Krishnamurti Subtitles home


MA81S1 - Apa yang akan memutuskan rantai dalam mana otak terperangkap?
Pertemuan Seminar ke-1
Madras (Chennai), India
14 Januari 1981



0:18 Achyut Patwardhan (AP): Tuan, jika saya boleh memulai. Telah terjadi degenerasi yang meluas, dapat diamati di seluruh dunia di banyak negara, tetapi khususnya di negara ini, sepertinya kita sedang mendekati suatu titik krisis di mana kelangsungan hidup budaya ini tampaknya dalam bahaya. Tetapi pikiran reflektif telah menyadari bahwa meskipun ada banyak perhatian yang diberikan terhadap penyalahgunaan sumber daya seperti polusi air dan polusi udara, dan semua bentuk polusi lainnya, mendasar pada ini adalah suatu degenerasi tertentu di sumber batin manusia, di sumber otak manusia. Apakah mungkin bagi kita untuk menjelajahi, apakah sumber degenerasi ini dapat dilacak, dapat ditemukan, dan suatu proses membersihkannya ditemukan; apakah ada atau ada suatu proses regenerasi alternatif yang mungkin dapat kita ketemukan, dalam mencoba menemukan sifat dan tingkat proses yang luas ini, yang tampaknya membawa seluruh peradaban zaman kita berakhir.
2:35 Krishnamurti (K):Teruskan, Tuan, saya akan masuk nanti, Anda lanjutkan.
2:53 Penanya (T): Jika saya boleh masuk ke dalam pertanyaan yang diangkat oleh Patwardhanji, persoalan tentang degenerasi. Sepertinya ada dimana-mana, tetapi di sini tampaknya lebih dari di mana pun. Persoalan ini ditanyakan tahun lalu dan telah membuat cukup banyak orang berpikir, saya telah masuk ke dalam persoalan ini dan saya ingin mengatakan, sebelum kita masuk ke dalam persoalan ini sehubungan dengan budaya ini, budaya India ini, apakah kita mencintai. Saya menanyakan hal yang sangat penting ini, karena ini mendasar bagi persoalan yang telah diangkat sekarang. Kata cinta sepertinya merupakan kata yang langka dalam budaya kita. Di Rig Veda, di Upanishad dan bahkan di Gita, tidak ada penyebutan kata cinta. Sekarang, masuk ke realitas antropologis, bahasa, saya berbicara dalam dua bahasa, Telugu dan Kannada. Dalam dua bahasa ini, dan menurut saya adalah benar untuk sebagian besar bahasa India, tidak ada kata tentang cinta. Kami pinjam suatu kata, kata Sansekerta, dan kami tambahkan sufiks padanya dan membuatnya menjadi sebuah kata. Ini adalah benar untuk dua bahasa yang saya tahu. Misalnya, kita mempunyai kata prema dan kita pakai akhiran 'isu' atau 'madu', yakni premisu atau premamadu, yang berarti 'cinta melakukan'. Begitulah cara Anda menggunakan istilah itu. Dan saya pikir, bahkan dalam bahasa Hindi, Saya pikir, orang yang tahu bahasa itu seyogianya mengoreksi saya, kata yang biasa kita temui, bahkan di film adalah, prem karna, mohabbat karna. Sekali lagi kami menggunakan kata 'do', kami pinjam kata itu dari Sansekerta, 'love', dan kami katakan, 'love do'. Dan saya pikir itu suatu jenis keku- rangan yang amat serius dengan kami. Kami tahu ada budaya-budaya tertentu, di mana mereka tidak memiliki kata berbohong. Jika mereka begitu primitif, mungkin, mereka begitu jujur, sehingga mereka tidak merasa perlu untuk berdusta, berbohong. Dan kita juga tahu tahun lalu bahwa di antara orang Eskimo, mereka tidak punya kata persaingan. Jadi jika kita, dalam budaya ini, membutuhkan kata itu, kata cinta, bagaimana mungkin kita tidak memiliki kata ini? Apakah itu menunjukkan pada Anda sesuatu yang serius amat mendasar, suatu kekurangan yang sangat besar dalam diri kita? Saya ingin membahas ini.
5:58 AP: Saya pikir ini akan mengalihkan diskusi ini sama sekali ke hal lain, karena seluruh penyelidikan kita harus difokuskan pada apa adanya. Anda sendiri memulai dengan pernya- taan bahwa kita tidak memiliki ini. Ketika kita tidak memilikinya, apa pun yang kita katakan tentang itu, hanyalah spekulatif. Jadi saya katakan, sisihkan itu untuk saat ini dan mari kita mulai dengan di mana kita berada, yaitu, bahwa kita menerima fakta degenerasi, dan jika kita tahu penyebabnya, kita akan menyelesaikannya. Jadi saya katakan, kita tidak tahu penyebabnya. Mungkinkah kita memulai penjelajahan kita dengan batin yang berkata, 'Saya melihat fakta degenerasi, saya tidak tahu penyebabnya, saya bersedia untuk mengeksplorasi '?
6:59 Brij Khare (BK): Saya pikir ini terlalu cepat bagi saya, karena saat tukang kayu memulai pekerjaannya di pagi hari, dia mengasah pahatnya dan memeriksa palunya, dan saya bertanya-tanya apakah kita bisa melakukan hal sama saat ini, sebelum kita masuk ke konten yang akan kita buat. Apakah yang benar-benar alat kita, yang tukang kayu punya? Ini akan menjadi minat saya atau seperti yang dikatakan Krishnaji
7:36 PJ: Apa yang Anda anggap sebagai alat penyelidikan?
7:39 BK: Ya, ini yang ingin saya cari tahu. Secara pribadi, saya pikir itu telah ditunjukkan, bersama dengan observasi dari masalah, dan itu adalah otak manusia.
7:52 PJ: Tidak, alatnya. Artinya, apakah otak adalah alat untuk mencari tahu?
8:01 PJ: Tidak, jika otak adalah alat untuk mencari tahu, dan penyelidikannya adalah ke dalam pergerakan otak,
8:13 BK: Ini adalah ciri dari batin atau otak manusia untuk benar-benar menjadi pengamat bagi dirinya sendiri.
8:23 AP: Saya mengerti maksud Anda. Semua yang saya katakan adalah bahwa saya membuka suatu peta, dan lalu saya katakan, kita mulai dari titik yang kita semua berbagi, bahwa ada fakta ini, Anda tidak dapat menjelaskannya, fakta dari proses degenerasi yang sangat cepat, yang mungkin hampir mengancam kelangsungan budaya ini. Saya mulai dengan ini dan saya berkata, apakah mungkin bagi kita, tanpa hipotesis lain apa pun, untuk menjelajahi sedemikian rupa sehingga kita dapat menemukan, apakah mungkin untuk membersihkan otak dari sumber, dari mana polusi ini dimulai.
9:15 PJ: Tapi dengan menggabungkan dua pertanyaan ini, apakah mungkin untuk mengatakan, apakah alat-alat yang tersedia bagi kita memadai untuk melihat bahkan polusi ini yang, seperti yang kita bicarakan, apakah mereka memadai untuk bahkan masuk ke sifat pencemaran? Jika mereka itu adalah esensi dari pencemaran itu sendiri, dapatkah mereka menyelidiki polusi, dan oleh karena itu dapatkah kita menyelidiki alat-alatnya? Saya pikir itu adalah
9:51 BK: Ya, tepat sekali. Tukang kayu harus memeriksa jenis alat-alat apa yang dia miliki, apa yang dia butuhkan, dia harus memeriksa-pahat, palu dan yang lain-lain. Apa yang kita miliki hari ini, pada saat ini, untuk memeriksa dengan tepat pertanyaan yang telah diajukan?
10:08 T:Saya pikir, apakah itu bahkan bukan suatu pertanyaan yang lebih sulit, yaitu, persoalan tentang alat-alat itu sendiri, apakah seseorang dapat memungut sesuatu yang dapat kita lihat, seperti membuka peta, dan pergi ke area di mana kita melihat kekacauan, dan kemudian bertanya apa yang mengalir dari itu, dan melihat apa penyebabnya dan sebagainya. Tapi ada satu hal- Saya sedang memikirkan tentang persoalan degenerasi itu sendiri, entah bagaimana, tampaknya menandakan semacam skala waktu. Misalnya, seseorang dapat melihat fakta yang sama dan mengatakan bahwa itu bukanlah degenerasi, tetapi ini adalah suatu proses evolusi atau semacamnya, jelas ada kekacauan, mungkin, ada kekacauan, ya, tapi degenerasi
11:10 B K: Maaf, tetapi Anda telah menjauh dari pemeriksaan alat. Anda sedang berbicara tentang pembuatannya.
11:16 T:Saya tahu tapi saya bertanya-tanya apakah pemeriksaan alat itu saja tidak membawa kita kemana-mana.
11:26 PJ: Menurut saya kedua pertanyaan itu bukannya tidak saling terkait.
11:29 T: Benar, tidak.
11:31 G. Narayan (GN): Dan berbicara tentang alat, Saya pikir bahasa adalah alat yang sangat penting.
11:34 AP:Saya tidak ingin membawa masalah apa pun yang merugikan penyelidikan. Itulah mengapa saya tidak mengajukan pertanyaan tentang alat atau apa pun, tetapi saya katakan, saya temukan bahwa alat tidak memadai. Saya kesampingkan.
11:50 Sunanda Patwardhan (SP): Tapi sebelum Anda melakukan itu, dia berkata, 'Apakah alat penyelidikan dan apa yang kita selidiki?'
11:55 AP: Saya akan mengatakan bahwa saya hanya bisa membuka peta, bahwa ada proses degenerasi yang sangat cepat ini, yang mengancam kelangsungan hidup. Sekarang, bagaimana kita memahaminya?
12:11 BK: Misalkan saya tidak setuju dengan pengamatan Anda.
12:13 AP: Anda tidak setuju bahwa ada degenerasi?
12:15 BK: Seandainya ya, maka pertanyaannya
12:17 K:Anda tidak bisa menduga, Tuan, atau Anda katakan tidak ada degenerasi, bukan menduga.
12:25 AP: Kalau Anda katakan tidak ada degenerasi, masalah ini sepenuhnya adalah imajiner, itu satu posisi, yang amat bisa diperdebatkan, tapi saya merasa bahwa
12:35 PJ: Tapi Achyutji, Anda harus melihat poin Dr Khare ini. Ada validitas tertentu dalam hal itu, artinya, kami menyatakan bahwa ada keadaan degenerasi, Anda menyatakan bahwa ada keadaan degenerasi, baik di luar maupun di dalam; bahwa itu adalah bagian dari kondisi manusia saat ini, yang dirinya sendiri mempercepat proses degeneratif dan karenanya, degenerasi berada di depan pintu kita dan di dalam orang. Dia berkata dengan apa kita akan menyelidiki ini, karena kecuali jika Anda bertanya pada diri sendiri, dengan apa Anda akan menyelidiki, Anda akan terus berputar di dalam lingkaran degenerasi. Jadi pertanyaannya tidak salah.
13:27 AP: Seperti yang saya lihat, manusia meneruskan proses kemajuan teknologi, yang sedang menghimpun momentum dan dia terjebak dalam proses itu, sehingga di satu sisi dia tampak benar-benar maju, tapi pada intinya, intinya membusuk, dan kerusakan pada intinya ini adalah penyebab semua konflik, semua kebingungan, semua disintegrasi masyarakat yang kita saksikan, dan saya katakan, apakah mungkin untuk tidak diliput, tidak terjebak dalam ilusi, oleh karena manusia telah pergi ke Saturnus, dll., atau mengirim satelit ke Saturnus, untuk tidak terjebak dalam gerakan palsu yang tampaknya sedang maju berkembang, tetapi untuk datang ke sumbernya, yaitu bahwa pada akarnya ada sesuatu yang sekarat, dan itu adalah sesuatu yang penting, yang memberi makna. Saat kita memulai penyelidikan ini, saya ingin memulainya dengan asumsi yang minimal, pra-anggapan yang minimal dan alat-alatnya akan menampakkan diri. Tidak ada alat yang dilarang.
14:50 T: Tidakkah menurut Anda ini adalah
14:52 S. Rinpoche (SR): Apakah maksud sebenarnya dari regenerasi? Itu tidak terlalu jelas bagi saya.
15:07 AP: Apakah maksud dari degenerasi?
15:10 SR: Kami berbicara tentang regenerasi, kita berbicara tentang regenerasi ha- nya sebagai suatu proses perubahan, bahwa semua ini ada, yang dapat kita sebut regenerasi, atau kita bisa menyebutnya evolusi. Dan juga kita berbicara tentang alat-alat penyelidikan. Jika kita terjebak di dalam diferensiasi dari alat-alat penyelidikan dan degenerasi sebagai hal yang terpisah, maka kita mungkin tidak sampai pada kesimpulan apapun.
15:48 K: Benar sekali.
15:50 SR: Jadi menurut saya kita harus mendekati persoalan itu dengan penjuru dan sudut pandang yang berbeda.
16:03 K: Bolehkah saya juga menyela? Saya pikir kita telah lebih atau kurang, kita semua telah setuju, ada kemerosotan, ada korupsi secara moral, secara intelektual dan juga hampir secara fisik. Ada kekacauan, kebingungan; perang membawa kesengsaraan, keputusasaan, di mana berpikir adalah penuh dengan kesedihan. Sekarang, apakah kita dekati kondisi sekarang ini sebagai seorang Kristen, atau sebagai seorang Budhis atau sebagai seorang Hindu, Vedantis, Islam, dan seterusnya, atau apakah kita mendekati masalah ini tanpa mengambil sikap apa pun, tanpa mengambil posisi apapun seperti seorang komunis, yang pergi ke suatu titik tertentu, dia setuju bahwa kesedihan, adalah beban umat manusia, tetapi dia mengatakan, untuk mengubah kesedihan itu, Anda harus memperbaiki masyarakat. Jadi jika kita bisa mengesampingkan - saya sekadar, saya dengan hormat menyarankan ini, jika kita bisa kesampingkan semua tempat pijakan kita, posisi kita, lalu mungkin kita bisa melihat masalahnya dengan jelas. Masalahnya cukup sederhana. Pengetahuan, baik dalam dunia teknologi atau pengetahuan di dunia psikologis, pengetahuan yang diturunkan, kedua-duanya, secara ilmiah di dunia teknologi dan pengetahuan yang diturunkan melalui tradisi, buku dan sebagainya, mungkin, pengetahuan mungkin adalah akar dari semua ini. Saya mengusulkan ini, tolong diskusikan ini. Saya tidak sedang menentukan, pembicara tidak memiliki posisi, dia tidak mengambil posisi apapun, sebagai orang Hindu, Budhis, Kristen, atau apa pun lainnya, komunis, sosialis dan lain-lain. Orang melihat kekacauan ini di seluruh dunia: salah urus di bidang ekonomi, sosial, di tingkat pemerintah, di tingkat yang paling miskin dan paling rendah, ada kebingungan dan keputusasaan luar biasa, ketidakpastian. Benar, Tuan? Nah, itulah masalahnya. Bagaimana kita mendekatinya? Benar, Achyutji, bolehkah saya...?
19:02 AP: Ya Tuan, itu sebabnya saya tidak mau mengajukan masalah lain tentang alat mana yang harus kita gu- nakan, yang mana harus kita tolak, saya mengatakan semua ini akan terungkap dengan sendirinya dalam proses penyelidikan yang sedang berlangsung, jika penyelidikannya ditopang oleh semangat kritis dan skeptis, yang cukup jelas bahwa saya tidak punya jawaban apa pun untuk kemerosotan ini dengan diri saya. Jika saya punya, jika saya membayangkan, bahwa saya telah membaca Vedanta dan jawabannya ada di sini, atau jika saya membayangkan bahwa saya memiliki Marxisme dan ada jawabannya di sini, dan hanya ada beberapa modifikasi yang diperlukan, dan sesuatu itu kita membutuhkan kebangkitan di mana beberapa kayu mati harus dipotong, itu berarti kita mulai dengan semacam pengondisian, yang seseorang bersedia untuk diubah di bawah tekanan penyelidikan. Posisi ini, saya rasa, akan merusak penyelidikan kita. Karena itu saya tidak ingin mengata- kan apapun yang melebihi daripada menyatakan, bahwa masalahnya didasarkan pada suatu fakta, fakta yang dapat diamati, dan selama proses penyelidikan, batasan setiap alat akan menampakkan dirinya.
20:29 PJ: Tapi Krishnaji telah membawa sesuatu yang amat- suatu pernyataan, suatu unsur ke dalam penyelidikan ini, yang telah Anda lakukan, yang menuntut banyak pemeriksaan, yakni, pengetahuan itu sendiri, pengetahuan teknologi, keterampilan -lihat implikasi dari itu- pengetahuan teknologi, keterampilan, semua itu yang telah diperoleh otak manusia selama ribuan tahun, itu sendiri adalah sumber degenerasi/kemerosotan. Pertama-tama saya harus menerima tantangan itu. Dia telah memberikan tantangan pada situasi tersebut. Dan bagaimana saya menanggapi tantangan itu?
21:34 K: Tantangan itu mungkin sama sekali salah.
21:36 PJ: Tidak, saya harus tanggapi itu, Entah saya harus menemukan kebenarannya atau...
21:45 BK: Saya tetap bilang bahwa kita mungkin secara anatomis, biologis, secara fisiologis tidak memadai untuk menghadapi situasi: sosial, ekonomi, politik, dan kita tidak punya - saya takut untuk menggunakan kata- alat-alat yang sesuai, karena jelas kita telah menciptakan raksasa di seluruh dunia, tidak hanya di India, tapi polusi di Madras tidak seburuk di Los Angles. Itu lebih membunuh daripada polusi (di s-)ini. Apa yang saya sarankan, mungkin, adalah, jika kita sungguh dapat melihat jika ada akar penyebab dari semua ini.
22:32 K: Itu yang kita sedang tanyakan pada diri kita , Tuan. Apakah akar penyebabnya?
22:44 AP: Saya setuju dengan apa yang dia katakan sekarang.
22:47 K: Yakni, apa akar penyebabnya? Mari kita pegang itu untuk saat ini. Tidak melibatkan kata-kata seperti alat-alat dan lainnya.
22:53 BK: Baiklah, akar masalah.
22:55 K: Dan apa akar masalahnya. Penyebab utama. Kita tidak memeriksa gejalanya.
23:01 BK: Tidak.
23:02 K: Kita semua tahu gejala-gejalanya. Bisakah kita mencari tahu, melalui penyelidikan skeptis, apa akar dari semua ini.
23:20 SR: Pengaruh pengetahuan pada batin kita, atau di otak kita, perlu untuk diperiksa saya kira.
23:29 K: Ya Tuan.
23:31 SR: Dan kemudian akar penyebabnya, mungkin, dari suatu tempat bisa ditemukan. Pendekatan kita, pertimbangan kita tentang pengetahuan, perolehan pengetahuan, berada di bawah kondisi pengetahuan dan tradisi. Kita telah menempatkan batin kita jauh dari realitas dan apa pengaruh pengetahuan pada batin kita, mungkin bisa dibahas lebih jelas.
24:22 K: Tuan, bisakah kita berdiskusi, jika saya boleh menyarankan, apa yang kita maksud dengan kata pengetahuan itu?
24:31 K: Tuan, saya mohon maaf, maaf, maaf. Jagannath Upadhyaya (JU): Sekarang akan berbicara dalam bahasa Hindi - 1 men 40 dtk Upaya penerjemahan oleh AP mengikuti .. AP (menerjemahkan) Ada dua poin dari mana kita melihat masalah ini. Yang satu adalah individu dan yang lainnya adalah masyarakat. Masalah muncul dalam diri individu dan masalah muncul dalam masyarakat, dan mereka berhadapan dengan individu. Individu dalam dirinya sebagian meru- pakan entitas dalam dirinya sendiri, tetapi sebagian besar dia adalah produk masyarakat. Jadi
27:10 JU: (Dalam bahasa Hindi)-
27:20 PJ: Saya kira Kapila ingin menerjemahkannya.
27:23 K: Saya tidak mengerti
27:25 PJ:Saya pikir mereka berdua tahu bahasa Hindi dengan sangat baik
27:33 Kapila Vatsyayan (KV): Apa yang Jagannath Upadhyayaji telah katakan, adalah kita harus memulai penyelidikan ini dari dua poin: satu, individu dan masyarakat. Individu memiliki satu dimensi yang merupakan dimensi hakiki dan di sana, dia bebas -kata yang dia gunakan. Pada saat yang sama ada dimensi lain dari individu, yang selalu berinteraksi dengan masyarakat. Dan untuk memeriksa persoalan, oleh karena itu, dia ingin menarik perhatian kita ke masalah-masalah individu dan masyarakat pertama-tama secara terpisah, kemudian individu dalam hubungannya dengan dirinya pada satu tingkat, individu dalam hubungannya dengan masyarakat pada tingkat lain, dan hubungan dari proses-proses itu dalam masyarakat. Demikian.
28:40 JU: (Hindi - selama 1 mnt 24 dtk).
30:05 KV: Dia berharap kita tidak mundur ke masa kuno, tetapi membatasi dirinya pada tiga atau empat ratus tahun terakhir dari peradaban, dan masalah-masalah yang muncul dalam peradaban selama tiga, empat ratus tahun terakhir. Dan dia percaya jika kita melakukan itu, mungkin kita dapat mengidentifikasi penyebab-penyebabnya, dan dalam hal ini dia ingin menekan- kan bahwa adalah sifat alami hubungan antara individu dan masyarakat, dan saat-saat apa ketika individu memperoleh kedudukan lebih penting dan saat-saat apa ketika masyarakat menjadi lebih penting. Dan apa sifat dari hubungan itu satu dengan yang lain, dan di mana keseimbangan terganggu. Sebelumnya dia telah membuat satu pernyataan lain, yang mungkin terkait dengan apa yang dia katakan sekarang, dan itu adalah transmisi dari apakah itu pengetahuan atau pengalaman, itu juga harus dilihat dalam kaitan dengan dua poin yang telah dia buat.
31:30 K: Bolehkah saya? Saya mempertanyakan apakah individu betul ada. Saya mempertanyakan-ketika saya mengatakan saya mempertanyakan saya tidak menegaskan apa pun- saya mempertanyakan apakah masyarakat bukanlah suatu abstraksi. Apa yang aktual adalah hubungan manusia, hubungan satu dengan yang lain. Anda bisa menyebut itu masyarakat-relasi, tapi kenyataannya adalah hubungan antara dia dan yang lainnya, intim atau sebaliknya. Sekarang, mari kita mulai mencari tahu apakah kita ini individu, atau kita terprogram untuk berpikir bahwa kita adalah individu-individu, yang telah didorong oleh semua agama: jiwa menurut orang Kristen dan seterusnya. Saya bertanya dengan sangat dalam apakah konsep individu itu adalah aktual. Anda mungkin berpikir Anda adalah seorang individu dan Anda bertindak sebagai seorang individu dan semua masalah yang timbul dari konsep sebagai individu itu, dan kemudian Anda mengajukan pertan- yaan, masyarakat dan hubungan. Tetapi masyarakat boleh jadi merupakan suatu abstraksi total. Yang nyata, aktual, adalah hubungan antara dua manusia, yang menciptakan seluruh masyarakat yang mengerikan.
33:34 T: Apakah kata individu ini...
33:36 K: Sebentar... Saya tidak tahu... Anda terjemahkan pada dia.
33:40 AP: Tidak, dia mengerti bahasa Ing- gris Tuan, dia hanya tidak berbicara.
33:43 K: Maafkan saya jika saya...
33:44 KV: Tidak, saya pikir tidak apa-apa. Tuan Upadhyayaji, apakah Anda ingin mengatakan sesuatu?
33:53 Radha Burnier (RB): Anda lalu menyiratkan bahwa semua hubungan rusak, karena, untuk setiap individu, hubungan adalah antara apa yang dia anggap sebagai dirinya adalah sebagai individu dan...
34:07 K: Itu adalah intinya.
34:09 KV: Dan yang lainnya adalah dari orang lain.
34:10 K: Tentu saja, itu intinya.
34:12 RB: Jadi tidak ada hubungan yang tidak rusak.
34:15 K: Itu seluruh inti saya.
34:18 SR: Itu adalah hal yang sebenarnya, yang kita semua harus coba pahami.
34:31 JU: (Hindi).
34:47 KV: Jika boleh Tuan, seizin Bapak. (.. Hindi - 1 mnt 27 dtk)
36:16 JU: (Hindi selama 1 mnt 15 dtk).
37:32 KV: Tuan, yang dia ajukan adalah individu itu tidak ada.
37:40 SP: Itu adalah suatu ilusi.
37:43 K: Dia setuju dengan apa yang saya katakan?
37:45 KV: Ya setuju .. tapi dia bilang ada khayalan(delusi) bahwa dia dan bahwa ada dua tingkat khayalan yang sedang dikerjakan seseorang.
37:56 K: Aha, ha, ha.
37:57 PJ: Begini, kalau saya memahaminya, dia bilang, individual itu tiada, tapi dia menipu dirinya sendiri bahwa dia adalah individu.
38:07 K: Ah, tapi itu yang saya katakan.
38:09 PJ: Masyarakat tiada, tapi ada khayalan bahwa masyarakat ada. Sekarang, sementara dua delusi ini, keberadaan individu dan keberadaan masyarakat itu ada, konflik antara keduanya juga harus diselesaikan.
38:32 K: Ah, ah, ah...
38:34 PJ: Apakah saya benar?
38:35 Sunanda Patwardhan (SP): Anda benar.
38:36 K: Apakah itu benar?
38:38 SP: Benar.
38:39 G. Narayan (GN): Apakah saya mengerti, bahwa meskipun individu adalah ilusi dan masyarakat adalah ilusi, kita telah mewujudkannya menjadi suatu realitas dan semua efek dari itu adalah fakta, apakah itu yang...?
38:55 SP: Ya benar itu, yakni...
38:56 PJ:...menipu diri kita sendiri dan karenanya itu adalah hal yang nyata.
38:59 GN: Itu adalah hal yang nyata, meskipun, dari apresiasi yang lebih realistis atau lebih dalam, itu adalah ilusi, tetapi karena kita berada di dalamnya dan itu nyata bagi kita, semua efeknya ada di sana.
39:13 K:Apakah lalu Anda mengatakan, semua ini, otak saya yang telah diprogram -individu, masyarakat, dan hak individu, kebebasan individu, ekspresi individu, pemenuhan individu, dan masyarakat berhadapan dengan individu, komunitas, semua konflik- apakah Anda mengakui bahwa otak telah diprogram? Jangan sebut itu ilusi...
39:41 GN: Diprogram, ya.
39:42 SP: Benar begitu.
39:44 GN: Sudah diprogram, yaitu...
39:45 K: Sekarang tunggu sebentar, saya belum selesai. Diprogram untuk berpikir seperti ini.
39:50 GN: Ya.
39:52 K: Oleh karena itu, ini bukan ilusi.
39:54 GN: Tidak, programnya nyata.
39:55 K: Program adalah ilusi, bukan hasilnya.
40:02 AP: Ini yang paling penting, Tuan, ini yang paling vital.
40:05 K: Apa itu? Saya sudah lupa.
40:06 AP: Untuk mengatakan bahwa individu adalah ilusi, atau untuk mengatakan bahwa masyarakat adalah ilusi adalah mengatakan bahwa kita telah menciptakan masalah imajiner, yang kita diskusikan secara spekulatif. Sebenarnya kita sedang mendiskusikan situasi manusia yang sebenarnya, kondisi manusia. Kondisi manusia adalah fakta, kondisi manusia adalah, bahwa dia merosot, bahwa dia tidak bahagia dan menderita, dalam konflik, dan pada titik menghancurkan dirinya sendiri. Fakta ini tidak bisa disangkal.
40:39 K. Anda salah menangkap maksud saya, Achyutji, Anda tidak menangkap maksud saya.
40:42 AP: Tidak, Krishnaji mengatakan sesuatu yang sangat penting. Kepada kaum tradisionalis dia berkata dan kepada kaum Marxis dia berkata...
40:48 PJ: Pada saya dia bilang... bukan ke tradisionalis.
40:51 AP: Tidak, saya menggunakan kata-kata ini, karena dia telah membawa kata, diprogram yang menurut saya adalah kata yang tepat sekali.
40:59 PJ: Tapi Achyutji, tolong lihat ini. Dia mengatakan jangan menyebutnya ilusi, itu bukan ilusi dalam pengertian itu. Otak belum menciptakannya. Otak itu sendiri adalah itu, karena telah diprogram untuk menjadi itu.
41:25 K: Maukah Anda mengulangi apa yang telah saya katakan? Saya lupa apa yang dia katakan, maukah Anda mengulanginya?
41:37 RB: Sangat sederhana, Anda bilang itu bukan ilusi, itu hanya pemrograman.
41:41 K: Pemrograman, ya. Mengapa Anda menyebutnya ilusi? Jika Anda menyebutnya ilusi maka programnya adalah ilusi. Jadi jika Anda mengakui memprogram otak adalah ilusi, Anda menghapus semuanya. Saya tidak tahu apakah Anda... Bisakah Anda jelaskan?
42:06 KV: Sekarang, kata pemrograman ini adalah penting.
42:13 KV: (Hindi).
43:17 K: Itu kata yang tepat. Itu benar. Komputer diprogram dan kita diprogram.
43:22 KV: Kita diprogram, itulah yang saya katakan...
43:24 AP: (Hindi).
43:33 JU: (Hindi).
43:42 K: Apa intinya?
43:45 SP: Dia ingin mengatakan sesuatu sekarang.
43:51 JU: (Hindi). (Berbagai orang berbicara bahasa Hindi).
44:48 PJ: Dia bilang kalau saya tinggalkan itu Jika saya menghapusnya, lalu hubungan itu apa?
44:56 K: Ah, itu yang pertama, bukan jika, bukan kapan dan jika dan semua frasa bersyarat yang Anda gunakan, tetapi apakah kita benar-benar mewaspadai, apakah kita benar-benar melihat faktanya, bukan teori dari fakta, tapi fakta sebenarnya, bahwa kita bukan individu.
45:22 JU: (Hindi selama 3 mnt 21 dtk)
48:45 SR: Pengajuan saya yang paling mendasar masih tetap di sini. Maksud saya adalah setiap kali kita berbicara tentang suatu hubungan kita selalu menerima begitu saja adanya dua poin, di antara mana kita berbicara tentang hubungan. Jadi pengajuan saya adalah sebelum memeriksa hubungan, kita harus memeriksa kedua poin tersebut. Meninggalkan dua poin tersebut, berbicara tentang hubungan, maka keseluruhan proses menjadi semacam akademis, dan ini menjadi lebih rumit. Jadi kita harus kembali ke intinya.
49:40 PJ: Begini Tuan, seperti yang saya pahami, Jagannath Upadhyayaji berkata -lalu ini adalah tindak lanjut dari itu- bahwa Anda telah mengatakan bahwa si diri, aktifitas yang berpusat pada si diri, si individu, telah-dia menjelaskannya sedikit lebih banyak-- harus dinegasikan pada setiap titik, dihapus. Oleh karenanya, itu telah ditampilkan. Tetapi ketika kita mengamati, entah yang di-luar atau yang di-dalam -yang di-luar terkadang mendominasi, terkadang yang di-dalam mendominasi- tetapi interaksi antara yang di-luar dan yang di-dalam, yaitu, interaksi antara keduanya interaksi antara keduanya selalu terlihat. Selalu ada interaksi di antara keduanya. Anda bisa menyebutnya individu dan masyarakat, Anda bisa memberinya nama apa pun, tetapi ada interaksi di antara keduanya.
50:53 K: Saya mempertanyakan itu.
50:54 PJ: Ini intinya. Oleh karena itu jika Anda mengatakan tiadakan individu dan hanya berbicara tentang hubungan, seperti yang dikatakan Rinpocheji, Anda tidak dapat melakukannya, karena Anda harus memeriksa ke dua poin tersebut.
51:10 K: Ya, benar, itu benar. Ya Tuan. Saya bukan satu-satunya pembicara di sini.
51:17 BK: Saya punya pertanyaan dari Upadhyayaji: apakah individu yang Anda bicarakan ini, (vyakti-Hindi untuk individu), apakah itu termasuk hewan? Hewan termasuk?
51:31 K: Oh, ya, oh, ya.
51:35 BK: Karena itu ketika Anda...
51:38 K: Tentu, tentu saja.
51:40 BK: Karena kita sedang menggambarkan gejala pikiran kebinatangan ini, katakanlah demikian, sebab itu Anda tidak dapat mengatakan bahwa kita harus membicarakan hal ini hanya untuk kurun waktu tiga ratus, empat ratus tahun tapi itu kembali ke awal, ketika kita tinggal di pepohonan.
52:00 K: Apa gunanya Tuan? Saya tidak terlalu mengikuti argumen ini.
52:02 PJ:Tidak, seluruh intinya, Tuan, bahwa tidak ada gunanya Anda mengatakan bahwa itu diprogram. Anda bilang itu diprogram, lalu kemana kita pergi dari sana?
52:14 K:Ah, saya akan tunjukkan ke mana kita pergi dari sana, jika Anda bergerak, tidak terpaku. Tapi apakah kita menerima itu, bukan...?
52:21 PJ:Tidak, kita tidak bisa terima... Selama ada dua...
52:24 K: Saya mempertanyakan itu.
52:25 PJ:Jadi Tuan, ini adalah kesulitan mendasarnya. Selama mereka itu ada dua...
52:31 SR:Itu adalah pertanyaan kami.
52:33 K: Ah, ya, Tuan, itu adalah pertanyaan kita.
52:35 PJ: Anda bilang itu diprogram?
52:38 K: Tidak, saya katakan hanya ada hubungan.
52:42 PJ: Sekarang Anda menyingkirkan hu- bungan keluar dari konteks keduanya.
52:48 K: Ya.
52:49 PJ: Anda lihat, Anda menyingkirkan...
52:50 K: Artinya, otak menghubungkan dirinya dengan masa lalu.
52:57 PJ: Siapa yang menghubungkan dirinya sendiri?
52:59 K: Otak itu sendiri yang berhubungan, otak adalah masa lalu.
53:02 PJ: Bukan. Lalu siapa yang berhubungan dengan siapa?
53:06 K: Itu tidak berhubungan dengan siapapun. Ia berfungsi di dalam lingkarannya sendiri, dengan wilayahnya sendiri. Ini jelas.
53:16 SP: Tuan, tapi otak saya, otak menghubungkan dirinya dengan otak lain dengan mana ia memiliki kesamaan-kesamaan tertentu.
53:22 K: Tidak, tidak, tidak...
53:23 PJ: Anda lihat apa yang dia katakan? Bahwa Anda tidak pernah berhubungan dengan orang lain.
53:27 K: Tidak pernah.
53:28 PJ: Otak itu sendiri menciptakan yang lain dan berhubungan dengan yang lain itu.
53:33 K: Ya, itu benar, itu adalah seluruh intinya.
53:36 BK: Tapi Tuan, Anda bilang...
53:38 K: Ah, tunggu, mari kita perjelas, saya sendiri tidak begitu jelas.
53:44 SP: Tidak, kita harus mengambil ini.
53:47 GN: Ada, dia mengatakan bahwa otak...
53:50 K: Ulangi apa yang saya katakan, maukah Anda?
53:53 PJ: Tidak, barusan apa yang dikatakan...
53:54 GN: Saya ulangi, saya akan tiba pada apa yang Anda katakan.
53:56 K: Ya, tolong, tunggu sebentar.
53:58 PJ: Barusan apa yang dikatakan.
54:01 GN: Bolehkah saya mengatakan sesuatu sehingga...
54:02 AP: Tidak, pertama-tama dia ingin Anda mengulangi apa yang dia katakan.
54:06 GN: Anda mengatakan bahwa tidak ada hubungan karena otak menciptakan yang lain dan kemudian berhubungan. Nyatanya hanya ada otak manusia.
54:21 K: Tuan, tidak, otak hanya mementingkan dirinya sendiri-benar? -keamanannya sendiri, masalahnya sendiri, kesedihannya sendiri. Dan yang lainnya juga, tapi otak ti- dak pernah berhubungan dengan apapun. Tidak ada yang lain. Yang lainnya itu adalah gambaran yang diciptakan oleh pikiran, yang adalah otak. Saya tidak tahu apakah Anda...
54:57 BK: Saya melihat itu, saya melihat itu.
54:59 K: Mari kita perlahan-lahan Tuan, mari kita perlahan-lahan.
55:02 RB: Anda mengatakan bahwa hubungan itu sendiri adalah bagian dari pemrograman.
55:07 K: Tidak, tidak, saya tidak akan menyebutnya pemrograman. Menjauhlah dari kata itu untuk saat ini.
55:11 RB: Tidak ada yang lain. Tidak ada hubungan.
55:16 K: Itu benar. Tidak, tidak ada hubungan.
55:20 RB: Ya, hubungan selalu antara dua...
55:23 K: Tapi tidak ada hubungan, saya sudah mengatakan itu.
55:25 SR: Ya itu intinya.
55:27 SP: Maksud Tuan, yang lain tidak ada?
55:29 RB: Tidak ada yang lain.
55:31 K: Tidak ada yang lain Anda ada, tapi hubungan saya dengan Anda dibuat oleh imaji yang saya buat tentang Anda, dan karena itu hubungan saya adalah dengan imaji yang saya miliki. Oleh karena itu otak saya yang... dll, dll...
55:54 PJ: Semua yang terjadi ada di dalam otak saya.
56:01 K: Oh, jelas Pupul, jelas sekali!
56:04 BK: Tuan, adakah bagian otak yang juga mempertanyakannya?
56:07 K: Ah, tunggu, Tuan, tunggu. Tidak tidak... Mari kita perjelas ini dulu, sebelum kita membahas lebih lagi... Apakah ini jelas, Tuan: hubungan saya dengan Anda didasarkan pada pikiran yang saya miliki tentang Anda, imaji yang telah saya buat tentang Anda? Hubungannya bukan dengan Anda, dengan imaji yang saya miliki, oleh karena itu tidak ada hubungan.
56:41 SR: Ya, jelas sekali.
56:44 JU: Saya ingin memahami ini.
56:48 K: Ya Tuhan, apakah Anda mewaspadainya, Pupul? Pupulji, apakah Anda mewaspadai apa yang kita bicarakan? Itu luar biasa... saya rasa saya tidak menangkapnya.
57:00 PJ: Menurut saya sudah jelas.
57:01 T: Sangat jelas.
57:03 K: Tidak, Tuan, sudah jelas, tapi saya rasa kita tidak melihat makna yang luar biasa dari hal ini.
57:08 T:...yang luar biasanya dari ini, ya, Tuan.
57:11 BK: Yang saya kurang paham Tuan, bagaimana pemrogramannya...
57:15 K: Oh, tidak... Pemrograman dalam arti bahwa... Tuan, komputer diprogram. Itu akan percaya pada Tuhan, ia akan percaya pada Veda, ia akan percaya pada ini, itu, hal lain. Ia akan mengatakan ada Tuhan, ia akan mengatakan tidak ada Tuhan, ia akan mengatakan apapun yang telah diberitahu padanya. Itulah pemrogramannya. Otak saya juga telah diprogram seperti itu: saya seorang Hindu, saya seorang Buddhis, Saya seorang Kristen, saya percaya pada Tuhan, saya tidak percaya, Anda mengikuti?
57:42 BK: Ya.
57:43 K: Jadi, mari kita tinggalkan itu untuk saat ini. Kita katakan, apakah itu benar bahwa tidak ada yang lain, dan karena itu tidak ada hubungan dengan yang lain.
58:00 AP: Tuan, saya mempertanyakan ini.
58:01 K: Tunggu Tuan, sebentar, biarkan saya selesaikan, Anda boleh mempertanyakan sebanyak yang Anda suka. Saya hanya menyelidikinya, tolong, saya mungkin salah-Anda ikuti? Saya tidak berpikir saya salah. Saya akan tetap berpegang pada ini. Buktikan kepada saya bahwa saya salah, lalu saya akan ubah. Otak saya, yang merupakan otak umum umat manusia-betul? -itu bukan otak saya, itu otak umum umat manusia, otak umum yang telah ada selama lima, sepuluh juta tahun, telah, melalui pengalaman, pengetahuan, dll., otak itu telah membangun bagi dirinya sendiri sebuah imaji tentang dunia dan imaji tentang istri saya. Betul? Istri hanyalah sarana kesenangan saya, kesepian saya, dll., dia tidak ada sepanjang urusan saya. Sepanjang yang menyangkut diri saya, dia ada sebagai imaji dalam diri saya yang telah diciptakan pikiran. Karena itu tidak ada hubungan. Jika saya mengakuinya -tidak mengakuinya- tapi benar-benar melihatnya dan mengubah seluruh gerakan, maka mungkin kita akan tahu apa cinta itu. Kemudian saya mempunyai suatu hubungan. Bukan, hubungan lalu sama sekali berbeda.
59:45 AP: Tuan, saya mempertanyakan posisi ini...
59:48 K: Ah, tidak, tidak, itu bukan posisi.
59:50 AP: Tidak Tuan, pernyataan ini.
59:52 K: Ah, ah, ah...
59:55 AP: Tidak Tuan, Anda sudah menyatakan sesuatu seolah-olah itu adalah deskripsi suatu fakta.
1:00:06 K: Itu adalah deskripsi untuk mengkomunikasikan fakta kepada saya.
1:00:10 AP: Benar. Sekarang, saya katakan...
1:00:12 K: Ah, tidak, tunggu. Pertanyakan faktanya, bukan deskripsinya.
1:00:17 AP: Tidak, saya mempertanyakan faktanya. Menurut saya, faktanya adalah dunia ini penuh dengan begitu banyak orang, mereka terbagi menjadi bangsa-bangsa, mereka telah membagi diri menjadi beraneka ragam hal. Saya tidak bisa membenarkan penyeder- hanaan berlebihan dari suatu situasi di mana masalah itu sendiri direduksi menjadi apa yang terjadi dalam diri saya, karena saya mengatakan, sesuatu sedang terjadi di luar, sesuatu terjadi dalam diri saya, dan ada interaksi, dan itulah masalahnya.
1:00:59 K: Anda mengatakan, dunia, bukan alam, bukan keindahan bumi dan semua itu...
1:01:07 AP: Tidak, manusia.
1:01:08 K: Manusia. Anda mengatakan, sejauh yang saya mengerti, bahwa ada interaksi antara dunia psikologis dan dunia saya -Benar? - ini adalah apa yang Anda maksud. Saya mengatakan hanya ada satu dunia, dunia psikologis saya.
1:01:29 AP: Tuan, dunia psikologis Anda...
1:01:31 K: Itu bukan penyederhanaan yang berlebihan, sebaliknya.
1:01:36 T: Jika saya boleh berkata, Anda mengatakan bahwa hubungan saya dengan istri saya adalah ide saya atau apa pun. Tapi bagaiman imaji itu datang? Sebab kedatangan imaji, harus ada individu itu, ada titik pemicu imaji itu.
1:01:54 K: Ah, ah, tidak, Tuan. Lihat, Tuan...
1:01:56 T: Maaf, ada titik yang memicu imaji itu. Anda lihat, istri di luar sana, saya telah membuat imaji dirinya. Untuk penciptaan imaji, dia harus berada di sana sebagai objek.
1:02:08 K: Tidak.
1:02:09 T: Tetapi sesuatu harus memicu itu.
1:02:11 K: Tuan, lihat, istri saya, saya telah menikahinya, dia ada di sana. Saya sudah mempunyai hubungan seksual dengannya. Hubungan seksual itu direkam.
1:02:25 T: Ya, Tuan.
1:02:27 K: Tercatat, itu adalah reaksi sensorik, reaksi sensual, terekam. Jadi saya telah menciptakan- itu menjadi pusat dari indera saya. Saya benar dalam hal ini.
1:02:45 T: Jika boleh Tuan, sebelum saya bertemu dengan istri saya...
1:02:49 K: Di situ ada, Tuan, ikuti dari hewan, naluri prokreasi ada di sana, itu adalah naluri biologis.
1:03:03 T: Ya Tuan, sebelum rekaman berlangsung, ada pertemuan- Saya sedang menuju ke titik itu- ada pertemuan dari suatu individu, yang tidak dikenal...
1:03:12 K: Ah, seorang wanita.
1:03:14 T: Seorang wanita, ya, wanita.
1:03:15 K: Jangan menyebutnya individu yang tidak dikenal.
1:03:18 T: Wanita, dan...
1:03:22 K: Dengan suatu nama dan suatu bentuk. Lanjutkan.
1:03:24 T: Dan sebelum proses ini, apa pun prosesnya, dimulai, harus ada objek fisik.
1:03:34 K: Ada, wanita itu di sana.
1:03:36 T: Dan itu...apa itu?
1:03:39 K: Apa? Saya tidak mengikuti.
1:03:43 T: Maksud saya, Tuan, Anda sekarang telah menyisihkan objek itu.
1:03:47 K: Saya tidak.
1:03:48 PJ: Tidak, dia tidak menyisihkan...
1:03:49 T: Sebelum proses berlangsung...
1:03:50 K: Tuan, lihat, ada wanita itu-mari kita hadapi fakta sederhana, Tuan- ada wanita dan pria itu, wanita itu, pria itu, tertarik secara seksual, secara sensorik.
1:04:09 T: Ya, Tuan, ini secara tepat menyiratkan, jika Anda bisa mendalaminya dengan sangat ilmiah, daya tarik menyiratkan dua hal...
1:04:16 K: Apa?
1:04:18 T: Atraksi menyiratkan suatu objek.
1:04:20 K: Saya bilang, Tuan, ada perempuan dan ada pria.
1:04:23 PJ:Jika saya boleh berkata demikian, saya kira Krishnaji tidak...
1:04:26 T: Saya tidak bertanya, Tuan...
1:04:27 PJ: Tidak, tapi saya tidak berpikir adanya... Saya tidak berpikir bahwa pertanyaan keberadaan enam manusia sedang dipertanyakan
1:04:37 T: Tidak, tapi itu adalah inti dari diskusi karena dikatakan bahwa semuanya adalah suatu proses...
1:04:42 T: Tidak, tidak, itu tidak dipertanyakan.
1:04:44 PJ: Lihat, bukan enam manusia itu yang sedang -mengatakan bahwa tidak ada enam manusia, tetapi degenerasi bukanlah fakta dari enam manusia, degenerasi adalah apa yang sedang terjadi...
1:04:58 K: Berlangsung di sini.
1:05:00 KV: Ide saya tentang siapa Anda...
1:05:02 SP: Proses merekam dan menanggapi dari rekaman itu.
1:05:06 AP:Terhadapa apa saya katakan ini terlalu menyederhanakan karena ada interaksi antar individu...
1:05:15 K: Antara dua manusia -perempuan dan pria.
1:05:18 AP: Tidak, antara wanita dan pria, antara Rusia dan Amerika...
1:05:21 K: Tetaplah, untuk saat ini, pada wanita dan pria.
1:05:25 AP: Baik Tuan. Tuan, masalahnya adalah saat Anda membatasi menjadi dua individu, bukannya kepada sekelompok individu...
1:05:35 K: Saya akan... nanti, saya bisa... seluruh dunia adalah... Saya bisa sampai pada titik itu, tapi mulai dengan ini, Tuan.
1:05:45 AP: Tuan, saya merasa begitu Anda menggunakan kata interaksi...
1:05:52 K: Saya tidak menggunakan kata itu, Anda yang menggunakan kata itu.
1:05:58 T: Ya, ya...
1:06:00 PJ: Achyutji, saya ingin menanyakan Anda satu hal. Siapapun yang telah mengamati pikiran dalam beroperasi melihat validitas dari apa yang dia katakan. Saya tidak akan melampaui itu, saya mengatakan validitas dari ini, bahwa Anda mungkin secara fisik adalah manusia, tetapi Anda dalam kaitan dengan saya, ada sebagai imaji dalam pikiran saya, dan hubungan saya adalah dengan ima- ji itu di batin saya, di otak saya.
1:06:38 AP: Maksud saya adalah...
1:06:39 K: Oleh karena itu tidak ada interaksi. Oleh karena itu, tidak ada 'Anda' yang berinteraksi dengan saya.
1:06:45 AP: Soalnya, disitulah...saya meng- alami kesulitan pada titik awalnya. Saya mengatakan bahwa, kecuali Anda menerima keberadaan individu lain sebagai entitas yang valid seperti Anda, tidak ada hubungan.
1:07:02 K: Saya mengatakan itu.
1:07:04 KV: Bukan itu yang dia pertanyakan.
1:07:05 K: Ya, Anda jelaskanlah, Nyonya. Lawan dia, lanjutkan, Nyonya.
1:07:08 AP:Silahkan lakukan, silahkan, karena yang saya katakan adalah, bahwa jika Anda mengatakan bahwa saya, imaji saya, reaksi saya terhadap imaji itu, saat Anda melakukan ini, Anda berimplikasi mendevaluasi atau meniadakan apa yang muncul sebagai tantangan dari pihak lain, karena apa yang muncul sebagai tantangan dari pihak yang lain adalah realitas yang sama pentingnya seperti dorongan atau tanggapan saya sendiri. Dorongan dan tanggapan saya tidak lebih valid dari pada punya pihak orang lain.
1:07:54 T: Saya kira, Tuan, itu adalah poin yang sangat valid karena Anda menyingkirkan objek yang menggerakkan sesuatu, yang merupakan suatu kenyataan.
1:08:04 GN: Achyutji, menurut saya ada perbedaan...
1:08:10 AP: Kalian semua bisa menjawab. Dia juga bisa menjawab.
1:08:13 GN:Sekarang, yang utama adalah, jika saya memahaminya dengan benar, otak menciptakan imajinya sendiri dan terkait dengan imaji itu, dan itu membuat banyak kesulitan dan mencegah hubungan yang nyata. Itulah intinya. Faktanya, ketika otak terkaitkan dengan imajinya sendiri, semua masalah disebabkan dari itu dan tidak ada interaksi. Dan jika harus ada interaksi -apakah saya benar?...
1:08:46 K: Ya Tuan.
1:08:48 GN:...jenis hubungan yang benar, kecuali jika ini berhenti, pihak yang lain ditafsirkan menurut kemudahan dan kenyamanan saya dan...
1:08:55 K: Tentu saja, demikian sangat sederhananya, apa...
1:08:57 AP: Tapi saat Anda menggunakan kata pemrograman...
1:09:00 K: Ah, saya sudah tinggalkan itu.
1:09:03 AP: Anda sudah tinggalkan itu Tuan, tapi apa yang terjadi pada Anda, karena Anda berbicara tentang otak. Tidak, menurut saya, itu adalah gerak yang timbul dengan imaji yang khas (sui generis) di otak atau apakah ini merupakan tanggapan terhadap tantangan dari luar? Menurut saya ini adalah tanggapan terhadap tantangan dari luar.
1:09:24 K: Ya.
1:09:25 PJ: Achyutji, Anda berbicara apa? Tanggapannya ada di otak. Bagaimana bisa...?
1:09:33 K: Tuan, Tuan, bolehkah saya... sedikit...? Pusat dari otak adalah semua reaksi; reaksi sensorik. Saya melihat seorang wanita...
1:09:49 AP: Bisa siapa saja.
1:09:50 K:Tidak. Saya melihat seorang wanita, semua tanggapan sensorik terbangun. Kemudian otak menciptakan imaji - wanita dan pria yang tidur dan semua seks, semua bisnis itu.
1:10:04 AP: Makanan juga.
1:10:08 K: Makanan, makanan, oke. Oh, demi Tuhan.
1:10:14 AP: Lebih penting.
1:10:15 K: Saya harap bukan makanan India Selatan atau makanan India Utara atau yang lainnya. Mari kita lanjutkan, Tuan. Dimana saya? Tanggapan sensorik disimpan di otak. Otak kemudian bereaksi sebagai pikiran, melalui indera, memori dan semua lainnya, lalu sensa- si ini bertemu dengan seorang wanita dan semua tanggapan, tanggapan biologis berlangsung. Kemudian imaji diciptakan. Imaji kemudian menjadi yang paling penting, bukan wanita itu. Wanita itu mungkin diperlukan untuk kesenangan saya, untuk lain-lainnya saya. tetapi tidak ada hubungan dengannya kecuali secara fisik. Itu cukup sederhana.
1:11:13 PJ: Lalu pertanyaannya...
1:11:14 AP: Ada rasa takut tertentu yang mengintai di pikiran saya, yang harus saya ungkapkan yakni, apakah ini proses pemusatan-diri yang diperhalus?
1:11:30 K: Ya memang, saya mengatakan itu.
1:11:34 KV: Itu logis.
1:11:35 AP: Tetapi jika itu adalah proses pemusatan-diri yang halus hal itu segera memunculkan mimpi buruk kaum Muslimin, yang telah sama sekali menyangkal keberadaan wanita, itu adalah hak prerogatif pria.
1:11:50 K: Tidak, tidak, tidak,... hentikan itu, tidak ada orang Muslim bisa melakukan itu, dia seorang gila jika dia melakukan itu. Wanita harus disimpan di latar belakang tetapi saya memiliki imaji darinya. Apa yang kita bicarakan!
1:12:04 BK: Bisakah kita mengambil satu langkah lagi? Bisakah ada suatu hubungan mental?
1:12:10 K: Apa yang Anda maksudkan, mental?
1:12:11 BK: Imaji. Imaji dapat diperhalus, dimodifikasi, dimanipulasi, seiring berjalannya waktu, sehingga bisa..
1:12:21 K: Otak melakukan itu sepanjang waktu. Kita bergerak pindah dari...
1:12:25 PJ: Tidak, tapi menurut saya, kalau kita bisa bertahan di titik pusat, pertanyaan hakiki kemudian muncul, dan saya ingin bertanya kepada Krishnaji: apa tindakan atau apa tantangannya atau apa yang memicu pengakhiran dari mesin pembuat imaji ini sehingga kontak langsung dimungkinkan?
1:12:51 SR: Ya.
1:12:53 K: Apa itu?
1:12:54 AP: Saya akan...Saya akan pergi dengan Anda sepanjang jalan.
1:12:56 K: Tunggu, tunggu, biarkan saya memahaminya.
1:12:58 PJ: Saya katakan, alih-alih bergerak, saya katakan faktanya memang begitu dan saya pikir ini cukup jelas bahwa memang begitu, apa jebakannya, di dalam mana kita terperangkap, kita katakan demikian, tetapi kita terus melanjutkan...
1:13:15 K: Itu pertanyaan yang sebenarnya.
1:13:17 PJ: Oleh karena itu...
1:13:18 K: Mengapa otak berfungsi secara mekanis seperti begini?
1:13:23 PJ: Tidak, kemudian saya bertanya pada Anda tindakannya apa, apa tantangannya, apa yang...
1:13:32 K: Ya, ya...?
1:13:33 PJ:...yang akan mengakhiri ini...
1:13:35 K: Menghancurkan itu.
1:13:37 PJ:...supaya ada kontak langsung?
1:13:39 K: Itu adalah semuanya.
1:13:40 RB: Kontak langsung dengan apa?
1:13:42 PJ: Kontak langsung dengan 'apa adanya'.
1:13:44 K: Tunggu, mari kita perjelas pertanyaannya. Otak telah terbiasa dengan gerak sensorik, imajiner ini- gerak pencitraan, bukan gerak imajinasi-gerak pencitraan. Sekarang Pupulji bertanya, apa yang akan memutus rantai ini. Itu pertanyaannya-benar, Tuan?
1:14:11 PJ: Ini pertanyaan dasarnya.
1:14:13 K: Baiklah, itu sangat sederhana, saya akan menjawabnya sekarang. Teruskan, diskusikan ini sedikit lebih lanjut.
1:14:21 PJ: Karena ini adalah...
1:14:25 K: Tuan berkata apa?
1:14:31 JU: (Hindi untuk 1 menit).
1:15:36 PJ: Anda lihat apa yang dia katakan, Tuan. Dia berkata, jika kita menerima ini seperti demikian halnya...
1:15:41 K: Ah, saya tidak menerimanya, saya tidak menerimanya.
1:15:43 PJ:Mohon lihat ini. Implikasinya ada- lah bahwa segala sesuatu yang muncul, itu muncul dari diri kita sendiri, dari diri...
1:15:55 K: Itulah.
1:15:57 PJ: Keluar dari diri sendiri. Tidak ada yang muncul dari tantangan luar.
1:16:04 K: Saya mengatakan itu. Tidak ada luar dan dalam, hanya ada otak yang menanggapi reaksi tertentu, yang adalah logis.
1:16:17 PJ: Sudah Anda dengar? Tidak ada luar dan dalam.
1:16:21 SP: Yang ada hanya otak.
1:16:24 JU: (Hindi untuk menit).
1:17:27 PJ: (Hindi).
1:17:29 JU dan Lainnya: (Hindi).
1:17:37 PJ: Menurut saya dua kutub itu sudah ditentukan.
1:17:46 JU, PK & KP: (Hindi untuk 2 menit lebih):
1:19:59 PJ: Kalau boleh saya katakan begini, pertanyaan yang dia ajukan adalah: Anda itu apa bagi kami? Anda telah menyatakan ini.
1:20:10 K: Apa?
1:20:12 PJ: Anda sudah membuat pernyataan, saya dengar. Saya mendengar. Apa yang Anda katakan bukanlah bagian dari gerakan otak saya.
1:20:24 K: Apa?
1:20:25 PJ: Tidak ada tantangan luar...
1:20:31 K: Tidak...
1:20:32 PJ:...bahwa imaji itu lahir dari mesin pembuat imaji dari otak itu sendiri; bahwa si diri memproyeksikan citranya tentang orang lain, dan kemudian semua yang Anda katakan, bukanlah bagian dari otak saya.
1:20:51 K: Mengapa?

PJ: Itu bukan. Itu sesuatu yang baru bagi saya.
1:20:55 K: Tidak, tidak, tidak...!
1:20:57 BK: Tuan, dia bilang bahwa dia diprogram berbeda...
1:20:59 K: Ah, ah, ah. Tidak, tidak, tidak. Apa yang kita bicarakan.
1:21:09 PJ: Tuan, pertanyaannya adalah, apa hubungan Anda dengan saya atau dengan Jagannath Upadhyayaji atau dengan X? Apakah Anda bukan tantangan bagi saya, dan karena itu, apakah itu bukan sesuatu...?
1:21:28 K: Sekarang, apa yang kita maksud dengan Anda?
1:21:32 PJ:Krishnaji. Apakah pernyataan Krishnaji atau apa yang dia katakan, yang saya dengarkan, bukan tantangan bagi otak ini sendiri?
1:21:44 K: Memang begitu.
1:21:45 PJ: Kalau begitu...
1:21:47 K: Tunggu, saya tahu apa yang akan Anda katakan, ya.
1:21:49 PJ: Kalau demikian halnya, maka ada gerakan lain selain gerakan otak.
1:21:56 K: Tunggu, tunggu. K membuat pernyataan. Ini adalah tantangan bagi Anda hanya jika Anda dapat menanggapinya, kalau tidak, itu bukan tantangan. Benar?
1:22:22 PJ: Saya tidak mengerti itu.
1:22:24 AP: Itu sudah pasti. Begini, seseorang yang berjalan di jalan tidak membuat kesan pada saya, tidak ada catatan, oleh karena itu tidak ada tanggapan.
1:22:32 PJ:Saya sedang mendengarkan dia.
1:22:33 AP: Tidak, dengar, ada kemungkinan sesuatu terjadi dan saya tidak menanggapi dengan cara apa pun. Ada yang lain, yang dia katakan sesuatu, dan segera membangkitkan...
1:22:49 K: Suatu reaksi.
1:22:50 AP:...suatu reaksi.
1:22:51 K: Sekarang, saya ingin menantang Anda semua. Benar? Itulah hidup saya. Saya ingin menantang Anda. Bagaimana Anda menanggapi tantangan itu? Baik sebagai Budhis, sebagai Kristen, sebagai Hindu, Muslim atau sebagai politisi, sebagai bla, bla, bla. Jadi, bagaimana Anda menanggapi tantangan? Entah Anda merespons dengan inten- sitas yang sama seperti tantangan atau Anda tidak menanggapi sama sekali. Hai Capito (Anda paham)? Saya berbicara bahasa Italia. Anda mengajukan tantangan pada saya. Atau saya memahami tantangannya, menanggapi itu sekuat tantangan Anda, atau itu tidak mempengaruhi saya sama sekali. Untuk menghadapi tantangan, Anda dan saya harus saling berhadapan-benar? bukan badaniah, tapi saling berhadapan.
1:24:10 PJ: Ya, lalu dia melangkah lebih jauh dan berkata: Jika Anda adalah suatu tantangan, lalu mengapa Anda menyangkal bahwa mungkin ada tantangan dari luar?
1:24:25 K: Ah, sangat berbeda.
1:24:29 PJ: Ini pertanyaannya. Anda bilang...
1:24:33 K: Saya mengerti, saya menangkapnya, saya mengerti.
1:24:39 JU: (Diterjemahkan) Dapatkah Anda membuat ini jelas dengan bantuan sebuah contoh?
1:24:51 K:Tantangan dari luar adalah tantang- an yang diciptakan oleh pikiran. Saya tidak tahu apakah saya telah membuatnya jelas.
1:25:03 SP: Ya Tuan.
1:25:05 K: Benar? Achyutji? Anda tidak yakin.
1:25:08 AP: Tidak yakin.
1:25:10 K:Mari kita mulai lagi. Orang komunis menantang orang berkepercayaan. Orang komunis adalah seorang berkepercayaan, dan karena itu dia menantang kepercayaan lain, jadi itu menjadi suatu perlindungan, reaksi terhadap kepercayaan lain. Itu bukan tantangan.
1:25:40 AP: Itu bukan tantangan.
1:25:41 K: Tidak, itu bukan tantangan.
1:25:43 AP: Saya setuju, tidak ada kesulitan untuk menyetujui ini.
1:25:45 K: Sekarang, orang ini tidak memiliki kepercayaan, tidak-semua itu.
1:25:52 AP: Tidak ada sikap.
1:25:54 K: Dan dari titik itu dia menantang, yang sama sekali berbeda dengan tantangan dari luar, dari komunis. Saya tidak tahu apakah saya sudah membuaynya jelas.
1:26:07 PJ: Apakah tantangan ini, yang Anda sebut... yang merupakan tantangan dari non-pusat (no-centre)?
1:26:13 K: Itulah perbedaannya.
1:26:14 PJ: Tantangan dari non-pusat.
1:26:16 K: Jika Anda menantang saya, karena Anda menantang reputasi saya, bla, bla, bla, lalu saya bereaksi terhadapnya karena saya melindungi citra yang saya miliki tentang diri saya, dan Anda menantang dari citra Anda tentang Anda, dll. Ini adalah tantangan antara dua imaji yang telah diciptakan pikiran. Benar? Tetapi jika Anda menantang saya, yang adalah tantangan kemutlakan vous avez compris (Anda paham)? Maksud saya, Anda paham? -itu sama sekali berbeda. Jika Tuan Upadhyaya menantang saya, dan saya seorang Buddhis atau Hindu, tantangannya adalah proses bertahan, membela diri, menentang dan menyerang-benar? dan ketika dia menantang saya, jika saya seorang Hindu, Budhis, apapun, itu adalah proses yang sama yang sedang terjadi. Ini bukan tantangan! Suatu tantangan berasal dari sesuatu yang sama sekali berbeda. Ini tantangan bagi seorang politisi yang asyik dengan nasionalisme, bisa dikatakan busuk, nasionalisme adalah kehancuran umat manusia. Dia berkata, 'Pergi sana,'. Baginya itu bukan tantangan, karena dia hanya tinggal di dalam benteng dan menolak serangan apapun. Saya tidak tahu apakah saya telah membuat jelas maksud saya.
1:28:15 PJ: Tuan, saya kira kita perlu kembali ke...
1:28:19 K: Kerusakan.
1:28:20 PJ: Tidak. Ya.... kami mulai karena Anda tahu, kami mendapatkan...
1:28:25 K: Saya bersedia kembali ke kerusakan.
1:28:28 KV: Bagaimana Anda memutuskan rantai ini...
1:28:32 K: Saya akan menjawabnya.
1:28:34 P: Tuan, otak saya merespon mesin pembuat imaji yang lain dengan cara yang sama seperti tantangan yang diciptakan oleh orang seperti Anda. Apakah itu merespons dengan cara yang sama?
1:28:50 K: Ya, ya.
1:28:51 SP: Kesulitannya juga begitu.
1:28:53 PJ: Tidak, tidak, intinya adalah seseorang bisa menjawab. Jika suatu imaji terbentuk maka itu adalah bagian dari hal yang sama, tapi hal yang saya benar-benar, Krishnaji, bagaimana bisa gerakan ini...
1:29:13 K: Untuk mengakhiri. Itulah yang Anda katakan. Bagaimana siklus ini - sebentar, agar jelas - siklus pengalaman, pengetahuan, memori, pikiran, tindakan, tindakan, kembali lagi ke pengetahuan: ini adalah lingkaran di dalam mana Anda tertangkap-benar, Tuan?
1:29:42 SR: Jelas Tuan.
1:29:44 PJ: Hubungan sebab dan akibat, ini benar-benar, ini benar-benar menanyakan bagaimana aliran sebab-akibat...
1:29:50 K: Saya akan mendalaminya, tapi saya ingin pertama-tama menjadi jelas tentang masalah ini.
1:29:57 JU: (Hindi).
1:30:11 PJ: Proses ini berjalan, Anda telah membawanya ke tindakan, tantangan, sensasi, persepsi, dll -tindakan.
1:30:21 K: Belajar dari tindakan itu, kembali lagi pengetahuan.
1:30:25 PJ: Tidak, ya. Oleh karena itu Anda belajar dari tindakan itu. Apakah belajar tentang tindakan itu kembali dan disimpan ke...?
1:30:32 K: Tentu, tentu saja.
1:30:34 K: Jelas sekali, inilah yang kita lakukan.
1:30:39 JU: (Hindi).
1:30:54 K: Saya mengerti.
1:30:56 PJ: Itu bertindak. Di antara itu, banyak penyebab telah masuk.
1:31:03 K: Setuju, sekarang tunggu sebentar. Dengar Pupulji, itu cukup jelas.
1:31:09 JU: (Hindi).
1:31:19 PJ: Semuanya yang kembali dan disimpan lagi...
1:31:23 K: Bukan 'kembali'.
1:31:25 GN: Bolehkah saya mengatakan sesuatu? Anda telah mengatakan bahwa program tersebut bekerja seperti ini: pengalaman, pengetahuan, memori, pikiran, tindakan, tindakan lebih lanjut memperkuat pengalaman, seluruh siklus diulang.
1:31:42 K: Itu saja, itu saja yang saya katakan.
1:31:44 GN: Yang saya sarankan adalah, apapun alirannya..
1:31:48 K: Adalah di dalam itu.
1:31:50 GN: Itu termasuk dalam kurikulum ini.
1:31:56 K: Kurikulum, Anda benar sekali!
1:32:05 JU: (Hindi 48 detik).
1:32:35 PJ: (Hindi)
1:32:36 JU: (Hindi -45 detik)
1:33:22 PJ: Anda lihat, ini adalah...
1:33:24 K: Tunggu, Pupulji...
1:33:25 SR: Yang saya pahami, seluruh proses berpikir Upadhyayaji hanyalah satu hal yang pasti: ada yang dalam dan ada yang luar yang telah Anda pastikan demikian, dan Anda hanya mengulangi ini. Jadi jika kita memikirkannya, hal ini saja, maka lebih mudah dipahami.
1:33:55 GN: Saya tidak tahu, saya hanya ingin mengatakan satu atau dua hal. Anda tidak menyangkal realitas dunia luar,
1:34:04 K: Itu dia, bagaimana bisa...
1:34:06 GN: Ditambah ada alam, manusia lain...
1:34:09 K: Dan perang.
1:34:10 GN:... mereka adalah benda, semua ini nyata.
1:34:12 K: Dan perang adalah nyata.
1:34:13 GN: Perang, semuanya nyata.
1:34:15 K: Kebangsaan...
1:34:16 GN: Jadi orang lain itu nyata. Tetapi apa yang Anda maksudkan adalah karena proses pembuatan imaji ini dan siklus ini yang berulang sepanjang waktu, sebenarnya tidak ada kontak, tetapi kontak hanya dengan imaji-imaji kita sendiri.
1:34:33 K: Dan, ya, ya.
1:34:35 GN: Dan ini memastikan tiadanya kontak, (a), dan (b), itu juga membuat banyak keonaran.
1:34:43 K: Itu dia.
1:34:45 PJ: Pada dasarnya, apakah Anda tidak melihat bahwa apa yang diisyaratkan adalah tiadanya kebebasan sejati pada titik mana pun.
1:34:54 K: Tidak ada kebebasan.
1:34:56 PJ: Karena kita terjebak dalam hal ini, maka tidak ada kebebasan.
1:34:59 GN: Tapi yang ingin saya katakan adalah bahwa ini tidak menyangkal keberadaan dunia luar... yang harus kita lihat, jika tidak, kita melalui saya dan masyarakat.
1:35:08 K: Ah, ah, ah...
1:35:09 KV: Anda tidak bisa menyangkal.
1:35:10 K: Saya tidak menyangkal...
1:35:12 GN: Saya ingin mendapatkan klarifikasi tentang ini.
1:35:13 K: Oh, tentu saja, saya tidak me- nyangkal, kami tidak menyangkal itu.
1:35:15 GN: Kami tidak menyangkal dunia luar sebagai ilusi.
1:35:17 K: Uh? Kami tidak menyangkal realitas dari dunia luar sebagai suatu ilusi, kami tidak menyangkal realitas dunia luar.
1:35:26 K: Sama sekali tidak.
1:35:27 AP: Anda tidak menyangkal realitas dunia luar sebagai benda, tetapi Anda menyangkal realitas dunia luar sebagai pribadi.
1:35:35 PJ: Tidak.
1:35:36 K: Ah, tidak, Anda telah melenceng ke sesuatu lain.
1:35:39 PJ: Anda menyangkal realitas imaji-imaji yang dibuat batin saya tentang dunia luar.
1:35:48 K: Ya Tuan. Achyutji, marilah, Tuan.
1:35:53 JU: (Hindi - 48 detik)
1:36:42 PJ: (Hindi 38 detik)
1:37:20 K: Tuan, semua yang saya katakan adalah, pengetahuan seperti yang kita ada sekarang, pengetahuan psikologis, adalah kerusakan dari batin, otak. Dan dia berkata, mohon, saya mengerti proses ini, sangat baik, yang merupakan pengalaman dan semua itu. Bagaimana memutuskan rantai itu, itu adalah masalah utama. Benar?
1:37:51 AP: Saya kira itu masalah sentralnya.
1:37:53 K: Sentral, yaitu-tidak, yang merusak otak dan karena itu merusak dunia.
1:37:59 AP: Itu benar.
1:38:00 K: Merusak sungai, merusak langit, merusak hubungan, itu merusak segalanya-benar? Nah, bagaimana rantai ini, apapun Anda sebut itu, diputuskan. Mengapa Anda mengajukan pertanyaan itu?
1:38:26 BK: Tuan, lalu pertanyaan Achyutji adalah...
1:38:28 K: Ah, tidak, saya mengajukan pertanyaan: Mengapa Anda ingin memutuskan rantai ini? Itu adalah pertanyaan yang logis, pertanyaan yang absah. Mengapa?
1:38:40 Satyendra (S): Karena pada dasarnya ada konflik dan rasa sakit. Karena pada dasarnya ada perasaan konflik dalam diri sendiri...
1:38:49 K: Dari?
1:38:50 S: Perasaan sakit.
1:38:52 K: Yang adalah...
1:38:54 S: suatu rasa sakit.
1:38:55 K: Tunggu, Tuan, ini pertanyaan penting, dalami sedikit lagi. Apakah memutuskan rantai mempunyai penyebab, motif? Jika ya, Anda kembali ke rantai yang sama. Itu maksud saya semuanya. Benar, Tuan?
1:39:20 T: Setuju.
1:39:21 K: Ah, tidak, bukan setuju, lihat saja...maksud saya, bagi saya...
1:39:24 AP: Saya paham, Tuan, saya bilang...
1:39:26 K: Tidak Tuan, sebaliknya, hanya- jika itu membuat saya senang, saya berkata, saya berkata, 'Mohon, tinggalkan saya sendirian.'
1:39:47 AP: Tidak...
1:39:48 K:Nah, sebentar Tuan, biar saya sele- saikan, Anda akan mendapat giliran. Jadi saya harus sangat jelas dalam diri saya, - Saya tidak bisa membujuk Anda untuk menjadi jelas- dalam diri saya, bahwa saya tidak memiliki arah atau motif atau harapan dari ini. Benar? Saya harus benar-benar jelas. Apakah kita?
1:40:15 T: Saya tidak yakin.
1:40:17 K: Lalu apa yang kita lakukan?
1:40:20 Q: Misalkan di sana... Maaf Tuan...
1:40:22 K: Ah, ha, ha, ha... Lihat, Tuan, Anda seorang pengacara, saya datang kepada Anda, Anda ingin semua fakta dari saya se- bagai klien Anda, kebenaran- betul? - dan Anda juga berkata, 'Apa motif Anda?'. Di sini sama saja.
1:40:46 T: Bolehkah saya mengajukan pertanyaan?
1:40:47 K: Tuan...
1:40:49 S: Karena dalam banyak hal itu sentral pada, dan orang terus mengajukan pertanya- an: Bagaimana orang dapat memutus, dan saya juga dapat melihat jawaban- nya mirip dengan cara Anda berikan. Tetapi dapatkah saya mengajukan pertanyaan ini: apakah memungkinkan, mengingat masing-masing dari kita, mengingat otak yang kita miliki, mengingat otak yang saya miliki...
1:41:14 K: Ah, ah, ah, saya tidak setuju. Tidak! Anda tahu, Anda sudah mulai dengan langkah yang salah.
1:41:21 S: Benar, tapi saya sadar akan diri saya, apa adanya, bolehkah saya mengajukan pertanyaan dengan cara ini: apakah pada dasarnya cara memandang sesuatu...
1:41:36 K: mm, mm, mm mm ..
1:41:37 S: Tidak, bukan demikian.
1:41:38 K: Ini suatu fakta.
1:41:40 S: Bukan demikian, apakah ini masalah kemampuan berpikir? Tidak tidak... Ini bukan kepastian. Ini bukan masalah logika,
1:41:51 K: Ini bukan masalah logika, ini bukan masalah analisis...
1:41:54 S: Ini bukan soal analisis.
1:41:55 K: Ini bukan masalah- Tunggu sebentar, Tuan, jangan menga- baikannya begitu cepat. Anda lihat...
1:42:01 S: Ini bukan masalah logika.
1:42:03 K: Tidak ..
1:42:06 K: Ini masalah pengamatan biasa dari apa yang terjadi.
1:42:14 S: Tanpa imaji. Tanpa pikiran membentuk imaji.
1:42:19 K: Bukan, Tuan, bukan.
1:42:20 S: Bukan?
1:42:22 K: Intinya begini: otak adalah pusat dari semua respons sensorik. Betul? Respons-respons sensorik yang telah menciptakan memori, pengalaman, pikiran, semua itu, pikiran, tindakan, dan ia terperangkap di dalamnya. Dan otak terperangkap di dalamnya, yang-saya tidak akan mendalaminya- yang adalah parsial, tidak pernah lengkap-betul? - dan karena itu mencemari semua yang dilakukannya: hubungan saya, segalanya yang dilakukannya. Jika Anda sekali mengakuinya, sebagai fakta, bukan sebagai teori, bukan sebagai... sebagai fakta, bukan sebagai teori, bukan sebagai... Betul? Lalu bagaimana lingkaran itu dipatahkan? Itulah seluruh intinya, yang kita semua tanyakan.
1:43:25 PJ: Tuan, mungkin menjadi lebih jelas kalau saya bertanya, dan itu adalah: praktis setiap ajaran... yang terkait dengan proses mediasi, menganggap indra sebagai penghalang ..
1:43:50 K: Mm, ya, ya.
1:43:51 PJ:...untuk pengakhiran, atau pemutusan (tidak terdengar)...
1:43:57 PJ: Tuan, saya tanyakan peran apa, peran apa...
1:44:03 K: R-O-L-E? (peran)
1:44:04 PJ: R-O-L-E, peran apakah Anda berikan pada indera dalam membebaskan batin. Anda lihat...Tidak...
1:44:16 K: Ah, ah, ah...
1:44:17 PJ: Anda tahu, saya paham, saya mungkin salah mengatakannya...
1:44:21 K: Ya.
1:44:22 PJ:...tapi peran apa yang Anda berikan pada indra? Titik.
1:44:25 K: Itu cukup, titik.
1:44:26 RB: Menurut saya Pupulji, Anda tidak benar dalam mengatakan bahwa mereka semua menganggap indra sebagai penghalang sebab ketika mereka mengatakan indra, batin mereka masukkan ke dalamnya.
1:44:38 PJ: Tidak, tapi mereka juga memperhatikan indra.
1:44:41 RB: Tidak, tetapi mereka tidak pernah memisahkan batin dari indera.
1:44:44 PJ: Mungkin mereka tidak memisahkan. Bagaimanapun, semua pertapaan, semua tapas, semua praktik yoga adalah -seperti yang saya pahami, saya mungkin salah- adalah untuk memastikan bahwa gerak indra keluar ke arah objek... telah dimusnahkan.
1:45:10 K: Tidak, saya tidak akan-
1:45:15 K: Saya tidak tahu apa yang dikatakan orang dahulu...
1:45:18 PJ: Sekarang, bagaimana menurut Anda?
1:45:20 KV: Saya pikir, mungkin pemahaman kita tentang, setidaknya beberapa gerakan di- ini adalah murni interpretasi sejarah yang saya, tidak dalam hal diskusi kita, bahwa setidaknya dalam apa yang secara luas disebut Hindu atau, saya bahkan tidak akan mengatakan Hindu, tetapi saya akan mengatakan pemikiran India kuno, indra tidak bisa disangkal.
1:45:48 KV: Itu sangat penting untuk seluruh budaya dan di mana dia memulai, bahwa yang pertama-tama adalah persepsi sensorik. Jika Anda kembali ke imaji ini yang telah kita bicarakan beberapa kali mengenai Kathopanishad...bahwa tidak ada kereta yang bergerak tanpa kuda, kuda adalah yang utama.
1:46:15 AP: Indra adalah yang utama.
1:46:17 KV: Indra adalah yang utama, karena- nya indra tidak untuk dimusnahkan.
1:46:21 PJ: Lalu apa peran mereka?
1:46:22 KV: Mereka harus dipahami, dikendalikan...
1:46:25 K: Ah, ah, ah...
1:46:26 SP: Tidak dikontrol tapi dimengerti.
1:46:30 KV: Saya minta maaf untuk itu, te- tapi mereka tidak untuk dihancurkan, Maksud saya, mereka yang utama. Mereka seperti unsur, ia berkata, dari realitas luar. Dia tidak menyangkal yang di luar..
1:46:43 PJ: Tidak, itu yang saya coba gapai. Saya berkata: apa peran indra?
1:46:50 KV: Ah, itu bagus, itu bagus.
1:46:51 PJ: Anda lihat, mungkin interpretasi saya tentang posisi India salah, Saya akan membatalkannya, tapi...
1:46:58 K: Saya akan memberi tahu Anda. Indra- -jika pikiran, yang menciptakan keinginan- saya tidak tahu apakah saya membuat diri saya jelas, jika indra tanpa gangguan dari pikiran dengan imajinya tentang indra, maka indra memiliki arti yang amat kecil..
1:47:25 PJ: Indra mempunyai arti yang amat kecil.
1:47:27 K:Arti pentingnya. Tunggu sebentar, biar saya jelaskan sedikit lagi, dengan perlahan, perlahan, perlahan. Saya menjelajahi diri saya sendiri. Saya jelas tentang itu, tetapi ekspresi nya, dan memasukkannya ke dalam bahasa. Indra memiliki tempatnya, benar? -Saya tidak- Jika Anda menusuk jarum, saya harus bereaksi; jika saya melihat pohon yang indah, maksud saya, itu keindahan Keindahan pohon sangat mencengangkan. Jika saya melihat seorang wanita, jika saya tertarik, respons sensorik, sensual, saya- Sekarang, di manakah keinginan mengganggu indera? Itulah intinya, bukan apakah indra itu penting atau tidak penting-di mana hasrat dimulai. Jika orang mengerti itu, indrawi... Anda berkata, ya, mengapa begitu luar biasa penting untuk itu, atau tidak penting. Apa? Apakah saya sudah terpeleset ke luar? Benar? Benar? Tidak, saya tidak terpeleset...
1:48:57 RB: Kedengarannya seperti Anda sedkit berkontradiksi karena...
1:49:03 K: Uh? Anda...?
1:49:07 RB: Kedengarannya Anda bertentangan dengan diri Anda sendiri karena...
1:49:11 K: Tidak, tidak, saya akan tunjukkan kepada Anda.
1:49:13 RB:Tidak Tuan, bolehkah saya? Sebab Anda telah mengatakan, bukan baru sekarang, tetapi Anda telah mengatakan bahwa jika Anda dapat mengamati dengan semua indra Anda...
1:49:23 K: Itu dia.
1:49:25 RB: Ya, oleh karena itu Anda tidak dapat menyangkal pentingnya indera.
1:49:28 K: Tidak, saya tidak... Saya tidak menyangkal, Anda telah salah paham.
1:49:32 T: Hasrat-hasrat.
1:49:34 K: Tidak, saya berkata, hati-hati, saya berkata jika orang menanggapi pohon itu, melihat padanya, dengan matahari menyinarinya setelah hujan, itu penuh keindahan.
1:49:45 RB: Ya.
1:49:46 K: Saya menanggapi, maksud saya, ketika ada tanggapan total terhadap keindahan itu, terhadap itu, tidak ada aku, tidak ada pikiran, tidak ada pusat dari mana ia merespons.
1:49:57 RB: Ya.
1:49:59 Mary Zimbalist (MZ): Dan tidak ada hasrat.
1:50:00 K: Itu keindahan, bukan lukisannya, bukan puisi, bukan... Tanggapan total dari semua indra Anda pada itu. Kita tidak bisa, kita tidak lakukan, karena pikiran menciptakan citra, dari mana keinginan muncul. Kemudian keinginan itu berwujud -semuanya itu.
1:50:33 K: Tidak ada kontradiksi.
1:50:35 PJ: Jika saya boleh bertanya kepada Upadhyayaji, bagaimana umat Budhhis memandang indra? Saya akan sangat tertarik untuk mengetahui apa tempat indera bagi umat Buddhis -atau Rinpocheji.
1:50:52 K: Buddhis atau Vedantis atau Kristen atau... Lanjutkan, Tuan, lanjutkan, saya hanya bercanda, Tuan.
1:51:00 AP: (Hindi)
1:51:12 JU: (Hindi).
1:51:32 PJ: Tanpa pengamat tidak mungkin ada observasi. Menurut Vedanta, tanpa pengamat tidak akan ada pengamatan.
1:51:44 K: Ah, itu tidak masuk akal... maksud saya...
1:51:58 JU: (Hindi 1 mnt 18 dtk).
1:53:16 AP: Di Vedanta.
1:53:18 PJ: (Kepada KV): Anda terjemahkan itu.
1:53:29 K: Nyonya, tolong.
1:53:32 KV: Menurut saya cukup jelas, Tuan, namun, dalam hal itu dia mendudukkan Vedantik terkait dengan pengamat, yang diamati. Tidak mungkin ada pengamatan kecuali ada pengamat. Ini adalah proposisi pertama. Proposisi kedua adalah, bahwa yang keluar dari pengamat dan yang diamati, itu menghasilkan-di sini dia menggunakan kata darshan,
1:54:09 AP: Yang adalah apa adanya, tapi Darshan, seperti yang dia guna- kan di sini, adalah sebagai definisi, dia tidak memakai itu sebagai penekanan, adalah dalam kerangka Vedanta dia menggunakan kata darshan itu...
1:54:23 GN: Melihat.
1:54:24 KV: dan karena itu darshan dan atma (jiwa) lalu menjadi tak terpisahkan.
1:54:32 PJ: Dan Buddhis?
1:54:36 JU: (Hindi).
1:54:52 SP: Hanya ada melihat jika yang melihat tiada.
1:54:54 K: Apa?
1:54:55 SP: Ada hanya melihat kalau yang melihat tiada.
1:54:57 K: Tentu saja!
1:55:05 JU: (Hindi).
1:55:14 SP: Tidak ada perbedaan antara yang melihat dan melihat.
1:55:17 K: Pengamat adalah yang diamati.
1:55:19 SP: Pengamat adalah yang diamati, itu benar, Tuan.
1:55:21 K: Benar, Tuan?
1:55:22 PJ: Itu dia.
1:55:25 K: Sekarang, saya boleh, Tuan? Sekarang, lihat saja, apa yang terjadi di sini. Kita melekat pada sikap Vedantis dan sikap Buddhis. Kita sama sekali tidak keluar dari bidang itu. Benar, Tuan? Saya tidak mengkritik dia atau apapun. Sekarang, kita kembali. Sekarang, inilah seluruh intinya. Otak terjebak dalam gerakan ini, gerakan ini adalah waktu; gerakan ini adalah gerakan pikiran. Benar, Tuan? Dan Anda bertanya, bagaimana rantai yang dibangun oleh pikiran itu, dan pikiran-tolong lihat-pikiran yang terbatas sifatnya, karena ia lahir dari pengetahuan, dan pengetahuan selalu tidak lengkap, tidak pernah bisa lengkap, oleh karena itu pikiran tidak lengkap, sebab itu, rantai yang diciptakan oleh pikiran tidaklah lengkap. Benar, Tuan?
1:56:48 T: Ya.
1:56:49 K: Tunggu sebentar, biarkan saya selesaikan.
1:56:51 PJ: Rantai yang diciptakan oleh pikiran adalah tidak lengkap.
1:56:55 K: Tentu saja.
1:56:56 AP: Karena pengetahuan tidak lengkap.
1:56:58 KV: Karena pengetahuan tidak lengkap.
1:57:00 K: Pengetahuan telah menciptakan rantai ini. Katakanlah dengan sepuluh cara berbeda. Benar? Lalu Anda mengajukan pertanyaan: bagaimana rantai itu putus? Nah, hati-hati, kita harus masuk ke dalam ini sedikit berhati-hati. Siapa yang menanyakan pertanyaan ini?
1:57:30 KV: Yang terpenjara yang menanyakan pertanyaan itu.
1:57:34 K: Ah, ha. Anda adalah itu.
1:57:39 SP: Persis.
1:57:41 K: Jadi siapa yang bertanya?
1:57:44 T: Orang yang sama yang berpikir bahwa pengetahuan itu tidak lengkap.
1:57:47 K: Ah, ah, ah, Anda tidak paham intinya.
1:57:49 PJ: Adalah yang itu yang dirinya sendiri tidak lengkap...
1:57:52 SP: Adalah menanyakan dirinya sendiri.
1:57:53 T: Ya.
1:57:54 SP: Menanyakan dirinya sendiri.
1:57:55 K: Tunggu, tunggu. Apakah Anda amat yakin?
1:57:58 SP: Jika tidak...
1:57:59 K: Tidak, jangan, lihat saja. Otak terjebak dalam hal ini. Apakah otak mengajukan pertanyaan, atau keinginan mengajukan pertanyaan, yang mengatakan, 'Saya harus keluar dari situ'. Apakah saya benar? Achyutji, Anda terlihat ragu-ragu. Saya tidak mengajukan pertanyaan. Lihat perbedaannya, saya tidak mengajukan pertanyaan itu.
1:58:44 AP: Itu dia.
1:58:45 K: Apa?
1:58:46 AP: Itu lebih baik, itu saya mengerti.
1:58:49 K: Ah. Tunggu, Tuan, saya tidak yakin kita saling memahami.
1:58:53 AP: Tuan, ketika Anda bilang, apakah otak menanyakan pertanyaan itu, ataukah keinginan menanyakan pertanyaan itu...
1:59:01 K: Yang adalah otak.
1:59:02 AP: Yang adalah otak, itu sebabnya saya macet, itu sebabnya saya macet dan saya diam karena...
1:59:10 K: Saya tidak mengajukan pertanyaan itu.
1:59:11 AP:...saya melihat itu dan ketika Anda mengatakan saya tidak mengajukan pertanyaan itu, tapi saya hanya mengamati fakta ini.
1:59:16 K: Tidak, saya tidak mengatakan... saya tidak... Anda mengikuti? Anda mendahului saya.
1:59:19 PJ: Bukankah kita yang bertanya? Saya mengajukan pertanyaan itu.
1:59:22 AP: Jika Anda melihat...
1:59:24 K: Ah, ah... Achyutji, Achyutji, hati-hati, hati-hatilah, 'Jika Anda melihat...' itu lagi-lagi Anda mewujudkan dua ujung. Hanya ada rantai ini.
1:59:34 AP: Ada rantai ini.
1:59:35 K: Itu saja.
1:59:37 AP: Hanya itu yang diketahui orang.
1:59:39 K: Tidak! Hanya ada rantai itu. Benar? Jangan mengajukan pertanyaan.
1:59:46 PJ: Anda lihat...
1:59:50 K: Saat Anda mengajukan pertanyaan, Anda mencoba menemukan jawaban, Anda tidak sedang melihat rantainya. Saya tidak tahu, apakah saya membuatnya jelas.
1:59:59 AP: Saya kira itu jelas.
2:00:00 K: Ah, tidak, Anda tidak- Anda adalah rantainya. Benar? Anda adalah itu, Anda tidak dapat mengajukan pertanyaan apa pun. Saya tiba pada poin berikutnya, yakni, apa yang terjadi jika Anda lakukan itu? Saat Anda melakukan itu, tidak ada gerakan. Benar? Apakah saya benar?
2:00:38 PJ: (Hindi) (To JU): Pertanyaan ini yang adalah...
2:00:42 AP: Dia telah paham.
2:00:46 K: Gerakan itu telah menciptakan ini. Saya tidak tahu apakah Anda... Dan jika tidak ada gerakan, itu berakhir. Ada dimensi yang sama sekali berbeda yang sedang berlangsung. Jadi saya harus mulai dengan tidak mengajukan pertanyaan, tapi apakah rantai itu fakta bagi saya-fakta, .. saya melihatnya beroperasi dalam kehidupan sehari-hari. Dan rantai ini adalah keinginan, has- rat, dalam arti tanggapan sensorik. Jika semua indera merespon, tidak ada keinginan. Tentu saja. Tetapi hanya jika respon sensorik adalah parsial, kemudian pikiran muncul dan menciptakan imaji, dari imaji itu mucul keinginan. Kemudian semuanya, Anda tahu, semua hal dimulai. Jadi, apakah ini fakta bagi saya, seperti rasa sakit adalah fakta, bahwa ini adalah rantai tempat otak bekerja. Apa pun yang dilakukannya, ia harus beroperasi di dalam ini -politis, religius, apapun-itu harus beroperasi di dalam wilayah itu.
2:02:29 BK: Saya ada pertanyaan Tuan, yaitu... Saya sangat mengerti apa yang Anda katakan dan pertanyaan saya sendiri adalah, sungguh, bagaimana untuk lebih berhubungan dengan observasi itu.
2:02:45 PJ: Bagaimana untuk lebih berhubungan dengan observasi itu.
2:02:48 K: Bagaimana untuk...?
2:02:50 PJ: Tetap berhubungan dengan observasi itu.
2:02:53 T: Keterkondisian saya begitu kuat sehingga...
2:02:55 K: Tuan, Tuan, lihat, saya mempunyai sakit badaniah, Saya langsung minum pil-benar? -pergi ke dokter dan sebagainya. Proses yang sama beroperasi-Anda iku- ti? Saya berpikir apakah ini jelas... Sudahkah jelas, Tuan? Proses sakit fisikal, dokter, pil, gerakan yang sama diambil alih oleh jiwa. untranslated Batin berkata, 'Apa yang harus saya lakukan? Beri saya pil, suatu jalan keluar.' Tapi sakit fisik saya bisa tangani, Anda tahu, pil atau dokter, tapi sakit psikologis, yaitu ini, otak berkata, 'Itu dia. Saya tidak akan bergerak dari situ. Begitu.' Saat Anda berkata, 'Saya ingin keluar dari situ,' maka masalahnya dimulai. Saya tidak tahu apakah saya... Ini adalah terpisah...
2:04:10 PJ: Tuan, saya kira sekarang jam setengah duabelas.
2:04:13 AP: Pukul setengah duabelas.
2:04:15 K: Pukul setengah duabelas? Bagus, dua jam. Tolong, Tuan, saya bukan oracle Delphic. Seperti yang kami katakan, penelitian skeptis, penyelidikan skeptis, adalah proses spiritual yang benar, benar Tuan? -adalah religi yang be- nar, jika Anda bisa katakan demikian, bukan semuanya yang lain itu.