Krishnamurti Subtitles home


OJ82CNM4 - Apa yang dimaksud dengan suatu batin yang sehat?
Diskusi ke-4 dengan Drs.Bohm, Hidley & Sheldrake
Ojai, USA
18 April 1982



0:10 The Nature of the Mind Hakekat dari Batin
0:23 Part Four Bagian Keempat
0:25 What is a Healthy Mind? Apa yang dimaksud dengan suatu Batin yang Sehat?
0:37 This is one of a series of dialogues between J Krishnamurti, David Bohm, Rupert Sheldrake, and John Hidley. The purpose of these discussions is to explore essential questions about the mind, what is psychological disorder, and what is required for fundamental psychological change. Ini adalah satu dari seri dialog- dialog antara J Krishnamurti,... David Bohm, Rupert Sheldrake, dan John Hidley. Tujuan dari diskusi-diskusi ini... adalah untuk menyelidiki persoalan-persoalan esensiil... perihal batin, apakah kekacauan psikologis itu,... dan apakah yang diperlukan bagi pe- rubahan psikologis yang fundamental?
0:57 J Krishnamurti is a religious philosopher, author, and educator, who has written and given lectures on these subjects for many years. He has founded elementary and secondary schools in the United States, England, and India. J Krishnamurti adalah seorang filsuf, pengarang, dan pendidik religius... yang telah menulis dan memberikan ceramah-ceramah... mengenai subyek-subyek ini selama banyak tahun. Ia telah mendirikan sekolah-sekolah dasar dan menengah... di Amerika Serikat, Inggris, dan India.
1:11 David Bohm is professor of theoretical physics at Birkbeck College, London University in England. He has written numerous books concerning theoretical physics and the nature of consciousness. Professor Bohm and Mr. Krishnamurti have held previous dialogues on many subjects. David Bohm adalah seorang profesor fisika teoritis... di Birkbeck College, London University di Inggris. Ia telah menulis banyak buku perihal fisika teoritis... dan hakekat dari kesadaran. Profesor Bohm dan Tuan Krishnamurti... telah mengadakan dialog-dialog sebe- lumnya mengenai banyak subyek-subyek.
1:28 Rupert Sheldrake is a biologist, whose recently published book proposes that learning in some members of a species affects the species as a whole. Dr. Sheldrake is presently consulting plant physiologist to the International Crops Research Institute in Hyderabad, India. Rupert Sheldrake adalah seorang ahli biologi,... bukunya yang baru saja diterbitkan... mengemukakan bahwa proses belajar dalam... anggota-anggota tertentu dari suatu spesies... mempengaruhi spesies itu secara keseluruhan. Dr. Sheldrake saat ini adalah seorang konsultan ahli fisiologi tanaman... pada International Crops Research Institute... di Hyderabad, India.
1:46 John Hidley is a psychiatrist in private practice, who has been associated with the Krishnamurti school in Ojai, California for the past six years. John Hidley adalah seorang psikiater dengan praktek pribadi,... yang telah berasosiasi dengan sekolah Krishnamurti... di Ojai, California, selama enam tahun yang lalu.
1:57 The first three dialogues have focused on various processes of self-identification and their effects. The need for psychological security has been discussed as growing out of a basic division, in which the contents of consciousness appear to be separate from consciousness itself. Today's discussion begins with the importance of attention. Tiga dialog yang pertama telah difokuskan pada berbagai proses... dari identifikasi-diri dan akibat-akibat mereka. Kebutuhan akan keamanan psikologis telah dibahas sebagai yang tumbuh... dari suatu pemisahan mendasar, di da- lam mana kandungan dari kesadaran... tampak terpisah dari kesadaran itu sendiri. Diskusi hari ini diawali dengan pentingnya dari perhatian.
2:21 K: What is analysis? And what is observation? In analysis there is the analyser and the analysed. And so there is always that difference maintained. Where there is difference there must be conflict, division, and that's one of the factors that really is very destructive to the whole psychological freedom, this conflict, this division. And analysis maintains this division. Whereas if one observes closely - I'm not correcting you, sir, I'm just enquiring - the analyser is the analysed. Again the same problem: thought has divided the analyser and the analysed. The analyser is the past, who has acquired a lot of knowledge, information, separated himself, and is either correcting the observed, the analysed, make him conform - he is acting upon it. Whereas the analyser is the analysed. I think if that is really understood very deeply, the conflict, psychological conflict ends, because in that there is no division between the analyser and the analysed, there is only observation. Which Dr. Bohm and we discussed at considerable length last year. So, if that is clearly understood - I am not laying down the law, but I am just… as I have observed, as one has observed this whole business of conflict, whether one can live the whole of one's life without conflict. That means the controller is absent, which is a very dangerous question. I feel where there is inattention, lack of attention, is really the whole process of conflict. K:Apakah analisa? Dan apakah observasi? Di dalam analisa, di situ ada peng- analisa dan yang dianalisa. Dan dengan demikian selalu ada perbedaan itu yang dipertahankan. Di mana ada perbedaan, di situ pasti ada konflik,... pemisahan,... dan itu adalah salah satu unsur yang benar-benar bersifat sangat merusak... terhadap keseluruhan kebebasan psikologis,... konflik ini, pemisahan ini. Dan analisa mempertahankan pemisahan ini. Sedangkan jika seseorang mengamati dengan cermat... - Saya tidak sedang mengoreksi Anda, Tuan, saya hanya sedang mencari tahu - si penganalisa adalah yang dianalisa. Lagi-lagi masalah yang sama:... pikiran telah memisahkan si peng- analisa dan yang dianalisa. Si penganalisa adalah masa lampau,... yang telah memperoleh banyak pengetahuan,... informasi, memisahkan dirinya,... dan atau ia mengoreksi yang diamati, yang dianalisa,... membuat ia menyelaraskan dirinya - ia sedang bertindak padanya. Sedangkan si penganalisa adalah yang dianalisa. Saya pikir, jika itu betul-betul dipahami dengan sangat mendalam,... konflik, konflik psikologis berakhir,... karena di dalam itu, tiada pemisahan antara... si penganalisa dan yang dianalisa,... yang ada hanya observasi. Yang Dr. Bohm dan saya telah perbin- cangkan amat panjang-lebar tahun lalu. Jadi, jika itu dipahami dengan jelas... - saya tidak sedang menentukan kaidah-kaidahnya,... tetapi saya hanya mengutarakan seperti apa yang telah saya amati,... seperti seseorang yang telah meng- amati seluruh masalah konflik ini,... apakah seseorang dapat menghayati seluruh kehidupannya tanpa konflik. Itu berarti, si pengontrol tidak hadir,... yang merupakan suatu masalah yang amat berbahaya. Saya merasa, di mana ada tiadanya- perhatian, kekurangan perhatian,... adalah sebenarnya seluruh proses dari konflik.
5:09 S: Yes, I can see that if both sides saw this with the utmost clarity... S:Ya, saya dapat melihat, bahwa jika kedua belah pihak... melihat ini dengan kejelasan yang sepenuhnya...
5:15 K: Yes. That means they are giving intelligence to the whole problem. K:Ya. Itu berarti, mereka sedang mencurahkan... kecerdasan kepada seluruh permasalahan.
5:20 S: What happens if only one party in a conflict sees it with that utmost clarity?

K: What happens? One gives complete attention in one's relationship between man and woman; let's begin with that. You have given complete attention. When she insults you, when she flatters you, when she bullies you, or when she is attached to you, all that is the lack of attention. If you give complete attention, and the wife doesn't, then what happens? That is the same problem. Either you try to explain, day after day, go into it with her patiently. After all, attention implies also great deal of care, affection, love. It's not just mental attention. It's attention with all your being. Then either she moves along with you, comes over to your side, as it were, or she holds on to her separative contradictory state. Then what happens? One is stupid, the other is intelligent.
S:Apa yang terjadi jika hanya satu pihak dalam suatu konflik... melihat itu dengan kejelasan yang penuh?

K:Apa yang terjadi? Seseorang memberikan perhatian penuh dalam hubungannya di antara... pria dan wanita; mari kita mulai dengan itu. Anda telah memberikan perhatian penuh. Ketika dia, wanita, menghina Anda, ketika dia memuji Anda,... ketika dia menggertak Anda,... atau ketika dia melekat pada Anda,... semua itu adalah kekurangan akan perhatian. Jika Anda mencurahkan perhatian penuh, dan si istri tidak,... kemudian apa yang terjadi? Itu adalah masalah yang sama. Entah Anda mencoba untuk menjelaskan, hari demi hari,... mendalaminya dengan si istri dengan sabar. Lagipula, perhatian menyiratkan juga suatu kepedulian yang besar,... kasih, cinta. Itu bukan hanya sekedar perhatian mental. Itu adalah perhatian dengan seluruh eksistensi Anda. Kemudian, entah dia bergerak seirama dengan Anda,... datang mendampingi Anda, demikian kesannya,... atau dia mempertahankan... keadaannya yang kontradiktif terpisah. Kemudian apa yang terjadi? Seorang adalah bodoh, yang lainnya adalah cerdas.
6:58 S: But the conflict...

K: So there is always the battle between the stupid and the ignorant. I mean between the ignorant, the stupid, and the intelligent.
S:Tetapi konflik itu...

K:Jadi senantiasa ada pertempuran... di antara si bodoh dan yang tidak paham. Saya maksudkan di antara yang tidak paham, si bodoh dan yang cerdas.
7:09 H: A thing that seems to happen in that situation is that the one's intelligence makes room, in which the other person, who is caught in some attachment, may have freedom to look at it. H:Sesuatu yang tampaknya terjadi di dalam situasi itu adalah,... kecerdasan seseorang membuat ruang, di dalam mana orang lain,... yang tertangkap di dalam perangkap tertentu,... boleh jadi mempunyai kebebasan untuk menelitinya.
7:24 K: But if the other refuses to look at it, then what is the relationship between the two people? K:Tapi jika orang yang lain itu menolak untuk menelitinya,... kemudian bagaimana hubungan di antara dua orang itu?
7:31 H: There is none.

K: That's all. You see tribalism is deadly, destructive. You see it basically, fundamentally, and I don't. You have seen it probably immediately, and I'll take many years, a long time to come to that. Will you have the... - I won't use the word patience - will you have the care, affection, love, so that you understand my stupidity? I may rebel against you. I may divorce you. I may run away from you. But you have sown the seed somewhere in me. But that does happen, doesn't it, really, in life?
H:Di situ tidak ada hubungan.

K:Begitulah. Anda lihat paham kesukuan adalah mematikan, merusak. Anda melihatnya secara mendasar, secara fundamental, dan saya tidak. Anda barangkali melihatnya seketika,... dan saya mengambil banyak tahun, wak- tu yang panjang untuk tiba di situ. Akankah Anda mempunyai... - saya tidak mau pakai kata kesabaran - akankah Anda mempunyai kepedulian, kasih sayang, cinta,... sehingga Anda memahami kebodohan saya? Saya boleh jadi berontak melawan Amda. Saya boleh jadi menceraikan Anda. Saya boleh jadi melarikan diri dari Anda. Namun Anda telah menaburkan benih entah di mana dalam diri saya. Tapi itu benar-benar terjadi, bukankah demikian, dalam kehidupan?
8:43 S: Yes. S:Ya.
8:45 H: You said something that interests me here, you said that if you have seen it immediately and the other person may take a long time to come to seeing it. And it seems like in this attention that you're talking about perception is immediate.

K: Of course.
H:Anda mengatakan sesuatu yang menarik perhatian saya di sini,... Anda berkata bahwa jika Anda telah melihat itu seketika... dan orang lain boleh jadi mengambil waktu yang lama untuk melihatnya. Dan sepertinya dalam perhatian ini yang Anda sedang bicarakan,... persepsi adalah seketika.

K:Tentu.
8:59 H: It isn't built up out of...

K: Oh, no, then it's not perception.
H:Apakah itu tidak dibangun dari...

K:Oh, bukan, lalu itu bukanlah suatu persepsi.
9:04 H: That may be part of the reason the other person is having difficulty seeing it, is that they want it to be proved to them. H:Itu boleh jadi sebagian dari sebab, orang lain itu mendapatkan... kesulitan dalam melihatnya, karena mereka mau itu... untuk dibuktikan kepada mereka.
9:09 K: You see conditioning is destructive, and I don't.

H: Yes.
K:Anda lihat, keterkondisian bersifat merusak... dan saya tidak.

H:Ya.
9:16 K: What is our relationship between us two? It's very difficult to communicate with each other... K:Apakah hubungan kita di antara kita berdua? Adalah amat sulit untuk berkomunikasi satu sama lainnya...
9:23 H: Yes. H:Ya.
9:25 K: ...verbally or with care, it's very difficult, because... K...secara verbal atau dengan peduli, ini teramat sulit, karena...
9:29 H: You won't know what I'm talking about. H:Anda tidak akan tahu apa yang saya sedang bicarakan.
9:31 K: No, and also I'm resisting you all the time. I'm defending myself. K:Tidak, dan juga saya menolak Anda setiap saat. Saya membela diri saya.
9:36 H: You're defending what you think you see. H:Anda membela diri apa yang Anda kira Anda lihat.
9:38 K: What I think is right. I have been brought up as a Hindu, or a British, or a German, or a Russian, whatever it is, and I see the danger of letting that go. I might lose my job. People will say I'm little-minded. People might say I depend on public opinion, so I'm frightened to let go. So, I stick to it. Then what is your relationship with me? Have you any relationship?

H: No.
K:Apa yang saya kira adalah benar. Saya telah dibesarkan sebagai seorang Hindu,... atau seorang Inggris, atau seorang Jerman,... atau seorang Rusia, apa pun itu,... dan saya melihat bahayanya untuk melepaskan itu. Saya boleh jadi kehilangan pekerjaan saya. Orang akan berkata, saya seorang berpikiran kerdil. Orang boleh jadi berkata, saya tergantung pada pandangan publik,... jadi saya takut untuk melepaskannya. Jadi, saya berpegang teguh padanya. Lalu, apakah hubungan Anda dengan saya? Anda mempunyai suatu hubungan?

H:Tidak.
10:17 K: No, I question whether you have no relationship. K:Tidak, saya menyangsikan apakah Anda tidak mempunyai hubungan.
10:20 H: I can tell you what I see. H:Saya dapat menyampaikan apa yang saya lihat.
10:22 K: Yes. But if you have love for me, real, not just attachment, and sex, and all that business, if you really care for me, you cannot lose that relationship. I may run away, but you have the feeling of relationship. I don't know if I am conveying what I mean. K:Ya. Tapi jika Anda mempunyai rasa kasih pada saya,... nyata, bukan hanya sekedar kemelekatan,... dan seks, dan semuanya itu, jika Anda benar-benar peduli pada saya,... Anda tidak dapat kehilangan hubungan itu. Saya boleh jadi melarikan diri,... tetapi Anda mempunyai rasa dari hubungan. Saya tidak tahu, apakah saya menyampaikan apa yang saya maksudkan.
10:45 H: In other words, I don't just say, well, I see it and you don't, and if you're not going to listen, the heck with you. H:Dengan kata-kata lain, saya tidak hanya berkata,... yah, saya melihatnya dan Anda tidak,... dan jika Anda tidak mau mendengar, peduli amat dengan Anda.
10:50 K: No. But, sir, you have established a kind of relationship, perhaps very profound, when there is love. I may reject you, but you have that responsibility of love. Not only to the particular person, but to the whole of humanity. What do you say, sir, about all this? K:Tidak. Tapi, Tuan,... Anda telah membangun suatu bentuk dari hubungan,... barangkali amat mendalam, ketika di sana ada kasih. Saya boleh jadi menolak Anda,... namun Anda mempunyai tanggung jawab dari kasih. Tidak hanya kepada orang tertentu,... tapi kepada seluruh kemanusiaan. Apakah pendapat Anda, Tuan, mengenai semua ini?
11:25 B: Well, I can't say a great deal more. I think that this care and attention are the essential points. And, for example, in the question of the observer and the observed, or the analyser and the analysed, the reason why that separation occurs is because there has not been enough attention. B:Yah, saya tidak dapat berkata banyak lagi. Saya pikir, kepedulian dan perhatian ini adalah titik-titik esensialnya. Dan, sebagai contoh, dalam persoalan si pengamat dan yang diamati... atau si penganalisa dan yang dianalisa... alasan mengapa pemisahan itu muncul... adalah karena tidak adanya perhatian yang cukup.
11:44 K: Attention, that's what I'm saying. K:Perhatian, itulah yang saya katakan.
11:46 B: So that one has to have that same attitude even in looking at one's own psychological problems. B:Sehingga seseorang harus mempunyai... sikap yang sama itu, bahkan dalam memandang... pada masalah-masalah psikologis diri sendiri.
11:56 H: An attitude of care? H:Suatu sikap peduli?
11:58 B: Care and attention to what's going on. One starts to analyse by habit, and one might condemn that, for example, that would not be the right attitude. But one has to give care and attention to exactly what is happening in that, just as in relationship with people. And it's because that there was no attention or not the right kind of attention, that that division arose in the first place, and was sustained, right? B:Peduli dan perhatian terhadap apa yang sedang berlangsung. Orang memulai dengan menganalisa, karena kebiasaan,... dan orang boleh jadi menyalahkan itu, sebagai contoh,... itu boleh jadi suatu sikap yang tidak benar. Tapi, orang harus memberikan kepedu- lian dan perhatian tepat pada... apa yang sedang berlangsung di dalamnya,... seperti apa yang terjadi dalam hubungan dengan orang-orang. Dan karena tiadanya perhatian... atau tiadanya bentuk perhatian yang benar,... bahwa pertama-tama pemisahan itu timbul... dan dipertahankan, benar?
12:35 S: But it's possible to have perhaps this kind of attention towards people that we know: wives, children, friends, etc., but what about people we don't know? I mean, most of us have never met any Russians, for example, and we feel, many of us, there's this terrible fear of Russia, and Russian nuclear weapons, and the Russian threat, and all the rest of it. And so it's very easy to think, 'We've got to have all these bombs, and so on, because the Russians are so terrible'. We can think all these things about Russians; we've never met them. So, how do we have attention to enemies, or imagined enemies, that we don't know?

K: What is an enemy? Is there such thing as an enemy?
S:Tapi, barangkali adalah mungkin untuk mempunyai... bentuk perhatian yang demikian... terhadap orang-orang yang kita kenal:... istri-istri, anak-anak, teman-teman, dsb.,... tapi, bagaimana perihal orang-orang yang tidak kita kenal? Saya maksudkan, sebagian besar dari kita... belum pernah bertemu dengan orang- orang Rusia, sebagai contoh,... dan kita berasa, banyak dari kita,... adanya rasa takut yang luar biasa terhadap Rusia,... dan senjata-senjata nuklir Rusia,... dan ancaman Rusia, dan semuanya itu. Dan dengan demikian, amat mudah untuk berpikir,... 'Kita harus mempunyai semua bom-bom ini,... dan seterusnya, karena orang- orang Rusia demikian mengerikannya'. Kita dapat berpikir perihal semua ini mengenai orang-orang Rusia;... kita belum pernah bertemu mereka. Jadi, bagaimana kita dapat mempunyai perhatian terhadap musuh-musuh,... atau musuh-musuh khayalan,... yang tidak kita kenal?

K:Apakah seorang musuh itu? Apakah ada apa yang disebut seorang musuh?
13:24 S: Well, there are enemies in the sense that there are people who... S:Yah, ada apa yang dinamakan musuh-musuh dalam arti... bahwa ada orang-orang yang...
13:27 K: ...who disagree with you. K:...yang tidak sepaham dengan Anda.
13:29 S: Not only disagree…

K: Who have definite idealistic, ideological differences.
S:Tidak hanya tidak sepaham;

K:Yang memiliki perbedaan yang pasti secara idealistis ideologis.
13:36 S: Well, they're usually people who are afraid of us, I mean, the Russians are afraid of us, and we're afraid of them, and because they're afraid of us, they're in a position of being our enemies. S:Yah, biasanya ada orang-orang yang takut pada kita, saya maksudkan,... orang-orang Rusia takut pada kita, dan kita takut pada mereka,... dan karena mereka takut pada kita,... mereka berada dalam kedudukan sebagai musuh-musuh kita.
13:46 K: Because we are still thinking in terms of tribalism. K:Karena kita masih tetap berpikir dalam hubungan kesukuan.
13:50 S: Yes, certainly. S:Ya, tentu.
13:53 K: Supposing you and I move out of that. I'm Russian, you are English, or British, or German, or French. I move, I despise this sense of tribalism. What's my relationship then with you? K:Andaikata Anda dan saya bergerak ke luar dari itu. Saya orang Rusia, Anda orang Inggris, atau Jerman, atau Perancis. Saya bergerak, saya memandang rendah perasaan kesukuan ini. Apakah kemudian hubungan saya dengan Anda?
14:12 H: Well, we...

K: I'm not Russian then.
H:Yah, kita...

K:Maka saya bukanlah seorang Rusia.
14:14 S: No.

K: I'm a human being with all my psychological problems, and you are another human being with all your psychological problems. We are human beings, not labels.
S:Bukan.

K:Saya seorang manusia... dengan semua masalah-masalah psikologis saya,... dan Anda adalah seorang manusia lainnya... dengan semua masalah-masalah psikologis Anda. Kita adalah makhluk-makhluk manusia, bukan label-label.
14:31 B: Of course, the Russians may reject this, you see. Suppose, we're in this situation...

K: We are in that.
B:Tentunya, orang-orang Rusia boleh jadi menolak ini. Misalkan, kita berada dalam situasi ini...

K:Kita berada di dalam itu.
14:37 B: ...and the Russians will reject us, right? Then we have to… then what's the next step, right? B:...dan orang-orang Rusia akan meno- lak kita, benar? Maka kita harus... kemudian apa langkah berikutnya, benar?
14:43 K: So what shall we do? You see, I represent all humanity. I am all humanity. I feel that way. To me it's an actuality, not just an emotional explosion, emotional, romantic idea. I feel I am the rest of mankind; I am mankind. Because I suffer, or I enjoy, I go through all the tortures, and so do you, so do you. So, you are the rest of mankind. And therefore you have terrible responsibility for that, in that. So when you meet a Russian, or a German, or a British, or Argentine, you treat them as human beings, not labels. K:Jadi apa yang akan kita lakukan? Anda lihat,... saya mewakili semua umat manusia. Saya adalah semua umat manusia. Saya merasa demikian. Bagi saya, ini adalah suatu aktualitas, bukan sekedar... suatu ledakan emosionil, ide emosionil, romantis. Saya berasa, saya adalah seluruh umat manusia; saya adalah umat manusia. Karena saya menderita, atau bergem- bira. saya melalui semua siksaan,... dan demikian juga Anda, demikian juga Anda. Jadi, Anda adalah seluruh dari kemanusiaan. Dan karenanya, Anda sangat bertang- gung jawab untuk itu, dalam itu. Jadi, ketika Anda bertemu dengan seorang Rusia,... atau seorang Jerman, atau seorang Inggris, atau Argentina,... Anda memperlakukan mereka sebagai manusia, bukan label.
15:49 S: Then does this simply mean that in this largely tribal society, with governments, and bombs, and weapons of war, there'll just be a few individual scattered here and there, who've dissolved tribalism in themselves? S:Kemudian apakah secara sederhananya ini berarti... bahwa di dalam masyarakat ini, yang sebagian besar bersifat kesukuan,... dengan pemerintahan-pemerintahan, dan bom-bom, dan persenjataan perang,... hanya ada sedikit individu tersebar di sini sana,... yang telah meniadakan kesukuan di dalam diri mereka?
16:03 K: Yes. If a hundred of us all over the world really had a non-tribalistic attitude towards life, we would be acting like a... I don't know - like a light in the midst of darkness. But we don't. This just becomes an idealistic romantic idea, and you drop it, because each pursues his own way. K:Ya. Jika seratus dari kita,... tersebar di seluruh dunia, benar-benar mempunyai... suatu sikap bukan-kesukuan terhadap penghidupan,... kita akan bertindak seperti,... saya tidak tahu - seperti suatu cahaya di tengah-tengah kegelapan. Tapi kita tidak. Ini hanya menjadi suatu ide yang bersifat idealistis romantis,... dan Anda membuangnya,... karena masing-masing mengejar jalannya sendiri-sendiri.
16:35 S: Yes. S:Ya.
16:37 K: Sir, I think we ought to differentiate between attention and concentration. Concentration is focusing your energy on a certain point. And attention - there is no focusing on a certain point. It's attention. K:Tuan, saya kira kita harus membedakan... antara perhatian dan konsentrasi. Konsentrasi adalah mefokuskan enerji Anda pada suatu titik tertentu. Dan perhatian,... tidak ada pemfokusan pada suatu titik tertentu. Ia adalah perhatian.
17:12 H: Concentration seems to have a goal in mind. H:Konsentrasi nampaknya mempunyai suatu tujuan dalam batinnya.
17:15 K: A goal, motive. It's a restrictive process. I concentrate on a page, but my thoughts... I am looking out of the window, and I'll pull it back, and keep on this business. Whereas if I gave complete attention to what I am looking out of the window - that lizard which is going along the wall - and with that same attention I can look at my book, look what I am doing. K:Suatu tujuan, motif. Ini adalah suatu proses yang terbatas sifatnya. Saya berkonsentrasi pada suatu halaman buku, namun pikiran saya... saya sedang melihat keluar dari jendela,... dan saya akan menariknya kembali,... dan meneruskan urusan ini. Sedangkan jika saya memberikan perhatian penuh pada... apa yang saya sedang lihat di luar jendela... - kadal itu yang sedang merayap di tembok - dan dengan perhatian yang sama saya dapat melihat pada buku saya,... melihat apa yang saya sedang lakukan.
17:47 H: Concentration presupposes that there's a controller in there pulling it back.

K: That's just it.
H:Konsentrasi mengandaikan bahwa ada suatu pengawas... di dalam penarikan kembali itu.

K:Ya itulah.
17:58 S: But then, if there's no controller of the attention, the attention is simply a response to whatever the present circumstances are. S:Tapi kemudian, jika tidak ada pengawas dari perhatian,... perhatian itu hanyalah suatu tanggapan... pada apa pun keadaan-keadaan kini yang ada.
18:06 K: You insult me - I'm attentive. There is no recording that insult. K:Anda menghina saya - saya penuh perhatian. Tiada pencatatan penghinaan itu.
18:20 B: Yes, I said. B:Ya, kata saya.
18:23 K: You flatter me - a marvellous talk you gave the other day. I've heard this so often repeated. And I'm bored with it, so - I'm not only bored - I see, what? You follow, sir? Is it possible - really, that's the much more difficult question - is it possible not to record except where it is necessary? It's necessary to record when you are driving. To learn how to drive. Record when you do your business, and all the rest of it. But psychologically, what is the need to record? K:Anda memuji saya - ceramah yang ce- merlang yang tempo hari Anda berikan. Saya telah dengar ini demikian seringnya diulang. Dan saya bosan dengan itu, jadi... - Saya tidak hanya bosan - Saya melihat, apa? Anda mengikuti, Tuan? Apakah mungkin - sungguh, itu adalah pertanyaan yang jauh lebih sulit - apakah mungkin untuk tidak mencatat... kecuali di mana diperlukan? Adalah perlu untuk mencatat, ketika Anda sedang mengemudi. Untuk belajar bagaimana mengemudi. Mencatat ketika Anda sedang menger- jakan bisnis Anda, dan semuanya itu. Namun secara psikologis, apa gunanya mencatat?
19:07 S: Isn't it inevitable? Doesn't our memory work automatically? S:Apakah itu tidak terelakkan? Bukankah memori kita bekerja secara otomatis?
19:11 K: Memory is rather selective. K:Memori adalah agak memilih sifatnya.
19:15 H: We seem to remember things that are important to us... H:Kita nampaknya mengingat hal-hal yang penting bagi kita...
19:18 S: Yes.

H: ...have some... connect in with who we think we are and what our goals are.
S:Ya.

H:...mempunyai suatu... kaitan dengan apa yang kita pikir kita ini siapa dan apa tujuan-tujuan kita.
19:24 B: But it seems to me that when there is paying attention then in general attention determines what is to be recorded and what is not, that is, it is not automatic anymore. B:Tapi nampak bagi saya, bahwa ketika ada pemberian perhatian... maka pada umumnya, perhatian menen- tukan apa yang harus dicatat... dan apa yang tidak, yakni, adalah tidak lagi otomatis.
19:35 K: It's not automatic any more. Quite right. K:Tidak lagi secara otomatis. Tepat sekali.
19:37 B: If it comes from the past, from the concentration, or from the analysis, then it will be automatic. B:Jika itu datang dari masa lalu, dari konsentrasi,... atau dari analisa, maka ia akan menjadi otomatis.
19:46 K: Another problem which we ought to discuss - we said yesterday we would - religion, meditation, and if there is something sacred. We said we would talk about that. Is there anything sacred in life? Not thought creating something sacred and then worshipping that sacred, which is absurd. The symbols in all the Indian temples, they're images, like in the Christian church, or the Muslim in the mosque, there is this marvellous writing, it's the same. And we worship that. K:Suatu masalah lain yang harus kita bahas... - kita katakan kemarin akan kita lakukan -, religi, meditasi,... dan apakah ada sesuatu yang sakral. Kita katakan kita akan bicarakan perihal itu. Adakah sesuatu yang sakral dalam penghidupan? Bukan pikiran yang menciptakan sesuatu yang sakral... dan kemudian memuja yang sakral itu, yang tidak masuk akal adanya. Simbol-simbol di dalam semua kuil-kuil India,... mereka adalah lambang-lambang,... seperti halnya di dalam gereja Kristen,... atau orang Muslim di dalam mesjid,... di situ ada tulisan menakjubkan, itu sama saja. Dan kita memuja itu.
20:48 H: That's idolatry.

K: No. Thought has created this. The thought has created the image and then it worships it. I don't know if you see the absurdity of it.
H:Itu adalah pemberhalaan.

K:Bukan. Pikiran telah menciptakan ini. Pikiran telah menciptakan lambang itu... dan kemudian ia memujanya. Saya tidak tahu apakah Anda melihat kemustahilannya.
21:06 H: Yes. H:Ya.
21:07 S: Well, that's manifestly absurd, but the more sophisticated members of different religions would say that it's not the thought, the image that's created by thought that's being worshipped, but the image points to something beyond thought which is being worshipped.

K: Wait a minute, let's look at it. That is, the symbol, we know symbol is not the real, but why do we create the symbol? Please answer it. If there is something beyond, why do we create the intermediary?
S:Yah, itu teramat tidak masuk akal,... namun, anggota-anggota dari berbagai agama yang lebih luas pandangannya... akan berkata, bahwa bukan pikiran itu,... lambang itu, yang diciptakan oleh pikiran, yang dipuja,... tetapi lambang itu menunjukkan ke sesuatu di luar pikiran,... yang sedang dipuja.

K:Tunggu sebentar, mari kita selidikinya. Yakni, simbol,... kita tahu, simbol bukanlah yang sebenarnya,... namun karena apa kita menciptakan simbol itu? Mohon jawab itu. Jika ada sesuatu yang berada di luar, mengapa kita ciptakan perantaranya?
21:47 S: Well, I think that this is a question which in certain religions has been central to them. The Jews who were against all idolatry for exactly this reason, and the Muslims, who don't have images in the mosques. S:Yah, saya pikir bahwa ini adalah suatu persoalan,... yang di agama-agama tertentu, menjadi sentral bagi mereka. Orang-orang Yahudi yang menentang semua pemberhalaan,... justru karena alasan ini,... dan orang-orang Muslim,... yang tidak mempunyai lambang-lambang di dalam mesjid-mesjid.
22:00 K: No, but they have these scripts.

S: They have writing.
K:Tidak, tapi mereka mempunyai naskah-naskah.

S:Mereka mempunyai karya-karya tertulis.
22:03 K: Of course. K:Tentu.
22:05 S: Well, they think writing is what tells them about what lies beyond all symbols.

K: Yes.
S:Yah, mereka berpikir, tulisanlah yang menceritakan mereka tentang... apa yang berada di luar semua simbol.

K:Ya.
22:11 S: Now, you could say the writing simply becomes a symbol, but I mean, these are words, and words can help us. We're having a discussion, and these words that we're having, your words may help me, for example, if they're written down, then they're written words like Muslim words. S:Nah, Anda dapat katakan,... tulisan secara sederhananya menjadi suatu simbol,... tapi saya maksudkan, ini adalah kata-kata,... dan kata-kata dapat membantu kita. Kita sedang melakukan suatu diskusi, dan kata-kata yang kita pakai,... kata-kata Anda dapat membantu saya, sebagai contoh, jika itu tertulis,... maka itu menjadi kata-kata tertulis seperti kata-kata Muslim.
22:27 K: So, why do I have to have an intermediary at all? K:Jadi, mengapa saya perlu mempunyai suatu perantara?
22:38 H: Because I think I'm here, and it's over there, and I don't have it. I need some way to get there. H:Karena saya pikir, saya berada di sini,... dan itu ada di sana, dan saya tidak mempunyainya. Saya memerlukan suatu cara untuk sampai di sana.
22:44 K: No, you're not answering my question. Is it that you, the intermediary, understand, or realised, or follow truth, or whatever it is, and therefore you are telling me about it? K:Bukan, Anda tidak menjawab pertanyaan saya. Adalah bahwa Anda, si perantara, mengerti, atau menyadari, atau... mengikuti kebenaran, atau apa pun itu,... dan karenanya Anda menceritakan saya mengenai itu?
23:03 H: Maybe I've seen something and I want to tell you about it. H:Mungkin saya telah melihat sesuatu,... dan saya ingin menceritakan pada Anda perihal itu.
23:06 K: Yes, tell me about it, but why do you make yourself interpreter? Why do you become the intermediary between that - I don't know what that is - and me, who is ignorant, who is suffering? Why don't you deal with my suffering rather than with that? K:Ya, ceritakan itu pada saya,... tapi mengapa Anda membuat diri Anda seorang penerjemah? Mengapa Anda menjadi perantara antara itu... - saya tidak paham apa itu - dan saya, yang tidak mengerti, yang sedang menderita? Mengapa Anda tidak menangani penderitaan saya daripada itu?
23:26 H: I think that that will deal with your suffering. If I can get you to... H:Saya mengira bahwa itu akan menangani penderitaan Anda. Jika saya dapat membuat Anda untuk...
23:31 K: That has been, sir, that has been the old trick of all the priests in the world. We have had priests from time immemorial, right?

H: Yes.
K:Itu adalah, Tuan, itu adalah trik lama... dari semua pendeta di dunia. Kita telah mempunyai pendeta-pendeta dari masa dahulu kala,... benar?

H:Ya.
23:48 K: But you haven't released my sorrow. I am still suffering after a million years. What for? Help me to get rid of that. Help me to be free, without fear, then I'll find out. Is it that you want position, power, status, like the rest of the world. Now, this is really quite serious. K:Tapi Anda tidak membebaskan duka saya. Saya masih tetap menderita sesudah sejuta tahun. Untuk apa? Bantu saya untuk menyingkirkannya. Bantu saya untuk menjadi bebas, tanpa rasa takut,... kemudian saya akan mencari tahu. Apakah karena Anda menginginkan kedudukan, kekuasaan, status,... seperti seluruh dunia. Nah, ini benar-benar amat serius.
24:27 B: I think, if we try to give the priests the most favourable interpretation, that they may have considered, at least the best among them, that there's a kind of poetic imagery that people may use to point to something beyond that - right? - in a communication, they are trying to point to this sacred which we were talking about. That's perhaps the way they would look at it. Now, would you say that that would make no sense, you know, to have a poetic image to point to the sacred. B:Saya kira, jika kita mencoba untuk memberi para pendeta,... interpretasi yang paling menguntungkan,... bahwa mereka boleh jadi telah mempertimbangkan,... setidaknya yang terbaik di antara mereka,... bahwa ada suatu bentuk tamsil yang puitis,... yang orang dapat pakai... untuk menunjukkan sesuatu yang berada di luar itu - benar? - Di dalam suatu komunikasi, mereka mencoba untuk menunjukkan... pada hal yang sakral yang sedang kita bicarakan ini. Demikianlah cara yang barangkali mereka inginkan untuk melihatnya. Nah, dapatkah Anda berkata bahwa itu tidak akan masuk akal,... Anda paham, untuk mempunyai suatu lambang yang puitis... untuk menunjuk ke arah yang sakral.
24:57 K: But, sir, why don't you help me to see what is happening to me? K:Tapi, Tuan, mengapa Anda tidak membantu saya... untuk melihat apa yang sedang terjadi pada saya?
25:04 B: Yes, that's your point, don't point to the sacred right away, but look at this first. B:Ya, itulah maksud Anda, jangan langsung menunjuk ke yang sakral,... namun lihat pada yang ini dahulu.
25:08 K: Help me to be free of it, then I'll walk. K:Bantu saya untuk terbebas darinya, kemudian saya akan jalan.
25:10 B: Yes, I understand that. B:Ya, saya paham itu.
25:14 K: We have never talked - nobody has gone into this like that. Always God, some saviour, some Brahma, and so on, so on. And this is what we call religion. All the rituals are invented by thought, marvellous architecture - by thought, all the things inside the churches, temples, mosques, created by thought. And having thought create it, then thought worships it. But thought is not sacred. K:Kita tidak pernah membicarakan - tiada orang yang pernah mendalaminya seperti itu. Senantiasa Tuhan, penyelamat terten- tu, Brahma tertentu, dan seterusnya. Dan inilah apa yang kita sebut agama. Semua ritual diciptakan oleh pikiran,... arsitektur yang menakjubkan - oleh pikiran... semua benda-benda di dalam gereja-gereja,... kuil-kuil, mesjid-mesjid, diciptakan oleh pikiran. Dan setelah pikiran menciptakannya, kemudian pikiran menyembahnya. Namun pikiran tidaklah sakral.
25:59 H: Yes, I see that. So you are saying, is it possible to put a stop to thought? H:Ya, saya melihat itu. Jadi Anda bilang,... apakah mungkin untuk menghentikan pikiran?
26:03 K: Thought. Is it possible? K:Pikiran. Apakah mungkin?
26:05 H: And thought is the thing that gets in the way by creating the images...

K: Of course.
H:Dan pikiran adalah yang merintangi... dengan menciptakan lambang- lambang...

K:Tentu.
26:09 H: ...which we take for something really valuable. H:...yang kita anggap sebagai sesuatu yang sungguh bernilai.
26:11 K: I start out looking for something sacred. You come along and say, 'I'll tell you all about it'. Then you begin to organise it. It's all gone by then, it's finished. K:Saya mengawali dengan mencari sesuatu yang sakral. Anda datang dan berkata,... 'akan saya ceritakan Anda perihal itu'. Kemudian Anda mulai mengorganisirnya. Semuanya lenyap pada saat itu, berakhirlah sudah.
26:28 H: Then I just stay within thought, that's all I have. H:Lalu saya hanya tinggal dalam piki- ran, itulah semuanya yang saya punya.
26:30 K: So, if we reject, or understand, that thought is not sacred, there's nothing holy about thought, but thought thinks that what it has created is holy. Right, sir?

B: Right. Would you also add that, just for the sake of… that time is not sacred?

K: Time, of course, not.
K:Jadi, jika kita tolak, atau paham, bahwa pikiran adalah tidak sakral,... tidak ada apa pun yang suci mengenai pikiran,... tetapi pikirang menyangka bahwa apa yang telah diciptakannya adalah suci. Benar, Tuan?

B:Benar. Dapatkah Anda juga menambahkan bahwa, hanya demi,... bahwa waktu adalah tidak sakral?

K:Waktu, tentu tidak.
26:55 B: Nothing in time, people would say that. B:Tidak ada yang sakral dalam waktu, orang akan mengatakan itu.
26:57 K: Tomorrow is not sacred! K:Esok adalah bukan sakral!
26:58 B: They always say, only the eternal is sacred. B:Mereka selalu mengatakan, hanya yang abadi adalah sakral.
27:01 K: But to find out what is eternity, time must stop. K:Tapi untuk mencari tahu apakah yang abadi itu, waktu harus berhenti.
27:07 H: But we get into a real subtle place here, because you have said things like absolute attention dissolves the self. Then absolute attention can become a thought. H:Tap di sini kita memasuki suatu wilayah yang sungguh rumit,... sebab Anda telah berkata bahwa,... hal-hal seperti perhatian yang absolut, melarutkan si diri. Lalu perhatian yang absolut dapat menjadi suatu pikiran.
27:17 K: Idea of it, yes.

H: Yes, the idea of it. So we may go the route of creating the idea. That seems to always be the danger.

K: Sir, you make a statement...
K:Ide mengenainya, ya.

H:Ya, ide mengenainya. Jadi boleh jadi kita menempuh jalan dari penciptaan ide. Itu nampaknya selalu merupakan bahayanya.

K:Tuan, Anda membuat suatu pernyataan...
27:27 H: Yes. H:Ya.
27:29 K: ...'absolute attention'. I don't capture the depth of your meaning, what is implied. You have gone into it, and you can say that - absolute attention. I hear it and make it into an idea. And then I pursue the idea. K:...'perhatian yang absolut'. Saya tidak menangkap kedalaman dari maksud Anda, apa yang tersirat. Anda telah masuk ke dalamnya, dan Anda dapat mengatakan itu... - perhatian absolut. Saya mendengarnya dan membuatnya menjadi suatu ide. Dan kemudian saya kejar ide itu.
27:50 H: That seems to be the process.

K: That's what we do all the time.
H:Itu nampaknya adalah prosesnya.

K:Itu yang terus-menerus kita lakukan.
27:53 S: Yes. S:Ya.
27:54 K: So - gone. Idea is not what you've said. What you said had depth in it, had some... K:Jadi - lenyap. Ide bukanlah apa yang Anda telah katakan. Apa yang Anda katakan mempunyai keda- laman di dalamnya, mempunyai suatu...
28:02 H: But we don't know that we're pursuing an idea. We don't realise at the time that we're pursuing an idea. H:Tapi kita tidak tahu, bahwa kita sedang mengejar suatu ide. Kita tidak menyadari pada waktu itu, bahwa kita sedang mengejar suatu ide.
28:08 K: Of course not, because I am used to this reducing everything to abstract ideas. So, could we try to find out, or realise, that anything thought does is not sacred? K:Tentu tidak, karena saya terbiasa untuk mereduksi semuanya... menjadi ide-ide yang abstrak. Jadi, dapatkah kita mencoba untuk mencari tahu,... atau menyadarinya, bahwa apa pun yang dilakukan pikiran adalah tidak sakral.
28:40 S: That seems self-evident to me. S:Itu bagi saya nampaknya jelas.
28:43 K: All right. That's self-evident. In all the religions as they are now - there is nothing sacred. Right? K:Baik. Itu jelas. Di dalam semua agama seperti seka- rang ini - tiada sesuatu yang sakral. Benar?
28:54 S: No, there's nothing sacred in itself in the words, or the buildings, or the… and so on. But in a sense all these religions are supposed to point beyond themselves. S:Tidak, tiada yang sakral dalam dirinya, di dalam kata-kata,... atau bangunan-bangunan, dan seterusnya. Tapi sedikit banyak... semua agama ini dimaksudkan... untuk menunjuk ke sesuatu yang berada di luar diri mereka sendiri.
29:06 K: Yes. And to help me to go beyond all this, I must start with my being free from my agony, understand my relationship with people. If there is confusion here, in my heart and my mind, what's the good of the other? I am not materialistic. I am not anti… the other. But I say, 'Look, I must start where I am'. To go very far, I must start very near. I am very near. So I must understand myself. I'm the rest of humanity. I am not an individual. So, there is the book of humanity in me. I am that book. If I know how to read it, from the beginning to the end, then I can go... then I will find if there is a possibility... if there is really something that is immense, sacred. But if you are all the time saying, 'Look, there is that, that will help you', I say, 'It hasn't helped me'. We have had these religions for millions of years. That hasn't - on the contrary, you have distracted from 'what is'. So, if I want to find out if there is anything sacred, I must start very near. The very near is me. And can I free myself from fear, agony, sorrow, despair - all that? When there is freedom I can move, I can climb mountains. K:Ya. Dan untuk membantu saya ke luar semua ini, saya harus mulai... dengan diri saya bebas dari penderitaan saya,... memahami hubungan saya dengan orang-orang. Jika ada kebingungan di sini, dalam hati dan batin saya,... apa manfaatnya dari yang lain itu? Saya tidak materialistis. Saya tidak anti yang lain itu. Tapi saya bilang, 'Lihat, saya harus mulai dari mana saya berada'. Untuk pergi jauh, saya harus mulai dari dekat sekali. Saya berada dekat sekali. Jadi saya harus memahami diri saya. Saya adalah seluruh umat manusia. Saya bukan seorang individu. Jadi, buku kemanusiaan ada dalam diri saya. Saya adalah buku itu. Jika saya tahu bagaimana membacanya, dari awal hingga akhir,... lalu saya dapat pergi... lalu saya akan menemukan, jika ada suatu kemungkinan,... jika benar-benar ada sesuatu yang besar sekali, sakral. Tapi jika Anda senantiasa berkata, 'Lihat, ada sesuatu itu,... yang dapat membantu Anda', saya berka- ta, 'Itu tidak telah membantu saya'. Kita telah mempunyai agama-agama ini selama jutaan tahun. Itu tidak - sebaliknya,... Anda telah mengalihkan diri dari 'apa adanya'. Jadi, jika saya ingin mencari tahu, apakah ada sesuatu yang sakral,... saya harus mulai dari dekat sekali. Yang dekat sekali adalah saya. Dan dapatkah saya membebaskan diri dari rasa takut,... kesakitan, kedukaan, keputus-asaan - semuanya itu? Ketika ada kebebasan, saya dapat bergerak,... saya dapat mendaki gunung-gunung.
31:36 S: Sir, are you saying that the sacred would become apparent if we dissolved fear and all these other things. S:Tuan, apakah Anda sedang menyatakan,... bahwa yang sakral akan menjadi nyata,... jika kita mengakhiri rasa takut dan semuanya yang lain itu?
31:42 K: Obviously, sir. That's real meditation, you see. K:Tak pelak lagi, Tuan. Itu adalah meditasi yang benar, demikianlah.
31:51 S: Through attention to what is really happening in us. S:Melalui perhatian pada apa yang nyata sedang terjadi dalam diri kita.
31:54 K: Happening, yes, that's it. K:Sedang terjadi, ya, itulah.
31:56 S: And what is really happening between us and other people, and all the rest of it.

K: Between our relationships.
S:Dan apa yang nyata sedang terjadi di antara kita dan orang lain,... dan semuanya itu.

K:Di antara hubungan-hubungan kita.
32:01 S: Yes. Through attention to this, this action... S:Ya. Melalui perhatian kepada ini, tindakan ini...
32:05 K: Attention, and we have discussed, too, with Dr. Bohm, some time ago, having an insight into the whole movement of the self, which is not a remembrance. Insight is total perception of what you are, without analysis, without investigation - all that. Total immediate perception of the whole content of your consciousness, not take bit, by bit, by bit - that's endless. K:Perhatian, dan kita telah mendiskusikan juga... dengan Dr. Bohm, beberapa waktu lalu,... mempunyai suatu pandangan terang ke dalam seluruh gerak dari si diri,... yang bukan suatu ingatan. Pandangan terang adalah persepsi total dari apa adanya Anda,... tanpa analisa, tanpa penyelidikan - semuanya itu. Persepsi seketika yang total dari seluruh isi... dari kesadaran Anda,... tidak mengambilnya sedikit, demi sedikit - itu adalah tanpa akhir.
32:54 H: Oh, we're broken up, so we look at each little piece. H:Oh, kita terpecah-pecah, jadi kita melihat pada setiap potongan kecil.
32:56 K: Yes. And because we are broken up, we can never see the whole. Obviously, that seems so logical!

H: Okay.
K:Ya. Dan sebab kita terpecah-pecah,... kita tidak pernah dapat melihat keseluruhannya. Jelas demikian, itu nampak amat logis.

H:OK.
33:06 K: So, is it possible not to be broken up? What is to be broken up? This confusion, this mess in consciousness, which we talked about yesterday. You see, nobody wants to go so deeply into all this. Right, sir? First of all, one hasn't the time, one is committed to one's job, to one's profession, or to one's science, to one's whatever one is doing. And you say, 'Please, this is too difficult, or too abstract, not practical' - that's the word they all use. As though all this, what you are doing and all is terribly practical. Armaments - is it practical? Tribalism, is... oh, well, you know all about it. So, sir, let's move from there. Is silence of the mind a state of attention? Or is it beyond attention? I don't know if I'm… K:Jadi, apakah mungkin untuk tidak terpecah-pecah? Apakah makna dari terpecah-pecah? Kekacauan ini, keadaan berantakan ini dalam kesadaran,... yang telah kita bicarakan kemarin. Anda lihat, tiada orang yang ingin masuk... begitu dalamnya ke dalam semua ini. Benar, Tuan? Pertama-tama, orang tidak punya waktu,... orang telah berkomitmen pada pekerjaannya,... pada profesinya, atau pada ilmunya,... pada apa pun yang ia sedang kerjakan. Dan Anda berkata, 'Maaf, ini terlalu sulit, atau terlalu abstrak,... tidak praktis' - itulah kata-kata yang mereka pakai. Seakan-akan semuanya ini,... apa yang Anda sedang kerjakan dan semuanya, adalah amat sangat praktis. Persenjataan - apakah ini praktis? Tribalisme, adalah... oh, baik, Anda tahu semuanya perihal ini. Jadi, Tuan, mari kita bergerak dari situ. Apakah keheningan dari batin merupa- kan suatu keadaan dari perhatian? Ataukah ia di luar perhatian? Saya tidak tahu apakah saya...
34:38 B: What would you mean by 'beyond attention'? Let's try to get into that. B:Apa yang Anda ingin maksudkan dengan 'di luar perhatian'? Mari kita coba untuk menyelidikinya.
34:48 K: In attention is there… Is attention an act of will? I will attend. K:Dalam perhatian, apakah di situ... Apakah perhatian suatu tindakan dari kehendak? Saya akan memperhatikan.
34:58 H: No, we said that's concentration. H:Bukan, kita telah katakan, itu adalah konsentrasi.
35:01 K: Sir, I am asking you, where there is attention, is there any kind of effort? Struggle? 'I must attend'. What is attention? Let's go into it a little bit. What is attention? The word 'diligent' is implied in attention. To be diligent. Not negligent. K:Tuan, saya sedang menanyakan Anda, di mana ada perhatian,... adakah di situ suatu bentuk apa pun dari usaha? Perjuangan? 'Saya harus memperhatikan'. Apakah perhatian itu? Mari kita mendalaminya, sedikit. Apakah perhatian itu? Kata 'tekun' tersirat dalam perhatian. Tekun. Tidak lalai.
35:48 S: What does diligent mean? Careful? You mean careful? S:Apakah arti dari tekun? Acuh? Anda maksudkan acuh?
35:52 K: Yes. Care. To be very precise. Diligent. K:Ya. Peduli. Amat saksama. Tekun.
35:58 B: The literal meaning is 'taking pains'. B:Arti harfiahnya adalah 'acuh dan ketelitian yang besar'.
36:00 K: Pains, that's right. Taking pain. Which is to care, to have affection, to do everything correctly, orderly. Not repetitive. Does attention demand the action of thought? K:Acuh, itu benar. Acuh. Yang adalah peduli,... berkasih sayang, melakukan segala sesuatunya dengan benar, rapi. Tidak berulang-ulang. Apakah perhatian menuntut tindakan dari pikiran?
36:33 S: Well, it doesn't demand the action of analysis, in the way you've explained it.

K: No, certainly.
S:Yah, itu tidak meminta tindakan dari analisa,... sesuai dengan cara yang Anda jelaskan.

K:Tidak, tentu saja.
36:37 S: And insofar as thought is analytical, it doesn't demand that. And it doesn't demand the action of will, insofar as will involves a separation, an attempt to, by one part of the mind, force another part to do something else. And it doesn't imply any sense of going anywhere or becoming anything, because becoming leads one out of the present. S:Dan sejauh pikiran adalah analitis sifatnya, ia tidak menuntut itu. Dan ia tidak menuntut tindakan dari kemauan, sejauh kemauan melibatkan... suatu pemisahan, suatu usaha untuk itu,... oleh satu bagian dari batin,... memaksa bagian lain untuk melakukan sesuatu lainnya. Dan itu tidak menyiratkan adanya suatu petunjuk... sedang pergi ke suatu tempat mana pun atau menjadi sesuatu apa pun,... karena menjadi sesuatu, menuntun seseorang ke luar dari waktu kini.
37:03 K: That's right. You can't become attentive. K:Itu benar. Anda tidak dapat menjadi berperhatian.
37:07 S: But in the act of attention...

K: Just see what is implied in it. You can't become attentive. That means in attention there is no time. Becoming implies time.

S: Yes.
S:Tapi dalam tindakan dari perhatian...

K:Hanya melihat apa yang tersirat di dalamnya. Anda tidak dapat menjadi berperhatian. Itu berarti, di dalam perhatian tiada waktu. Menjadi menyiratkan waktu.

S:Ya.
37:22 K: In attention there is no time. Therefore it is not the result of thought. K:Di dalam perhatian, di situ tidak ada waktu. Karenanya, ia bukan hasil dari pikiran.
37:29 S: Yes. S:Ya.
37:39 K: Now, is that attention silence of the mind? Which is a healthy, sane mind, uncluttered, unattached unanchored, free mind, which is the healthiest mind. Therefore I am asking, out of that… in that attention, is the mind silent? There is no movement of thought. K:Sekarang, apakah perhatian itu adalah heningnya dari batin? Yang adalah suatu batin yang sehat, waras,... tidak berantakan, tidak melekat... tidak tertambat, batin bebas, yang adalah batin yang paling sehat. Dari situ, oleh karenanya saya bertanya,... di dalam perhatian itu, apakah batin diam? Di situ tidak ada gerak dari pikiran.
38:30 S: Well, it sounds like it, yes. It sounds like a state of being rather than a state of becoming, because it's not going anywhere or coming from anywhere.

K: Again, when you say 'being' what does that mean? Being what?
S:Yah, kedengarannya seperti begitu, ya. Kedengarannya seperti suatu keadaan dari perwujudan,... daripada suatu keadaan dari proses menjadi,... sebab ia tidak pergi kemana-mana,... atau datang dari mana pun.

K:Lagi-lagi, ketika Anda berkata 'perwujudan'... apa artinya itu? Perwujudan apa?
38:50 S: Well, being what it is. It's not being something else. S:Yah, perwujudan apa adanya. Itu bu- kan perwujudan dari sesuatu yang lain.
38:53 K: No, what does that mean, 'being'? Are you putting 'being' as an opposite to becoming? K:Bukan, apakah artinya itu, 'perwujudan'? Apakah Anda menempatkan 'perwujudan'... sebagai sesuatu yang berlawanan dari 'sedang menjadi'?
39:02 S: Yes.

K: Ah, then... the opposite has its own opposite.
S:Ya.

K:Ah, kemudian... lawannya mempunyai lawannya sendiri.
39:09 S: Well, by 'being' I simply mean a state which is not in a process of going somewhere else in time. S:Yah, dengan 'perwujudan' saya secara sederhana maksudkan adalah... suatu keadaan yang tidak dalam suatu proses... sedang pergi ke sesuatu keadaan lain dalam waktu.
39:19 K: Which means non-movement. K:Yang berarti non-gerakan.
39:26 S: I suppose so.

B: You could say that, yes.
S:Saya kira begitu.

B:Anda dapat katakan demikian, ya.
39:30 K: Non-movement. K:Non-gerakan.
39:31 B: If you say what you mean by movement, that it doesn't mean it's static, to say it's non-movement. B:Jika Anda bilang, apa yang Anda maksudkan dengan gerakan,... bahwa itu tidak berarti itu adalah statis,... dengan berkata itu adalah non-gerakan.
39:35 K: No, it's dynamic, of course. K:Bukan, itu adalah dinamis, tentunya.
39:37 B: Dynamic, but it's a little difficult. B:Dinamis, tapi ini agak sulit.
39:39 K: There is no moving from here to there. K:Tiada gerak dari sini ke sana.
39:42 B: But there is another kind of movement, perhaps. B:Tapi ada suatu bentuk lain dari gerakan, barangkali.
39:45 K: That's what I want to go into. If we use the word 'being', without movement, it is without thought, without time, which is the movement which we know. But the other has its own dynamism, its own movement, but not this movement, the time movement, the thought movement. Is that what you call 'being'? K:Itu adalah yang ingin saya perdalami. Jika kita menggunakan kata 'wujud',... tanpa gerakan, ia adalah tanpa pikiran,... tanpa waktu,... yang adalah gerakan yang kita ketahui. Namun yang lainnya... mempunyai dinamismenya sendiri,... gerakannya sendiri, tapi bukan gerakan ini,... gerakan waktu, gerakan pikiran. Apakah itu yang Anda sebut 'wujud'?
40:31 S: I suppose it is. S:Saya kira demikian.
40:39 K: Is that 'being' silent? You follow, sir? We have various forms of silence. Right?

S: Yes. It may not be silent in the sense of soundless.
K:Apakah 'wujud' itu diam? Anda mengikutinya, Tuan? Kita mempunyai berbagai macam dari diam. Benar?

S:Ya. Itu boleh jadi bukan diam dalam arti tanpa-suara.
41:01 K: I am using the word 'silence' in the sense, without a single movement of thought. K:Saya sedang menggunakan kata 'diam' dalam arti,... tanpa suatu gerakan apa pun dari pikiran.
41:09 S: Well, in that sense it must be silent, almost by definition. S:Yah, dalam hal itu, ia mestinya diam, hampir tepat dengan definisinya.
41:12 K: Yes. So, has my mind, the mind, has it stopped thinking? Has - not stopped thinking - has thought found its own place and therefore it's no longer moving, chattering, pushing around? Because there is no controller. You follow? Because when there is a great silence then that which is eternal is. You don't have to enquire about it. It's not a process. It isn't something you achieve, my god! By fasting, by rituals, by all these absurdities. Sir, you hear that.

H: Yes.
K:Ya. Jadi, apakah batin saya, batin, apakah ia telah berhenti berpikir Telah - bukan berhenti berpikir -... apakah pikiran telah menemukan tempatnya sendiri... dan karenanya... ia tidak lagi bergerak, berkicau, mendorong ke sana-sini? Karena tidak ada pengontrol. Anda mengikuti? Karena ketika keheningan yang agung... lalu apa yang abadi, ada. Anda tidak perlu mencari tahu tentang itu. Itu bukan suatu proses. Itu bukan sesuatu yang Anda capai, demi Tuhan! Dengan berpuasa, dengan ritual-ritual, dengan semuanya yang aneh-aneh itu. Tuan, Anda dengar itu.

H:Ya.
42:29 K: You hear X saying that. What value has it? Value in the sense - what do you do with it? Has it any importance or none at all? Because you are going your way. You are a psychologist, you'll go your way, I'll go my way, because I have said what I have to say, and there it ends. Then what? Somebody comes along and says, 'I'll tell you what he means'. You haven't the time. He has a little time, he says, 'I'll tell you all about it'. And you are caught. This is what is happening. From the ancient of times, the Sumerians, the Egyptians, the Babylonians - they have played this. And we are doing still the same kind of nonsense. And I say, what has religion done to man? It hasn't helped him. It has given him romantic illusory comfort. Actually look what - we're killing each other - I won't go into that. So, sir, let's begin. What is a healthy mind? K:Anda mendengar X sedang berkata itu. Apakah nilai yang dimilikinya? Nilai dalam arti - apa yang Anda lakukan dengannya? Apakah itu memiliki sesuatu yang penting atau sama sekali tidak ada? Karena Anda akan menempuh jalan Anda. Anda seorang psikolog,... Anda akan menempuh jalan Anda, saya menempuh jalan saya. sebab saya telah mengatakan apa yang saya harus katakan,... dan berakhir di situ. Kemudian apa? Seseorang datang dan berkata,... 'Saya akan ceritakan Anda, apa yang dia maksudkan'. Anda tidak mempunya waktu. Dia me- miliki sedikit waktu, dia katakan,... 'Saya ceritakan Anda semuanya mengenai itu'. Dan Anda terperangkap. Ini adalah apa yang sedang terjadi. Dari sejak zaman dahulu kala, orang-orang Sumeria,... orang-orang Mesir, Babylonia, - mereka telah memainkan ini. Dan kita masih sedang melakukan jenis omong kosong yang sama. Dan saya berkata, apa yang telah dilakukan oleh agama pada manusia? Itu telah tidak menolong dia. Itu telah memberikan padanya kenya- manan romantis yang bersifat ilusi. Lihat apa yang sebenarnya - kita sedang membunuh sesamanya - Saya tidak ingin mendalami itu. Jadi, Tuan, mari kita mulai. Apakah suatu batin yang sehat itu?
44:28 H: It's a mind that's not caught so in this... H:Itu adalah suatu batin yang tidak begitu terperangkap dalam ini...
44:31 K: A mind that's whole, healthy, sane, holy - H-O-L-Y - holy. All that means a healthy mind. That's what we started discussing. What is a healthy mind? The world is so neurotic. How are we going to tell you, as an analyst, as a psychologist, how are you going to tell people what is a healthy mind, nobody's going to pay attention to it. They'll listen to the tape, to television, they'll agree, but they'll go on their own way. So what do we do? How do we… First of all, do I have a healthy mind? Or is it just a lot of pictures, words, images? A mind that's totally unattached to my country, to my ideas, all totally dispassionately unattached. K:Suatu batin yang utuh, sehat,... waras, suci, - H-O-L-Y - suci. Semua itu berarti suatu batin yang sehat. Itu adalah apa yang kita sedang mulai diskusikan. Apakah batin yang sehat? Dunia demkian kacaunya. Bagaimanakah kita akan menyampaikan kepada,... Anda sebagai seorang analis, sebagai seorang psikolog,... bagaimanakah Anda akan menyampaikan kepada orang-orang,... apakah suatu batin yang sehat,... tiada seorang pun yang akan menghiraukannya. Mereka akan mendengarkan pita, pada televisi,... mereka akan setuju, namun mereka akan terus menempuh jalan mereka sendiri. Jadi apa yang kita lakukan? Bagaimana kita... Pertama-tama, apakah saya memiliki suatu batin yang sehat? Ataukah itu hanya berupa banyak gambar-gambar, kata-kata, kesan-kesan? Suatu batin yang secara total tidak melekat... pada negara saya, pada ide-ide saya,... semuanya total tanpa emosi, tiada kemelakatan.
45:58 H: Are you suggesting that only then am I in a position to talk to anybody?

K: Obviously. Obviously. I may be married, I may, but why should I be attached to my wife?
H:Apakah Anda sedang mengisyaratkan... bahwa baru kemudian saya dalam suatu posisi... untuk bicara pada siapa saja?

K:Jelas demikian. Jelas. Saya boleh jadi menikah, saya boleh jadi,... tapi, mengapa saya harus melekat pada istri saya?
46:14 H: Then it's an idea of marriage, it's not a marriage. H:Maka, itu merupakan suatu ide dari perkawinan,... itu bukan suatu perkawinan.
46:17 K: But love is not attachment. So, have I realised that in my life? A healthy mind that says, 'I love, therefore there is no attachment'. Is that possible? K:Tapi kasih sayang bukan suatu kemelekatan. Jadi, apakah saya telah mewujudkan itu dalam kehidupan saya? Batin yang sehat yang berkata, 'Saya cinta, karenanya tiada kemelekatan'. Apakah itu mungkin?
46:35 S: Sir, you make it sound so easy and so difficult at the same time, because...

K: I don't see why it's difficult.
S:Tuan, Anda membuatnya terdengar begitu mudah... dan begitu sulit, pada waktu bersamaan,... karena...

K:Saya tidak melihat mengapa itu sulit.
46:43 S: Because, you see, I hear what you say, I think this is absolutely wonderful stuff. I want to have a healthy mind, I want to be in a state of being, and then I realise that it's back into this, that I can't become in a state of having a healthy mind, and I can't move by an act of will or desire into this state. It has to happen. And it can't happen through any act of my will. S:Karena, saya mendengar apa yang Anda katakan,... saya pikir, ini adalah hal yang amat mengagumkan. Saya ingin untuk mempunyai batin yang sehat,... saya ingin berada dalam suatu keadaan demikian,... dan kemudian saya menyadari, bahwa itu akan kembali ke keadaan ini,... bahwa saya tidak dapat menjadi... berada dalam suatu keadaan yang mempunyai batin yang sehat,... dan saya tidak dapat bergerak... melalui suatu tindakan dari kemauan atau keinginan ke dalam keadaan ini. Itu harus terjadi dengan sendirinya. Dan... itu tidak dapat terjadi melalui suatu tindakan apapun dari kemauan saya.
47:08 K: No. So… K:Tidak. Jadi...
47:10 S: So I have to let it happen in some sense. S:Jadi saya harus membiarkan itu ter- jadi dalam suatu pemahaman tertentu.
47:12 K: So we begin to enquire. You begin to say, now, why? Why am I not healthy? Am I attached to my house? I need a house, why should I be attached to it? A wife, relationship, I can't exist without relationship, life is relationship. But why should I be attached to a person? Or to an idea, to a faith, to a symbol - you follow? - the whole cycle of it: to a nation, to my guru, to my god. You follow? Attached means attached right through. A mind can be free of all that. Of course it can. K:Jadi kita mulai menyelidiki. Anda mulai berkata, nah, mengapa? Karena apa saya tidak sehat? Apakah saya melekat pada rumah saya? Saya perlu sebuah rumah, mengapa saya harus melekat padanya? Seorang istri, hubungan, saya tidak bisa hidup tanpa hubungan,... kehidupan adalah hubungan. Tapi mengapa saya harus terlekat pada seseorang? Atau pada suatu ide, pada suatu kepercayaan,... pada suatu simbol - Anda mengikuti? - seluruh silklus dari itu:... pada suatu bangsa, pada guru saya, pada Tuhan saya. Anda mengikuti? Melekat berarti sepenuhnya melekat. Batin dapat bebas akan semua itu. Tentu ia dapat.
47:58 S: But not just by wanting to be free of it. S:Tapi tidak hanya dengan sekedar ingin terbebas dari itu.
48:00 K: No. But seeing the consequences of it, seeing what is involved in it, the pain, the pleasure, the agony, the fear - you follow? - all of that is involved in it. Such a mind is an unhealthy mind. K:Tidak. Tapi melihat kensekuensi- konsekuensi darinya,... melihat apa yang terlibat di dalamnya,... rasa sakitnya, kesenangannya,... penderitaan yang dalam, rasa takut - Anda mengikuti -... semua itu terlibat di dalamnya. Batin yang demikian adalah batin yang tidak sehat.
48:26 S: Yes, but one can even agree with that, one can even see it, one can even see the movements of one's attachments, one can even see the destructive consequences of all this. But that doesn't in itself seem automatically to dissolve it. S:Ya, namun, orang bahkan dapat setuju dengan itu,... orang bahkan dapat melihatnya,... orang bahkan dapat melihat gerak-gerik dari kemelekatan-kemelekatannya,... orang bahkan dapat melihat akibat- akibat yang merusak dari semua ini. Tapi itu agaknya tidak secara otomatis melarutkannya.
48:39 K: Of course not. So, it brings in quite a different question. Which is, sir, do you hear it merely with your sensory ears, or do you really hear it? You understand my question?

S: Yes.
K:Tentu tidak. Jadi, itu membawa suatu pertanyaan yang sungguh berbeda,... yaitu, Tuan, apakah Anda mendengar ini cuma dengan telinga sensorik Anda,... ataukah Anda benar-benar mendengarnya? Anda paham pertanyaan saya?

S:Ya.
48:59 K: Is it just casual, verbal, sensory hearing, or hearing at depth? If you hear it at the greatest depth, then it's part of you. I don't know if... K:Apakah itu hanya sambil-lalu, verbal,... mendengar secara sensorik, atau mendengarkan secara intens? Jika Anda mendengarnya pada kedalaman yang paling dalam,... maka ia adalah bagian dari Anda. Saya tidak tahu, jika...
49:23 B: I think that generally one doesn't hear at the greatest depth, and something is stopping it, you see. All the conditioning. B:Saya pikir bahwa pada umumnya,... orang tidak mendengar pada kedalaman yang paling dalam,... dan sesuatu menghentikannya. Semua pengondisian itu.
49:31 K: And also, probably we don't want to hear it. K:Dan juga, barangkali kita tidak ingin mendengarnya.
49:34 B: But the conditioning makes us not want to hear it. B:Tapi pengondisian itu membuat kita tidak ingin mendengarnya.
49:36 K: Of course, of course. K:Tentu, tentu.
49:38 B: We're unwilling to do so. B:Kita segan untuk berbuat demikian.
49:40 K: How can I say to my wife, 'I love you but I am not attached'? She'll say, 'What the hell are you talking about?' But if one sees the absolute necessity to have a healthy mind, and the demand for it, not only in myself, but in my children, my society. K:Bagaimana saya dapat berkata pada istri saya,... 'Saya sayang pada Anda, tapi saya tidak melekat'? Ia akan berkata, 'Omong kosong apa yang Anda sedang bicarakan itu?' Namun jika orang melihat kebutuhan yang mutlak... untuk mempunyai suatu batin yang sehat,... dan tuntutan untuk itu, tidak hanya dalam diri saya,... tapi dalam anak-anak saya, masyarakat saya.
50:23 H: But you don't mean by that going around demanding of myself and other people that they become healthy. H:Tapi Anda tidak maksudkan dengan itu,... berkeliling menuntut pada diri saya... dan orang lain, bahwasanya mereka menjadi sehat.
50:27 K: No, no. I demand in myself. I ask why is not my mind healthy? Why is it neurotic? Then I begin to enquire. I watch, I attend, I am diligent in what I am doing. K:Tidak, tidak. Saya menuntut dalam diri saya. Saya bertanya, mengapa batin saya tidak sehat? Mengapa ia neurotik? Lalu saya mulai menyelidiki. Saya amati, saya perhatikan,... saya tekun dalam apa yang sedang saya lakukan.
50:53 B: It seems to me that you said that we must have to see the absolute necessity of a healthy mind, but I think, we've been conditioned to the absolute necessity of maintaining attachment. And that's what we hear, right? B:Kelihatannya bagi saya, bahwa apa yang Anda katakan... bahwa kita harus melihat... kebutuhan yang mutlak akan suatu ba- tin yang sehat, tapi saya berpikir,... kita telah terkondisi pada kebutuhan mutlak... dari mempertahankan kemelekatan. Dan itulah yang kita dengar, benar?
51:10 S: Well, we haven't necessarily, there are many people, who've seen that there's all these problems, there's something wrong with the mind, they feel that something to be done about it, and all that, and then take up some kind of spiritual practice, meditation, whatnot. Now, you're saying that all these kinds of meditation, concentrating on chakras, and whatnot, are all just the same kind of thing. S:Yah, kita belum perlu demikian, ada banyak orang,... yang melihat, bahwa ada masalah-masalah itu,... ada sesuatu yang salah dengan batin kita,... mereka merasa bahwa sesuatu harus di- lakukan tentang itu, dan semua itu,... dan kemudian memungut jenis praktek spiritual tertentu,... meditasi, dan semacam itu. Sekarang, Anda mengatakan bahwa semua jenis dari meditasi itu,... berkonsentrasi pada cakra-cakra, dan sejenis itu,... semuanya itu hanyalah sama saja.
51:34 K: I have played that trick long ago. K:Dahulu sekali, saya telah memainkan tipuan itu.
51:37 S: Yes. S:Ya.
51:40 K: And I see the absurdity of all that. That is not going to stop thought. K:Dan saya melihat hal yang menggelikan dari semua itu. Itu tidak akan menghentikan pikiran.
51:48 S: Well, some of these methods are supposed to. I don't know if they do or not. They've never done it for me, or... but I don't know if that's because I haven't done them enough. S:Yah, beberapa dari metoda-metoda ini seharusnya dapat mewujudkan itu. Saya tidak tahu, apakah mereka mewujudkan itu atau tidak. Mereka tidak pernah mewujudkannya bagi saya, atau tapi saya tidak tahu, apakah itu karena saya belum cukup melakukannya.
52:00 K: So, instead of going through all that business why don't you find out, let's find out what is thought, whether it can end, what is implied. You follow? Dig! Sir, at the end of these four discussions have you got healthy minds? Have you got a mind that is not confused, groping, floundering, demanding, asking? You follow, sir? What a business! It's like seeing a rattler and say, 'Yes, that's a rattler, I won't go near it'. Finished! K:Jadi, daripada melalui semua hal itu... mengapa Anda tidak menyelidiki, mari kita selidiki apakah pikiran itu,... apakah ia bisa berakhir, apa yang tersirat. Anda mengikuti? Gali! Tuan, pada akhir dari empat diskusi ini... apakah Anda telah mendapat batin-batin yang sehat? Apakah Anda telah mendapat suatu batin yang tidak bingung,... meraba-raba, menggelepar,... menuntut, bertanya-tanya? Anda mengikuti, Tuan? Demikian susah-payahnya! Itu seperti sedang melihat seekor ular berbisa dan berkata,... 'Ya, itu adalah seekor ular berbisa, saya tidak mau dekat-dekat dia'... Selesai!
53:01 H: It looks from the inside like this is a tremendous deep problem, that's very difficult to solve, and you're saying from the outside, that it's just like seeing a rattler, and you don't go near it, there's nothing to it. H:Dari dalam,sepertinya ini adalah suatu masalah yang sangat dalam,... yang adalah amat sulit untuk dipecahkan,... dan Anda berkata dari luar,... bahwa itu hanya seperti sedang melihat seekor ular berbisa,... dan Anda tidak pergi dekat padanya... tidak ada apa-apanya.
53:13 K: It is like that with me.

H: Yes.
K:Seperti itu dengan saya.

H:Ya.
53:16 K: Because I don't want to achieve nirvana, or heaven, or anything. I say, 'Look' - you follow? K:Karena saya tidak ingin mencapai nirwana, atau surga, atau apa pun. Saya berkata, 'Lihat' - Anda mengikuti?
53:23 H: Well, I think it's interesting, why it looks so deep when in fact it isn't. H:Yah, saya pikir ini adalah menarik, mengapa ia tampak begitu dalam,... sedangkan sebenarnya tidak.
53:30 K: No, sir, we are all so very superficial. Right? And that seems to satisfy us. That's our... good house, good wife, good job, good relationship - don't disturb anything. I'll go to church, you go to the mosque, I'll go to the temple - keep things as they are. K:Bukan, Tuan, kita semua demikian amat dangkal. Benar? Dan itu rupanya memuaskan kita. Itu adalah... rumah bagus, istri baik,... pekerjaan bagus, hubungan bagus - jangan mengganggu apa pun. Saya akan pergi ke gereja, Anda pergi ke mesjid,... saya akan pergi ke kuil - menjaga semuanya seperti apa adanya mereka.
53:59 H: Then you're saying, we don't even want to look at it. H:Lalu Anda berkata, kita malahan tidak ingin melihatnya.
54:01 K: Of course not.

H: But say, we come with a problem...
K:Tentu tidak.

H:Namun umpamanya, kita datang dengan sebuah masalah...
54:04 K: If Mrs. Thatcher and the gentleman in Argentina looked at it, how tribalistic they are - they would stop it. But they don't, because the public doesn't want it. British - you follow? We are educated to be cruel to each other. I won't go into all that. So, a healthy mind is that, sir. A healthy mind is without any conflict. Then it is a holistic mind. And then there's a possibility of that which is sacred to be. Otherwise all this is so childish. K:Kalau Ny. Thatcher dan tuan di Argentina melihat kepadanya,... bagaimana mereka begitu bersifat ke- sukuan - mereka akan menghentikannya. Tetapi mereka tidak, karena publik tidak menginginkannya. Inggris - Anda mengikutinya? Kita dididik untuk menjadi kejam satu sama lainnya. Saya tidak ingin mendalami itu semua. Jadi, suatu batin yang sehat adalah itu, Tuan. Suatu batin yang sehat adalah tanpa konflik apa pun. Lalu ia adalah suatu batin yang holistik. Dan kemudian ada suatu kemungkinan dari apa yang adalah suci terwujud. Kalau tidak, semua ini adalah begitu kekanak-kanakan.