhir satu jam seperempat... - bebas atas kenangan-kenangan? Jika Anda tidak, Anda belum mendengarkan... dan tiada satu orangpun yang dapat memaksa Anda untuk mendengarkan. Itu terserah Anda. Jika Anda menghendaki bentuk kini dari hubungan... dengan satu sama lainnya, dan dengan demikian dengan... kemanusiaan, secara global... itu terserah Anda... tapi jika Anda mau untuk mencari tahu... suatu cara hidup yang total berbeda... itupun terserah pada Anda, tapi Anda harus mendengarkan ke semuanya... di dalam diri Anda, diri orang lain - Anda mengikuti? Saya kira itu sudah cukup untuk pagi hari ini, bukankah?
1:12:41 Q: Sir, I don't see how the structure disappears I am sorry, I don't understand it. How does the structure disappear when I am attentive to it? What makes the Q:Tuan, saya tidak melihat bagaimana struktur itu menghilang... Saya mohon maaf, saya tidak memahaminya. Bagaimana si struktur menghilang ke- tika saya penuh perhatian padanya? Apa yang membuat...
1:12:52 K: Sir, I will tell you, I'll tell you. The structure exists with all that we mean by structure which is the desire for certainty habit, centuries of tradition and so on all that is the structure, the picture, the image which we have made about another. When we are totally attentive there is no structure and therefore you are there is no structure therefore you are beyond everything, the image-making. You just try one thing. Just for fun. Next time your wife, your husband, your girl or boy says something pleasant or unpleasant, watch it just for that second watch it be attentive for that single moment and then you will see whether you are registering or not. You see that is what I mean, find out, try it otherwise you will never find out. Finished. K:Tuan, saya akan ceriterakan pada Anda, saya akan ceriterakan Anda. Struktur ada dengan segala sesuatunya yang kita artikan sebagai struktur... yang adalah keinginan untuk kepastian... kebiasaan, tradisi berabad-abad dan seterusnya... semuanya itu adalah struktur itu, gambaran, kesan... yang telah kita buat perihal orang lain. Ketika kita secara total penuh per- hatian, di situ tidak ada struktur... dan karenanya Anda apa adanya, di situ tidak ada struktur... karenanya Anda berada di luar semuanya, pembuatan-kesan itu. Anda coba satu hal saja. Sekedar untuk kesenangan. Lain kali isteri Anda, suami Anda, teman perempuan atau laki-laki... mengatakan sesuatu yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, amati itu... hanya untuk sedetik itu, amati ia... jadilah penuh perhatian untuk satu saat itu... dan Anda lalu akan melihat apakah Anda sedang mencatat atau tidak. Anda lihat itulah yang saya maksudkan, cari tahu, coba itu... kalau tidak, Anda tidak akan pernah menemukannya. Selesai.
1:14:12 Q: It seems to me there is contradiction how can we watch it and be one with it at the same time? For god's sake explain that.

K: I don't quite follow sir.
Q:Nampaknya bagi saya ada kontradiksi di situ... bagaimana kita dapat mengamatinya... dan menjadi satu dengannya pada waktu bersamaan? Demi Tuhan, jelaskan itu.

K:Saya sungguh tidak memahaminya.
1:14:23 Q: How can we be fear and watch fear at the same time? Q:Bagaimana bisa kita adalah rasa takut... dan mengamati rasa takut pada waktu bersamaan?
1:14:31 K: No, we are going off into something sir. I am saying that you have listened for an hour right sir? - an hour and a quarter. You have realised, understood the mechanistic way of learning and a different way. Right? And also whether one can learn about oneself through relationship. We went into that more or less. Now I am asking: can you be aware of this whole structure first? Right? Be aware of it as you are aware of the colour of the dress of the person sitting next to you. Then be aware that you are separate from that which is absurd, therefore in that awareness you realise there is no division - right? - I am going on. Right? And so in that awareness where there is no division there begins to be a sense of great attention. In that attention which is not yours or another's, it is just attention. In that attention, the whole structure is non-existent and I say from that when your wife or a girl, or a boy says something to you be attentive at that moment and see what happens. K:Bukan, kita sedang menyimpang menuju sesuatu, Tuan. Saya berkata... bahwa Anda telah mendengarkan selama satu jam... benar Tuan? - satu jam dan seperempat. Anda telah mencapainya, memahami... cara belajar yang mekanistis dan cara yang berbeda. Benar? Dan juga apakah seseorang dapat bela- jar perihal dirinya melalui hubungan. Kita telah lebih kurang mendalaminya. Sekarang saya bertanya: dapatkah Anda mewaspadai... pertama-tama keseluruhan struktur ini? Benar? Waspadailah hal ini seperti Anda waspada pada warna... dari pakaian orang yang sedang duduk di sebelah Anda. Lalu waspadailah bahwa Anda terpisah dari itu... yang adalah mustahil adanya, karenanya dalam kewaspadaan itu... Anda memahami di situ tidak ada pemi- sahan - Benar? - Saya akan teruskan. Benar? Dan karenanya, dalam kewaspadaan di mana tidak ada pemisahan... di situ mulai suatu rasa akan perhatian penuh yang besar. Di dalam perhatian penuh itu... yang bukan milik Anda atau milik orang lain,... ia hanyalah perhatian penuh. Di dalam perhatian penuh itu, seluruh struktur tiada... dan dari sana saya katakan, ketika isteri Anda... atau seorang teman perempuan, atau seorang teman laki-laki,... mengatakan sesuatu pada Anda... jadilah penuh perhatian pada saat itu dan lihat apa yang terjadi.