Krishnamurti Subtitles home


MA83S1 - Apa yang menciptakan pembagian?
Pertemuan Seminar pertama
Madras (Chennai), India
4 Januari 1983



0:19 Pupul Jayakar: Saya sarankan agar Dr. Sudarshan memulai.
0:27 Dr. George Sudarshan: Kami ber- bicara pagi ini, Pupulji dan saya.
0:31 K: Lebih keras, Tuan. Salah satu hal yang diberkati.
0:41 GS: Pagi ini Pupulji menanyakan topik apa yang bagus untuk dibicarakan. Saya berkata, seorang teman saya selalu menanyakan, Jika tidak ada pembagian, jika semua adalah satu, bagaimana mungkin satu menjadi dua? Dan jika satu entah bagaimana terbagi menjadi dua, apakah yang harus kita lakukan? Mungkinkah melakukan sesuatu untuk membuat dua itu menjadi 'satu'? Saya maksudkan itu lebih sebagai lelucon, namun Pupulji berpikir, adalah bagus jika itu ditanyakan pada Krishnaji, sebab jika ada sesuatu yang harus dilakukan, mari kita cari tahu apa yang dia katakan. Bagaimana kita memecah persepsi kita? Mengapa kita tidak mempersepsikan sebagai suatu keutuhan? Karena itu adalah benar demikian adanya, bagaimana kita bisa melihatnya dengan cara lain? Karena kami pikir kami mempersepsikan tidak sebagai suatu keutuhan, tetapi dalam fragmen, apa yang harus kita lakukan? Apakah ada sesuatu yang bisa kita lakukan atau apakah kita selamanya ditakdir- kan untuk berada dalam fragmentasi?
1:48 K: Akankah ada yang menjawab pertanyaan itu, Tuan? Anda mulai. Apakah ini pertanyaan Anda, Tuan? Bahwa ada yang satu atau keutuhan itu, dan kita manusia telah menghancurkan kesatuan itu?
2:10 GS: Mari kita mengatakannya begini. Tampaknya kami tidak bahagia karena kami bukan keutuhan itu. Kami tidak bahagia, memiliki antisipasi, kecemasan, harapan, kami memiliki kekecewaan, karena ada sesuatu yang bukan diri kami sendiri. Kebahagiaan terbesar adalah saat kami mengenal seseorang, sehingga mereka menjadi satu dengan kami, tidak harus menjadi kami, tetapi kami menjadi bagian dari mereka. Dan ketidakbahagiaan terbesar adalah, ketika dua orang yang sangat dekat tidak lagi begitu dekat. Kami berkata, kami telah berpisah, kami tidak bersama, kami tidak sepaham, kami tidak sepemikiran. Saat kami tidak bahagia, kami memikirkan apa yang bisa menyingkirkan ketidakbahagiaan, adalah agar kami menjadi utuh.
3:23 K: Saya orang awam. Biarkan para ahli berbicara duluan.
3:45 T: Saya tidak menjawab pertanyaan itu.Saya juga bukan ahli, tapi masalahnya, seperti saya melihatnya,
3:59 K: Lebih keras, Tuan.
4:02 T: Jika saya membandingkan diri saya sebagai manusia dengan hewan, misalnya, saya menemukan tidak ada pembagian antara bagian dalam dan bagian luar. Ini adalah kemampuan khas manusia untuk memiliki ruang batin ini. Dari perilaku eksternal saya, orang lain mungkin tidak dapat memahami saya. Ada sesuatu yang menurut saya adalah diri saya, di dalam - ruang batin.
4:40 K: Mereka tidak bisa mendengar, Tuan. Lebih keras.
4:44 GS: Pikirkan bahwa Anda mengajar di kelas besar. Mahasiswa baru.
4:51 Q: Saya ulangi lagi. Pembagian antara dalam dan luar... Pembagian antara dalam dan luar, kemungkinan besar tidak ada dalam kasus hewan, karena kami memahami perilaku hewan dari luar. Dalam kasus manusia, secara lahiriah, orang yang menatap saya, mungkin tidak bisa mengerti apa yang ada di dalam diri saya. Ada sesuatu yang saya sebut 'ruang batin', batin, yang secara lahiriah tidak bisa dipahami orang. Ini pada dasarnya karena pemikiran, rasionalitas manusia. Ini adalah rasionalitas, umumnya disebut kesadaran diri, secara tradisional. Rasionalitas, pikiran ini adalah sebab mengapa saya men- ciptakan ruang dalam dan luar ini, tidak ada ruang batin dalam hal benda material. Secara mekanis, kita memahami objek material. Dalam kasus hewan, meskipun ada kesadaran, tidak ada ruang batin, seekor hewan tidak mampu memiliki apa yang disebut kesadaran diri ini, sementara dalam kasus manusia, karena pikiran ini, yang membagi hal total ini menjadi dalam dan luar, kini dan masa depan, adalah ini yang menciptakan pembagian itu.
6:21 GS: Di antara kita ada seorang ahli biologi, yang dapat memberitahu kita apakah hewan mempunyai masalah ini atau tidak.
6:29 T: Saya tidak berpikir bahwa kita dalam posisi untuk berpendapat, sekarang ini. Saya tidak berpikir kita telah mengukur apakah hewan memiliki ruang batin atau tidak. Saya bahkan tidak tahu apakah kita mampu saat ini, mengukur hal seperti itu. Orang dapat dengan mudah berasumsi bahwa hewan memiliki atau tidak memiliki ruang batin. Maksud saya, saya tidak tahu apakah pembedaan itu adalah tepat.
6:58 K: Tapi apakah kita menjawab Dr. Sudarshan? Apakah kita menjawab pertanyaannya? Sejauh yang saya pahami, pertanyaannya adalah, mengapa ada fragmentasi dalam diri kita yang menyebabkan begitu banyak kesengsaraan, dan apakah kita pernah utuh? Dalam keutuhan itu, ada suatu kualitas tertentu dari suka cita, kebahagiaan dan seterusnya, dan Dr. bertanya, mengapa fragmentasi ini terjadi. Benar, Tuan?

GS: Ya.
7:53 Dr. Sundaram: Jika kita bisa mengacu pada cahaya yang paralel. Cahaya tersebar saat dilewatkan prisma. Suatu kesatuan ada di situ dan itu terfragmentasi, karena faktor-faktor tertentu, karena melewati media tertentu. Ketika Anda mengajukan pertanyaan, ada suatu kesatuan, mengapa itu harus difragmentasi, apa metode penyatuannya, atau mengumpulkannya menjadi kesatuan yang murni lagi, kita telah mengandaikan sebelumnya, bahwa ada dan telah ada suatu kesatuan. Mungkin, jika ada keragaman yang ditimbulkan kemudian, yang asing bagi sifat kesatuan itu, lalu apa elemen asing itu yang telah memasuki kemurnian asli itu, bagaimanapun, kita harus bisa menentukannya, dengan diskusi.
8:47 K: Tapi Tuan, kenapa kita menganggap keutuhan itu ada? Mengapa kita menerima itu begitu saja, bahwa ada suatu keadaan batin atau hati, di mana ada suatu rasa keutuhan, kelengkapan, suatu keadaan non-fragmentaris?
9:12 GS: Saya berikan beberapa petunjuk, bahwa, sebagian, kami merasa lebih bahagia ketika dua hal itu yang adalah dua, menjadi satu. Saat dua orang berkumpul, dua gagasan bertemu - Saya adalah seorang ilmuwan yang mencoba menggabungkan ide-ide dan menjadikannya satu. Saat Anda menyatukan dua teori, saat Anda menyatukan dua orang, ketika Anda melihat beberapa koneksi di mana orang lain tidak melihatnya, bagi saya nampaknya saya merasa lebih bahagia. Orang lain mengatakan mereka juga merasa lebih bahagia. Dalam bahasa umum kita, saat kita berbicara, ketidakbahagiaan ada pada perpisahan teman, pada perpisahan pasangan, dalam hal-hal yang adalah milik saya menghilang dari saya. Dan kebahagiaan adalah saat seseorang tidak lagi mengajukan pertanyaan, 'Apakah itu batiniah atau lahiriah, itu ide saya atau ide orang lain?' Diskusi terbaik adalah di mana Anda tidak tahu dari mana ide itu berasal. Pemandangan terbaik adalah di mana Anda tidak melihat rumah dan semak-semak dan burung dan tanaman secara individual. Gaun terbaik adalah yang Anda tidak bisa katakan warna apa yang dikenakan seseorang. Ini adalah kandungan harmoni suatu persepsi - penuh warna, tetapi tidak dipisahkan menjadi hal-hal secara individual. Jadi, secara empiris sepertinya berkumpul bersama itu sangat bagus. Misalnya, semua orang senang bahwa profesor Ravindra telah datang. Sampai sekarang, kami takut dia tidak bersama kita. Sekarang, dia bersama kita dan ada kebahagiaan. Anda bisa melihatnya di wajah semua orang di sini.
10:53 SP: Anda bisa tambah satu lagi.

K: Satu lagi. Banyak koleksi profesor. Jadi, kami lebih baik mundur. Tuan, apakah Anda bertanya apakah penyebab pembagian ini, tidak menyatakan bahwa ada keutuhan?
11:19 GS: Ini adalah suatu hipotesis sekaligus suatu pertanyaan. Hipotesisnya adalah, karena kita tampaknya lebih bahagia ketika mereka yang terpisah berkumpul, mungkin ini adalah suatu proses yang berkelanjutan, bahwa ketika tidak ada lagi yang harus dipersatukan, bahwa ketika hanya ada satu persepsi, itulah kebahagiaan. Jika demikian, dan tampaknya secara empiris adalah hal yang sangat masuk akal untuk dikatakan, kenapa kita tidak sepanjang waktu dalam keadaan itu? Kenapa kita melihat hal-hal seperti berbeda? Kedua, karena kita sepertinya hidup dalam suatu dunia dalam mana hal-hal, sebagian besar waktu, tidak bersama, apa yang bisa kita lakukan? Apakah mungkin, dengan pikiran, dengan perasaan, dengan berfungsi, dengan cara tertentu, untuk menghindari pemisahan ini? Bisakah kita melihat semuanya bersama, bisakah kita memperbaiki kehidupan rusak kita bersama?
12:21 Radhika Herzberger: Bukankah perasaan persatuan itu sendiri terkadang bersifat memecah belah? Misalnya, kesatuan yang lahir dari kesatuan keyakinan, memberi kita rasa aman dan keutuhan tertentu, tetapi ketika Anda menghadapkan satu kelompok terhadap kelompok lainnya, perasaan itu sendiri dapat menyebabkan perpecahan. Juga, kesatuan yang bersumber dari ritual dapat memenuhi kebutuhan tertentu dalam diri individu, memberi pola dan ketertiban hidup tertentu, tetapi juga bisa memecah belah, terfragmentasi, saat dihadapkan melawan kelompok lain.
13:16 K: Tuan, kalau saya boleh tanya, apa penyebab dari pembagian ini? Mengapa ada kontradiksi ini, keterpisahan ini? Jika saya boleh sarankan, bukankah lebih baik untuk memulai tidak dengan hipotesis, tapi dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi, yang adalah, Anda seorang profesor, ilmuwan, mungkin sangat terkenal, dan saya tidak. Saya hanya seorang awam biasa. Mengapa ada pembagian ini, dari Anda, dengan pikiran seperti itu, semua yang lainnya, dan saya, seorang penduduk desa, tinggal di gubuk kecil yang kumuh? Mengapa tidak hanya ada perbedaan lingkungan tetapi juga fisik, peluang berbeda, kapasitas berbeda? Benar, Tuan? Mengapa mesti ada pembagian ini, di antara manusia? Bisakah kita mulai dari situ? Daripada mulai dari hipotesis bahwa kita semua adalah satu, dan pada periode-periode tertentu kehidupan kita, kita menjadi sangat bahagia, saat kita bersama. Itu mungkin, kejadian yang sangat langka, peristiwa yang lewat, yang lewat, seperti kapal-kapal di malam hari. Bisakah kita mulai dengan ini? Mengapa ada pembagian antara Anda, saya, dan orang lain? Maukah Anda mengakuinya?

GS: Ya.
15:26 K: Apa yang menyebabkan pembagian, divisi, ini? Divisi itu apa itu? Apakah waktu merupakan faktor pembagian, divisi? Waktu itu sendiri artinya membagi. Secara etimologis. Waktu berarti membagi, memencarkan. Ya! Apakah waktu menjadi faktor dari pembagian ini? Anda telah belajar selama bertahun-tahun. Dan saya tidak. Anda telah berkembang ke arah tertentu, dan saya tidak. Jadi, apakah kita terbagi dalam pengetahuan, apakah kita terbagi dalam pengalaman kita, dalam reputasi kita? Anda ikuti? Seluruh proses pembagian ini, yang terjadi dalam batin manusia, hati manusia, apa penyebabnya? Saya ketengahkan bahwa mungkin waktu adalah faktor. Waktu, pada dasarnya, adalah proses yang memecah belah.
17:08 PJ: Bukankah waktu juga merupakan proses menghubungkan?
17:13 K: Tidak. Seseorang menjawab. Tidak pernah bisa.
17:19 PJ: Saya bertanya dalam satu arti tertentu, bahwa waktu mungkin merupakan proses pemisah, tetapi jika Anda tidak punya unsur waktu untuk menghubungkan satu dengan yang lain, rasa fragmen tidak akan muncul. Adalah waktu yang menghubungkan satu dengan yang lain. Karenanya, adalah hubungan tersebut yang membuat Anda sadar bahwa ada fragmentasi.
17:55 K: Aayiye! Oh saya lupa. Silahkan duduk di sini. Anda semua kenal dia. Wanita besar dari seberang sungai. Dapatkah waktu membawa persatuan, Anda bertanya.
18:19 PJ: Waktu membuat kami sadar bahwa kami terfragmentasi. Waktu membuat kita sadar bahwa kita terpisah-pisah.
18:28 K: Tidak, tidak, tidak. Saya bertanya, jika saya boleh, apakah waktu salah satu faktor dari pembagian ini? Waktu, yang pada dasarnya merupakan proses yang memecah belah. Benar? Saya tidak tahu apakah Anda setuju dengan itu.
18:45 PJ: Tapi Tuan, kenapa kita mesti membicarakan tentang pembagian?
18:52 K: Karena kita demikian adanya.

PJ: Tidak, tetapi kita berbicara tentang pembagan... karena kita memiliki suatu konsep dari suatu keutuhan.
19:00 K: Tidak.

SP: Boleh saya katakan, saya merasa berbeda.
19:04 K: Avanti (Lanjutkan). Ini semakin panas. Teruskan.
19:08 SP: Tuan, sederhananya, saya tidak berbicara tentang waktu. Saya berkata, saya merasa berbeda karena saya mengalaminya. Saya mengalami ketidakbahagiaan, saya mengalami kebahagiaan. Sebagai orang yang mengalami, saya merasa saya adalah diri yang berbeda. Oleh karena itu, proses mengalami itu bersifat membelah. Itu menciptakan si 'aku' sebagai lawan terhadap yang lain. Meskipun Anda mungkin mengalami hal yang sama, saya juga mengalami.
19:35 PJ: Tapi faktor yang menghubungkan Anda dengan ketidakbahagiaan Anda adalah faktor waktu. Itu adalah tautan penghubungnya.
19:57 K: Apa yang menciptakan pembagian?
20:00 PJ: Yang menciptakan pembagian adalah waktu.
20:07 K: Tunggu, tunggu, tunggu. Perlahan-lahan Nyonya. Apakah Anda maksudkan waktu, dalam makna etimologis nya, serta juga sebagai suatu aktualitas, waktu adalah salah satu penyebab pembagian?
20:25 PJ: Ya.

K: Apakah Anda setuju dengan itu?
20:29 GS:Saya ingin sedikit tidak setuju.

K: Senang sekali,Tuan! Saya menggunakan kata 'waktu' dalam arti dasarnya.
20:47 GS: Saya menyadari itu. Saya ingin mengatakan bahwa, saya ingin definisi waktu yang lebih tajam. Ada dua pengertian yang berbeda tentang waktu. Profesor Sundaram membuat contoh tentang penyebaran cahaya ini. Tetapi jika satu-satunya hal yang terjadi adalah tersebarnya cahaya, kita dapat menyatukannya dengan hanya membalik prisma lain dan meletakkannya kembali, dan mereka akan kembali. Jadi, pemisahan itu sebenarnya hanya pemisahan yang semu. Namun, ada situasi di mana setelah mereka dipisahkan, mereka tidak bisa disatukan, seperti Humpty Dumpty. Dan situasi di mana mereka bisa disatukan kembali. Begitu pula dengan fungsi dalam waktu melibatkan dua jenis waktu yang berbeda. Satu, adalah waktu yang tidak ter- atur, waktu entropi, waktu kejadian, waktu yang menciptakan separasi. Ada jenis waktu lain, yang tidak menciptakan persatuan, tetapi berfungsinya kesatuan. Karena persatuan bukanlah keadaan stasis, tiada aktivitas, ini bukanlah suatu situasi tanpa sifat, tetapi berfungsinya dari kepurnaan, bersifat suatu perpaduan dinamis. Jika Anda harus memiliki koherensi, perpaduan, dinamis tertentu, ada suatu ukuran dalam mana hal-hal berlangsung, yang bukan merupakan waktu eksternal. Jika seseorang asyik dalam suatu kinerja tari, dia harus melihat gerakan, tapi dia tidak sadar bahwa itu sudah berlangsung selama 45 menit... dan dia masih menari. Jika Anda mulai berpikir, jelas waktu telah menciptakan perpecahan. Kita harus membedakan antara waktu yang merupakan bagian dari gerakan... yang merupakan pengalaman dari kekayaan dari kesatuan, dan waktu yang dibicarakan oleh Krishnaji, saya yakin, yang menciptakan perpecahan dari bagian-bagian. Jika bagian-bagiannya sama seperti kelopak-kelopak bunga teratai, semua bagian dari hal yang sama, maka mereka tidak benar-benar terpisah, tetapi memenuhi kesatuan dari keseluruhannya.
23:04 K: Saya terpisahkan dari istri saya. Perbaikannya tidak pernah lengkap. Jadi, yang diperbaiki selalu rapuh. Istri saya dan saya telah berpisah. Mengapa ada pemisahan ini? Itulah yang saya tanyakan, bukan semua teori Anda yang luar biasa. Saya tidak sedang menyindir.

GS: Tidak, saya menyadari hal itu
23:43 K: Mengapa saya berpisah dari istri saya dan dia telah putus dengan saya? Itu adalah masalah manusia. Dan Anda bicara tentang yang dua sa- ling bertemu, membuat suatu keutuhan. Apakah kita pernah saling bertemu, barangkali secara seksual, saya tidak bermaksud demikian Apakah kita pernah saling bertemu, ataukah selalu ada pembagian? Kita mungkin saling mentolerir. Anda ikuti? Kita bisa jadi saling mentolerir. Saya anggap bahwa toleransi adalah suatu bentuk ketidakpedulian.
24:35 GS: Saya setuju.
24:36 K: Jadi saya bertanya, saya sudah berpisah dari istri saya, dan perpisahan ini mendatangkan semua jenis kecemasan dan kesepian. Dan Anda ingin saya memperbaiki pemisahan itu, 'memperbaiki' dalam arti biasa dari kata itu. Untuk menyatukan dua patahan dengan lem atau sesuatu, dan mungkin lem itu jauh lebih kuat dari yang asli. Tapi saya hanya bertanya. Pembagian telah terjadi. Dan pembagian itu selalu ada. Saya, istri saya. Saya, dan surga, Anda tahu, semua urusan itu. Jadi, karena apa? Bukan kita pernah bersatu. Kita tidak pernah bersatu. Anda seorang ilmuwan. Jika saya istri Anda, saya seorang juru masak. Saya harap tidak. Tolong maafkan saya. Dan apa? Saya melahirkan anak-anak Anda, saya memasak, saya menjaga mereka. Anda pergi ke laboratorium, bersenang-senang di sana. Anda pulang... dan cekcok. Artinya, pertengkaran. Itulah hubungan kita, itulah yang terjadi di dunia. Itulah kenyataannya. Saya bertanya apakah akar dari ini, pemisahan konstan, dan upaya terus-menerus untuk bersatu.
26:48 Asit Chandmal: Tuan, bolehkah saya bertanya? Anda telah membedakan antara dua jenis waktu. Anda bilang ada suatu waktu, yang dibicarakan oleh Krishnaji, yang adalah perpisahan, konflik, dan ada waktu lainnya, yaitu persatuan, tapi tidak bersifat statis, namun dinamis, ada gerak. Apakah saya benar jika mengatakan, bahwa, dalam istilah Krishnaji, gerak adalah waktu hanya saat gerak itu adalah dari, ke? Jika hanya ada gerak, waktu tidak ada.
27:19 GS: Saya setuju dengan itu. Jika kita mendefinisikan waktu dalam konteks khusus itu, di mana ada dari, ke persepsi dari perbedaan, bukan persepsi gerak, bahwa waktu itu adalah pembagian, itu adalah pemiisahan. Krishnaji, saya ingin menyetujui semua apa yang Anda katakan, tetapi saya sangat jarang menemukan kesempatan untuk melakukannya. Adalah selalu menyenangkan untuk tidak setuju dengan Anda. Satu hal yang ingin saya sampaikan, dengan hormat, adalah, saya tidak berpikir bahwa karikatur Anda, yakni selalu terfragmentasi atau itu adalah hal yang sangat langka, adalah benar-benar pengalaman saya. Perasaan bersatu, perasaan... pemenuhan yang luar biasa dan gerak tanpa pemisahan, adalah kejadian yang tidak jarang. Jika itu amat langka, orang tak akan berdoa untuk itu, mengharapkannya, orang tidak akan mendambakannya. Istri saya akan sangat tidak senang dengan karikatur yang Anda buat. Dia memang melahirkan anak-anak saya, saya harap. Meskipun sekarang secara fisik saya jauh darinya, dia 10.000 mil jauhnya. Saya benar-benar tidak merindukannya, karena saya terus memikirkannya, dan fakta bahwa kita adalah satu, meski kita demikian berjauhan. Saat kita dekat secara fisik, mungkin kita tidak terlalu dekat, karena kita mungkin tidak sepakat tentang hal-hal tertentu. Tapi ada kalanya perbedaan antara dia dan saya, adalah kurang dari perbedaan antara saya dan saya. Sejauh saya dapat melihat orang lain sebagai suatu aspek diri saya, atau diri saya sendiri sebagai suatu aspek dari orang lain, menurut saya perbedaannya hanyalah apa yang harus saya katakan? Se- derhananya, suatu sumber kegembiraan.
29:23 K: Tunggu, Tuan. Pertama-tama, saya tidak membuat karikatur dari kehidupan. Saya menyatakan fakta bahwa kita berdua terpisah, pada dasarnya. Semua ini hanya imajinasi. Sebenarnya, kita terpisah.
29:43 GS:Apakah kita terpisah? Saya selalu berbicara berbeda dari Anda tetapi...
29:46 K: Tunggu,Tuan! Pada awalnya saya akan mulai, jika boleh, dari fakta. Artinya, saya sudah menikah. Istri saya memiliki gerakannya sendiri, keinginannya sendiri, ambisinya sendiri, dan saya mempunyai sendiri juga. Benar? Benar? Di situlah pembagiannya. Secara aktual. Dia pergi ke kantor, dan saya pergi ke kantor saya.
30:20 T: Tuan, suaranya sudah hilang.
30:23 K: Dia berpikir secara berbeda dari saya. Dia mungkin menyukai saya. Dia mungkin mencintai saya. Tapi dia berpikir secara berbeda, sikap, pendapat, penilaian yang berbeda. Begitu pula saya. Saya sangat ambisius. Saya ingin menjadi Perdana Menteri atau apapun itu. Dan dia ingin sukses dalam hidupnya, benar? Ada pembagian, langsung dari awal. Itulah yang saya bicarakan.
31:01 GS: Tapi ini tidak jauh berbeda... dari keinginan seseorang untuk dirinya sendiri. Suatu saat Anda ingin menjadi benar, dan puas dengan segalanya, Kali lain Anda menjadi ambisius, Anda ingin menjadi Perdana Menteri. Lalu Anda berkata, tidak, Perdana Menteri tidak cukup baik untuk saya, seseorang harus menjadi batin yang absolut dan terhebat di dunia. Atau juru masak terhebat di dunia.

K: Tukan kayu, lebih disukai.
31:28 GS: Ada seorang tukang kayu yang sangat terkenal, yang sangat sukses.
31:33 K: Oh, tidak, tidak. Dia tidak terlalu sukses. Gereja membuatnya sukses.
31:49 GS: Tapi yang saya maksud adalah ini bukanlah hanya masalah dua orang. Ini masalah satu orang menjadi banyak. Itulah masalahnya.
31:58 K: Hal yang sama, Tuan. Apakah Anda mengatakan banyak atau satu atau sepuluh ribu, itulah masalahnya.
32:09 T: Dapatkah saya mengklarifikasi persoalannya di sini? Saya bingung. Apakah kita bertanya mengapa kita terpisah, atau apakah kita bertanya apakah kita terpisah.
32:22 K: Kita memoertanyakan keduanya. Kita terpisah. Mengapa kita terpisah, apa yang menyebabkan perpisahan? Itulah yang dikatakan Dr. Sudarshan, itu pertanyaan pertama, kenapa ada pembagian, ketika ada persepsi dari suatu keutuhan dalam mana seseorang merasa bahagia secara lengkap? Itukah? Jadi, kita bertanya, apa akar dari pemisahan ini, dan dapatkah pemisahan itu berakhir? Apa penyebabnya? Jika ada penyebabnya, pasti ada pengakhirannya. Itulah pertanyaannya. Tuan, ini telah menjadi masalah bagi kebanyakan manusia, bukan?
33:30 GS: Ya.
33:35 K: Mengapa ada pertengkaran seperti itu, antar bangsa, antar manusia. Benar? Mengapa ada pembagian yang mengerikan dan merusak ini, terjadi di dunia dan di dalam diri saya, dan dalam hubungan saya dengan istri saya? Ibu itu, Ny. Radhaji, dia seorang Teosofis, saya bukan. Anda seorang Katolik, saya bukan, Saya seorang Budhis, atau Hindu, atau kelompok idiot tertentu. Anda seorang ilmuwan, itulah! Langsung, pembagian mengerikan ini. Lalu, bisakah pembagian ini berakhir? Itulah pertanyaan saya.
34:42 GS: Saya pikir Anda akan memberikan jawabannya.
34:44 K: Oh, ya, segera.
34:48 AC: Tuan, ada pembagian kalau Anda adalah Hindu atau Katolik, namun tiada pembagian jika Anda seo- rang ilmuwan dan seorang tukang kayu.
34:56 K:Artinya, dalam melakukan pekerjaan yang sangat baik tidak ada pembagian. Unggul dalam segala hal menghalau pembagian, tidak memikirkan nya. Benar? Saat dia bekerja di laboratoriumnya dengan kapasitas tertingginya, dan Anda bekerja dengan komputer Anda pada kapasitas tertinggi, Anda sedang bekerja, Anda tak berpi- kir Dr. Sudarshan berbeda dari Anda. Anda sedang bekerja. Dalam bekerja, tidak ada pembagian. Tapi, dia seorang ilmuwan. Saya seorang tukang kayu. Benar? Dunia menghormati dia, mereka memperlakukan saya dengan kotoran, melempar saya ke luar jika itu cocok bagi mereka. Di situ pembagiannya. Bukan dalam pekerjaan, tapi dalam status. Saat saya berfungsi dalam keunggulan dan dia berfungsi dalam keunggulan, tidak ada pembagian. Tapi status memisahkan kita, yang merupakan penemuan pikiran, sebagai kekuasaan, posisi, uang, reputasi, jalan bebas lintas, dan semua yang dia miliki, dan saya, orang malang, saya bekerja di toko kecil yang kotor.
36:29 AC: Jika dia berfungsi dengan sangat baik, dia tidak terbelah, meskipun orang lain mungkin terpisah darinya.
36:38 K: Itu dia! Orang lain memisahkan diri dari saya - dari dia.
36:43 AC: Jadi, persoalannya adalah, berfungsi dalam keunggulan. Apakah keunggulan itu, apa yang berfungsi dalam keunggulan?
36:55 K: Dia akan memberitahu Anda. Itu sangat sederhana.
37:01 AC: Tapi apakah itu pertanyaannya?
37:03 K: Itu pertanyaan yang sangat menarik. Mari kita selesaikan itu. Benar, Tuan?
37:09 GS: Saya setuju dengan itu.
37:11 K:Ketika Anda mengatakan, 'berfungsi dalam keunggulan', apa artinya itu?
37:20 GS: Itu pertanyaan yang sangat sulit. Tapi Anda tahu itu dari buahnya. Jika Anda tidak memikirkan apakah Anda berfungsi dalam keunggulan, ketika Anda tidak memiliki perbandingan, maka Anda berfungsi dalam keunggulan. Tapi saya bisa mengubah pertanyaan saya dengan mengatakan, kenapa saya tidak selalu berfungsi dalam keunggulan? Kenapa kita semuanya tidak berfungsi dalam keunggulan? Jika yang tertinggi adalah yang terbaik, mengapa kita memilih yang lebih rendah?
37:56 K: Saya menyela ke dalam ini, saya mungkin sama sekali salah, jika Anda berfungsi dengan unggul dalam bidang pengetahuan, yang adalah Anda, apakah itu keunggulan? Apakah Anda paham, Tuan?
38:24 GS: Sedikit.
38:26 K: Jika saya berfungsi dalam bidang ilmu, yang selalu saya lakukan, apakah itu keunggulan? Itu selalu terbatas. Biarkan saya selesaikan -
38:50 GS: Saya pikir saya mulai memahami pertanyaannya. Itu selalu rumit. Saya harus mendeng- arkan Anda, dengan sangat hati-hati. Jika Anda unggul, dalam bidang pengetahuan, apakah Anda dalam keunggulan?
39:02 K: Anda tidak luar biasa.

GS: Tidak. Saya setuju.
39:06 Anda setuju?

GS: Saya setuju. Saya setuju.
39:11 K: Ayo? Anda tidak bisa, Tuan.
39:17 GS: Jika Anda berkata begitu.

K: Tidak jika saya berkata begitu.
39:27 K: Tidak, tidak, tidak, tidak. Selama Anda berfungsi - bukan Anda - selama saya berfungsi dalam bidang pengetahuan, betapapun luasnya, betapapun mendalamnya, dalam fungsi itu, beralaskan pengetahuan, tidak ada keunggulan. Karena unggul - kata itu sendiri - adalah mencapai yang tertinggi.
40:01 K:Saya belum selesai, Tuan. Boleh sa- ya selesaikan apa yang saya katakan? Maafkan saya, jika Anda tidak keberatan? Saya ingin membuat ini dengan sangat jelas, untuk saya sendiri juga. Saya sudah membuat pernyataan, saya harus memeriksanya. Pengetahuan selalu terbatas. Tidak ada pengetahuan lengkap tentang apa pun. Baik? Tentu saja. Tidak tidak. Jangan berdalih.
40:34 GS: Tidak berdalih, tapi hanya untuk memperjelas. Saya ingin meminta Profesor Ravindra untuk membantu saya. Ketika saya berbicara tentang berfungsi dalam keunggulan... dalam bidang ilmu, penekanannya adalah pada kata 'berfungsi' dalam keunggulan, bukan 'pengetahuan', karena saya mendapat kesan bahwa Anda ingin kami memeriksa pengetahuan... sebagai pengetahuan tentang sesuatu, daripada keberadaan.
41:04 K: Tidak, tunggu sebentar.
41:06 GS: Saya mencari nafkah dengan berpikir... dan menciptakan ide dan menggabungkannya. Saya beruntung dibayar untuk sesuatu yang saya sukai.
41:17 K: Itu masalah yang berbeda.
41:19 GS: Tapi dalam pola fungsi tertentu itu, jika saya duduk dengan buku catatan saya, menulis sesuatu, atau mendengarkan seseorang, atau berjuang... seperti Yakub berkelahi dengan malaikat, lalu berkata, 'Sampai Anda memberkati saya, saya tidak akan membiarkan Anda pergi', Anda bergumul dengan hal itu dan kemudian sesuatu terjadi. Itulah yang saya maksud dengan berfungsi... dalam keunggulan, dalam pengetahuan. Saya tidak yakin apakah saya telah menyampaikan, tapi saya tidak ingin salah paham dengan kata-kata Anda. Ketika saya mengatakan berfungsi dalam pengetahuan, itu bukan mendapatkan pengetahuan...
41:56 K: Anda seorang ilmuwan. Pengetahuan ilmiah telah terkumpul selama 200 tahun.
42:08 GS: Itu hanya salah satu aspeknya.

K: Tunggu. Cukup baik. Saya bisa menemukan lainnya. Ada beberapa aspek dari ilmu, tapi sains berarti mengetahui, pengetahuan. Benar? Terima kata itu. Biarkan saya mengalir sedikit. Anda seorang ilmuwan. Anda telah mempelajari sains, bereksperimen, Anda memiliki teori-teori hipotetis, lalu Anda sudah mencoba, belajar untuk melihat kepalsuan dan kebenarannya. Anda selalu bergerak ke arah itu, menghimpun, membuang, tetapi proses akumulasi sedang berlangsung, yang disebut pengetahuan. Saya katakan, saat Anda berfungsi dalam bidang pengetahuan itu, yang telah diperoleh selama 200 tahun, saya katakan itu bukan keunggulan. Keunggulan adalah sesuatu yang melampaui pengetahuan. Benar?

GS: Saya mendengar Anda.
43:23 T:Bolehkah saya bertanya, Tuan? Saat Anda berbicara tentang keunggulan, sesuatu keberadaan di luar semua eksperimen, apakah Anda berbicara tentang intuisi?
43:37 K: Ah, tidak! Tidak tidak. Saya sedikit takut dengan kata itu. Maaf! Saya tidak menerima kata itu.
43:46 T: Tapi jika Anda sudah mendapatkan semuanya, sesuatu yang ekstra...

K: Tidak, tidak. Pertanyaan saya adalah, otak saya berfungsi dalam pengetahuan, selalu dalam bidang yang diketahui. Benar? Yang diketahui selalu terbatas. Anda dapat menambahkan, Anda dapat memperluas, Anda dapat... Uh? Yang diketahui selalu terbatas. Jadi pikiran saya juga terbatas. Benar? Dan selama saya berfungsi di sana, pada level berbeda, dimensi berbeda, kedalaman berbeda, itu masih dalam bidang itu.
44:48 AC: Anda membedakan antara keunggulan dalam sesuatu... dan keunggulan.

K: Ya itu saja.
44:54 AC: Selama itu keunggulan dalam sesuatu, itu jelas terbatas.
45:00 PJ: Bolehkah saya mengatakan satu hal lagi? Ilmuwan, bekerja dengan sangat baik dalam suatu situasi, pembagian antara keunggulan dalam pekerjaan itu, dan keunggulan dari keadaan yang tidak terbagi di dalam, apakah mereka bersama pada saat itu? Pada dasarnya, memang begitu. Mungkin ada keunggulan luar biasa dalam bekerja di luar, namun yang di dalam dan yang di luar harus menjadi satu proses keunggulan. Itulah masalah nyata dalam hidup, bukan bekerja dengan keunggulan di luar, atau keterampilan di luar, tetapi proses batin itu jarang ada dalam kualitas keunggulan itu.
46:07 K: Apakah Anda akan pertimbangkan, jika saya boleh bertanya, Dr, akankah Anda pertimbangkan, pikiran dapat pernah menjadi sempurna? Pelahan-pelahan saja.
46:33 GS: Saya tahu, saya seharusnya menjawab, 'Tidak'!
46:36 K: Tidak! Itu jawaban pintar.
46:42 GS: Saya sangat serius, Krishnaji, meskipun saya tampak sedikit ceria, saya sangat serius.
46:49 K: Saya juga demikian. Saya suka tertawa.
46:52 GS: Kapan pun Anda merasa unggul, kapan pun Anda memikirkan tentang apa pun, kapan pun Anda dapat meng- identifikasi fungsi yang terbatasi, yang kita sebut pikiran, yang telah timbul dan terlihat sebagai terpisah, jelas Anda tidak dalam keunggulan atau tidak dalam kesatuan. Tetapi saya merasa sulit untuk - Bagaimana saya harus mengatakan ini? Saat saya berfungsi di ...

K:Tuan, sederhana saja dengan saya.
47:26 GS: Baiklah. Saya senang dengan tanpa apa-apa. Saya senang karena saya telah menemukan sesuatu, atau karena saya melakukan suatu ritual, atau seseorang sangat baik kepada saya, atau karena saya mengatakan sesuatu yang tidak saya ketahui sebelumnya.
47:45 K: Apakah kebahagiaan...apakah kebahagiaan mempunyai suatu penyebab?
47:51 GS:Tidak. Itu yang mau saya katakan. Itu juga yang ingin Anda katakan?
47:56 K: Tidak. Anda terperangkap. Anda terperangkap! Anda terperangkap. Anda terjebak.
48:04 GS: Baiklah, saya tidak keberatan.
48:08 K: Karena -Tuan, kita tidak sedang berkelahi. Pikiran tidak pernah bisa lengkap. Pikiran selalu terbatas, karena pengetahuan selalu terbatas. Pikiran adalah respons dari pengetahuan. Saya tidak perlu membahasnya. Dan selama saya berfungsi dengan pikiran, yaitu pengetahuan, itu bukan keunggulan, itu selalu terbatas. Itulah masalah ilmiah, masalah Anda. Anda menemukan, menemukan, menemukan. Benar? Dan apa, pada ujung akhirnya? Bukan sebagai pengetahuan, tapi dalam hubungan antar-manusia. Saya tidak ingin memperumitnya - Apakah pikiran dan keinginan, cinta? Saya cinta istri saya - pikirannya, gambarannya, imajinasinya, struktur yang telah saya bangun tentang dia, selama 20 tahun. Benar? Itulah yang memisahkan. Yang adalah waktu. Jika Anda bertanya kepada saya, atau jika saya bertanya kepada Anda, apakah mungkin tidak membuat suatu imaji tentang istri saya? Tidak mengumpulkan, menyimpan, menahan, hinaan apapun, semua itu, sehingga saya tidak memiliki imaji tentang dia, dan dia tidak memiliki imaji. Lalu, pembagian tidak ada. Anda jawab saya pertanyaan itu. Apakah itu mungkin dalam hubungan kita?
50:33 GS: Itu terjadi. Saya tidak tahu bagaimana mewujudkannya.
50:40 K: Itu masalah yang berbeda. Saya tidak ingin itu terjadi, sesekali.
50:45 GS: Tidak, tapi itu sering terjadi.

K: Tidak, tidak! Tidak bisa. Jika sering terjadi, itu memiliki kontinuitas. Benar? Yang terjadi adalah ingatan.
51:06 GS: Tidak seperti yang asli.

K: Ya,Tuan! Radhikaji, datang dan duduklah di sini. Silahkan agar nyaman. Dan bicara. Ayolah.
51:26 AP: Itu masih menyisakan masalah fragmentasi dengan apa kita mulai. Mengapa kita menemukan diri kita terfragmentasi, dan apakah mungkin bagi kita... untuk mengakhiri pembagian yang kita ciptakan sendiri ini?
51:47 GS: Achyutji, Krishnaji telah mengubah haluannya... dengan menunjukkan, bahwa jika pikiran berhenti, jika imaji-imaji, memori, seluruh urutan proses mental berhenti, maka pembagian tiada. Kami dapat merumuskan kembali per- tanyaan tersebut dengan mengatakan, kenapa kita mempunyai pikiran?

K: Aha. Betul sekali. Teruskan, diskusikan itu, Tuan.
52:20 Ravi Ravindra: Bolehkah saya mengajukan pertanyaan?

K: Bukan saya, Tuan. Saya bukan ketua.
52:31 RR: Apakah kita saat ini, terlibat dalam hal lain selain pikiran?
52:51 PJ: Ketika saya mendengarkan apa yang dikatakan Dr. dan Krishnaji, mendengar sedang berlangsung. Tidak ada pikiran. Mengapa Anda harus menganggap pikiran sebagai prasyarat untuk pemahaman? Saya mendengar mereka. Saya memahami. Tapi tidak ada pikiran.
53:20 RR: Entah kita mengalami kesulitan tentang kata-kata di sini... Misalnya, kecuali ada... semacam struktur pada kalimat-kalimat, kecuali ada logika untuk ini, kecuali saya tahu bahasanya, saya tidak tahu apa yang sedang terjadi.
53:39 PJ: Saya tahu bahasanya.

RR: Tapi semua itu adalah pikirkan.
53:44 PJ: Pikiran adalah formasi dari formasi verbal di dalam diri saya. Apakah mendengarkan itu mengarah pada formasi verbal dalam diri saya?
54:03 Radha Burnier: Tapi dalam suatu penyelidikan, pikiran bisa ada.
54:09 PJ: Tapi ketika seseorang mendengarkan dua orang berdialog, maka mendengarkan tidak perlu menciptakan pikiran dalam diri saya.
54:21 RB: Tidak. Mendengarkan tidak perlu menciptakan pikiran. Ketika Dr. Ravindra bicara, mungkin yang dia maksud hanya mendengarkan?
54:30 PJ: Tidak, dia berkata, bukankah kita semua...?
54:34 K: Begitu banyak Dokter-Dokter di sini, ya Tuhan!
54:36 GS: Sebagian besar dokter, sangat sedikit pasien.
54:39 RR: Itu sebagian dari masalahnya, terlalu banyak dokter!
54:45 K: Maaf. Ini lelucon sampingan. Saya bilang begitu banyak Dokter di sini, dia bilang pasien sangat sedikit.
54:56 RR: Saya mencoba menempatkan diri saya dalam peran sebagai pasien! Saya tidak kesulitan menerima bahwa saya terfragmentasi, tidak menerima hanya sekadar sebagai langkah catur, tapi, setidaknya terkadang, saya cu- kup jelas bahwa saya terfragmentasi.
55:20 K: Tuan, apa yang sudah kita bahas sampai sekarang, Dr. Sudarshan dan saya telah berbicara... atas berbagai pertanyaan dan tanggapannya, bahwa pikiran adalah faktor pembagian, dalam hubungan saya dengan istri saya. Saya suka memulai dari dekat sekali. Untuk melangkah sangat jauh, saya harus mulai sangat dekat. Sangat dekat adalah istri saya, dunia saya, dunia kecil tempat saya tinggal. Dan dunia kecil itu tercerai berai, sebagai saya, istri saya, saya dan anak-anak saya, saya dan bangsa saya, saya dan Tuhan, saya dan Anda tahu semua itu, puja (sembah) dan seterusnya. Dan pembagian itu disebabkan oleh waktu, waktu adalah suatu gerak, begitu juga pikiran adalah gerak. Kita sudah melangkah sejauh ini. Pembagian ada selama saya memiliki imaji, selagi saya membangun citra sepanjang waktu antara saya dan istri saya, antara saya dan Anda, saya dan orang Jerman, dan seterusnya. Benar? Kita telah mencapai titik itu, yang kita berdua setujui.
56:52 GS: Saya ingin menambahkan sebagai tambahan... Dalam gagasan klasik tradisional tentang rasas (Hindu, estetika), shringaara (salah satu dari 9 rasas) tidak hanya ketika dua orang bersama. Ada vipralabdha shringaara, yaitu saat orang terpisah. Sangat penting untuk menghargai kebersamaan saat berjauhan. Saya yakin anda alergi dengan pembahasan advaita dan sebagainya...
57:21 K: Tidak alergi. Jangan mengutip saya, itu saja.
57:28 GS: Baiklah, saya tidak akan mengutip. Bahkan saat Anda bersama terkasih, momen yang paling menyenangkan dan nyaman, tiada hadir, saat Anda mutlak bersama, tapi saat Anda memegangi wajahnya tepat di depan Anda. Jadi, perlu ada sedikit perbedaan.
57:45 K: Semua itu adalah proses pikiran.
57:49 GS: Krishnaji, saya punya istri.

K: Saya tidak.
57:52 GS: Yang saya katakan adalah, saya tahu apa yang saya bicarakan.
57:55 K: Saya yakin.
57:57 GS: Ini bukan pikiran, ini pengalaman.
58:05 K: Anda seorang dokter, ilmuwan. Apa pengalaman tanpa si pengalam? Tidak ada pengalaman tanpa si pengalam.
58:23 GS: Saya dalam masalah lagi. Tolong, katakan sesuatu, keluarkan saya dari masalah ini
58:27 RR:Bolehkah saya juga mengambil lang- kah sedikit lebih jauh ke belakang? Dan mungkin mengaku pada Anda suatu pemikiran sesat, bahwa saya tidak terlalu terganggu dengan apa yang Anda sebut 'divisi', mungkin ada diferensiasi.
58:46 K: Tapi itulah asal mula diskusi kita, di mana kita memulai, mengapa ada pembagian antara Katolik dan Protestan, Budhis dan Muslim, Hindu dan sebagainya?
58:59 RR: Tapi Tuan, Anda selalu berpikir, setiap kali saya mendengar Anda, Anda selalu pergi ke Katolik, Protestan dan Hindu. Bisa ada diferensiasi. Hal-hal berbeda...
59:14 K: Kita semua berbeda. Kita semua berbeda. Perbedaan. Dan dia mengatakan, perbedaan itu, dalam perbedaan itu tidak ada kesatuan. Saat Anda merasa suatu rasa keutuhan, ada suatu kualitas tertentu dari rasa kegembiraan, serta semua lainnya. Dan selama ada perbedaan, gunakan kata apa pun yang Anda suka, warna-warna berbeda dan sebagainya, harus ada - dan seterusnya. Itulah awal dari kita memulai. Benar, Tuan?
1:00:01 RR: Saya menyesal bahwa dia menyetujui ini.
1:00:03 GS: Sebenarnya saya tidak. Dia sedikit salah mengutip saya.
1:00:07 K: Saya tidak mengutip. Itu yang saya pahami.
1:00:12 GS: Oke, salah menyajikan.

K: Ah, tidak!
1:00:17 GS: Menyatakan, bertentangan dengan fakta. Inti diskusi kami, sebelum Anda datang, adalah pengamatan, bahwa dalam keterpisahan, bukan dalam perbedaan, dalam keterpisahan adalah ketidakbahagiaan, dan dalam kebersamaan adalah kebahagiaan.
1:00:39 K: Hanya itu saja yang saya katakan.
1:00:41 GS: Dia membedakan 'perbedaan' dengan 'keterpisahan'. Diferensiasi tidak dia anggap sebagai hal yang buruk, dan saya cenderung setuju.
1:00:52 T: Anda juga menggunakan kata 'fragmentasi'.
1:00:59 AP: Ravindra, dia menggunakan kata 'fragmentasi', itu adalah kata yang sangat penting dalam membatasi diskusi, itulah mengapa ada fragmentasi? Inilah persoalannya. Kemudian Krishnaji berkata, 'Bisakah itu dilacak ke pikiran?' Disitulah kita berada. Dan kita belum sampai pada kesimpulan apa pun. Kita sedang menyelidiki... apakah fragmentasi dapat ditelusuri ke pikiran saja, atau apakah ada penyebab-penyebab lain. Karena dia juga berkata, apa yang memiliki sebab pasti ada akhirnya. Jika kita telah mengatakan bahwa pikiran adalah penyebab fragmentasi, kita telah sampai pada akhirnya. Tapi kita belum melakukannya, kita masih sedang menyelidikinya... apakah ada penyebab- penyebab fragmentasi, selain pikiran.
1:01:57 K: Linguistik, iklim, makanan, pakaian, lingkungan, apa yang disebut budaya, saya membaca Alkitab, dan Anda membaca Gita, dia membaca Alquran, dan seseorang membaca Marx. Tuan, kita telah sampai pada suatu titik, senantiasa kita tinggalkan. Sepakat?

AP: Itu poin yang sangat menarik. Saya pikir kita harus mengejarnya sedikit.
1:02:25 GS: Selain pikiran dianggap sebagai penyebab, juga imaji-imaji, setiap kali ada pembandingan, atau antisipasi tidak terpuaskan. Saya berharap Sunandaji akan membuat sesuatu. Saya mengharapkan satu rasa dan rasanya sedikit berbeda. Tetapi jika saya tidak mengantisipasinya... Jadi, selain soal pikiran, ada juga soal pembandingan. Saya ingin membedakan antara dua aktivitas mental ini.
1:02:56 AP: Anda menyebut mereka tipe, tapi saya berpikir dalam kesimpulan.
1:03:01 K: Pembandingan, Achyutji, dia berkata, merupakan salah satu faktor dari fragmentasi, yang adalah pengukuran. Pengukuran adalah waktu.
1:03:17 GS: Kami mungkin tidak akan setuju dengan Anda. Waktu adalah pengukuran, tetapi pengukuran bukanlah waktu.
1:03:24 K: Masuklah, masuklah ke dalamnya. Saya terbuka untuk dikoreksi.
1:03:32 GS: Kita berbicara tentang dua jenis waktu yang berbeda... dan saya coba menggambarkannya deng- an mengikuti contoh Prof. Sundaram... tentang cahaya yang tersebar - sebenarnya, itu kata yang amat tidak tepat - cahaya ditampilkan sebagai warna- warna berbeda, warna-warna merak. Jika Anda meletakkan prisma lain di sisi lain, seluruhnya digabungkan kembali, jadi Anda melihat keduanya sebagai dua aspek berbeda dari hal yang sama. Itu sama sekali tidak tersebar. Itu hanya ditampilkan. Jika Anda melihat sebuah objek, sebuah patung, berhadapan, lalu melihat dari sisi lain, Anda melihat gambar yang berbeda, tapi Anda tidak kehilangan aslinya. Tetapi ada jenis penyebaran yang lain, yang tidak bisa disatukan, seperti Humpty Dumpty, yang tidak bisa disatukan kembali. Jika ada suatu evolusi, proses, kejadian, yang kehilangan sesuatu karena Anda tidak dapat memulihkan aslinya, hal khusus itu menghasilkan tatanan evolusi yang berbeda. Saya akan mempertimbangkan jenis perkembangan yang kedua... adalah waktu yang dibicarakan oleh Krishnaji, jelas dia tidak ingin menghapus waktu, seperti Joshua, yang mengangkat tangannya, mencegah planet-planet bergerak. Kita ingin memiliki waktu yang merupakan komponen evolusi dinamis, tetapi kita tidak menginginkan waktu yang adalah penyebab pembubaran, tidak perlu pembubaran total yang dahsyat, tetapi pembubaran sebagai hasil produksi entropi, sebagai kekacauan, seperti kehilangan sesuatu. Prof. Ravindra, atau seorang lain, mengungkitnya, fakta bahwa dalam waktu belum tentu suatu kebubaran, belum tentu suatu pembandingan, tetapi sebuah terungkapan, suatu transformasi, tetapi transformasi yang dapat diba- lik, Anda bisa menyatukannya kembali. Jadi, kita harus membedakan keduanya, dan saya berasumsi bahwa ketika Krishnaji berbicara tentang waktu, dia berbicara tentang jenis waktu yang kedua.
1:05:44 K: Ya Tuan.
1:05:45 GS: Ada lagu Malayalam sederhana, yang dimulai dengan, 'Samayamaam rathatil'. Memandang waktu hanya sebagai kereta, dengan cara mana Anda pergi dari satu tempat ke tempat lain, tetapi tidak ada yang terjadi, Anda hanya melihat hal-hal, Anda merasakan kepurnaan dari segala sesuatu... dengan melihat berbagai aspek dari itu. Jadi, jika Anda memiliki suatu siklus peristiwa, jika Anda memiliki ritme yang rumit, dan ritme diekspresikan dalam waktu, waktu itu bukanlah pembubaran, itu adalah waktu yang kacau. Tetapi jika, dalam proses waktu, ada sesuatu yang hilang, yang tidak dapat diperoleh kembali, itu adalah waktu pelarutan, pembubaran, kekacauan, waktu yang buruk. Di jenis waktu yang kedua, ada pembandingan antara awal dan akhir, akhir terpisah dari awal. Akhir itu kurang dari awal. Dalam hal itu, tentu saja sesuatu telah terjadi. Setiap kali kita berbicara tentang waktu ini, ada ukuran urutannya, lalu Anda mengatakan ketertiban telah menurun... dari satu situasi ke situasi lainnya. Ada pembandingan, konfigurasi, Anda melihat arloji dan berkata, 'Ya Tuhan, waktu telah berlalu!' karena Anda membandingkan dua konfigurasi. Dan saat Anda berkata, 'Sudah terlalu lama atau terlalu pendek', kita membandingkan satu antisipasi dengan antisipasi lainnya. Tetapi jika Anda menikmati sesuatu, maka tidak ada rasa akan waktu. Anda tahu ada sesuatu yang sedang terhampar, tetapi tidak ada pembandingan atau antisipasi.
1:07:25 T: Bisakah saya mengajukan pertanyaan? Saya ingin mengembalikannya ke dua poin. Satu adalah yang diajukan Achyut, pertanyaan tentang fragmentasi, dan yang lainnya, Krishnaji setuju, ketika Prof. Sudarshan berkata, bahwa alasan adanya fragmentasi dan pembagian, adalah yang kita pikirkan. Krishnaji juga menekankan bahwa kita seyogianya mengamati... segala sesuatu sebagaimana apa adanya, mengamati sekarang apa yang sedang terjadi, Saya mau katakan, bahwa ada kewas- padaan adanya keterpisahan di sini, hanya karena kita berpikir, kita klasifikasikan, kita kategorikan. Saya ingin mengulangi pertanyaan Ravi Ravindra, apa yang sedang kita lakukan sekarang ini? Yang seharusnya menjadi suatu laboratorium. Saya membayangkan kita diundang, karena, sebagai dokter-dokter, kami contoh bagus dari gejala penyakitnya.
1:08:44 K: Ambil, ini forum Anda, Tuan.

RR: Saya kembalikan ke Anda, Tuan.
1:08:52 K: Kita mencapai suatu titik, sejauh yang saya pahami, kita berdua setuju, kita sama- sama melihat hal yang sama. Ketika kita melihat hal yang sama bersama-sama, tidak ada pembagian. Tidak bersetuju. Kita jarang melihat hal yang sama bersama, karena kita terpecah, pikiran kita, mungkin, adalah penyebab utama pembagian. Dan juga, Anda mengatakan perbandingan, yaitu pengukuran. Saya tidak, Anda ya. Anda cantik, saya tidak cantik, dan seterusnya. Pembandingan yang konstan, yang adalah pengukuran, Saya pendek, Anda tinggi, Saya harus lebih baik, dan seterusnya. Bukankah perbandingan itu bagian dari waktu? 'Saya tidak, saya akan', yang merupakan perbandingan. Benar, Tuan?
1:10:12 GS: Ya. Sekarang saya mengerti apa yang Anda maksud dengan perbandingan.
1:10:16 K: Pengukuran adalah waktu. Seluruh dunia ilmiah dan teknologi adalah pengukuran. Jika tidak ada pengukuran, tidak akan ada teknologi. Ini dimulai dengan orang Yunani, saya tidak akan membahasnya. Jadi, jika Anda mengakui pengukuran, yang adalah waktu, yang adalah pembandingan, yang adalah pikiran, semua itu adalah faktor pemecah belah. Kemudian muncul pertanyaan, yang benar-benar telah Anda ajukan dan kita telah menjauh darinya, bisakah pikiran berakhir?

GS: Bisakah pikiran berakhir?
1:11:05 K: Apakah waktu mempunyai suatu penghentian? Untuk mengutip Shakespeare, sedikit. Saya bukan seorang sarjana.

K: Apakah waktu mempunyai suatu penghentian? Sementara Anda sedang mengumpulkan pengetahuan, sebagai seorang ilmuwan atau tukang kayu, saya lebih suka tukang kayu, atau Anda lebih suka ilmuwan. Saya seorang tukang kayu. Selama saya seorang pemagang, dan belajar, belajar, belajar, sampai saya mencapai tahap tertentu, di mana saya pikir saya sudah men- dapatkan sebagian besar ilmunya. Itu sama dengan seperti milik Abnda. Betul? Itu membutuhkan waktu bagi saya, dan Anda juga membutuhkan waktu. Anda telah mengukur, saya telah mengukur. Saya dulu pemagang, sekarang saya ahli tukang kayu. Jadi, saya katakan, waktu dan pikiran itu serupa. Keduanya adalah gerakan. Dan itu adalah faktor pembagian. Apapun yang terbatas, dan pengetahuan adalah terbatas, pasti menciptakan pembagian. Selama saya hidup di ranah yang dikenal, Saya akan terus membagi, memecah-belah. Sekarang, apakah mungkin untuk bebas dari yang dikenal? Tidak secara hipotetis, bukan sebagai teori, bukan sebagai persoalan... untuk dibicarakan tanpa dasar, tetapi jika orang mengajukan pertanyaan itu dengan serius, apakah ada akhir dari waktu? Bukan waktu dari... Anda paham?
1:13:16 RR: Tuan, saya ada suatu observasi dan pertanyaan. Jika saya memahami Anda dengan benar...
1:13:27 K: Anda tidak memahami saya. Anda memahami apa yang telah dika- takan, yang mungkin salah atau benar.
1:13:36 RR: Pertanyaan tentang akhir dari waktu, tampaknya terkait erat dengan kualitas perhatian.
1:13:50 K:Lalu kita harus menanyakan apa itu perhatian, jadi kita menghindar. Pertama, jika saya boleh mengajukan pertanyaan, dapatkah pikiran berakhir? Tentunya, sebagai ilmuwan, sebagai insinyur, dari kereta lembu jantan ke jet, itulah waktu. Tapi untuk menemukan jet itu, Anda harus menyingkirkan semua mesin, piston, dan semua itu, dan terbuka terhadap sesuatu yang mungkin... Anda tahu, sains, semua itu. Nyatakan dalam bahasa Anda sendiri, mereka semua akan mengerti.
1:14:44 GS: Tapi tetap masih ada pertanyaan-pertanyaan.

K: Oh ya!
1:14:47 GS: Saya tergoda untuk mengajukan pertanyaan tambahan... Saya akan maju selangkah lebih jauh dari yang ini... Kemudian pertanyaan muncul, karena tampak kadang-kadang bahwa waktu telah berakhir, dan kemudian, seperti alergi, ia kembali lagi, kenapa ia kembali lagi? Saya tidak tahu bagaimana mengatakannya, karena Krishnaji dapat mengajukan pertanyaan, 'Pernyataan Anda bahwa terkadang hal itu terjadi adalah memori, pikiran, oleh karena itu, itu bukan pengalaman Anda, itu desas-desus, bukti yang tidak dapat diterima'. Tapi, berbicara dalam bahasa biasa, tampaknya, entah bagaimana, bahwa ada saat-saat waktu telah berhenti. Dua hari yang lalu, seorang teman saya datang menemui saya dan berkata, 'Lakukan kebaktian pagi Anda dengan saya, karena saya merasa kacau'. Dia seorang psikiater, jadi, dia secara alami terganggu. Saya lakukan, dan kami berdua merasa bahwa, tidak ada yang bisa salah dengan dunia ini. Tapi Radhika baru saja mengatakan tentang ritual memecah belah orang, tapi ritual ini mempersatukan. Saat itu dini hari, matahari sedang terbit, dan tidak ada yang mungkin salah dengan dunia. Tapi kemarin, saya harus bepergian dengan kereta kelas dua, itu berat, sulit.
1:16:20 K: Semuanya salah.

GS: Panas, dan... nyamuk. Ada yang salah. Keduanya adalah kualitas pengalaman, Saya senang saya melakukan semua hal ini. Tapi, sekarang, tidak ada yang bisa salah, saya bersama Krishnaji dan Anda semua, Tapi saya tahu, setelah beberapa saat, saya akan sedikit pusing, atau batuk. Bagaimana bisa, dari keadaan tidak terfragmentasi ini, dimana waktu telah berhenti, waktu datang kembali. Sebelumnya, saya menginginkan ekspresi setuju atau tidak setuju.
1:16:58 K: Tuan, saya mendengar Giscard D'estaing... ketika dia menjadi Perdana Menteri, memberi tahu orang-orang Prancis, 'Perancis stabil'. 'Prancis stabil, kokoh, stabil, kuat. Pergilah berlibur dengan bahagia '. Keesokan harinya, terjadi pemogokan besar-besaran.
1:17:41 RH: Apa yang ingin Anda katakan, adalah bahwa perasaan persatuan... tidak ada hubungannya dengan persatuan yang sesungguhnya.
1:17:47 K: Ya tentu saja!
1:17:49 AC: Saya ingin menanyakan pertanyaan ini lagi. Seorang ilmuwan melihat data, sebelum dia merumuskan hipotesis, dia hanya melihat data. Atau seorang ahli botani melihat pohon baru, atau melihat seorang wanita untuk pertama kalinya. Ada tindakan memandang, lalu itu menjadi pengetahuan.
1:18:15 K: Lanjutkan, Tuan. Saya tidak begitu paham.
1:18:19 AC: Ada tindakan melihat, ada suatu keadaan tiada waktu. Ada tindakan melihat tanpa pikiran. Tapi kemudian itu menjadi pengetahuan. Keadaan itu berakhir.
1:18:31 K: Hanya ketika pikiran menciptakan imaji selagi pengamatan.
1:18:39 GS: Saya setuju dengan Anda. Saya sendiri terkejut.
1:18:45 AC: Tapi saya mempertanyakan itu. Jika ada suatu pengamatan, di mana imaji bisa masuk, dan menciptakan pengetahuan dan memori, apakah itu memang merupakan suatu pengamatan?
1:18:55 K: Tentu saja. Itulah intinya.
1:18:59 PJ: Tuan, bukankah petunjuknya, maafkan saya karena bertanya, bukankah petunjuknya muncul dalam saat itu?
1:19:12 PJ: Saat itu juga. Instan. Sebelum sesuatu terjadi, sebelum pikiran muncul, sebelum apa yang dia sebut... istan itu, sekejap sebelum ia muncul. Saya merasa bahwa petunjuk untuk semua fragmentasi, atau yang lainnya, bersandar pada itu, pada instan itu. Apakah mungkin untuk meniadakan segalanya, yang datang secara instan itu, yang merupakan suatu persepsi langsung dan utuh?
1:20:02 K: Pupulji, muncul pertanyaan, siapakah entitas yang meniadakan? Hati-hati, Anda kembali pada hal yang lama, yang sama.
1:20:19 PJ: Kenapa Anda mengatakan begitu, Tuan? Persepsi meniadakan.
1:20:23 K: Jangan meniadakan, kata saya.

PJ: Lalu apa yang Anda lakukan?
1:20:30 K: Jawab pertanyaan itu, Tuan.

GS: Saya rasa saya tahu jawabannya.
1:20:39 GS: Selama seseorang menegasikan, meniadakan, orang itu berdiri di belakang untuk bisa menghapusnya. Jika Anda bisa mengatakan ada persepsi tanpa si perseptor. Sekarang, saya tahu, maksud Anda per- sis sama dengan yang saya katakan, yaitu, bahwa tidak ada si perseptor. Jika Anda mengatakan si perseptor telah disingkirkan, lalu ada suatu agen aktif yang menghapus si perseptor itu.
1:21:11 K: Ya Tuan. Ya Tuan.
1:21:12 PJ: Saya tidak peka terhadap segala jenis kerumitan. Jika Anda terus begini, maka ia akan tetap menolak untuk menyelesaikannya.
1:21:26 GS: Krishnaji meminta saya untuk membuat poin pedagogis, yaitu, kita harus menggeser penekan- an pada negasi dari si perseptor... ke pernyataan persepsi itu sendiri.
1:21:44 K: Itu dia.
1:21:45 GS:Karena itu, selama orang berkata, 'Saya tidak boleh menjadi si perseptor', ada 'aku' yang menunggu...

PJ: Tidak, saya tidak membicarakan itu. Dalam kenyataan mendengarkan, mengamati, sebelum sesuatu muncul, ada suatu ruang tertentu. Saya tidak mengatakan apa-apa tentang 'Saya meniadakan'. Ada ruangan. Petunjuk apakah ada sesuatu yang utuh atau terfragmentasi, bertumpu pada itu. Dan saya di sini, meletakkannya di hadapan Anda.
1:22:30 K: Apakah menurut Anda persepsi itu hanya mungkin, saat otak diam? Benar, Tuan?
1:22:44 GS: Saya tidak tahu tentang otak. Saat ada keheningan.
1:22:50 K: Saya tidak suka menggunakan kata itu. Ketika seluruh organisme fisik diam. Artinya tidak ada respons sensorik.
1:23:08 PJ: Sekarang tolong... Tidak ada respons sensorik, tetapi aliran sensorik ada di sana. Respon sensorik berbeda dari aliran sensorik.
1:23:27 GS: Sekali lagi, izinkan saya bertindak sebagai guru, sebentar. Jika saya memahaminya dengan benar, pernyataan itu adalah... bila tidak ada pemisahan antara stimulus dan respon. Saya tidak ingin mengatakan otak itu diam, maka orang itu mati. Anda menerima sinyal, dan menanggapinya, Anda menggeser jari-jari kaki dan menggaruk hidung Anda, tetapi tidak dilihat sebagai hal yang terpisah, tidak ada rangsangan dan tidak ada respon untuk itu. Ada homeostasis, berfungsi tanpa fragmen dalam dunia luar.
1:24:10 PJ: Ya itu adalah...
1:24:14 GS: Tapi Pupulji berkata, tidak bisakah kita memusatkan perhatian pada saat persepsi total? Apakah di situ letak petunjuknya, dari apa yang salah setelahnya?
1:24:29 PJ: Dari itu, baik yang ter- fragmentasi atau yang lainnya, keduanya berpotensi ada di situ.
1:24:39 GS: Ini adalah pertanyaan yang kita semua ingin terjawab.
1:24:44 K: Apa pertanyaannya Tuan?
1:24:48 GS: Pada saat persepsi total, harus menjadi petunjuk apakah Anda memecah setelahnya atau tidak.
1:25:00 K: Itu berarti suatu wawasan, tanpa secara analitis memecah kata itu, di mana ada wawasan, persepsi, kematian, dan sebagainya, mengapa itu menghilang dan jatuh kembali ke yang lama... Sekarang, sebelum menjawab pertanyaan itu... Tuan, keberadaan kita, saya sedang berbicara tentang hidup kita, adalah gelombang pasang surut. Benar? Gelombang bisa pergi sangat jauh, bisa langsung datang, dengan kecepatan tinggi atau sangat lambat, yaitu, aksi, reaksi, ganjaran dan hukuman. Gerakan yang sama, saya katakan secara berbeda. Sekarang, persepsi hanya terjadi - katakanlah, saya dapat mengubahnya - persepsi hanya terjadi ketika gerakan ini, keluar dan masuk, berhenti. Benar? Pertama-tama, agar jelas tentang apa yang saya katakan.
1:26:38 PJ: Kalau boleh buat satu... Sebelum kita sampai pada titik yang Anda ajukan, mungkinkah ada perlambatan proses batin dari waktu?
1:27:01 K: Saya tidak akan mengatakan 'perlambatan'. Ketika Anda mengatakan 'lambat', itu membutuhkan pengukuran, waktu... Saya tidak akan menggunakan kata itu.
1:27:12 PJ: Tapi kami tidak bisa mengambil lompatan-lompatan, seperti Anda mengambil lompatan-lompatan.
1:27:16 K: Sebentar, Pupulji. Hidup kita adalah suatu pasang surut. Benar, Tuan? Apakah Anda setuju?
1:27:32 GS: Suatu komentar tambahan, saya berbicara dengan seorang teman yang telah berlatih yoga. Dia seorang ahli kimia, jadi dia aman. Dia mengatakan bahwa dia bingung... dengan pernyataan-pernyataan dalam teks-teks tradisional, dia berkata, 'Saya bisa mengembangkan...' yaitu, memahami perluasan fisik dari orang... tidak hanya tubuh tetapi terhubung dengan alam semesta. Dia berkata, 'Saya telah melakukan semua itu dan semuanya berfungsi, tapi saya tidak bisa menggerakkan sehelai rumput... dengan cara yang tidak bisa dilakukan orang lain. Jadi, persoalan keluar masuk bisa jadi suatu situasi... di mana Anda membuat diri Anda lebih kecil dari yang terkecil, dan lebih besar dari yang terbesar, sehingga Anda benar-benar tidak melihat pemisahan... antara Anda dan dunia. Anda melihat pasang surut, tapi tidak siapa Anda dan bukan Anda.
1:28:29 K: Tidak, itu saya.

GS: Ah, benar. Baik.
1:28:35 K: Benar? Benar, Tuan?

GS: Ya.
1:28:48 K: Bukan saya Tuan, saya tidak ingin mempertahankan benteng.
1:28:51 T: Bukankah pasang surut ini erat... terhubung dengan rasa masa depan?
1:28:58 K: Tentu saja, ini adalah reaksi keseluruhan.
1:29:01 T: Dengan rasa masa depan saya sendiri?
1:29:07 K: Pupulji bertanya, jika saya benar mengingatnya, terbuka untuk dikoreksi, hanya dalam persepsi tidak ada waktu, jika saya memahaminya. Dan saya katakan, persepsi hanya bisa terjadi... ketika pasang surut ini berhenti.
1:29:40 T: Bahwa dalam persepsi itu pasti ada petunjuknya... pada bagaimana dan mengapa... kita segera setelah itu menjadi terfragmentasi lagi.
1:29:54 K: Saya rasa saya bisa menjawab pertanyaan itu.
1:29:57 PJ: Saya mengatakan ini. Pada saat itu, sebelum manifestasi apa pun, yang timbul dari apa pun, ada potensi dari keduanya, potensi dari yang terpecah-pecah, dan potensi yang total. Dan saya tetap berpegang pada poin saya bahwa... pasang surut ini adalah suatu konsep.
1:30:26 K: Tidak, tidak! Ini bukan suatu konsep.
1:30:28 PJ: Saya katakan kecuali orang terlebih dulu bisa... memperlambat pergerakan pikiran dan waktu dalam diri.
1:30:36 K: Saya tidak ingin memperlambatnya.
1:30:41 GS:Anda tahu, dia tidak akan per- nah menyetujui proses yang bertahap, baik itu demikian, atau tidak demi- kian. Tapi poin Anda sangat penting.
1:30:53 K: Saya menangkapnya dengan sangat baik.
1:30:57 GS: Tolong beritahu kami.

K: Tidak, Tuan, hanya sedikit saja. Saya mendiskusikan persoalan ini dengan Dr. Bohm, dan profesor lain perihal kualitas itu, dan saya berkata - tunduk pada koreksi Anda. Silahkan. Saya berkata ketika ada persepsi seperti itu, sel-sel di otak juga berubah, sehingga tidak ada mundur kembali. Mundurnya kembali adalah ketika... keseluruhan - apakah Anda paham apa yang saya katakan?
1:31:46 GS: Sekarang pertanyaan kami adalah... mengapa sel-sel kami tidak melakukan ini? Kami selalu kembali ke...

K: Ya, Tuan, saya katakan, kita selalu kembali karena tidak ada perubahan mendasar. Itu adalah bukan proses perubahan yang lambat, tetapi perubahan seketika. 'Seketika' - bukan dalam arti waktu.
1:32:23 GS: Perubahan dahsyat.

K: Tidak! Itu terlalu drastis.
1:32:29 GS: Transformasi total.
1:32:31 K: Bukan transformasi. Bukan dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
1:32:36 GS: Dari bentuk ke tanpa-bentuk, tanpa-bentuk yang kreatif.
1:32:41 K:Bukan kreatif. Saya tidak akan menggunakan kata-kata besar itu.
1:32:46 PJ: Tuan, izinkan saya menanyakan satu hal. Keadaan persepsi ini... dalam mana pikiran jelas tidak mempunyai tempat, pikiran tidak memiliki tempat, yang merupakan kontak langsung dengan sel otak itu sendiri, jika mereka akan bermutasi, harus terwujud. Sekarang, Anda tidak memberi tahu kami bagaimana hal itu terjadi.
1:33:19 K:Saya tunjukkannya kepada Anda. Saya tunjukkan kepada Anda, dengan jelas. Bahwa ketika ada pandangan terang, ketika ada persepsi murni, seluruh pengkondisian telah berubah menjadi perubahan mendasar.
1:33:48 K: Anda tidak akan pernah bisa menjadi kejam lagi.
1:33:51 PJ: Tolong izinkan saya -
1:33:59 K: Aha! Saya tahu bagaimana Anda akan menangkap saya. Saya mengerti trik ini. Apa yang Anda akan katakan, secara tersembunyi?
1:34:22 PJ: Tuan, setiap wawasan,
1:34:31 K: Anda mengikuti? Mereka menerima yang dua... Dan, setelah mereka menerimanya, saya berkata, 'Ya Tuhan, benarkah?'
1:34:41 PJ: Mereka mungkin menerimanya, tapi sel otak mereka belum berubah.
1:34:44 K: Tentu, itu hanya suatu teori.
1:34:49 PJ: Jadi, setiap wawasan pasti ada operasi tertentu pada sel otak.
1:34:57 K: Sebentar. Saya mengambil satu hal. Jika Anda memiliki wawasan ke dalam kekerasan... - kebanyakan manusia adalah kejam - 'wawasan' seperti saya menggunakannya, yang adalah maksud saya, bukan pengartian saya, maknanya, arti sebenarnya, ada perubahan radikal di sel-sel otak. Anda tidak pernah melakukan kekerasan lagi. Tidak tidak. Jangan terima itu! Hanya lihat saja, lihat padanya dulu, sebelum Anda menyangkalnya.
1:35:38 PJ: Anda tidak bisa menyangkalnya, karena...
1:35:42 K:Anda bisa menyangkalnya, Anda meno- laknya saat Anda melakukan kekerasan!
1:35:47 PJ: Saya menyangkalnya ketika saya mengetahui hakikat wawasan.
1:35:52 K: Saya akan memberi tahu Anda apa sifat wawasan itu. Wawasan, di mana tidak ada memori, tidak ada waktu, tidak ada gangguan dari pikiran. Ketika tidak ada gangguan dari pikiran, tidak ada waktu, seluruh pengkondisian Anda runtuh. Ini bukan serangkaian dari wawasan-wawasan. Ini bukan rentetan wawasan. Maka Anda memperkenankan waktu dan semuanya itu. Untuk memiliki wawasan, yang mendalam - Anda memahami semua itu?
1:36:41 PJ: Tapi Tuan, tadi malam saat kita berdiskusi, kita sampai pada momen yang sangat mendalam, ketika banyak dari kita merasakan... kita memiliki pemahaman langsung dari apa yang sedang dikatakan. Sekarang, saya akan mengatakan itu adalah wawasan.
1:37:03 K:Aha! Saya tidak akan menyebut itu adalah wawasan. Pertanyakan itu!
1:37:06 PJ: Kalau begitu kita tersesat, karena kita tidak tahu apa itu.
1:37:09 K: Saya tidak akan menyebut itu wawasan.

PJ: Kenapa?
1:37:12 K: Tidak, jangan masuk ke dalam ini.

PJ: Tapi beritahu kami alasannya.
1:37:18 K: Saya tidak suka membahasnya, karena orang-orang ini tidak berada di situ.
1:37:23 PJ: Ambillah diskusi lainnya.
1:37:26 K: Saya mengambil fakta sehari-hari yang sederhana, yaitu kekerasan. Manusia itu kejam dan seterusnya. Wawasan tentang kekerasan, sepe- nuhnya mengakhiri semua kekerasan.
1:37:45 RB: Apakah Anda akan mengatakan bahwa...?

T: Mohon. Apakah wawasan tentang kekerasan tidak hanya mengakhiri kekerasan...?
1:38:06 K: Kekerasan berarti pembandingan, imitasi, kesesuaian, semua itu. Kekerasan bukan hanya kemarahan dan kebencian.

RB: Tidak, saya mengerti. Tapi apakah kekerasan termasuk ketidakpedulian, keserakahan...? Apakah menurut Anda wawasan tentang kekerasan menghapus segalanya?
1:38:29 K: Apa itu, saya kurang paham.
1:38:32 GS: Apakah wawasan tentang kekerasan menghancurkan tidak hanya kekerasan, tetapi semua hambatan atau hal negatif lainnya.
1:38:42 K: Saya tidak mengerti maksud Anda.
1:38:45 GS: Anda mengatakan bahwa begitu Anda memiliki pemahaman tentang kekerasan,
1:38:51 K: Anda tahu kekerasan itu apa, bukan hanya sekadar kemarahan, bukan hanya kebencian...
1:38:58 AC: Jika Anda memiliki wawasan ke dalam kekerasan, Anda mengatakan kekerasan berakhir. Haruskah ada pemahaman tentang ke- marahan untuk mengakhiri kemarahan, dan wawasan tentang kesedihan untuk mengakhiri kesedihan? Tapi saya pikir pernyataan Anda harus dibuat berbeda. Anda tidak bisa memiliki wawasan tentang kekerasan... yang mengakhiri kekerasan. Anda memiliki wawasan atau Anda tidak memilikinya. Jika Anda memiliki wawasan, tidak ada kekerasan.
1:39:19 K: Itu dia. Itu saja yang saya katakan.
1:39:23 RR: Karena jelas ada yang begitu penting... melekat pada wawasan, saya, karenanya, sekarang ingin bertanya, di sinilah saya, seorang pria tanpa wawasan, dan saya mengerti kata-katanya...

K: Saya tidak yakin, Tuan, saat Anda berkata, 'Saya adalah orang yang tidak tahu wawasan itu apa'.. Saya tidak yakin Anda akurat.
1:39:49 GS: Dia mengatakan bahwa dia menerima.
1:40:04 K: Santo Paulus dalam perjalanan ke Damaskus, terkena sengatan matahari.
1:40:09 K: Tapi bagaimana pun, itu membutakan.

K: Sengatan matahari, saya sudah memilikinya, jadi...
1:40:16 GS:Tinggalkan St. Paul. Anda mengata- kan bahwa wawasan yang membutakan... bukanlah sesuatu yang dilihat sementara, atau diperoleh, tapi fakta bahwa itu telah berhenti...

K: Itu saja, itu saja.
1:40:33 GS: Dia bilang, saya telah punya hal-hal kecil, tetapi saya tidak memiliki wawasan yang membutakan ini. Tolong, berikan.
1:40:39 RR: Juga, Anda benar-benar baru saja mengganti satu kata dengan yang lain. Anda berkata, untuk melakukan perubahan radikal ini, seseorang membutuhkan wawasan. Tapi apa yang saya butuhkan untuk memiliki wawasan radikal ini?
1:40:54 K: Saya akan memberi tahu Anda.

RR: Silakan.
1:40:58 K: Kita memulainya dari awal lagi? Jam berapa?

SP: Sebelas lima belas.
1:41:06 K: Baiklah, Tuan, saya akan memberitahu Anda. Apakah Anda akan mengakui bahwa pikiran itu terbatas? Baik? Pengetahuan terbatas. Mereka terkait, pikiran dan... Mereka berfungsi seperti komputer dalam bidang yang dikenal. Benar, Tuan? Tidak setuju, tapi itu fakta. Komputer bekerja dalam bidang yang diketahui, yang diketahui mungkin ensiklopedis dan sebagainya, saya selalu berfungsi dalam bidang yang diketahui. Mungkin ada sesekali - saya tidak sedang membicarakan itu - tapi fakta bahwa baik komputer dan saya... berfungsi dalam bidang yang diketahui. Benar? Yang diketahui adalah yang diingat. Ingatan adalah akumulasi pengalaman di masa lalu. Masa lalu adalah si pengamat. Tentu saja. Masa lalu berkata, 'Jangan lakukan ini. Itu ular, jangan mendekatinya! ' Benar? Jadi masa lalu, yang merupakan akumulasi pengalaman, yang merupakan pengetahuan, yang merupakan pikiran. Jadi, masa lalu mengendalikan, membentuk, mengubah masa kini, Dan masa depan terus berjalan. Benar? Ini semua jelas. Kita berfungsi seperti komputer, dalam bidang yang diketahui. Dan selama ada tindakan dalam bidang yang diketahui, itu akan menjadi semakin buruk, karena ia terfragmentasi, masalah yang tercipta dalam bidang yang diketahui... tidak terhitung banyaknya. dan pikiran mencoba menyelesaikannya, yang berada di bidang yang sama. Benar? Apa saya benar sejauh ini? Benar? Setuju?
1:43:51 GS: Saya memiliki sedikit perbedaan pendapat.

K: Tambahkan sedikit.
1:43:58 GS: Ada pikiran yang tampaknya berfungsi untuk mengakhiri pikiran.
1:44:05 K: Tapi tetap masih pikiran!
1:44:07 GS: Saya tahu! Itu masalah kita.

K: Ya, itulah yang saya katakan. Benar, Tuan, sejauh ini?
1:44:14 GS: Ia tidak menjadi semakin buruk, itu mungkin menjadi lebih terbiasa.
1:44:18 K: Hal yang sama. Katakanlah sesuka Anda. Masalah antar-manusia semakin buruk, pertengkaran, percekcokan, kesengsaraan, Anda tahu semua itu. Dan pikiran berkata, 'Ya Tuhan, saya harus melakukan sesuatu tentang ini'. Setelah menciptakannya! Benar? Itu saja. Selama kita hidup dalam bidang yang diketahui, kita tidak bisa menyelesaikan masalah manusia. Masalah manusia diciptakan oleh pikiran. Tentu Tuan! Ayolah. Benar?
1:45:06 RR: Sulit untuk tidak setuju dengan Anda tanpa penyimpangan.
1:45:09 K: Saya tidak menyimpang.

RR: Tidak! Saya yang menyimpang.
1:45:13 K: Kalau begitu, kita tidak bertemu.
1:45:18 AC:Dapatkah saya kembali ke pertanya- an tentang mutasi sel-sel otak ini? Bagaimana Anda tahu bahwa sel-sel otak mengalami mutasi?
1:45:29 K: Saya tidak tahu.
1:45:33 AC: Ini sangat penting Tuan. Anda tahu.
1:45:36 K: Saat Anda tahu, itu bukan.

AC: Tepat! Jadi, mengapa Anda mengatakannya?
1:45:45 GS: Mungkin, Anda menggunakannya dalam makna gaya. Saya merasa sangat sulit untuk berpikir, bahwa sel-sel otak benar-benar adalah sel-sel saya.
1:45:55 K: Sel otak mengandung memori.
1:45:59 GS: Semacam. Mereka adalah perangkat.

K: Oleh karenanya, itu adalah saya.
1:46:03 GS: Yang Anda maksud adalah mutasi total dari seluruh peralatan.
1:46:07 K: Ya Tuan.
1:46:09 GS: Bisa jadi itu perangkat keras atau bisa juga software.
1:46:12 K: Aparat psikologis, yang saya bicarakan.
1:46:18 GS: Ada masalah dalam pernyataan ini, karena kami selalu diberi tahu, bahwa ketika Anda benar-benar jatuh cinta, Anda telah jatuh cinta, tetapi ketika Anda tahu, Anda tidak pernah terlepas darinya.
1:46:30 K: Masuk dan keluar dari cinta, saya mempertanyakan semua itu. Itu mungkin daya tarik seksual murni.

GS: Tapi bagaimana kita bisa tahu? Bagaimana kita tahu bahwa kita telah melihat? Jawaban yang Anda harus berikan adalah... ketika Anda tidak pernah keluar darinya.
1:46:48 K: Benar.
1:46:52 PJ: Saya pikir kita harus berhenti untuk hari ini.
1:46:55 K: Saya harus menyelesaikan ini. Saya harus menyelesaikan ini. Jika Anda dan saya sama-sama melihat fakta, bahwa di dalam yang diketahui, masalah manusia tidak pernah bisa diselesaikan. Itu suatu pil besar untuk ditelan, tapi itu fakta. Bahkan Dr. setuju dengan saya. Benar? Benar? Apakah Anda...? Jika Anda mengatakan itu, Anda sudah keluar darinya, sedikit, bahwa masalah manusia tidak pernah bisa diselesaikan dalam bidang ini. Itulah yang kita bicarakan, tadi malam di meja makan. Kemudian Anda harus melihat sekeliling... untuk menemukan sesuatu yang akan menjawab masalah kemanusiaan kita. Jika itu bukan pikiran, karena pikiran telah menciptakan masalahnya, lalu Anda harus melihat sekeliling untuk menemukan apa yang ada di sana. Dan Dr. Sudarshan datang dan memberi tahu saya, 'Orang tua, jika demikian, maka Anda harus memiliki persepsi yang begitu murni, dengan kedalaman yang begitu dalam pada persepsi itu, yang adalah suatu wawasan, yang akan membawa mutasi dalam pengondisian Anda. Dia mengatakan itu pada saya. Saya berkata, saya tidak percaya dia. Saya skeptis. Tapi saya sedang menyelidiki, saya mendalami, menggali pernyataannya. Dia pergi, saya tidak akan melihatnya - saya harap saya akan bertemu dia lagi dalam waktu dekat -, tapi dia sudah pergi, jadi saya harus mencari tahu. Benar, Tuan? Itu saja. Anda ingin diberi tahu. Saya tidak ingin memberi tahu Anda. Oleh karena itu, Anda adalah guru sekaligus murid. Itu saja. Benar, Tuan?

GS: Ya. Anda tidak ingin itu menjadi pikiran lain, bagian lain dari pengetahuan.
1:49:34 GS: Itu meninggalkan kita di mana kita berada. Nah, sedikit lebih jauh.
1:49:45 T: Itu meninggalkan kita di dalam diri kita sendiri.

K: Ah, tidak! Tuan, beritahu saya ini, bahwa di dalam yang diketahui, tidak ada jawaban untuk masalah manusia. Itu pernyataan yang luar biasa, dari Anda. Saya menerimanya, sebagian meragukan, sebagian ingin tahu, sebagian analitis, skeptis, yang artinya, saya sama sekali tidak mendengarkan Anda. Ketika saya mendengarkan Anda, itu tidak ada. Apa yang Anda katakan, itu betul. Benar? Oleh karena itu, hal telah berubah. Tidak bertransformasi, telah bermutasi. Ketika Anda mengatakan sesuatu dan saya melihat kebenaran absolutnya, ada kilatan cahaya, seperti yang Anda katakan. Tapi kilatan cahaya itu tidak terputus-putus. Ini bukan badai sesekali dari musim panas. Kebenaran itu, yang telah Anda katakan pada saya, sangat membutakan. Benar? Artinya, saya harus sangat selaras dengan Anda. Anda paham? Apa yang Anda katakan bukan milik Anda.
1:51:38 - Untranslated subtitle -

GS: Jadi, selama kita bilang, - Untranslated subtitle - 'Tolong beritahu kami', kami mendengarkan Anda ', - Untranslated subtitle - kita tidak.
1:51:49 - Untranslated subtitle -

K: Itu adalah hubungan Anda dengan siswa Anda. - Untranslated subtitle - Benar, Tuan, di mana kita, Anda dan saya? - Untranslated subtitle - Sebaiknya kita berhenti.