Krishnamurti Subtitles home


BR78T4 - Awal dari Meditasi
Ceramah Umum ke-4
Brockwood Park, UK
3 September 1978



0:38 K: There are a lot of people and I hope some of you understand what is being said. You know we have been talking over together for the last week our human problems not only talking over together as two friends but what each one of us has discovered for himself in our conversation and in our exploration and investigation. It must become quite obvious for most of us if we are at all serious and not treat these gatherings as a kind of festival - a little more serious than the pop festival or other kinds of festivals. K:Ada banyak orang... dan saya harap beberapa di antara Anda memahami apa yang dikatakan. Kita telah membicarakan bersama... selama seminggu ini... masalah-masalah manusiawi kita... bukan hanya membahas bersama sebagai dua sahabat... tetapi juga apa yang ditemukan sen- diri oleh masing-masing dari kita... di dalam percakapan kita... dan di dalam penjelajahan dan penyelidikan kita. Tentu menjadi cukup jelas bagi kebanyakan dari kita... jika kita memang serius... dan tidak memperlakukan pertemuan-pertemuan ini... sebagai semacam festival - sedikit lebih serius... daripada festival pop atau festival lain.
1:53 This morning it will be good to talk over together as we have talked over fear, pleasure sorrow, pain and death I think we ought to talk over this morning the very complex and subtle problem of what is meditation. It is quite a serious issue and perhaps some of you will kindly pay sufficient attention to what is being said, if you care to. Pagi ini ada baiknya kita membahas bersama... seperti kita telah membahas ketakutan, kesenangan... kesedihan, kesakitan dan kematian... saya rasa kita perlu membahas bersama pagi ini... masalah yang amat rumit dan halus tentang apa itu meditasi. Itu masalah yang cukup serius... dan mungkin beberapa di antara Anda akan memberikan cukup... perhatian pada apa yang dikatakan, jika Anda berminat.
2:52 This word is now becoming so common even the governments are beginning to use it even the people who want money are trying to meditate more to get more money. They are trying to meditate in order to become quiet so that they can do better business. And the doctors are practising meditation because it will help them to operate properly and so on and on and on and on. And there are different kinds of meditations Zen, Tibetan and the ones you invent for yourself. And with all this in mind, the Indian type of meditation the Tibetan, the Zen, the Encounter Group meditation and the aspiration to have a still, quiet, silent mind bearing all this in mind let us try to find out, if we can this morning why one should meditate and what is the significance of meditation. Kata ini sekarang menjadi begitu umum... bahkan pemerintah-pemerintah mulai menggunakannya... bahkan orang yang menginginkan uang... mencoba makin banyak meditasi untuk mendapatkan lebih banyak uang. Mereka mencoba bermeditasi... untuk menjadi tenang sehingga mereka bisa menjalankan bisnis lebih baik. Dan para dokter berlatih meditasi... oleh karena hal itu membantu mereka mengoperasi dengan benar... dan seterusnya, dan seterusnya. Dan ada banyak macam meditasi... zen, Tibet dan meditasi yang Anda ciptakan sendiri. Dan memperhatikan semua ini, jenis meditasi dari India,... tibet, Zen, meditasi kelompok 'Encounter'... dan harapan untuk mendapatkan batin yang tenang, hening, diam... mengingat semua ini... marilah kita mencoba menemukan pagi ini jika mungkin... mengapa kita harus bermeditasi dan apa makna meditasi.
4:37 This word has recently been popularised from India. And people go to India and to Japan and other places in order to learn meditation in order to practise meditation in order to achieve some kind of result through meditation enlightenment, better understanding of themselves have peace of mind, whatever that may mean and generally they have a little peace but not a peaceful mind. And the gurus have invented their own type of meditation and so on and on and on. Right? I am sure you are aware of all this. Kata ini belum lama berselang dipopulerkan dari India. Dan orang pergi ke India dan ke Jepang dan tempat-tempat lain... untuk belajar meditasi... untuk berlatih meditasi... untuk mencapai hasil tertentu melalui meditasi... pencerahan, lebih memahami diri sendiri... memiliki kedamaian batin, apa pun artinya itu... dan pada umumnya mereka memperoleh sedikit kedamaian... tetapi tidak batin yang damai. Dan para guru telah menciptakan jenis meditasi mereka sendiri... begitulah seterusnya. Bukan? Saya yakin Anda tahu semua ini.
5:44 And of course there is the passing fad which is called transcendental meditation. It is really a form of siesta in the morning siesta after lunch, siesta after dinner or before dinner so that your mind kind of becomes quiet and you can do more mischief afterwards. (Laughter) Dan tentu saja mode yang berlalu... yang dinamakan meditasi transendental. Sesungguhnya itu sejenis istirahat di waktu pagi... istirahat sesudah makan siang, sebelum atau sesudah makan malam... sehingga batin Anda menjadi sedikit banyak tenang... dan Anda bisa berbuat kerusakan lebih banyak sesudahnya. (Tertawa)
6:19 So consider all this the various types and practices and systems and question them. It is good to have doubt it is good to be sceptical up to a certain point. It is like a dog on the leash you must let the dog go occasionally, run freely: so doubt, scepticism must be kept on a leash all the time but often it must be allowed to run free. And most of us accept the authority of those who say 'We know how to meditate, we will tell you all about it'. Jadi pikirkan semua ini... berbagai jenis, praktik dan sistem... dan mempertanyakannya. Ada baiknya meragukan... ada baiknya bersikap skeptis sampai taraf tertentu. Seperti seekor anjing yang tertambat... anda harus membiarkan anjing itu kadang-kadang bebas berlari:... jadi keraguan, skeptisisme harus tertambat sepanjang waktu... tetapi sering-sering perlu dibiarkan lari dengan bebas. Dan kebanyakan kita menerima otoritas orang-orang yang berkata "Kami tahu cara bermeditasi, kami akan mengatakannya kepada Anda."
7:23 So please, we are together examining the whole problem or the whole question of what is meditation not how to meditate for then if you ask how am I to meditate then you will find a system to meditate the 'how' implies a method. But whereas if you are enquiring into this question of what is meditation and why should one meditate then we will never ask how to meditate. The very questioning the very asking is the beginning of enquiry which is the beginning of meditation. Jadi mohon, kita bersama-sama menyelidiki seluruh masalah... atau seluruh persoalan apa itu meditasi... bukan bagaimana bermeditasi... oleh karena, jika Anda bertanya... bagaimana cara saya untuk bermeditasi... maka Anda akan mencari sistem bermeditasi 'bagaimana' menyiratkan sebuah metode. Tetapi jika Anda menyelidik... ke dalam masalah apa meditasi itu... dan mengapa orang perlu bermeditasi... maka kita tidak akan pernah bertanya bagaimana cara bermeditasi. Mempertanyakan itu sendiri... bertanya itu sendiri adalah awal penyelidikan... yang adalah awal meditasi.
8:25 As we said, this is a very complex problem and we have to go very slowly and hesitantly but subtly into this question. As we said during the last week we are investigating we are enquiring into it so that you are not listening to the speaker you are asking the question to yourself and finding the right answer without accepting any kind of authority especially the authority of the speaker sitting on this unfortunate platform. It doesn't give him any authority because he sits on a platform and talks. There is no authority in so-called spiritual matters if I can use that word 'spiritual' in the matter of the spirit in the matter of enquiring into something that demands very, very, very careful examination. So we are doing this together not meditating together but enquiring what is meditation and from that discover for oneself as we go along the whole movement of meditation. Is this all right? Seperti kita katakan, ini adalah masalah yang amat rumit... dan kita harus melangkah sangat per- lahan-lahan dan penuh kebimbangan... namun secara halus ke dalam masalah ini. Seperti kita katakan selama minggu terakhir... kita tengah menyelidiki... kita mempertanyakannya sehingga Anda bukan mendengarkan pembicara... anda mempertanyakan kepada diri Anda sendiri... dan menemukan jawaban yang benar... tanpa menerima otoritas apa pun... terutama otoritas pembicara... yang duduk di podium yang tidak menguntungkan ini. Itu tidak memberinya otoritas apa pun... hanya karena ia duduk di podium dan berbicara. Tidak ada otoritas dalam hal-hal yang disebut spiritual ini... kalau saya boleh menggunakan kata 'spiritual'... dalam hal-hal yang berkaitan dengan ruh... dalam hal menyelidiki sesuatu... yang menuntut penyelidikan yang sangat, sangat berhati-hati. Jadi kita melakukan ini bersama-sama... bukan bermeditasi bersama... alih-alih, menyelidiki apa itu meditasi... dan dari situ menemukan sendiri... sementara kita berjalan, seluruh gerak meditasi. Setujukah ini?
10:30 First I think one must be careful in observing that meditation is not something that you do. Meditation is something entirely, a movement into the whole question of our living. That is the first thing: how we live, how we behave whether we have fears anxieties, sorrows or if we are pursuing everlastingly pleasure whether we have built images about ourselves and about others. That is part of our life and in the understanding of that life and of those various issues involved in life and being free from those actually being free then we can proceed to enquire into what is meditation. That is why we have, for the last ten days or the last week we have said we must put order in our house our house is ourselves - complete order. Then when that order is established not according to a pattern but when there is understanding complete understanding of what is disorder what is confusion why we are in contradiction in ourselves why there is this constant struggle between the opposites and so on, which we have been talking about for the last ten days or last week. Having put that in order, our life in order and the very placing things in their proper place is the beginning of meditation. Right? If we have not done that, actually, not theoretically but in daily life every moment of our life then if you have not done that then meditation becomes merely another form of illusion another form of prayer another form of wanting something money, position, refrigerator and so on. Pertama, saya rasa orang harus berhati-hati dalam mengamati... bahwa meditasi bukanlah sesuatu yang Anda lakukan. Meditasi adalah sesuatu yang seluruhnya suatu gerakan... menyelami seluruh masalah kehidupan kita. Itu yang pertama:... bagaimana kita hidup, bagaimana kita bertindak tanduk... entah kita memiliki ketakutan... kecemasan, kesedihan... atau, jika kita tanpa henti mengejar kenikmatan... entah kita membuat gambaran tentang diri kita dan tentang orang lain. Ini adalah bagian kehidupan kita, dan dalam memahami kehidupan itu... dan berbagai masalah terkait dalam kehidupan... dan bebas dari semua itu... sungguh-sungguh bebas... maka kita bisa meneruskan menyelidiki... tentang meditasi itu apa. Itu sebabnya mengapa selama 10 hari atau seminggu terakhir... kita berkata, kita harus menertibkan rumah kita... rumah kita adalah diri kita - ketertiban sempurna. Maka... ketika ketertiban itu mapan, bukan mengikuti sebuah pola... tetapi alih-alih ketika terdapat pemahaman... pemahaman penuh tentang apa itu ketidaktertiban... apa itu kekacauan... mengapa kita bertentangan dalam diri kita sendiri... mengapa ada pergulatan terus-menerus di antara hal-hal yang berlawanan... dan sebagainya, yang telah kita bicarakan... selama 10 hari atau seminggu terakhir. Setelah meletakkan itu dengan tertib, kehidupan kita dengan tertib... dan meletakkan benda-benda pada tempat yang semestinya... adalah awal meditasi. Bukan? Jika kita belum melakukan itu, sesungguhnya, bukan secara teoretis... alih-alih dalam kehidupan sehari-hari... setiap saat dari kehidupan kita... maka jika Anda belum melakukan itu... maka meditasi hanya menjadi bentuk lain dari... ilusi... bentuk lain dari doa... bentuk lain dari menginginkan sesuatu... uang, kedudukan, lemari es dan sebagainya.
13:52 So we are asking now: what is the movement of meditation? First of all we must understand the importance of the senses. Most of us react or act according to the urges demands and the insistence of our senses. And those senses never act as a whole but only as a part. Right? Please understand this. If you don't mind enquiring into this a little more for yourselves, talking over together that all our senses never function, move, operate as a whole, holistically. If you observe yourself and watch your senses you will see that one or the other of the senses becomes dominant. One or the other of the senses takes a greater part in observation in our daily living so there is always imbalance in our senses. Right? May we go on from there? Jadi kita sekarang bertanya:... apakah gerak dari meditasi? Pertama, kita perlu memahami pentingnya indera. Kebanyakan dari kita bereaksi... atau bertindak mengikuti dorongan-dorongan... tuntutan dan desakan indera kita. Dan indera-indera itu... tidak pernah bertindak sebagai keutuhan alih-alih hanya sebagian. Bukan? Mohon pahami ini. Jika Anda tidak berkeberatan untuk menyelidiki... hal ini lebih dalam lagi... bagi Anda sendiri, membahasnya bersama-sama... bahwa semua indera kita... tak pernah berfungsi, bergerak,... bekerja sebagai keutuhan, secara holistik. Jika Anda mengamati diri Anda dan mengamati indera-indera Anda... anda akan melihat bahwa satu atau lain indera... menjadi dominan. Satu atau lain indera... mengambil peran lebih besar dalam pengamatan... dalam hidup kita sehari-hari... jadi selalu ada ketidak- seimbangan pada indera-indera kita. Bukan? Bisakah kita melangkah dari situ?
15:52 Now is it possible this is part of meditation, what we are doing now is it possible for the senses to operate as a whole to look at the movement of the sea the bright waters the eternally restless waters to watch those waters completely, with all your senses? Or a tree, or a person or a bird in flight, a sheet of water the setting sun, or the rising moon to observe it, look at it with all your senses fully awakened. If you do, then you discover for yourself. I am not telling you, I am not your authority I am not your guru, you are not my followers. Followers are the most destructive people and the gurus too if you observe this if you observe this operation of the whole senses acting you will find there is no centre from which the senses are moving. Are you trying this as we are talking over together? To look at your girl, or your husband, or your wife or the tree, or the house with all the highly active, sensitive senses. Then in that there is no limitation. You try it. You do it and you will find out for yourself. That is the first thing one has to understand: the place of the senses. Because most of us operate on partial or particular senses. We never move or live with all our senses fully awakened, flowering. Because as most of us live operate and think partially so one of our enquiries into this is for the senses to function fully and realise the importance and the illusions that senses create you are following all this? And to give the senses their right place which means not suppressing them, not controlling them not running away from them but to give the proper place to the senses. You understand? This is important because in meditation if you want to go into it very deeply unless one is aware of the senses they create different forms of neurosis different forms of illusions they dominate in our emotions and so on, so on, so on. So that is the first thing to realise: if when the senses are fully awakened, flowering then the body becomes extraordinarily quiet. Have you noticed all this? Or am I talking to myself? Because most of us force our bodies to sit still not fidget, not to move about and so on - you know. Whereas if all the senses are functioning healthily and normally, vitally then the body relaxes and becomes very, very quiet, if you do it. Do it as we are talking. Nah, mungkinkah sekarang... ini bagian dari meditasi, apa yang kita lakukan sekarang... mungkinkah... bagi indera untuk bekerja secara utuh... memandang alunan laut... air yang cemerlang... air yang selalu tidak diam... mengamati air itu secara penuh, dengan seluruh indera Anda? Atau sebatang pohon, atau seseorang... atau seekor burung terbang, atau hamparan air... matahari terbenam, atau bulan yang terbit... mengamatinya, memandangnya dengan seluruh indera Anda terbangun penuh. Jika Anda lakukan itu, maka Anda menemukan sendiri. Saya tidak mengatakannya kepada Anda, saya bukan otoritas Anda... saya bukan guru Anda, Anda bukan pengikut saya. Para pengikut adalah orang yang paling merusak... dan para guru juga... jika Anda melihat ini... jika Anda melihat bekerjanya seluruh indera yang bertindak... anda akan mendapati tidak ada pusat... yang dari situ indera bergerak. Apakah Anda mencoba ini selagi kita membahasnya bersama? Memandang pacar Anda, atau suami Anda, atau istri Anda... atau pohon, atau rumah... dengan semua indera yang sangat aktif dan peka. Maka di situ tidak ada keterbatasan. Cobalah. Lakukan itu dan Anda akan menemukan sendiri. Itu hal pertama yang harus kita pahami:... peran indera. Oleh karena kebanyakan kita... bekerja dengan sebagian indera atau indera tertentu saja. Kita tak pernah bergerak atau hidup dengan semua indera kita... sepenuhnya bangun, mekar. Oleh karena kebanyakan kita hidup... bekerja dan berpikir secara parsial... jadi salah satu penyelidikan kita ke dalam hal ini adalah... agar indera kita bekerja penuh... dan menyadari pentingnya serta ilusi yang diciptakan indera... anda mengikuti ini? Dan memberikan kepada indera perannya yang benar... yang berarti tidak menekannya, tidak mengendalikannya... tidak lari darinya... alih-alih memberikan peran yang tepat bagi indera. Pahamkah Anda? Ini penting oleh karena di dalam meditasi... jika Anda ingin menyelaminya dengan sangat dalam... kalau kita tidak sadar akan indera kita... mereka menciptakan berbagai neurosis... berbagai ilusi... mereka mendominasi perasaan kita dan sebagainya. Jadi itulah hal pertama yang harus disadari:... jika indera terbangun penuh, mekar... maka tubuh menjadi luar biasa hening. Pernahkah Anda melihat semua ini? Ataukah saya bicara dengan diri sendiri? Oleh karena kebanyakan kita memaksa tubuh kita untuk duduk diam... tidak gelisah, tidak bergerak-gerak dan sebagainya - Anda tahu itu. Sedangkan jika seluruh indera... bekerja dengan sehat, normal, vital... maka tubuh menjadi rileks... dan menjadi sangat, sangat hening, jika Anda lakukan itu. Lakukan sementara kita berbicara.
21:15 Then the question arises: what is time? What is the place of time in meditation? And what is the place of control in meditation? You understand? May I go on? I hope we are meeting each other, are we? First let's take whether it is possible to live a life daily life, not occasionally but live a life without any form of control which doesn't mean permissive activity or doing what one likes rejecting tradition and you know all the modern young people are doing that is, no regret, no restraint no control, do what you want which the old people do anyhow only you think it is their prerogative something they have invented. Lalu, muncul pertanyaan: apakah waktu? Apakah tempat waktu di dalam meditasi? Dan apakah tempat pengendalian di dalam meditasi? Pahamkah Anda? Boleh saya lanjut? Saya harap kita saling mengerti, apakah memang begitu? Pertama, marilah kita bahas mungkinkah menjalani hidup... sehari-hari, bukan sekali-kali saja, alih-alih menjalani hidup... tanpa pengendalian apa pun... yang bukan berarti bertindak semaunya... atau melakukan apa yang kita suka... menolak tradisi dan Anda tahu... semua yang dilakukan anak muda yang modern... yakni, tiada penyesalan, tiada pengekangan... tiada pengendalian, lakukan apa yang Anda mau... yang juga dilakukan oleh orang tua... dan Anda berpikir itu hak mereka... sesuatu yang mereka bikin.
23:05 Now we are asking a question, please consider it seriously: whether it is possible to live a life without any form of control because when there is control there is the action of will. Right? Are you following? So what is will? I will do this. I must not do that. Or, I should in the future must do that, and so on. The operation of will. So we have to enquire what is will. Is will not desire? Is not will the essence of desire? Right? Please look at it. Don't reject it or accept it, enquire into it. Because we are now asking whether it is possible to live a life in which there is not a shadow of control which means not a shadow of the operation of will. And will is the very movement of desire. We went into the whole question of what is desire. I won't go into it now because I have a lot to cover this morning. Desire is contact, perception seeing, contact sensation from that arises desire and thought with its image - all that is desire which we went into but I won't go into now. Kita sekarang menanyakan, mohon pikirkan ini secara serius:... mungkinkah menjalani kehidupan... tanpa pengendalian apa pun... oleh karena bila ada pengendalian di situ ada tindakan kemauan. Bukan? Apakah Anda mengikuti? Jadi, apakah kemauan? Saya mau melakukan ini. Saya tidak mau melakukan itu. Atau, saya harus... kelak harus melakukan itu, dan sebagainya. Bekerjanya kemauan. Jadi kita perlu menyelidiki apakah kemauan. Bukankah kemauan itu keinginan? Bukankah kemauan itu intisari dari keinginan? Bukan? Mohon lihat ini. Jangan menolaknya atau menerimanya, alih-alih selidiki itu. Karena kita sekarang bertanya, mungkinkah menjalani... kehidupan yang di situ tidak ada secercah pengendalian pun... yang berarti tidak ada secercah kemauan yang bekerja. Dan kemauan adalah gerak keinginan itu sendiri. Kita menyelami seluruh masalah apakah keinginan itu. Saya tidak membahas itu sekarang, sebab saya harus membahas banyak hal pagi ini. Keinginan adalah... kontak, persepsi... melihat, kontak... sensasi... dari situ muncullah keinginan... dan pikiran beserta gambarannya - semua itu keinginan... yang sudah kita bahas, tapi sekarang tidak akan saya bahas.
25:28 And we are asking: is it possible to live without the action of will? Most of us live a life of restraint, control suppression, and so on, escape. And you have to ask: who is the controller? When you say, 'I must control myself, my anger my jealousy, my laziness, my indolence' and so on who is the controller? Is the controller different from that which he controls? You understand? Or are they both the same? The controller is the controlled. This is probably too difficult. Is it all right? Do we understand? After all you have listened to me for a week or ten days by now our language our use of words must be quite common and understood. So as long as there is a controller he is exercising his capacity to control. And we are saying the controller is the essence of desire. And he is trying to control his activities, his thoughts his wishes and so on, so on. So realising all that can one live a life which is not promiscuous which is not doing what you like but a life without any form of control, either sexual and not indulgence the will to control what you should, should not you know the whole problem of control. Very few people have gone into this question. And the whole eastern form of meditation is partly control. And personally I object to the whole their system of any form of control because the mind then is never free always subjugating itself to a pattern whether that pattern is established by another or by oneself. Dan kita bertanya:... mungkinkah hidup tanpa tindakan kemauan? Kebanyakan kita menjalani hidup penuh pengekangan, pengendalian... penekanan, dan sebagainya, pelarian. Dan Anda harus bertanya: siapakah si pengendali? Ketika Anda berkata, "Saya harus mengendalikan... diri saya, kemarahan saya... kecemburuanku, kemalasanku, kelambananku, dan sebagainya... siapakah si pengendali? Apakah si pengendali berbeda dari apa yang dikendalikannya? Pahamkah Anda? Atau apakah keduanya sama? Si pengendali adalah yang dikendalikan. Ini mungkin terlalu sukar. Tidak apa-apa? Apakah kita paham? Bagaimana pun Anda telah mendengarkan saya selama seminggu atau 10 hari... sekarang tentu bahasa kita... penggunaan kata-kata kita sudah dikenal dan dipahami. Jadi selama ada si pengendali... ia menjalankan kemampuannya untuk mengendalikan. Dan kita berkata, si pengendali adalah intisari dari keinginan. Dan ia mencoba mengendalikan kegiatannya, pikirannya... keinginannya, dan sebagainya. Jadi, menyadari semua itu... bisakah kita hidup tanpa mengumbar nafsu... yang bukan berbuat sekehendak hati... alih-alih hidup tanpa pengendalian apa pun, entah seksual... dan bukan memuaskan keinginan... kemauan mengendalikan, apa yang boleh, apa yang tidak boleh... anda tahu seluruh masalah pengendalian. Sangat sedikit orang yang mendalami masalah ini. Dan seluruh meditasi dari Timur sebagian mengandung pengendalian. Dan secara pribadi saya berkeberatan terhadap keseluruhan itu... sistem pengendalian mereka dalam bentuk apa pun... oleh karena dengan demikian batin tidak pernah bisa bebas... selalu diperbudak oleh sebuah pola... entah pola itu dibuat oleh orang lain atau oleh diri sendiri.
28:42 So the senses, the control. Then we must ask: what is time? Not the scientific fiction science fiction of time. What is, in our daily life, what is time? What part does it play in our life? How important is it in our daily activities? You understand my question? Of course there is time by the watch. There is time according to the sun the setting and the rising of the sun. There is time as yesterday, today and tomorrow. There is time as something that happened in the past remembered, and shaping the present and the future. Right? So there is physical chronological time and we have also psychological time I will be, I must, I am violent, I will be non-violent. All that implies a movement of time. Right? Movement means time. Please understand this really very carefully because we are going to enquire into meditation which is whether the mind can be absolutely quiet in which time as movement doesn't exist at all. You are following all this? Are you interested in all this?

Q: Yes.
Jadi indera, pengendalian. Lalu, kita harus bertanya:... apakah waktu? Bukan cerita fiksi ilmiah... fiksi ilmiah tentang waktu. Apakah, dalam kehidupan kita sehari-hari, apakah waktu? Peran apakah yang dimainkannya dalam kehidupan kita? Betapa pentingkah waktu dalam kegiatan kita sehari-hari? Pahamkah Anda pertanyaan saya? Tentu ada waktu menurut arloji. Ada waktu menurut matahari... terbenamnya & terbitnya matahari. Ada waktu sebagai kemarin, hari ini dan esok. Ada waktu sebagai sesuatu yang terjadi di masa lampau... diingat-ingat, dan membentuk masa kini dan masa depan. Bukan? Jadi ada waktu secara fisik, kronologis... dan juga ada waktu psikologis... saya akan, saya harus; saya keras, saya akan bebas dari kekerasan. Semua itu menyiratkan gerak dari waktu. Bukan? Gerak berarti waktu. Mohon pahami ini dengan sangat berhati-hati oleh karena... kita akan menyelidiki meditasi... yakni apakah batin bisa hening secara mutlak... yang di situ waktu sebagai gerak tidak ada sama sekali. Anda mengikuti semua ini? Apakah Anda berminat pada semua ini?

Q:Ya.
31:06 K: Even as intellectual curiosity? Because this is very important to understand whether time, not chronological time but psychological time, can that come to an end? Or must there be always till I die this movement of I will be, I must not be, I should be, I shall not be regret, remembrance - you follow? the whole psychological activity in which time is involved. That is, can time come to an end? Please see why it is important. Because our brains are conditioned to time our brains are the result of a million years and more how many it doesn't matter - immemorial centuries upon centuries the brain is conditioned it has evolved, grown, flowered. It is a very, very ancient brain and as it has evolved through time evolution implies time - as it evolved it functions in time. You understand? I wonder if you understand all this! The moment you say, 'I will' it is in time. When you say, 'I must do that' it is also in time. Everything that we do involves time and our brains are conditioned to not only chronological time, sun, rising, sun setting but also to the psychological time. So the brain has evolved through millennia and the very idea the very question whether it can end time you follow? - it is a paralysing process. I wonder if you understand this? It is a shock to it. Does somebody understand this? K:Bahkan sebagai sesuatu yang menarik secara intelektual? Oleh karena ini sangat penting untuk dipahami... apakah waktu - bukan waktu khronologis... alih-alih waktu psikologis, bisakah itu berakhir? Atau haruskah sampai mati selalu ada gerak... saya akan menjadi, saya tidak akan,... saya harus menjadi, saya tidak boleh... penyesalan, kenangan - Anda ikuti ini?... seluruh kegiatan psikologis yang di situ terlibat waktu. Artinya, bisakah waktu berhenti? Mohon melihat mengapa ini penting. Oleh karena otak kita terkondisi pada waktu... otak kita adalah hasil dari sejuta tahun atau lebih... berapa tahun tidak penting - sejak awal yang tak terpikirkan... abad demi abad otak ini terkondisi... ia telah ber-evolusi, tumbuh, mekar. Otak ini sangat, sangat tua... dan sementara ia ber-evolusi melalui waktu... evolusi menyiratkan waktu - sementara ia ber-evolusi... ia bekerja di dalam waktu. Pahamkah Anda? Saya tidak tahu apakah Anda paham semua ini! Pada saat Anda berkata, 'Saya akan', itu ada di dalam waktu. Ketika Anda berkata, 'Saya harus lakukan itu' itu juga di dalam waktu. Apa pun yang kita lakukan melibatkan waktu... dan otak kita terkondisi... bukan hanya pada waktu kronologis, matahari terbit, matahari terbenam... tetapi juga pada waktu psikologis. Jadi otak ini telah ber-evolusi melalui jutaan tahun... dan ide... pertanyaan, apakah ia dapat mengakhiri waktu... Anda ikuti? - itu proses yang melumpuhkan. Saya tidak tahu apakah Anda paham ini? Ini mengejutkan. Adakah yang paham ini?
34:19 Because we are going to ask presently whether the brain itself can be absolutely quiet. You understand? Not your body, not your breathing not your eyes and thought - the brain itself which is constantly chattering constantly thinking about this, that and the other. Whether those very brain cells can be absolutely quiet. So therefore we must understand the nature of time. That is, psychologically, inwardly we are caught in a network of time. I am going to die, I am afraid I shall be, I have been and I remember the happy things or the painful things. And the brain is functioning, living in time. Right? You can see this yourself. This is an obvious fact. Oleh karena sebentar lagi kita akan bertanya... apakah otak itu sendiri bisa hening secara mutlak. Pahamkah Anda? Bukan tubuh Anda, bukan napas Anda... bukan mata dan pikiran Anda - alih-alih otak sendiri... yang terus-menerus berceloteh... terus-menerus berpikir tentang ini, itu dan yang lain. Apakah sel-sel otak itu sendiri bisa hening sempurna. Dengan demikian kita harus memahami hakikat waktu. Yakni, secara psikologis, di dalam... kita terperangkap dalam jaringan waktu. Saya akan mati, saya takut... saya akan begini, saya dulu begitu... dan saya teringat akan hal-hal yang menyenangkan... atau hal-hal menyakitkan. Dan otak bekerja, hidup di dalam waktu. Bukan? Anda bisa melihat sendiri. Ini fakta yang jelas.
35:43 So part of meditation is to find out for oneself whether time can stop. Not - you can't do this saying, 'Time must stop' it has no meaning. But to understand the whole structure and the nature and the depth of this question. Right? That means: is it possible for the brain to realise that it has no future? Do you understand what I am saying? We live either in despair, or in hope. Right? Don't you? Hope is part of time. I am miserable, unhappy, uncertain, I hope to be happy do you understand? Part of time is this destructive nature of hope or the invention of the priests throughout the world - faith. You suffer but have faith in God, everything is all right. Do you follow all this? Again that is, faith in something involves time. Can you stand - stand in the sense can you tolerate that there is no tomorrow psychologically? Can you? That is part of meditation, to find out psychologically there is no tomorrow. Jadi bagian dari meditasi adalah menemukan sendiri... apakah waktu bisa berhenti. Bukan - Anda tidak bisa melakukannya dengan berkata,... 'Waktu harus berhenti'... itu tidak punya arti. Alih-alih memahami seluruh struktur... dan hakikat dan kedalaman masalah ini. Bukan? Itu berarti:... mungkinkah... bagi otak untuk menyadari... bahwa ia tak punya masa depan? Pahamkah Anda apa yang saya katakan? Kita hidup dalam keputusasaan, atau dalam harapan. Bukan? Bukankah Anda begitu? Harapan adalah bagian dari waktu. Saya sengsara, tidak bahagia, tidak pasti, saya berharap akan bahagia... pahamkah Anda? Bagian dari waktu adalah hakikat harapan yang merusak ini... atau buatan para pendeta di seluruh dunia - iman. Anda menderita, tapi beriman pada Tuhan, segala sesuatu menjadi baik. Anda mengikuti semua ini? Lagi artinya, iman terhadap sesuatu melibatkan waktu. Bisakah Anda berdiri - berdiri dalam arti... bisakah Anda mentolerir bahwa tidak ada hari esok secara psikologis? Bisakah Anda? Itu bagian dari meditasi, untuk menemukan... secara psikologis tidak ada hari esok.
38:20 We were once talking with somebody quite intelligent quite learned, about this question. And it was a real shock to him when we said: hope, faith, movement of the future as tomorrow is non existent. He was appalled at the idea - you understand, sir? 'I shan't meet you tomorrow, whom I love' do you understand what I am saying? I may meet you, I probably will but the hope, the pleasure the looking forward to something all that is involved in time. Which doesn't mean if you have no hope that you discard hope which means that you understand the movement of time. If you discard hope then you become bitter then you say, 'Why should I live, what is the purpose of life?' and all that nonsense begins - depression agony to live without anything in the future do you understand all this? Kami pernah bicara dengan seseorang yang cukup cerdas... cukup terpelajar, tentang masalah ini. Dan ia sungguh terkejut... ketika kami berkata:... harapan, iman, gerak masa depan sebagai hari esok... tidak ada. Ia terkejut mendengar gagasan itu - pahamkah Anda, pak? 'Saya tidak akan bertemu dengan Anda besok, yang saya cintai'... pahamkah Anda apa yang saya katakan? Saya mungkin bertemu Anda, kemungkinan besar ada... tetapi harapan, kenikmatan... mengharapkan sesuatu... semua itu terilbat dalam waktu. Itu tidak berarti, jika Anda tidak punya harapan... bahwa Anda melepaskan harapan... yang berarti bahwa Anda memahami gerak waktu. Jika Anda melepas harapan maka Anda menjadi sengit... lalu Anda berkata, 'Mengapa saya hidup, apa tujuan hidup?'... dan semua keputusaaan itu mulai - depresi... kepedihan hidup tanpa sesuatu di masa depan... pahamkah Anda semua ini?
40:04 So one has to go into this question not verbally not theoretically but actually to find out psychologically in yourself if you have the slightest sense of tomorrow. Jadi kita harus menyelami masalah ini bukan secara lisan... bukan secara teoretis, alih-alih secara aktual... untuk menemukan secara psikologis dalam diri Anda sendiri... apakah Anda memiliki rasa hari esok yang paling halus.
40:35 And the next question in meditation is whether thought as time can stop? Thought, as we have talked a great deal about it is important, important in its right place. But it has no importance whatsoever psychologically. I wonder if you see this. We shall, I must go briefly into it. Dan masalah berikut dalam meditasi adalah... apakah pikiran sebagai waktu bisa berhenti? Pikiran, seperti telah kita bicarakan panjang lebar... adalah penting, penting di tempatnya yang tepat. Tetapi ia tidak penting sedikit pun secara psikologis. Saya tidak tahu apakah Anda melihat ini. Kita akan - saya harus membahasnya dengan singkat.
41:21 Thought is the reaction of memory, it is born from memory. Memory is experience experience as knowledge stored up in the brain cells themselves. You can watch your own brain you don't have to become a specialist I am not, I've just observed myself very carefully. The brain cells hold this memory. It is a material process. There is nothing sacred, nothing holy about it. And everything that we have done: going to the moon, planting a silly flag up there going down to the depths of the sea and living there thought has created all this the immense complicated technology and its machinery. Thought has been responsible for all this. Thought has also been responsible for all wars Right? this is obvious, you don't have to question it even because your thought has divided Britain, France Germany, Russia - you follow? And thought has created the psychological structure as the 'me'. Right? That 'me' is not holy, something divine. It is just thought putting together the anxieties the fears, the pleasures, the sorrow, the pain the attachments, the fear of death it has put all this together which is the 'me'. It is this 'me' with its consciousness. Right I wonder. May we proceed from there? You are following all this? This is 'me', this consciousness. This consciousness is what it contains. Consciousness, your consciousness is what you are it is your anxieties, your fears, your struggle your wounds, your psychological despairs, pleasure and so on. The content of your consciousness is its content. Right? Again there is nothing to argue, made difficult, it is simple. And that is the result of time. Right? I have been hurt yesterday, psychologically you said something brutal to me, it has wounded me and it is part of my consciousness. I have had pleasure, that's part of and so on. So consciousness is involved in time. When we say can time end it implies the total emptying of this consciousness with its content. It implies that. Whether you can do it or not, that is a different matter. But it implies that. Pikiran adalah reaksi dari ingatan, ia lahir dari ingatan. Ingatan adalah pengalaman... pengalaman sebagai pengetahuan... yang tersimpan di dalam sel-sel otak sendiri. Anda bisa mengamati otak Anda sendiri... anda tidak perlu menjadi ahli... saya bukan ahli, saya hanya mengamati diri saya dengan sangat hati-hati. Sel-sel otak menyimpan ingatan ini. Itu adalah proses material. Tidak ada yang keramat, yang suci di situ. Dan segala sesuatu yang pernah kita lakukan:... pergi ke bulan, menancapkan bendera di sana... menyelam ke dasar samudera... dan tinggal di sana... pikiran telah menciptakan semua ini... teknologi yang luas dan rumit beserta semua mesinnya. Pikiran bertanggung jawab atas semua ini. Pikiran juga bertanggung jawab atas semua perang. Bukan? Ini jelas, Anda bahkan tidak perlu mempertanyakannya... oleh karena pikiran Anda telah memecah-belah Inggris, Prancis... jerman, Rusia - Anda paham? Dan pikiran telah menciptakan... struktur psikologis sebagai 'aku'. Bukan? Si 'aku' tidak suci, bukan sesuatu yang ilahi. Itu hanyalah pikiran yang mengumpulkan kecemasan-kecemasan... ketakutan, kenikmatan, kesedihan, kepedihan... kelekatan, ketakutan akan kematian... pikiran memadukan semua ini yang adalah si 'aku'. Itulah si 'aku' dengan kesadarannya. Bukan? Saya tidak tahu. Bolehkah kita melanjutkan dari situ? Anda mengikuti semua ini? Inilah si 'aku', kesadaran ini. Kesadaran ini adalah apa yang dikandungnya. Kesadaran, kesadaran Anda adalah apa adanya diri Anda... itu adalah kecemasan-kecemasan, ketakutan, pergulatan... luka-luka Anda, keputusasaan psikolo- gis Anda, kenikmatan dan sebagainya. Isi kesadaran Anda adalah isinya. Bukan? Lagi, tidak ada yang perlu diper- debatkan, dipersulit, itu sederhana. Dan itu hasil dari waktu. Bukan? Saya terluka kemarin, secara psikologis... anda mengatakan sesuatu yang brutal kepada saya,... itu telah melukai saya... dan itu bagian dari kesadaran saya. Saya telah menikmati, itu adalah bagian, dan seterusnya. Jadi kesadaran terlibat di dalam waktu. Ketika kita berkata, dapatkah waktu berakhir... itu menyiratkan pengosongan menyeluruh... dari kesadaran ini beserta isinya. Itu menyiratkannya. Apakah Anda dapat mela- kukannya atau tidak, itu soal lain. Tetapi itu menyiratkannya.
45:39 When you are enquiring into time whether the innumerable layers of this consciousness sensation, desire and all that layer after layer, the whole structure of it whether that consciousness which is a result of time yesterday I was hurt and so on and so on whether that consciousness can empty itself completely therefore time psychologically ends. I am putting first this question for you to look at. Then we can ask: is it possible? Do you understand my question? You are aware of your consciousness - aren't you? you know what you are, if you have gone into it sufficiently at least for the last week you might have done it, somewhat. But if you have gone into it you will see all this travail, all this struggle all the misery, uncertainty is part of you part of this consciousness, your ambitions, your greed your aggressiveness, your anger, your bitterness all that is part of this consciousness which is the accumulation from 1000 yesterdays to today. And we are asking whether that consciousness which is the result of time psychological as well as physiological can empty itself so that time has come to an end. You have understood the question first? Please, somebody say 'yes' or 'no' - (laughs) at least. Ketika Anda menyelidik ke dalam waktu... apakah lapisan-lapisan yang tak terhitug dari kesadaran ini... sensasi, keinginan, dan semuanya... lapis demi lapis, seluruh strukturnya... apakah kesadaran itu yang adalah hasil dari waktu... kemarin saya tersinggung dan sebagainya... apakah kesadaran itu dapat mengosongkan dirinya sepenuhnya... dengan demikian waktu secara psikologis berakhir. Mula-mula saya ajukan pertanyaan ini kepada Anda untuk diperhatikan. Lalu kita bisa bertanya: Mungkinkah itu? Pahamkah Anda pertanyaan saya? Anda menyadari kesadaran Anda, bukan? Anda tahu Anda itu apa, kalau Anda cukup menyelaminya... setidaknya selama seminggu terakhir mungkin sedikit banyak Anda lakukan. Tetapi jika Anda menyelaminya... anda akan melihat seluruh kerja keras ini, seluruh pergulatan ini... seluruh kesengsaraan, ketidakpastian adalah bagian dari Anda... bagian dari kesadaran ini, ambisi Anda, keserakahan Anda... keagresifan Anda, kemarahan Anda, kepahitan Anda... semua itu bagian dari kesadaran ini... yang adalah penimbunan dari 1000 hari kemarin sampai hari ini. Dan kita bertanya, apakah kesadaran itu... yang adalah hasil dari waktu... psikologis maupun fisiologis... dapat mengosongkan dirinya sehingga waktu berakhir. Mula-mula Anda memahami pertanyaan itu? Mohon; katakan 'ya' atau 'tidak' (tertawa) setidak-tidaknya.
47:38 Q: Yes. P:Ya.
47:41 K: Don't go to sleep. We are going to find out if it is possible. If you say it is not possible then you have closed the door then you might just as well walk out don't sit here and waste your time if you say it is not possible. And if you say it is possible you have also closed the door. But whereas if you say let's find out then you are open to it, you are eager to find out. Right? Please this is not an intellectual game. This is not an entertainment on a Sunday morning. This is not a sermon either. I must tell you a lovely story about it. There was a preacher with his disciples and every morning he used to give a sermon for ten minutes, quarter of an hour. And all the captive audience listened to him. (Laughter) And one day he gets on the rostrum and begins just about to begin. A bird comes along, sits on the window-sill and begins to sing. And the preacher doesn't say a word. the bird, after singing, flies away. The preacher then says 'The sermon is over for this morning'. (Laughter) Right? I wish I could say that too! (Laughter) K:Jangan tidur. Kita akan menemukan apakah itu mungkin. Jika Anda mengatakan itu tidak mung- kin, maka Anda telah menutup pintu... maka Anda bisa pergi... jangan duduk di sini membuang-buang waktu... jika Anda mengatakan itu tidak mungkin. Dan jika Anda mengatakan itu mungkin, Anda juga menutup pintu. Tetapi jika Anda berkata mari kita lihat... maka Anda terbuka terhadapnya, Anda berminat untuk mengetahui. Bukan? Tolong, ini bukan permainan intelektual. Ini bukan hiburan pada hari Minggu pagi. Ini juga bukan khotbah. Saya akan menceritakan sebuah cerita menarik. Ada seorang pengkhotbah beserta murid-muridnya... dan setiap pagi ia biasa memberikan khotbah... selama sepuluh menit, seperempat jam. Dan semua hadirin yang terpukau menyimaknya. (Tertawa) Pada suatu hari, ia naik ke mimbar dan mulai... mau mulai. Datang seekor burung, hinggap di jendela dan mulai berkicau. Dan pengkhotbah itu tidak berkata apa-apa. Burung itu, setelah berkicau, terbang pergi. Lalu sang pengkhotbah berkata... 'Khotbah selesai untuk hari ini.' (Tertawa) Bukan? Saya ingin bisa berkata seperti itu juga. (Tertawa)
49:44 So the question now is if you are serious enough to go into it: whether it is possible to empty totally the whole content of ourselves the content of our consciousness this consciousness which has been built through time. Is it not possible - just please listen to it is it not possible to end one of the contents of your consciousness your hurt, your psychological wound? Surely you know what that means. Most of us psychologically have been hurt from childhood: parents, school, you know, whole existence we are hurt. That is part of your consciousness. Can you end that hurt completely totally wipe it out without leaving a mark? You can, can't you? If you pay attention to the wound know what has caused it and the wound is the image you have about yourself that has been wounded and end that image that is wounded you can do that if you have gone into it very, very deeply. Or if you are attached to somebody if you are attached to your wife or your husband it doesn't matter what it is, attached to a belief to a country, to a sect, to a group of people and so on to Jesus and so on, can you not completely logically, sanely, rationally end it? Because you see attachment implies jealousy, anxiety, fear, pain and having pain you become more and more and more attached seeing the nature of attachment the perception of attachment is the flowering of intelligence. That intelligence says how stupid to be attached - it is finished. You understand this? Jadi pertanyaannya adalah... jika Anda cukup serius untuk menyelaminya:... mungkinkah untuk mengosongkan sepenuhnya... seluruh isi diri kita... isi kesadaran kita... kesadaran ini yang telah dibangun melalui waktu. Tidak mungkinkah itu - mohon simak ini... tidak mungkinkah mengakhiri salah satu isi kesadaran Anda... kepedihan Anda, luka psikologis Anda? Tentu Anda tahu apa artinya itu. Kebanyakan dari kita pernah terluka secara psikologis... dari sejak anak-anak: orangtua, sekolah, seluruh eksistensi... kita terluka. Ini bagian dari kesadaran Anda. Dapatkah Anda mengakhiri luka itu sepenuhnya... menghapusnya sama sekali tanpa meninggalkan jejak? Anda bisa, bukan? Jika Anda memperhatikan luka itu... tahu apa yang menyebabkannya... dan luka itu adalah gambaran yang Anda miliki tentang Anda... yang pernah terluka... dan mengakhiri gambaran yang terluka itu... anda dapat melakukannya jika Anda menyelaminya sangat dalam. Atau jika Anda melekat pada seseorang... jika Anda melekat pada istri atau suami Anda... tidak penting apa itu, melekat pada suatu kepercayaan... pada sebuah negara, pada sebuah sekte, pada sekelompok orang dsb... pada Yesus dsb, dapatkah Anda secara menyeluruh... secara logis, secara waras, secara rasional mengakhirinya? Karena kelekatan menyiratkan... kecemburuan, kecemasan, takut, kepedihan... dan karena kepedihan Anda menjadi semakin melekat lagi... melihat hakikat kelekatan... melihat kelekatan adalah mekarnya kecerdasan. Kecerdasan itu berkata... betapa bodohnya melekat - selesai sudah. Anda paham ini?
52:35 So go into it. Or you have a particular psychological habit thinking always in a certain direction. That is part of your consciousness. Can thought move away from the groove, from the rut? Of course it can. So it is possible - please listen - it is possible to empty totally, completely the content. Now if you do it one by one, that is attachment, your hurts your anxiety and so on, it will take infinite time. See what is involved if you do it one by one, it will take time. So you are caught in time again. I wonder if you see this. Whereas is it possible to empty it without involving time instantly, as a whole, not parts? No, I'll show it to you, don't shake your head, or agree or disagree! Do you understand my question? When you do part by part you are still involved in time. If you realise that, if you really see the truth of it then you won't do it partially. Right? Naturally. Jadi selamilah. Atau Anda mempunyai kebiasaan psikologis tertentu... selalu berpikir dalam arah tertentu. Itulah bagian dari kesadaran Anda. Dapatkah pikiran menjauh dari alur itu, dari kebiasaan itu? Tentu saja bisa. Jadi itu mungkin - mohon simak - itu mungkin... mengosongkan sama sekali, sepenuhnya isinya. Nah, jika Anda melakukannya satu demi satu, artinya... kelekatan, ketersinggungan... kecemasan Anda dan sebagainya, itu akan makan waktu tak terbatas. Lihat apa yang terlibat kalau Anda melakukannya... satu demi satu, itu akan makan waktu. Jadi Anda terjebak dalam waktu lagi. Saya tidak tahu, apakah Anda paham ini. Sedangkan mungkinkah untuk mengosongkannya... dengan seketika tanpa melibatkan waktu,... sebagai keseluruhan, bukan bagian demi bagian? Tidak, saya akan perlihatkan kepada Anda, jangan gelengkan... kepala Anda, atau setuju atau tidak setuju! Pahamkah Anda pertanyaan saya? Bila Anda melakukannya bagian demi bagian,... Anda masih terlibat dalam waktu Jika Anda menyadari itu, jika Anda sungguh-sungguh... melihat kebenarannya... maka Anda tidak akan melakukannya sebagian-sebagian. Bukan? Tentu saja.
54:28 Then you move to a different question which is: can it be done in its entirety? That is, is there an observation of this consciousness which is not mine really it is not my particular consciousness it is the universal consciousness. My consciousness is like your consciousness or somebody else's consciousness, because we suffer we go through agony, etc., etc. There may be a few who have said 'Out' they have flowered out, gone beyond. That is irrelevant. Maka Anda beranjak ke pertanyaan lain yang adalah:... dapatkah itu dilakukan secara keseluruhan? Artinya, adakah pengamatan akan kesadaran ini... yang sesungguhnya bukan milikku... itu bukan kesadaran tertentu milikku... itu kesadaran universal. Kesadaranku serupa dengan kesadaran Anda... atau kesadaran orang lain, karena kita menderita... kita melalui kesakitan, dan sebagainya. Mungkin ada sedikit orang yang mengatakan 'Keluar'... mereka telah mekar keluar, pergi keluar. Itu tidak relevan.
55:11 So we are asking: is it possible to observe the thing in its entirety wholly and in the very observation of that totality the ending of it? You understand my question? So is it possible to observe your hurt, or your anxiety or your guilt or whatever it is, totally? You understand my question? Suppose I have guilt. I feel guilty which I don't, but suppose I do. Can I look at that guilt how it arose, what was the reason for it and how I am dreading further, and so on the entire structure of guilt, can I observe it wholly? Of course you can - no? You can observe it only wholly when you are aware of the nature of being hurt. You can be aware of it and the guilt and so on all the various things that we have collected you can be aware of it if there is no direction or motive involved in that awareness. Capito? Have you understood this? I'll explain, I'll go into it. Jadi kita bertanya: mungkinkah... mengamati hal itu secara keseluruhan... secara utuh... dan dengan mengamati totalitas itu... mengakhirinya? Anda paham pertanyaan saya? Jadi, mungkinkah mengamati... luka Anda, atau kecemasan Anda... atau rasa bersalah Anda atau apa pun, secara menyeluruh? Anda paham pertanyaan saya? Misalkan, saya mempunyai rasa bersalah. Saya merasa bersalah... saya tidak, tetapi misalkan ya. Dapatkah saya memandang rasa bersalah itu... bagaimana timbulnya, apa alasannya... dan bagaimana saya takut lebih jauh lagi, dan seterusnya... seluruh struktur rasa bersalah, da- patkah saya mengamatinya secara utuh? Tentu saja Anda bisa, bukan? Anda hanya bisa mengamatinya secara utuh... ketika Anda menyadari hakikat dari terluka. Anda bisa menyadarinya dan rasa bersalah, dan seterusnya... semua macam-macam hal yang telah kita timbun... anda dapat menyadarinya... jika tidak ada arah atau motif yang terlibat dalam kesadaran itu. Pahamkah? Apakah Anda memahami ini? Saya akan jelaskan, saya akan selami.
57:17 Suppose I am attached to something or somebody: can I not observe what are the consequences of attachment what is involved in attachment, how that attachment arose can't I observe the whole nature of it instantly? I am attached because I am lonely, I want comfort I want to depend on somebody because I can't stand by myself. I need companionship I need somebody to tell me you are doing very well, old boy. I need somebody to hold my hand, I am depressed, I am anxious. So I depend on somebody and out of that dependence arises attachment and from that attachment arises fear, jealousy, anxiety. Right? Can't I observe the whole nature of it instantly? Of course you can if you are aware if you are deeply interested to find out. Misalkan saya melekat pada sesuatu atau seseorang:... tidak dapatkah saya mengamati... apakah konsekuensi dari kelekatan... apakah yang terlibat dalam kelekatan, bagaimana kelekatan itu muncul... tidak dapatkah saya mengamati hakikatnya, dengan seketika? Saya melekat oleh karena saya kese- pian, saya menginginkan kenyamanan. Saya ingin bergantung pada seseorang... karena saya tidak mampu berdiri sendiri. Saya butuh pertemanan... saya butuh seseorang untuk berkata pada saya,... anda berbuat sangat baik, sahabat. Saya butuh seseorang untuk memegang tangan saya,... saya mengalami depresi, saya cemas. Jadi saya bergantung pada seseorang... dan dari kebergantungan itu muncullah kelekatan... dan dari kelekatan itu muncullah ketakutan, kecemburuan, kecemasan. Bukan? Tidak dapatkah saya mengamati seluruh hakikatnya dengan seketika? Tentu saja Anda bisa jika Anda sadar... jika Anda berminat secara mendalam untuk menemukan.
58:47 So we are saying that instead of doing it piecemeal by piecemeal it is possible to see the whole nature and the structure and the movement of consciousness with all its content. The content makes up the consciousness and to see it entirely is possible. And when you see the entirety of it it disintegrates. Jadi kita berkata, alih-alih mela- kukannya sebagian demi sebagian... adalah mungkin untuk melihat seluruh hakikat dan strukturnya... dan gerak kesadaran beserta seluruh isinya. Isinya membentuk kesadaran... dan mungkin untuk melihat seluruhnya. Dan bila Anda melihat keseluruhannya... ia runtuh.
59:22 The question then is - we are asking this question: as the content is part of our daily life of our consciousness and that consciousness is the accumulation through time whether that time can stop which means is there an ending of all the struggles you know, all the rest of it, instantly? We say it is possible. I have shown it to you. It has been shown through examples. That is to have a complete insight into the whole nature of consciousness. Right? Insight means, implies without any motive, without any remembrance just to have instant perception of the nature of consciousness and that very insight dissolves the problem. I'm sorry if you have You have understood this, somewhat? Maka masalahnya adalah - kita bertanya:... karena isinya adalah bagian dari kesadaran kita sehari-hari... dan kesadaran itu adalah timbunan di dalam waktu... apakah waktu dapat berhenti... yang berarti adalah pengakhiran dari seluruh pergulatan... seluruhnya, dengan seketika? Kita berkata, itu mungkin. Saya telah menunjukkannya kepada Anda. Itu telah ditunjukkan melalui contoh-contoh. Berarti... tercerahkan secara menyeluruh ke dalam seluruh hakikat kesadaran. Bukan? Pencerahan berarti, menyiratkan... tanpa motif apa pun, tanpa ingatan apa pun... sekadar memiliki persepsi seketika akan hakikat kesadaran... dan pencerahan itu sendiri meluruhkan masalahnya. Maaf, apakah Anda sedikit banyak memahami ini?
1:00:51 Then we can go to the next thing, which is: We are occupied with measure. Right? I am tall, I am short. I must be different from what I am. Measure - you understand? which is comparison, following an example. Our whole technological development is based on measure. If you had no measurement there could be no technological advance. That is, knowledge is movement in measure. I know, I shall know. It is all measurement. And that measurement has moved into the psychological field. Follow all this sir. Are you following? Maka kita bisa beranjak kepada hal berikut, yakni:... kita asyik dengan pengukuran. Bukan? Saya tinggi, saya pendek. Saya harus berbeda dari saya sekarang. Pengukuran - pahamkah Anda?... yang adalah pembandingan, mengikuti sebuah contoh. Seluruh perkembangan teknologis kita didasarkan pada pengukuran. Jika Anda tidak mempunyai pengukuran... tidak mungkin ada kemajuan teknologis. Artinya, pengetahuan adalah gerakan di dalam ukuran. Saya tahu; saya akan tahu. Semua itu pengukuran. Dan pengukuran itu... telah masuk ke bidang psikologis. Ikutilah semua ini, Pak. Apakah Anda mengikuti?
1:02:29 Q: Yes. Penanya:Ya.
1:02:31 K: Watch yourself, how it works, you can see it very simply. K:Amati diri Anda, bagaimana ia bekerja,... anda bisa melihatnya dengan sangat sederhana.
1:02:36 And so we are always comparing psychologically. Now can you end comparison which is also the ending of time. Right? Measure means measuring myself with somebody and wanting to be like that, or not like that. The positive and the negative process is part through comparison, of measurement. I wonder if you see? Are you getting tired? Dengan demikian kita selalu membandingkan secara psikologis. Nah, dapatkah Anda mengakhiri pembandingan... yang juga berarti pengakhiran dari waktu. Bukan? Pengukuran berarti mengukur diri saya dengan orang lain... dan ingin menjadi seperti itu, atau bukan seperti itu. Proses yang positif dan yang negatif adalah bagian,... melalui pembandingan, dari pengukuran. Saya tidak tahu apakah Anda melihat? Apakah Anda lelah?
1:03:20 Q: No. Penanya:Tidak.
1:03:22 K: Go into it for yourself, you will see. K:Selamilah sendiri, Anda akan melihat.
1:03:27 So is it possible to live a daily life without any kind of comparison? You do compare two materials one corduroy colour against another corduroy colour but psychologically, inwardly to be free of comparison completely which means to be free of measurement. Measurement is the movement of thought. So can thought come to an end? You follow all this? You see most of us try to stop thinking - try to which is impossible. You may for a second say 'I have stopped thinking' but it is forced, it is compelled, it is a form of saying 'I have measured a second when I was not thinking'. So we are asking something which all the original real people who went into this question who said, 'Can thought come to an end?' That is, thought born from the known - you understand? of course knowledge is the known, which is the past can that thought come to an end? That is, can there be freedom from the known? You understand my question? Because we are always functioning from the known and therefore we have become extraordinarily capable and imitative, comparing and this constant endeavour to be something. Right? So can thought come to an end? Thought itself, when it is aware of itself knows its limitation and therefore it has its place. I wonder if you are Are you doing all this while we are talking? Jadi, mungkinkah hidup sehari-hari... tanpa pembandingan apa pun? Anda membandingkan dua bahan... sebuah warna corduroy dengan warna corduroy lain... tetapi secara psikologis, secara batiniah... bebas dari pembandingan seluruhnya... yang berarti bebas dari pengukuran. Pengukuran adalah gerak pikiran. Jadi, bisakah pikiran berakhir? Anda mengikuti semua ini? Kebanyakan dari kita mencoba berhenti berpikir -mencoba... yang adalah mustahil. Anda mungkin sedetik berkata "Saya telah berhenti berpikir"... tetapi itu dipaksa, itu didorong, itu seperti berkata "Saya telah mengukur sedetik ketika saya tidak berpikir." Jadi, kita bertanya tentang sesuatu... yang semua orang yang pada awalnya menyelami masalah ini... yang berkata, "Bisakah pikiran berakhir?" Yakni, pikiran yang bersumber dari yang diketahui - pahamkah Anda?... jelas pengetahuan adalah yang diketahui, yang adalah masa lampau... bisakah pikiran itu berakhir? Artinya, bisakah ada kebebasan dari yang diketahui? Pahamkah Anda pertanyaan saya? Oleh karena kita selalu berfungsi dari apa yang diketahui... dan dengan demikian kita menjadi luar biasa mampu... dan meniru, membandingkan... dan terus-menerus berupaya menjadi sesuatu. Bukan? Jadi, bisakah pikiran berakhir? Pikiran itu sendiri, ketika ia menyadari dirinya sendiri... memahami keterbatasannya dan dengan demikian, mempunyai tempatnya. Saya tidak tahu, apakah Anda... Apakah Anda melakukan semua ini selagi kita berbicara?
1:06:32 So we have talked about measurement, control the importance of the senses and their right place all this is part of meditation. Jadi, kita telah membahas... pngukuran, pengendalian... pentingnya indera dan tempatnya yang wajar... semua ini adalah bagian dari meditasi.
1:06:56 And we are asking next: when one has come to a certain point the senses can develop extra sensory perception because they become extraordinarily sensitive: telepathy, read other people's thoughts control, various forms of clairvoyance and so on and so on. They are still within the field of the senses. Right? So they have not this colossal importance that man is giving to them. Right? I wonder if you see this. The speaker has been through all this. Forgive me for entering personally one has been through all this and one sees the danger of it caught in all that sensory excitement, all that. It is stupid. So though these things there are definitely, but they are irrelevant. Dan selanjutnya kita bertanya:... ketika kita sampai pada titik tertentu... indera dapat mengembangkan... persepsi di luar indera... oleh karena mereka menjadi luar biasa peka:... telepati, membaca pikiran orang lain... pengendalian, berbagai bentuk clairvoyance dan sebagainya. Mereka masih berada di dalam bidang indera. Bukan? Jadi mereka bukan... sesuatu yang luar biasa penting yang diberikan manusia kepadanya. Bukan? Saya tidak tahu, apakah Anda melihat ini. Pembicara telah membahas semua ini. Maafkan saya telah memasuki secara pribadi... kita telah melalui semua ini dan kita melihat bahayanya... terperangkap dalam gairah indera, semuanya itu. Itu bodoh. Sekalipun hal-hal ini jelas ada,... tetapi mereka tidak relevan.
1:08:38 We are asking now another question which is: man is always seeking power. Right? The politicians, the priests the everyday man and woman wants to dominate wants to control, wants to possess. Power has become extraordinarily important. The two super powers. That means power in the hands of the few to dictate what others should think the Christian Church has done this excellently at one time. The heretics, the torture, the Inquisition and all that. Control man through propaganda, through books, through words through images, controlling him through his fear and reward and punishment. Any form of dissent is either tortured expelled, concentration camps, or burnt. Right? This is the history of man's stupidity though he calls it patriotic, religious. Now we are asking: is it possible to live without any sense of power? You understand what I am saying? Are you following all this, interested in all this? Which means, can you live in total anonymity and total humility? You may have a name, you may write a book or talk, like we're doing, and be somewhat famous notorious, whatever word you like to use but nothing behind it. So you are not seeking power through clairvoyance through telepathy, all this can be used by governments to control the captain in the submarine they are all experimenting with all this for god's sake be aware of all this. And can one live without any sense of power? You know there is great beauty in that to be totally anonymous. And the whole world is seeking identity power position. Sekarang kita mengajukan... pertanyaan lain: manusia selalu mencari kekuasaan. Bukan? Para pollitisi, para pemuka agama... manusia laki-laki dan perempuan ingin mendominasi... ingin mengendalikan, ingin memiliki. Kekuasaan menjadi luar biasa penting. Kedua kekuasaan adidaya. Itu berarti kekuasaan di tangan segelintir orang... untuk mendiktekan apa yang harus dipikir orang lain... gereja Kristen telah melakukan ini dengan baik dulu. Para pemurtad, siksaan, Inkuisisi, dan semuanya. Mengendalikan manusia... melalui propaganda, melalui buku-buku, melalui kata-kata... melalui gambaran-gambaran, mengendalikan melalui ketakutan... dan ganjaran dan hukuman. Pembangkangan apa pun disiksa... atau dikucilkan, kamp konentrasi, atau dibakar. Bukan? Inilah sejarah kebodohan umat manusia... meski ia menyebutnya patriotik, religius. Sekarang kita bertanya:... mungkinkah hidup tanpa rasa berkuasa sama sekali? Anda paham apa yang saya katakan? Apakah Anda mengikuti semua ini, berminat pada semua ini? Berarti, bisakah Anda hidup sepenuhnya anonim dan sepenuhnya rendah hati? Anda mungkin punya nama, Anda mungkin menulis sebuah buku... atau bicara, seperti kita lakukan, dan sedikit banyak menjadi terkenal... terkenal jahat, apa pun istilah yang Anda gunakan... tetapi tidak ada apa-apa di balik itu. Jadi Anda tidak mencari kekuasaan melalui clairvoyance... melalui telepati, semua ini bisa digunakan oleh pemerintah... untuk mngendalikan kapten di kapal selam... mereka bereksperimen dengan semua ini... demi tuhan, waspadalah terhadap semua ini. Dan bisakah kita hidup tanpa rasa berkuasa sedikit pun? Di situ ada keindahan besar... berada secara anonim sepenuhnya. Dan seluruh dunia mencari identitas... kekuasaan... kedudukan.
1:12:00 Now the next question is: can the brain - please listen to this can the brain, which is millions and millions of years old so heavily conditioned, so full of all that man has collected through centuries and therefore it is acting mechanically all the time can that brain be free from the known and can that brain never, never get old old in the sense physically? You understand what I am talking about? Don't you ask these questions? Do you? Perhaps you do when you get old when you are somewhat decrepit when you have lost your capacity to think you are losing your memory and then you say 'My god, I wish I could go back and be young again to have a fresh mind, a young mind, a decisive mind' Don't you ask this sometimes? Whether this brain can lose its burden and be free and never deteriorate. Don't say 'Yes' or 'No', find out. Which means - please listen if you want to are interested in this which means never psychologically register anything. Right? Do you understand? Never to register the flattery, the insult the various forms of impositions, pressures, never. To keep the tape completely fresh. Then it is young. Innocence means a brain that has never been wounded. Right? That is innocence that knows no misery, conflict, sorrow, pain, all that which is all registered in the brain and therefore it is always limited old, as it grows physically older. Whereas if there is no recording whatsoever psychologically, then the brain becomes extraordinarily quiet extraordinarily fresh. This is not a hope, this is not a reward (laughs) either you do it and discover it or you just accept words and say 'How marvellous that must be' 'I wish I could experience that' and you are off the mark. Whereas if you do it you will find out. Nah, masalah selanjutnya adalah:... bisakah otak, mohon simak ini... bisakah otak, yang sudah berjuta-juta tahun umurnya... begitu berat terkondisi, begitu penuh... dengan semua yang telah dikumpulkan oleh manusia selama berabad-abad... dan dengan demikian itu bertindak secara mekanis sepanjang waktu... bisakah otak itu bebas dari yang dikenal... dan bisakah otak itu tidak pernah menjadi tua... tua dalam arti fisik? Anda paham apa yang saya bicarakan? Tidakkah Anda mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini? Bukan? Mungkin Anda akan bertanya bila Anda sudah tua... ketika Anda menjadi keriput... ketika Anda kehilangan daya berpikir... anda kehilangan ingatan Anda, lalu Anda berkata... "Ya tuhan, seandainya saya bisa kembali muda lagi... memiliki batin yang segar, batin yang muda, batin yang menentukan." Tidakkah Anda menanyakan ini kadang-kadang? Apakah otak bisa melepaskan bebannya... dan menjadi bebas dan tidak pernah melapuk? Jangan berkata "Ya" atau "Tidak", temukan. Yang berarti - mohon simak kalau mau... berminat pada ini... yang berarti tidak pernah mencatat apa pun secara psikologis. Bukan? Pahamkah Anda? Tidak pernah mencatat sanjungan, hinaan... berbagai paksaan, tekanan, tidak pernah. Menjaga otak ini jernih sepenuhnya. Maka ia muda. Kepolosan berarti otak tidak pernah terluka. Bukan? Itulah kepolosan... tidak mengenal kesengsaraan, konflik, kesedihan, kesakitan, semua itu... yang semuanya terekam di dalam otak... dan dengan demikian selalu terbatas... tua, sementara ia secara fisik menjadi tua. Sementara, jika tidak ada perekaman apa pun... secara psikologis, maka otak menjadi luar biasa hening... luar biasa segar. Ini bukan harapan, ini bukan ganjaran ... entah Anda melakukannya, dan menemukannya... atau Anda sekadar menerima kata-kata dan berkata "Betapa menyenangkannya itu." "Saya ingin bisa mengalami itu." dan Anda meleset. Sedangkan jika Anda melakukan itu Anda akan menemukan.
1:16:00 So the brain then becomes, because of this insight which we have talked about because of that insight the brain cells undergo a change. It is no longer holding to memories. It is no longer the house of vast collected antiquity. Right? So that is that. Maka otak menjadi, berkat pencerahan ini... yang kita bicarakan ini... berkat pencerahan itu, sel-sel otak mengalami perubahan. Ia tidak lagi berpegang pada ingatan-ingatan. Ia bukan lagi gudang timbunan hal-hal kuno yang amat banyak jumlahnya. Bukan? Itulah.
1:16:35 Then also we must ask the question: is there anything sacred in life? Is there anything that is holy, untouched by thought? Do you understand my question? Please understand the question itself. That which is holy, sacred we have put them in the churches as symbols the Virgin Mary, the Christ on the cross. Go to India, there they have their particular images go to Buddhist countries they have their own images and that has become sacred the name, the sculpture, the image, the symbol in certain places: churches, temples, mosques and so on. In the mosques - naturally there are no images but lovely writing, which has become an image also. Lalu kita juga harus bertanya:... Adakah sesuatu yang suci dalam hidup? Adalah sesuatu yang suci, tak tersentuh oleh pikiran? Pahamkah Anda pertanyaan saya? Mohon pahami pertanyaan itu. Yang suci, keramat,... kita telah meletakkannya sebagai simbol di gereja... perawan Maria, Kristus di kayu salib. Pergilah ke India, di sana mereka punya patung-patung yang khas... pergilah ke negeri-negeri Buddhist,... mereka punya patung-patung sendiri... dan itu menjadi keramat... nama, pahatan, patung, simbol... di tempat-tempat tertentu: gereja, kuil, masjid dan sebagainya. Di masjid -sudah tentu tidak ada patung... tetapi tulisan-tulisan yang indah, yang juga menjadi patung.
1:17:56 Now we are asking a question: is there anything sacred in life? Sacred being that which is deathless, timeless from eternity to eternity that which has known no beginning and no end do you understand? We are asking this. You can only find that out - no, you can't find it out nobody can find it out it may come when you have discarded all the things that thought has made sacred the pictures, the museums, the music the churches and their beliefs, their rituals, their dogmas all that is understood and discarded completely. There is no priest, no guru, no follower. Then in that tremendous quality of silence you may find out - in that silence there may come something that is not touched by thought because that silence is not created by thought. Nah, kita bertanya: adakah sesuatu yang suci dalam hidup? Suci dalam arti sesuatu tanpa kematian, tanpa waktu... selamanya ada... sesuatu yang tak mengenal awal dan akhir... pahamkah Anda? Kita menanyakan ini. Anda hanya dapat menemukan - tidak, Anda tidak dapat menemukan... tidak seorang pun dapat menemukan... ia mungkin muncul ketika Anda membuang segala sesuatu... yang oleh pikiran dianggap suci... gambar, museum, musik... gereja dengan iman mereka, ritual, dogma mereka... semua itu dipahami dan dilepaskan sepenuhnya. Tidak ada pendeta, tidak ada guru, tidak ada pengikut. Maka di dalam keheningan yang luar biasa itu... Anda mungkin menemukan - di dalam keheningan itu mungkin muncul... sesuatu yang tak tersentuh oleh pikiran... oleh karena keheningan itu tak tercipta oleh pikiran.
1:19:41 So one has to question, go into this whole nature of silence. There is silence between two noises there is silence between two thoughts there is silence between two notes in music there is silence after noise there is silence when thought says, 'I must be silent' and creates that artificial silence and thinking that is real silence. There is silence when you sit quietly and force your mind to be silent. All those are artificial silences. They are not real deep, uncultivated, unpremeditated silence. We said silence can only come psychologically when there is no registration whatsoever. Then the mind, the brain itself is utterly without movement. Then in that great depth of silence not induced, not cultivated, not practised but in that silence there may come that extraordinary sense of something immeasurable, nameless. This whole movement from the beginning to the end of these talks is part of meditation. Finished. Jadi kita harus bertanya, menyelami seluruh hakikat keheningan ini. Ada keheningan di antara dua suara... ada keheningan di antara dua pikiran... ada keheningan di antara dua nada musik... ada keheningan sesudah kebisaingan... ada keheningan ketika pikiran berkata, "Saya harus hening"... dan menciptakan keheningan buatan... dan mengira itu keheningan sejati. Ada keheningan ketika Anda duduk diam... dan memaksa batin Anda untuk hening. Semua itu keheningan buatan. Mereka tidak nyata... dalam, tak dipupuk, bukan keheningan yang direncanakan. Kita berkata, keheningan hanya bisa muncul secara psikologis... ketika tidak ada pencatatan sama sekali. Maka batin, otak itu sendiri sepenuhnya... tanpa gerak. Maka di kedalaman keheningan yang besar itu... tak dibuat, tak dipupuk, tak dilatih tetapi di dalam keheningan itu mungkin muncul rasa luar biasa... akan sesuatu yang tak terukur, tanpa nama. Seluruh gerak ini dari awal sampai akhir... dari ceramah-ceramah ini adalah bagian dari meditasi. Selesai.
1:21:36 Q: (Inaudible) Penanya:
1:21:39 K: I am sorry, you can't ask questions after this I hope we will meet again. K:Maaf, Anda tidak bisa bertanya setelah ini... saya harap kita akan bertemu lagi.
1:21:50 Q: Thank you. Penanya:Terima kasih.