Krishnamurti Subtitles home


SD74CA17 - Meditasi, suatu kualitas perhatian yang menembus seluruh kehidupan seseorang
Percakapan ke-17 dengan Allan W. Anderson
San Diego, USA
28 Februari 1974



0:37 Krishnamurti in dialogue with Dr. Allan W. Anderson Dialog Krishnamurti dengan Dr. Allan W. Anderson
0:42 J. Krishnamurti was born in South India and educated in England. For the past 40 years he has been speaking in the United States, Europe, India, Australia, and other parts of the world. From the outset of his life's work he repudiated all connections with organised religions and ideologies and said that his only concern was to set man absolutely unconditionally free. He is the author of many books, among them The Awakening of Intelligence, The Urgency of Change, Freedom From the Known, and The Flight of the Eagle. This is one of a series of dialogues between Krishnamurti and Dr. Allan W. Anderson, who is professor of religious studies at San Diego State University where he teaches Indian and Chinese scriptures and the oracular tradition. Dr. Anderson, a published poet, received his degree from Columbia University and the Union Theological Seminary. He has been honoured with the distinguished Teaching Award from the California State Universities. J. Krishnamurti lahir di India Selatan... dan dididik di Inggris. Selama 40 tahun terakhir... ia telah berceramah di Amerika Serikat, Eropa, India, Australia, dan di bagian-bagian lain di dunia. Sejak awal pekerjaannya... ia telah menanggalkan semua hubungannya... dengan agama-agama terorganisir dan ideologi-ideologi... dan berkata bahwa satu-satunya kepeduliannya adalah... untuk membuat manusia secara mutlak bebas tanpa syarat. Ia adalah penulis dari banyak buku-buku, diantaranya The Awakening of Intelligence, The Urgency of Change, Freedom From the Known, dan The Flight of the Eagle. Ini adalah salah satu dari serangkaian dialog antara... Krishnamurti dan Dr. Allan W. Anderson, yang adalah profesor dalam bidang studi-studi religius... di San Diego State University, dimana ia mengajar kitab-kitab suci India dan China... dan tradisi kepercayaan dewa-dewanya. Dr. Anderson, seorang penyair, menerima gelarnya dari Columbia University... dan Union Theological Seminary. Ia telah dianugerahi Teaching Award yang terhormat... dari California State University.
1:48 A: Mr. Krishnamurti, in our last conversation we came almost up to a point, the subject of meditation. And I was hoping that today we could share that together. A:Tuan Krishnamurti, dalam percakapan kita yang terakhir, kita hampir sampai pada suatu titik, subyek tentang meditasi. Dan saya berharap hari ini kita dapat berbagi hal itu bersama.
2:05 K: Right, sir. Sir, I don't know if you are aware of the many schools of meditation, in India, in Japan, in China, the Zen, and the various Christian contemplative orders, those who pray endlessly, keep going day after day, and those who wait to receive the grace of God - or whatever they call it. I think, if I may suggest, we should begin not with what is the right kind of meditation, but what is meditation. Then we can proceed and investigate together, and therefore share together, this question of meditation, the word meaning ponder, hold together, embrace, consider very, very deeply, the meaning of all that is involved in that one word 'meditation'. If we could start with saying that we really do not know what meditation is. K: Benar, Tuan. Tuan, saya tidak tahu apakah Anda waspada... akan banyaknya sekolah-sekolah meditasi, di India, di Jepang, di China, Zen, dan berbagai ordo perenungan Kristen, mereka yang berdoa tanpa akhir, menjalankannya dari hari ke hari, dan mereka yang... menunggu untuk menerima... rahmat Tuhan - atau apa pun yang mereka namakan itu. Saya pikir, jika saya boleh sarankan, kita sebaiknya mulai, tidak dengan apakah meditasi yang benar, tetapi apakah meditasi itu. Kemudian kita dapat melanjutkan dan menyelidiki bersama, dan oleh karena itu berbagi bersama, persoalan tentang meditasi, kata yang berarti merenungkan, pegang bersama, merangkul, mempertimbangkan dengan amat sangat dalam, arti dari semua itu... terlibat di dalam satu kata 'meditasi' itu. Jika kita dapat mulai dengan berkata... bahwa kita benar-benar tidak tahu apakah meditasi itu.
4:10 A: Very well. A: Baik sekali.
4:18 K: If we accept the orthodox, traditional, Christian, or Hindu, or Buddhist meditation, - and there is, of course, the meditation among the Muslims as the Sufis - If we accept that, then it's all based on tradition. What some others have experienced, and they lay down the method, or the system to practise what they have achieved. And so there are probably thousands of schools of meditation. And they are proliferating in this country; meditate three times a day, think on a word, a slogan, a mantra. And for that you pay $35 or $100 and then you get some Sanskrit word or some other Greek word, and you repeat, repeat, repeat. Then there are all those people who practise various forms of breathing. And the practise of Zen. And all that is a form of establishing a routine, a practice that will essentially make the mind dull. Because if you practise, practise, practise, you will become a mechanical mind. So, I have never done any of those things because, personally, if I may talk a little about myself... K: Jika kita menerima meditasi ortodoks, tradisionil, Kristen, atau Hindu, atau Buddhis, - dan juga ada, tentu saja, meditasi diantara... kaum Muslim sebagai golongan Sufi -. Jika kita menerima itu, maka semua itu didasarkan atas tradisi. Apa yang telah dialami orang lain, dan mereka menetapkan metodenya, atau sistem untuk dilatih apa yang telah mereka capai. Dan dengan demikian ada kemungkinan ribuan mazhab... meditasi. Dan mereka itu berkembang biak di negeri ini; bermeditasi tiga kali sehari, membayangkan suatu kata, suatu slogan, suatu mantra. Dan untuk itu Anda membayar $35 atau $100... dan kemudian Anda mendapatkan suatu kata Sansekerta... atau kata Yunani lainnya, dan Anda mengulang, mengulang, mengulang. Lalu kemudian ada semua orang-orang itu... yang melatih berbagai macam cara bernafas. Dan latihan Zen. Dan semua itu adalah suatu bentuk dari penyusunan suatu rutinitas, suatu latihan yang pada sarinya akan membuat batin tumpul. Sebab jika Anda berlatih, berlatih, berlatih, Anda akan menjadi suatu batin yang mekanis. Jadi, saya tidak pernah melakukan satupun hal-hal itu, sebab, secara pribadi, jika saya boleh ber- bicara sedikit tentang diri saya...
6:27 A: Please do.

K: ...I have watched, attended, went into certain groups of various types, just to look. And I said, 'This isn't it'. I discarded it instantly. So, if we could discard all that: discard the Hindu, the Buddhist, the Christian, and the various importations of meditation by the gurus from India, and the contemplative - all that - as a continuance of a tradition, which is the carrying over of what others have said, and other's experiences, other's illuminations, other's enlightenment, and so on. If we could totally discard all of that, their methods, their systems, their practices, their disciplines. Because they are all saying truth, or God, - or whatever they like to call it - is something over there. You practise in order to get there. That is a fixed thing - according to them. Of course, it must be fixed. If I keep practising in order to get there, that must be static.
A: Silahkan.

K:...Saya telah mengawasi, ikuti, pergi ke kelompok tertentu dari ber- bagai jenis, hanya sekedar memandang. Dan saya berkata, 'Ini bukanlah itu'. Saya campakkan itu seketika itu juga. Jadi, jika kita dapat buang semua itu: membuang cara Hindu, Buddhis, Kristen, dan berbagai masukan-masukan meditasi oleh guru-guru dari India, dan kontemplasi - semua itu - sebagai suatu kelanjutan dari suatu tradisi, yang adalah penerusan... dari apa yang telah dikatakan orang lain, dan pegalaman orang lain, penerangan orang lain, pencerahan orang lain, dan seterusnya. Jika kita dapat membuang secara total semua itu, metode-metode mereka, sistem-sistem mereka, latihan-latihan mereka, disiplin-disiplin mereka. Sebab mereka semua mengatakan kebenaran, atau Tuhan, - atau apapun yang mereka suka menyebutnya - sesuatu ada di sana. Anda berlatih agar sampai di sana. Itu adalah sesuatu yang tetap - menurut mereka. Tentu saja, itu harus tetap. Jika saya terus berlatih agar supaya sampai di sana, itu pastilah statis.
8:00 A: Yes, of course. Yes, I quite follow.

K: Therefore truth isn't static, isn't a dead thing.
A: Ya, tentu saja. Ya, saya mengikuti.

K: Oleh karena itu... kebenaran tidaklah statis, itu bukan sesuatu yang mati.
8:11 A: No, I quite see that. A:Bukan, saya jelas melihat itu.
8:15 K: So, if we could honestly put away all that and ask what is meditation. Not how to meditate. In asking that question, what is meditation, we'll begin to find out, we'll begin to meditate ourselves. I don't know if I... K: Jadi, jika kita dapat dengan jujur... mengesampingkan semua itu dan bertanya apakah meditasi itu. Bukan bagaimana untuk bermeditasi. Dalam menanyakan masalah itu, apakah meditasi itu, kita akan mulai menyelidiki, kita sendiri mulai bermeditasi. Saya tidak tahu apakah saya...
8:40 A: Yes, you do. You make yourself very clear. We're back again to the distinction between an activity, the goal of which lies outside the activity, in contrast to the activity...

K: ...itself.
A: Ya, tentu saja. Anda sangat jelas. Kita kembali lagi ke... perbedaan antara suatu aktifitas, yang tujuannya terletak di luar aktifitas itu, yang berlawanan dengan aktifitas...

K:...itu sendiri.
8:52 A: ...the end of which is intrinsic to itself. A:...yang intrinsik ujung akhirnya adalah di dirinya sendiri.
8:54 K: Yes, sir.

A: Yes.
K: Ya, Tuan.

A: Ya.
8:57 K: So, could we start with saying, I do not know what meditation is? K: Jadi, dapatkah kita mulai dengan berkata, saya tidak tahu apakah meditasi itu?
9:07 A: Yes. I'm willing to start there. A: Ya. Saya bersedia memulai dari situ.
9:09 K: It's really marvellous, if you start from there. It brings a great sense of humility. K:Adalah benar-benar mengagumkan, jika Anda mulai dari situ. Itu membawa suatu perasaan kerendahan hati yang besar.
9:18 A: Also one intuits, even from afar, a freedom. A:Juga seseorang memahami, bahkan dari jauh, suatu kebebasan.
9:25 K: Yes, that's right. I don't know. That is a tremendous acknowledgement of a freedom from the established known, the established traditions, the established methods, the established schools and practices.

A: Exactly.
K:Ya, itu benar. Saya tidak tahu. Itu adalah suatu pengakuan luar biasa dari suatu kebebasan... dari yang dikenal, yang sudah mapan, tradisi yang mapan, metode yang mapan, sekolah-sekolah yang mapan... dan latihan-latihan.

A: Tepat sekali.
9:46 K: I start with something I don't know. That has, for me, that has great beauty. Then I am free to move. I'm free to flow, or swim with, in the enquiry. So, I don't know. Now then, from that we can start. First of all, is meditation divorced from daily living? The daily conduct, the daily desires of fulfilment, ambition, greed, envy, the daily competitive, imitative, conforming spirit, the daily appetites, sensuous, sexual, intellectual, and so on. Is meditation divorced from all that? Or does meditation flow through all that, covers all that, includes all that? Otherwise meditation has no meaning. You follow?

A: Yes, I do. This raises an interesting question I'd like to ask you. Perhaps you'd be good enough to help me clarify this. Now, I've never personally undertaken meditation with respect to its ritual character in some traditions or its...
K: Saya mulai dengan sesuatu yang saya tidak tahu. Itu mempunyai, bagi saya, keindahan besar. Lalu saya bebas untuk bergerak. Saya bebas untuk mengalir, atau berenang bersama, dalam penyelidikan. Jadi, saya tidak tahu. Kemudian, dari situ kita dapat mulai. Pertama-tama, apakah meditasi terpisah dari kehidupan sehari-hari ? Tingkah laku sehari-hari, hasrat pemenuhan sehari-hari, ambisi, keserakahan, iri hati, persaingan sehari-hari, peniruan, semangat penyesuaian, selera,hasrat, seksual, sehari-hari intelektual, dan seterusnya. Apakah meditasi terpisah dari semua itu ? Atau apakah meditasi... mengalir melalui semua itu, mencakup semua itu, termasuk di dalam semua itu? Kalau tidak, meditasi tidak berarti apa-apa Anda mengikuti?

A: Ya, saya mengikuti. Ini menimbulkan... suatu pertanyaan yang menarik yang ingin saya tanyakan pada Anda. Barangkali Anda cukup baik untuk menolong saya menjelaskan ini. Sekarang, saya tidak pernah secara pribadi melakukan... meditasi sehubungan dengan... sifat ritualnya dalam suatu tradisi tertentu atau ...
11:50 K: ...monastic.

A: ...its monastic and radically methodical approach. I've read rather deeply in the literatures, that have emanated from those practices. And I'm thinking, for instance, of what I've understood from my study of what is called the hesychast tradition, where what is called the Jesus prayer is uttered by the monks, particularly on Mount Athos, 'Lord, Jesus Christ, have mercy upon me, a sinner'. This is repeated over and over with the hope that someday it will become so automatic that, perhaps, as psychologists would put it, the unconscious comes into possession of it, so that what I am doing, whatever that may be, is itself focused entirely on that prayer. The claim being that when this is achieved, when I no longer have to utter the prayer, the prayer is uttering itself in me.
K:...monastik.

A:...monastiknya... dan pendekatan yang metodis radikal. Saya telah membaca agak mendalam dalam literatur-literatur, yang muncul dari latihan-latihan itu. Dan saya berpikir, misalnya, dari apa yang telah saya pahami dari penyelidikan saya... dari apa yang dinamakan tradisi hesychast, di mana apa yang dinamakan doa Yesus... diucapkan oleh para biarawan, khususnya di Gunung Athos, Tuhan, Yesus Kristus, ampunilah saya, seorang pendosa'. Ini diulang berkali-kali dengan harapan suatu hari nanti ini akan menjadi begitu otomatis yang, barangkali, seperti yang dinyatakan para psikolog , yang bawah-sadar memilikinya, sehingga apa yang saya lakukan, apapun itu, dirinya terfokuskan seluruhnya pada doa itu. Pernyataannya bahwa ketika ini dicapai, ketika saya tidak lagi perlu memanjatkan doa itu, doa itu memanjatkan dirinya dalam diri saya.
13:14 K: The same thing, sir, is expressed in India in a different way, which is mantra. You know that?

A: Yes.
K: Hal yang sama, Tuan, yang diekspresikan di India dalam cara berbeda, yang adalah mantra. Anda tahu itu ?

A: Ya.
13:21 K: Repetition of a sentence or a word. And the repeating, loudly first, then silently. Then it has entered into your being, and the very sound of it is going on. K: Pengulangan suatu kalimat atau sebuah kata. Dan pengulangannya, pada awalnya keras, kemudian hening. Kemudian hal itu telah masuk ke dalam keberadaan Anda, dan suaranya terus berlangsung.
13:47 A: Yes. A: Ya.
13:49 K: And from that sound you act, you live. But it's all self-imposed in order to arrive at a certain point. Say for instance, in the prayer which you just now repeated: sin. I don't accept sin. I don't know what sin is. K: Dan dari suara itu Anda bertindak, Anda hidup. Tetapi itu semua pemaksaan diri... agar supaya sampai pada suatu titik tertentu. Katakanlah misalnya, dalam berdoa... yang baru saja Anda ulangi: dosa. Saya tidak menerima dosa. Saya tidak tahu apakah dosa itu.
14:14 A: I can just imagine the horror on the faces of those whose ears catch those words. A: Saya hanya dapat membayangkan kengerian... pada wajah-wajah dari mereka yang telinganya menangkap kata-kata itu.
14:20 K: Which means they are conditioned according to a belief that there is a Jesus, that there is a sin, that they must be forgiven - all that. It's just carrying on a tradition. K: Yang berarti mereka terkondisi... sesuai suatu kepercayaan... bahwa ada seorang Yesus, bahwa ada suatu dosa, bahwa mereka harus diampuni - semua itu. Itu hanya meneruskan suatu tradisi.
14:38 A: This speaks to me very personally. The basis for the decision that I made years ago not to do one of these things was embodied in your earlier statement, that it is expected that out of this word, or out of these words...

K: ...out of breathing - all that.
A: Ini menarik bagi saya secara sangat pribadi. Dasar untuk keputusan yang saya buat bertahun-tahun yang lalu... tidak melakukan salah satu dari hal-hal ini... yang terwujud dalam pernyataan Anda sebelumnya, bahwa... dari kata ini diharapkan, atau dari kata-kata ini...

K:...dari pernafasan - semua itu.
15:00 A: ...will come somehow this permeation of my total being. And the question that arose for me at the time was - and I'd like you to clarify whether you think this question was correct - what arose in my mind was that statement itself, whether the mantram or the Jesus prayer, is itself a finite expression.

K: Absolutely.
A:...akan datang, dengan satu atau jalan lain, penetrasi ini dari keberadaan total saya ini. Dan pertanyaan yang timbul bagi saya pada saat itu adalah... - dan saya ingin Anda menjelaskan, apakah Anda berpikir bahwa pertanyaan ini benar - apa yang timbul dalam pikiran saya adalah, bahwa pernyataan itu sendiri, apakah itu mantra atau doa Yesus, dirinya adalah suatu ekspresi terbatas.

K:Pastilah.
15:30 A: Therefore, aren't I doing something strange here?

K: Yes.
A:Karena itu, tidakkah saya melakukan sesuatu yang aneh di sini ?

K: Ya.
15:34 A: And if I attain to anything that's worth attaining to, it could be in spite of that rather than because of it. That perhaps was thinking about thought. But I didn't feel it at the time, I thought that I was making an intuitive response to it. And therefore I simply wouldn't go ahead. Yes. Please, go on.

K: Quite right, sir. You see, all that implies that there is a path to truth - the Christian path, the Hindu path, the Zen, the various gurus and systems - there is a path to that enlightenment, or to that truth, or to that immeasurable - something or other. And it is there, all you have to do is keep on, keep on walking, walking, walking towards it. That means that thing is established, fixed, static, is not moving, is not living.
A:Dan jika saya mencapai pada apapun yang berharga untuk dicapai, hal ini mungkin, terlepas dari itu, bukan karena itu. Barangkali itu berpikir tentang pikiran. Tetapi saya tidak merasakannya demikian pada saat itu, Saya berpikir bahwa saya sedang membuat suatu tanggapan intuitif... terhadap hal itu. Dan oleh karena itu saya secara bersahaja tidak mau meneruskan. Ya, silahkan diteruskan.

K: Benar sekali, Tuan. Anda lihat, semua itu menyiratkan bahwa ada suatu jalan ke kebenaran... - jalan Kristen, jalan Hindu, Zen, berbagai macam guru dan sistem-sistem - ada suatu jalan ke pencerahan itu, atau ke kebenaran itu, atau ke yang tak terukur itu - sesuatu atau lainnya. Dan itu ada di situ semua yang harus Anda lakukan... adalah terus, terus saja berjalan, berjalan, berjalan... ke arahnya. Itu berarti bahwa sesuatu itu sudah ada, pasti, statis, tidak bergerak, tidak hidup.
16:35 A: It flashed into my mind the Biblical text, in which God is described as the lamp unto my feet and the light unto my path. It doesn't say he is the path. But rather he's the lamp... A:Terlintas dalam pikiran saya teks Injil, di mana Tuhan digambarkan sebagai lampu pada kaki saya... dan cahaya ke jalan saya. Itu tidak berkata ia adalah jalan. Tetapi lebih tepatnya, ia adalah lampu...
16:51 K: ...to the path, quite.

A: Right. As a lamp to the feet, and a light to the path. But it doesn't say that God is the path. That's very interesting.

K: Very.
K:...ke jalan, tepat.

A: Benar. Seperti sebuah lampu ke kaki, dan sebuah cahaya ke jalan. Tetapi itu tidak berkata bahwa Tuhan adalah jalan. Itu sangat menarik.

K: Sangat menarik.
17:02 A: But maybe nobody really looks at those words closely. A:Tetapi mungkin tiada orang benar-benar... memandang kata-kata itu dengan cermat.
17:06 K: You see, sir, how you are looking at it already. You see the truth of that statement. The feeling of it.

A: Yes, yes.
K:Anda lihat, Tuan, bagaimana Anda telah memandang kata-kata itu. Anda melihat kebenaran dari pernyataan itu. Rasa dari kata-kata itu.

A: Ya, ya.
17:24 K: So, that's one thing. Does meditation cover the whole field of existence? Or is it something totally apart from life? Life being business, politics, sex. pleasure, ambition, greed, envy, the anxiety, death, fear - all that is my life, living. Is meditation apart from that or does it embrace all that? If it doesn't embrace all that, meditation has no meaning. K: Jadi, itu satu hal. Apakah meditasi meliput seluruh medan eksistensi ? Atau apakah itu adalah sesuatu yang total terpisah dari kehidupan? Kehidupan yang adalah pekerjaan, politik, seks. kesenangan, ambisi, keserakahan, iri hati, rasa cemas, kematian, rasa takut... - semua itu adalah kehidupan saya, hidup. Apakah meditasi terpisah dari itu atau apakah ia merangkum itu semua? Jika ia tidak merangkum semua itu, meditasi tidak bermakna apa-apa.
18:11 A: Something just came to me that I'm sure would be regarded as incredibly heretical. But you know that the words of Jesus himself 'I am the way, the truth, and the life', when understood in the context of what has been revealed through these discussions we've had, takes on, in relation to something else he said, an incredibly different meaning from what we've been taught. For instance, when he asks Peter who he is, that is, 'Who am I, Jesus?' and Peter says, 'Thou art the Christ, the son of the living God' he immediately says, 'Flesh and blood has not revealed this to you, but my Father, which is in heaven' which - he says elsewhere - is one with him, as he's one with the Father. And then he prays that the disciples be one with him, as he and his father are one, that they all may be one. So - I'm almost stuttering over myself - that, what I'm about to say, theologically speaking, would be looked on as fantastical, when he says, 'I am the way, the truth, and the life' if it's seen in the context of that 'one' as act, as act, then the whole business utterly is transformed. Isn't it?

K: Quite, quite.
A: Sesuatu baru saja melintas kepada saya bahwa saya pastikan... akan dianggap sebagai sangat sesat. Tetapi Anda tahu bahwa kata-kata Yesus sendiri... 'Saya adalah jalan, kebenaran, dan kehidupan', bila dipahami dalam konteks... dari apa yang telah diungkapkan... melalui diskusi-diskusi ini yang telah kita lakukan, mempunyai, dalam hubungan dengan sesuatu yang lain yang ia katakan, suatu arti yang sangat berbeda dari yang telah diajarkan kepada kita. Misalnya, ketika ia bertanya kepada Peter siapakah dia, yaitu, 'Siapakah saya, Yesus?'... dan Peter berkata, Anda adalah Kristus, anak Tuhan yang hidup' ia dengan segera berkata, Daging dan darah tidak mengungkapkan ini kepada Anda, tetapi Bapak saya, yang berada di surga' yang -ia berkata di kesempatan lain- adalah satu dengannya, seperti ia adalah satu dengan Bapak. Dan kemudian ia berdoa agar para pengikut... menyatu dengannya, seperti ia dan bapaknya adalah satu, semoga mereka semua adalah satu. Jadi - saya hampir tergagap atas diri saya sendiri - bahwa, apa yang ingin saya katakan, berbicara secara teologis, akan terlihat seperti fantastis, ketika ia berkata, 'Saya adalah jalan, kebenaran, dan kehidupan', jika dilihat dalam konteks dari 'satu' itu sebagai tindakan, sebagai tindakan, maka seluruh masalah berubah sama sekali. Bukan?

K: Benar, benar.
19:51 A: I'm going to be swallowing hard about that for a long time. Please go on. A: Saya akan susah menelrima... itu untuk waktu yang lama. Silahkan teruskan.
19:56 K: So, if it is divorced from life, then meditation has no meaning. It's just an escape from life, escape from all our travails and miseries, sorrows, confusions. And therefore it's not worth even touching. K: Jadi, jika itu terpisah dari hidup, maka meditasi tidak mempunyai arti. Itu hanya suatu pelarian diri dari hidup, pelarian diri dari semua kerja keras dan kesengsaraan kita, penderitaan, kebingungan. Dan oleh karenanya tiada nilainya bahkan hanya menyentuhnya pun.
20:17 A: Right. A: Benar.
20:20 K: If it is not, and it is not for me, then what is meditation? You follow? Is it an achievement, an attainment of a goal? Or is it a perfume, a beauty, that pervades all my activities, therefore it has tremendous significance? Meditation has tremendous significance. Then the next question is: is it the result of a search? Joining Zen group, then another group - you follow? - one after the other, practise this, practise that, don't practise, take a vow of celibacy, poverty, or don't speak at all, fast, in order to get there. For me all those are totally unnecessary. Because what is important is the seeing - as we said yesterday - the false. Not I judge the false as true or false, but the very perception reveals the truth or the falseness of it. I must look at it. My eyes must look at it without any prejudices, without any reactions. Then I can say this is false, I won't touch it. That's what I... I won't! People have come to me and said - you have no idea of all the things - they have said, 'You must' I have said, 'Nothing doing' To me this is false, because it doesn't include your life. K: Jika itu bukan, dan itu bukan untuk saya, maka apakah meditasi itu? Anda mengikuti? Apakah itu suatu pencapaian, suatu keberhasilan dari suatu tujuan? Atau apakah itu suatu keharuman, suatu keindahan, yang mepenetrasi semua aktifitas saya, oleh karenanya, itu mempunyai makna yang sangat besar? Meditasi mempunyai makna yang sangat besar. Maka pertanyaan berikutnya adalah: apakah itu hasil dari suatu penyelidikan? Bergabung dengan kelompok Zen, kemudian kelompok lain... - Anda mengikuti? - yang satu menyusul yang lain, berlatih ini, berlatih itu, jangan berlatih, mengambil sumpah selibat, kemiskinan, atau tidak berbicara sama sekali, berpuasa, agar supaya sampai di sana. Bagi saya semua itu tidak perlu sama sekali. Sebab apa yang penting adalah melihat... - seperti yang kita katakan kemarin - kepalsuan. Bukan saya menghakimi kepalsuan sebagai yang benar atau yang palsu, tetapi persepsinya yang mengung- kapkan, kebenaran atau kepalsuannya. Saya harus memandangnya. Mata saya harus memandangnya tanpa prasangka apapun, tanpa reaksi apapun. Lalu saya dapat katakan, ini adalah palsu, saya tidak akan menyentuhnya. Itulah apa yang saya... Saya tidak akan! Orang telah datang kepada saya dan berkata... - Anda tidak tahu perihal segala sesuatunya - mereka berkata, 'Anda harus'. Saya berkata, 'Apa boleh buat'. Bagi saya ini adalah palsu, sebab tidak termasuk hidup Anda.
22:49 A: Yes.

K: You haven't changed! You may say, 'I'm full of love. I'm full of truth. I'm full of knowledge. I'm full of wisdom'. I say, 'That's all nonsense. Do you behave? Are you free of fear? Are you free of ambition, greed, envy, and the desire to achieve success - in every field? If not, you are just playing a game, you are not serious'. So, from that we can proceed.

A: Yes.
A: Ya.

K: Anda belum berubah! Anda boleh berkata,'Saya penuh dengan cinta. Saya penuh dengan kebenaran. Saya penuh dengan pengetahuan. Saya penuh dengan kearifan'. Saya berkata, 'Itu semua tidak masuk akal. Apakah Anda menyesuaikan diri? Apakah Anda bebas dari rasa takut ? Apakah Anda bebas dari ambisi, keserakahan, iri hati, dan hasrat untuk mencapai sukses - dalam segala bidang ? Jika tidak, Anda hanya bermain-main, Anda tidak serius'. Jadi, dari situ kita dapat meneruskan.

A:Ya.
23:29 K: That meditation includes the whole field of existence, whether in the artistic field or the business field. Because, to me, the division as the artist, business, the politician, the priest, the scholar, and the scientist - you know how we have fragmented all these as careers. To me, as human beings are fragmented, the expression of this fragmentation is this: business, scientist, the scholar, the artist. You follow?

A: Yes, yes, yes. I'm thinking of what goes on in the academy with respect to this. We are always saying to each other as academicians, for heaven's sake, let's find an ordering principle by which to bring all this into some kind of integration, so the student really can feel that he's doing something meaningful. And not just adding another freight car to the long train of what he doesn't even see.
K: Meditasi itu termasuk seluruh bidang eksistensi, apakah dalam bidang seni atau bidang usaha. Sebab, bagi saya, pemisahan sebagai seniman, usahawan, politisi, pendeta, sarjana, dan ilmuwan... - Anda tahu betapa kita telah mefrag- mentasikan semua ini sebagai karir. Bagi saya, karena manusia terfragmentasi, ungkapan dari fragmentasi ini adalah:... usahawan, ilmuwan, sarjana, seniman. Anda mengikuti?

A: Ya, ya, ya. Saya sedang berpikir apa yang terjadi di akademi... mengenai hal ini. Kita selalu berbicara kepada satu sama lain sebagai akademisi, demi Tuhan, marilah kita temukan suatu prinsip ketertiban... yang membawa semua ini ke semacam integrasi, sehingga para siswa benar-benar... dapat merasakan bahwa ia melakukan sesuatu yang berarti. Dan tidak hanya sekedar menambahkan suatu gerbong barang lain... pada kereta panjang, yang ia bahkan tidak melihatnya.
24:47 K: Quite, quite.

A: Yes.
K: Benar, benar.

A: Ya.
24:54 K: And meditation must be, or is, when you deny all these systems, methods, gurus, authorities, it becomes a religious question. K: Dan meditasi harus, atau demikian adanya, bila Anda menolak semua... sistem-sistem, metode-metode, guru-guru spiritual, otoritas, ia menjadi suatu pertanyaan religius.
25:13 A: Yes, profoundly religious.

K: Profoundly religious.
A: Ya, religius yang amat mendalam.

K: Religius yang amat mendalam.
25:18 A: Oh yes.

K: Now, what place has an artist in... not only the social structure, in its expression of the religious? You understand? What is an artist, sir? Is he something apart from our daily living? The beauty of living. The quality of a mind that is really religious. You follow? Is he part of that? Or is he a freak, outside that? Because he has certain talents, the expression of that talent becomes extraordinarily important to him and to the people.
A:Oh ya.

K:Sekarang, tempat apa yang dimiliki seorang seniman... dalam... bukan hanya struktur sosial, dalam ekspresi religiusnya? Anda paham? Apakah seorang seniman itu, Tuan? Apakah ia sesuatu yang terpisah dari hidup kita sehari-hari? Keindahan hidup. Kwalitas dari suatu batin yang benar-benar religius. Anda mengikuti? Apakah ia bagian dari itu? Atau apakah ia seorang yang aneh, di luar itu? Sebab ia mempunyai bakat tertentu, ungkapan dari bakat itu... menjadi luar biasa penting baginya dan bagi orang banyak.
26:26 A: In our culture it often seems that the expression of that talent brings him into conflict with certain conventions. A:Dalam budaya kita hal itu seringkali kelihatannya, bahwa ungkapan dari bakat itu... membawa dia ke dalam konflik dengan kaidah-kaidah tertentu.
26:35 K: And also expressing that conflict in himself. K: Dan juga mengungkapkan konflik itu dalam dirinya.
26:40 A: Of course. Yes, we have a long tradition in Western civilisation of the artist as an outsider, don't we? A: Tentu saja. Ya, kita mempunyai suatu tradisi yang panjang di peradaban Barat... dari seorang seniman sebagai orang luar, bukan?
26:50 K: Yes. Something outside. But he is much more sensitive, much more alert to beauty, to nature, but apart from that, he is just an ordinary man. K: Ya. Sesuatu yang di luar. Tetapi ia jauh lebih peka, jauh lebih siaga terhadap keindahan, terhadap alam, tetapi terpisah dari itu, ia hanya seorang manusia biasa.
27:09 A: Yes, of course. Yes. A: Ya, tentu saja. Ya.
27:13 K: To me, that is a contradiction. First be a total human being. And then whatever you create, whatever you do will be beautiful. Whether you paint, or whatever you do. Don't let's divide the artist into something extraordinary, or the business man into something ugly. Let's call it just living in the world of the intellect, or the scientist in the world of physics, and so on. But first, there must be human being. You follow, sir? Human being in the sense the total understanding of life, death, love, beauty, relationship, responsibility, not to kill - all that is implied in living. Therefore he establishes a relationship with nature. And the expression of that relationship, if it is whole, healthy, is creative. K: Bagi saya, itu adalah suatu kontradiksi. Pertama-tama jadilah seorang manusia utuh. Dan kemudian apapun yang Anda ciptakan, apapun yang Anda lakukan akan menjadi indah. Apapun yang Anda lukis, atau apapun yang Anda lakukan. Jangan memisahkan seniman menjadi sesuatu yang luar biasa, atau usahawan menjadi sesuatu yang buruk. Sebutlah hal itu hanya sebagai hidup dalam dunia intelek, atau ilmuwan dalam dunia fisika, dan seterusnya. Tetapi pertama-tama, haruslah ada makhluk manusia. Anda mengikuti, Tuan? Manusia dalam arti pemahaman hidup secara total, kematian, cinta, keindahan, hubungan, tanggung jawab, tidak membunuh - semua itu tersirat dalam hidup. Oleh karena itu ia menjalin suatu hubungan dengan alam. Dan ungkapan dari hubungan itu, jika itu utuh, sehat, adalah kreatif.
28:31 A: This is very, very different from what many artists conceive of as their task. Especially in modern times artists have this notion that they are in some sense reflectors of the fragmentation of their times.

K: Absolutely.
A: Ini sangat, sangat berbeda dengan apa... yang dipahami banyak seniman sebagai kewajibannya. Terutama di jaman modern, para seniman mempunyai pemahaman ini... bahwa mereka dalam arti tertentu me- rupakan refleksi dari fragmentasi... dari jaman mereka.

K:Benar sekali.
28:47 A: And so they make a statement which holds up the fragmentation as a mirror to us, which is just reinforcing the fragmentation.

K: Absolutely.
A: Dan karenanya mereka membuat suatu pernyataan... yang memperlihatkan fragmentasi sebagai cermin kepada kita, yang hanya... meneguhkan fragmentasi itu.

K: Tentu saja.
28:58 A: Yes. I quite understand. A: Ya. Saya cukup memahami.
29:02 K: You see that meditation covers the whole field of existence. Meditation implies freedom from the method, the system, because I don't know what meditation is. I start from that.

A: Yes.
K: Anda lihat bahwa... meditasi melingkupi seluruh medan eksistensi. Meditasi menyiratkan kebebasan dari... metode, sistem, sebab saya tidak tahu apakah meditasi itu. Saya mulai dari situ.

A: Ya.
29:24 K: Therefore I start with freedom. Not with their burden. K: Oleh karena itu saya mulai dengan kebebasan. Tidak dengan beban mereka.
29:29 A: That's marvellous. Start with freedom and not with their burden. This business of holding up fragmentation to us from that perspective is really nothing more than a species of journalism.

K: Journalism, absolutely.
A: Itu bagus sekali. Mulai dengan kebebasan dan tidak dengan beban mereka. Praktek penegakan fragmentasi kepada kita, dari sudut pandang itu benar-benar tidak lebih tidak kurang... daripada suatu bentuk jurnalisme.

K: Jurnalisme, tentu saja.
29:41 A: Isn't it? Yes, of course. A:Bukankah demikian? Ya, tentu saja.
29:43 K: Propaganda.

A: Of course, yes.
K: Propaganda.

A: Tentu saja, ya.
29:45 K: Therefore, lie. So I discard all that. So I have no burden. Therefore the mind is free to enquire what is meditation. K:Oleh karena itu, kebohongan. Jadi saya buang semua itu. Jadi saya tidak mempunyai beban. Oleh karena itu batin bebas untuk menyelidiki apakah meditasi itu.
30:00 A: Marvellous. A: Bagus sekali.
30:02 K: I have done this, you follow, sir? It is not verbal expression, I don't say anything which I haven't lived. K: Saya telah melakukan ini, Anda mengikuti, Tuan? Ini bukan ungkapan verbal, saya tidak berkata apapun yang belum pernah saya hayati.
30:12 A: Oh, that's very obvious to me as one sitting here conversing with you. Yes. A: Oh, itu sangat jelas bagi saya, selagi seseorang yang sedang duduk di sini berbincang dengan Anda. Ya.
30:16 K: I won't. That is hypocrisy. I am not interested in all that. I'm really interested in seeing what is meditation. So one starts with this freedom. And freedom means freeing the mind, emptying itself of the burdens of others, their methods, their systems, their acceptance of authority, their beliefs, their hope, because it's part of me, all that. Therefore I discard all that. And now I start by saying, I don't know what meditation is. I start - that means the mind has this sense of great humility. Not knowing, I'm not asking! Then somebody will fill it!

A: Exactly.
K: Saya tidak akan. Itu adalah kemunafikan. Saya tidak tertarik dengan semua itu. Saya benar-benar tertarik untuk melihat apakah meditasi itu. Jadi seseorang memulai dengan kebebasan ini. Dan kebebasan berarti membebaskan batin, mengosongkan dirinya dari beban-beban orang lain, metode-metode mereka, sistem-sistem mereka, penerimaan otoritas mereka, kepercayaan mereka, harapan mereka, sebab itu adalah bagian dari saya, semua itu. Oleh karena itu saya buang semua itu. Dan sekarang saya memulai dengan berkata, saya tidak tahu... apakah meditasi itu. Saya mulai - yang artinya batin... mempunyai perasaan kerendahan hati. Tidak mengetahui, saya tidak bertanya! Kemudian seseorang akan mengisinya!

A: Tepat.
31:18 K: Some book, some scholar, some professor, some psychologist comes along and says, 'You don't know. Here, I know. I'll give it to you'. I say, 'Please don't'. I know nothing. You know nothing either! Because you are repeating what others have said. So I discard all that. Now I begin to enquire. I'm in a position to enquire. Not to achieve a result, not to arrive at what they call enlightenment. Nothing. I don't know if there is enlightenment or not. I start with this feeling of great humility, not knowing, therefore the mind is capable of real enquiry. So I enquire. First of all, I look at my life, because I said at the beginning: meditation implies covering the whole field of life. My life, our life, is first the daily conscious living. I've examined, I've looked at it, there is contradiction, and so on - we've been talking about that. And also there is the question of sleep. I go to sleep, eight, nine, ten hours. What is sleep? I start not knowing. Not what others have said. You follow, sir?

A: Yes, I do.
K: Sementara buku, sementara sarjana, sementara profesor, sementara psikolog datang dan berkata, 'Anda tidak tahu. Di sini, saya tahu. Saya akan memberikannya kepada Anda'. Saya berkata, 'Maaf, tidak usah'. Saya tidak tahu apa-apa. Anda juga tidak tahu apa-apa! Sebab Anda mengulang-ulang apa yang telah dikatakan orang lain. Jadi saya membuang semua itu. Sekarang saya mulai menyelidiki. Saya dalam suatu posisi untuk menyelidiki. Bukan untuk mendapatkan suatu hasil, bukan untuk sampai kepada apa yang mereka namakan pencerahan. Tiada. Saya tidak tahu apakah pencerahan ada atau tidak ada. Saya mulai dengan rasa rendah hati yang besar ini, tidak tahu apa-apa, oleh karena itu batin mampu benar-benar menyelidiki. Jadi saya menyelidiki. Pertama-tama, saya memandang kepada hidup saya, sebab saya berkata sejak awal: meditasi menyiratkan... melingkupi keseluruhan medan kehidupan. Hidup saya, hidup kita, pertama-tama adalah kesadaran hidup sehari-hari. Saya telah memeriksa, saya telah memandangnya, ada kontradiksi, dan seterusnya... - kita telah membicarakan hal itu. Dan juga ada masalah tidur. Saya pergi tidur, delapan, sembilan, sepuluh jam. Apakah tidur itu? Saya mulai dengan tidak tahu. Bukan yang telah dikatakan oleh orang lain. Anda mengikuti, Tuan?

A: Ya, Saya mengikuti.
33:10 K: I'm enquiring in relation to meditation, which is the real spirit of religion. That is, gathering all the energy to move from one dimension to a totally different dimension. Which doesn't mean divorce from this dimension. K:Saya menyelidiki dalam hubungannya dengan meditasi, yang adalah... semangat sejati dari religi, yakni, mengumpulkan semua energi... untuk bergerak dari satu dimensi... ke suatu dimensi yang secara total berbeda. Yang tidak berarti pemisahan dari dimensi ini.
33:38 A: No, it's not like those monks going up the hill. A: Tidak, itu bukan seperti para biarawan yang naik bukit itu.
33:42 K: I've been up those hills. K:Saya telah mendaki bukit-bukit itu.
33:45 A: Yes. A: Ya.
33:48 K: So, what is sleep? And what is waking? Am I awake? Or I am only awake when there is a crisis, when there is a shock, when there is a challenge, when there is an incident, death, discard, failure. You follow? Or am I awake all the time, during the daytime? So, what is it to be awake? You follow me, sir?

A: Yes, I am, I am. Since you are saying that meditation must permeate, obviously, to be awake cannot be episodic.
K: Jadi, apakah tidur itu? Dan apakah keadaan bangun itu? Apakah saya terjaga? Atau saya hanya terjaga ketika ada suatu krisis, ketika ada suatu goncangan, ketika ada suatu tantangan, ketika ada suatu kejadian, kematian, penyingkiran, kegagalan. Anda mengikuti? Atau apakah saya terjaga sepanjang waktu, sepanjang hari? Jadi, apakah artinya terjaga? Anda megikuti saya, Tuan?

A: Ya, saya mengikuti. Sebab Anda berkata bahwa meditasi harus meresap, tentu saja, untuk terjaga tidak mungkin secara sewaktu-waktu.
34:37 K: That's it. Cannot be episodic. Cannot be something stimulating. K: Itulah. Tidak dapat sewaktu-waktu. Tidak dapat merupakan sesuatu yang bersifat stimulasi.
34:43 A: Can't be described as peak experiences. A: Tidak dapat dilukiskan sebagai pengalaman-pengalaman puncak.
34:45 K: No, no. Any form of stimulation, external or internal, only implies that you are asleep and you need a stimulant, whether it is coffee, sex, or a tranquilliser. All keep you awake. K: Tidak, tidak. Setiap bentuk perangsangan, yang dari luar atau yang dari dalam, hanya menyiratkan bahwa Anda tidur dan Anda perlu suatu rangsangan, apakah itu kopi, seks, atau suatu obat penenang. Semuanya memelihara Anda agar terjaga.
35:05 A: Have a shock to go to sleep and have a shock to wake up. A:Mendapat goncangan untuk tidur dan mendapat goncangan untuk bangun.
35:07 K: So, in my enquiry, I am asking: am I awake? What does it mean to be awake? Not awake to what is happening, politically, economically, socially - that is obvious. But awake. What does it mean? I am not awake if I have any burden. Right, sir? There is no sense of being awake when there is any kind of fear. If I live with an illusion, if my actions are neurotic, there is nostate of being awake. So, I'm enquiring, and I can only enquire by becoming very sensitive to what is happening in me, outside me. So, is the mind aware, during the day, completely, to what is happening inside, outside of me? K:Jadi, dalam penyelidikan saya, saya bertanya: apakah saya terjaga? Apakah artinya terjaga? Bukan terjaga pada apa yang sedang terjadi, politik, ekonomi, sosial - itu jelas. Tetapi terjaga. Apakah artinya? Saya tidak terjaga jika saya mempunyai beban apa pun. Benar, Tuan? Tidak ada rasa terjaga... bila ada rasa takut macam apapun. Jika saya hidup dengan suatu ilusi, jika tindakan- tindakan saya bersifat nerotik, di situ tiada keadaan terjaga. Jadi, saya menyelidiki, dan saya hanya dapat menyelidiki dengan menjadi... amat peka terhadap apa yang terjadi dalam diri saya, di luar diri saya. Jadi, apakah batin waspada, sepanjang hari, sepenuhnya, pada apa yang sedang terjadi di dalam, di luar diri saya?
36:22 A: Upon every instant.

K: That's it. Otherwise I am not awake.
A:Setiap saat.

K: Itulah. Jika tidak saya tidak terjaga.
36:28 A: I was just thinking about something that has always given me a great sense of wonder. At home we have some birds and a cat too. A: Saya baru saja berpikir tentang sesuatu, yang selalu memberi saya perasaan heran yang luar biasa. Di rumah kami mempunyai beberapa burung dan seekor kucing juga.
36:37 K: Of course.

A: But they love one another. The birds don't run around in the room with the cat, but the cat supervises the birds. When the birds are put to bed in the evening the cat goes into that room and stays with them, maybe an hour or two, watches. Just seems to have the feeling that it must look after the birds. And in the day time, I've often watched the cat sit and look at the birds with an immense intensity, and the ordinary reaction is 'Haven't you seen them before?' What is this everlasting intensity? But she's looking.
K: Tentu saja.

A: Tetapi mereka saling mengasihi. Burung-burung tidak berkeliling... di ruangan dengan kucing, tetapi kucing mengawasi burung-burung itu. Ketika burung-burung ditidurkan pada malam hari, kucing itu masuk ke ruangan itu dan tinggal dengan mereka, mungkin satu atau dua jam, mengawasi. Kelihatannya mempunyai perasaan, bahwa ia harus mengurus burung-burung itu. Dan pada siang hari, saya sering mengamati kucing duduk... dan memandang burung-burung dengan suatu intensitas yang amat besar, dan reaksi yang umum adalah... 'Belum pernahkah Anda melihat mereka sebelumnya?' Apakah intensitas yang terus-menerus ini? Tetapi ia sedang memandang.
37:20 K: That's right, sir. K: Itu benar, Tuan.
37:21 A: And her eyes are always with that jewel-like... A: Dan matanya selalu dengan yang seperti permata itu...
37:28 K: ...clarity.

A: ...intensity and clarity. Cleaner than flame. And it never stops. And when she sleeps, she really sleeps - yes. When you asked me what is sleep, there must be a relation between the wonder that we feel for the cat's ability completely to sleep. And when she awakes she's completely awake.
K: ...jernih.

A: ...intensitas dan jernih. Lebih bersih dari nyala api. Dan itu tidak pernah berhenti. Dan ketika ia tidur, ia benar-benar tidur - ya. Ketika Anda bertanya kepada saya tidur itu apa, pastilah ada suatu hubungan antara keheranan yang kita rasakan... akan kemampuan kucing untuk tidur sepenuhnya. Dan ketika ia terjaga ia terjaga sepenuhnya.
37:54 K: That's right, sir. So, in asking and enquiring what is sleep I must also ask what is to be awake. Am I awake, or is the past so alive that it is dictating my life in the present? Therefore I am asleep. K: Itu benar, Tuan. Jadi, dalam menanyakan dan menyelidiki apakah tidur itu, saya juga harus bertanya apakah terjaga itu. Apakah saya terjaga, atau apakah masa lalu begitu hidup, yang mendikte hidup saya di masa kini? Oleh karena itu saya tertidur.
38:25 A: Would you say that again? It's very important. A: Maukah Anda mengatakan itu lagi? Itu sangat penting.
38:29 K: I don't know how I... I'll put it differently. Am I awake? Is my mind burdened with the past? And therefore bearing a burden, I'm not awake to the present.

A: Not awake in the present, exactly.
K: Saya tidak tahu bagaimana saya... saya akan katakannya secara lain. Apakah saya terjaga? Apakah batin saya terbebani oleh masa lalu? Dan oleh karena membawa suatu beban, saya tidak terjaga pada saat ini.

A: Tidak terjaga pada saat ini, tepat sekali.
38:48 K: Not awake as I am talking.

A: That's right.
K:Tidak terjaga selagi saya bicara.

A: Itu benar.
38:50 K: Because I'm talking from the background of my past, of my experience, my failures, my hurts, my depressions. Therefore the past is dominating and putting me to sleep now.

A: To sleep. It's a narcotic.

K: Narcotic. Therefore, what am I to do with the past?
K: Sebab saya berbicara dari latar belakang masa lalu saya, dari pengalaman saya, kegagalan saya, luka-luka saya, depresi saya. Oleh karena itu masa lalu... menguasai dan membuat saya tertidur sekarang.

A: Tidur. Itu suatu narkotik.

K: Narkotik. Karena itu, apa yang harus saya laku- kan dengan masa lalu? Anda mengikuti?
39:21 A: Yes, I do. A: Ya, saya ikuti.
39:22 K: Past is necessary. K: Masa lalu perlu.
39:24 A: Of course, the whole field of knowledge. A: Tentu saja, seluruh medan pengetahuan.
39:26 K: Knowledge. Past is necessary. But when the past covers the present, then I am asleep. So, is it possible to know what the past is and not let it overflow into the present? That question and the reality of it brings its own discipline. Therefore I say, yes, I know what it means. I can live, I can keep awake totally and widely and yet operate in the field of knowledge. So there is no contradiction. I don't know if I am conveying it? K: Pengetahuan. Masa lalu adalah perlu. Tetapi ketika masa lalu menutupi saat kini, maka saya tertidur. Jadi, apakah mungkin... untuk mengetahui apakah masa lalu itu... dan tidak membiarkannya melimpah ke saat kini? Pertanyaan itu dan realitas dari padanya... membawa disiplinnya sendiri. Oleh karena itu saya berkata, ya, saya tahu apa artinya. saya dapat hidup, saya dapat tetap terjaga secara total... dan secara luas, dan meski demikian bekerja dalam medan pengetahuan. Jadi tidak ada kontradiksi. Saya tidak tahu apakah saya menyampaikannya?
40:20 A: Oh, you are,you are. A: Oh, tentu, tentu.
40:22 K: So both are moving in harmony. One doesn't lag behind the other. One doesn't contradict the other. There is balance. K: Jadi keduanya bergerak dalam harmonis. Yang satu tidak tertinggal di belakang yang lain. Yang satu tidak bertentangan dengan yang lain. Ada keseimbangan.
40:33 A: What I am seeing here, if I am following correctly, is on the one hand, we have knowledge and its necessity with respect to know-how in practical affairs.

K: Of course.
A:Apa yang saya lihat di sini, jika saya mengikuti dengan benar, adalah, di satu sisi, kita mempunyai pengetahuan... dan keperluannya dalam hubungannya dengan pengetahuan teknis... dalam hal-hal yang praktis.

K: Tentu saja.
40:48 A: On the other hand, we have seeing, understanding. And the act of meditation is the nexus... A:Di sisi lainnya, kita mempunyai tindakan melihat, memahami. Dan tindakan meditasi adalah hubungan...
40:56 K: That's right, sir.

A: ...between them so that there is no interruption of flow in the activity of understanding and knowing.
K: Itu benar, Tuan.

A:...antara mereka, sehingga... tidak ada interupsi dalam aliran aktifitas pemahaman dan pengenalan.
41:06 K: That is part of meditation.

A: Of course.
K: Itu adalah bagian dari meditasi.

A: Tentu saja.
41:08 K: You follow?

A: Yes.
K: Anda mengikuti?

A: Ya.
41:09 K: See what is taking place. Then what is sleep? I have understood now what is means to be awake. That means I am watching. I am aware. I am aware without any choice, choiceless awareness, watching, looking, observing, hearing what is going on, what is going outside, what people tell me, whether they flatter me, they insult me. I am watching. So, I am very aware. Now, what is sleep? I know what is sleep: resting, shutting your eyes, going to bed at 9, or 10, or later. What is sleep? And in sleep, dreams, what are dreams? I don't know what the others say. I am not interested in what the others say. You follow, sir? Because my enquiry is to find out whether meditation covers the whole field of life, not just one segment. K: Lihatlah apa yang sedang berlangsung. Kemudian apakah tidur itu? Saya telah memahami sekarang apa artinya terjaga. Itu berarti saya sedang mengamati. Saya waspada. Saya waspada tanpa pilihan apapun, kewaspadaan tanpa pilihan, mengamati, memandang, mengamati, mendengarkan... apa yang sedang berlangsung, apa yang sedang berlangsung di luar, apa yang orang beritahukan saya, apakah mereka memuji saya, mereka menghina saya. Saya mengamati. Jadi, saya sangat waspada. Sekarang, apakah tidur itu? Saya tahu apakah tidur itu:... beristirahat, menutup mata Anda, pergi tidur... pada jam 9, atau jam 10, atau lebih. Apakah tidur itu? Dan dalam tidur, bermimpi, apakah mimpi itu? Saya tidak tahu apa yang orang lain katakan. Saya tidak tertarik pada apa yang dikatakan orang lain. Anda mengikuti, Tuan? Sebab penyelidikan saya adalah untuk mencari tahu apakah meditasi... melingkupi seluruh medan kehidupan, bukan hanya satu bagian.
42:18 A: My enquiry is from the point where I say, 'I don't know'. A: Penyelidikan saya adalah dari titik... di mana saya berkata, 'Saya tidak tahu'.
42:22 K: I don't know. That is right. So, I'll proceed. I dream. There are dreams. What are dreams? Why should I dream? So, I have to find out why I dream. What are dreams? Dreams are the continuation of my daily sleep. I haven't understood... - see what is taking place - I have not understood my daily life. I watch my daily life. My daily life is in disorder, so I go to sleep and the disorder continues. And the brain says, 'I must have order, otherwise I can't function!' So, if the mind doesn't put order during the day, the brain tries to bring order during the night. K: Saya tidak tahu. Itu benar. Jadi, saya lanjutkan. Saya bermimpi. Ada mimpi-mimpi. Apakah mimpi-mimpi itu? Mengapa saya harus bermimpi? Jadi, saya harus mencari tahu mengapa saya bermimpi. Apakah mimpi itu? Mimpi adalah kelanjutan dari tidur saya sehari-hari. Saya belum memahami... - lihat apa yang sedang terjadi - Saya tidak memahami hidup saya sehari-hari. Saya mengamati kehidupan saya sehari-hari. Kehidupan saya sehari-hari adalah dalam kekacauan, jadi saya pergi tidur dan kekacauan berlanjut. Dan otak berkata, 'Saya harus punya ketertiban, jika tidak saya tidak dapat berfungsi!' Jadi, jika batin tidak menertibkan diri sepanjang hari, otak mencoba untuk membawa ketertiban pada malam hari.
43:31 A: Through the dream. A: Melalui mimpi.
43:32 K: Through the dreams, through intimations. When I awake I say, 'Yes, I have a certain feeling this must be done'. So, see what takes place. When the mind is awake during the day, it has order, it establishes order, in the sense we have discussed previously. K: Melalui mimpi, melalui isyarat-isyarat. Ketika saya terjaga saya berkata, 'Ya, saya mempunyai suatu perasaan tertentu, ini harus dilakukan'. Jadi, lihat apa yang terjadi. Ketika batin terjaga pada siang hari, ia mempunyai ketertiban, ia membangun ketertiban, dalam makna yang telah kita diskusikan sebelumnya.
43:58 A: Yes. In that sense of order. A:Ya. Ketertiban dala arti itu.
44:00 K: Order, which comes out of the understanding of disorder. The negation of disorder is order, not the following of a blueprint. Or a pattern, all that's disorder. So, during the day, the mind, the brain has established order. So, when I sleep, the brain isn't working out how to establish order in itself in order to be secure. Therefore the brain becomes rested.

A: I see.
K: Ketertiban, yang muncul dari pemahaman akan kekacauan. Penyangkalan dari kekacauan adalah ketertiban, bukan mengikuti suatu cetak biru. Atau suatu pola, semua itu adalah kekacauan. Jadi, selama siang hari, batin, otak telah membangun ketertiban. Jadi, ketika saya tidur, otak tidak bekerja untuk... bagaimana membangun ketertiban dalam dirinya agar supaya aman. Oleh karenanya otak beristirahat.

A: Saya mengerti.
44:40 K: Therefore the brain becomes quiet, sleeps without dreams. It may have superficial dreams, when you eat wrongly - you know, all that I am not talking about. So, sleep means regeneration of the brain. I don't know if you follow?

A: Yes, I do. I wonder if I could ask you a question about dreams here, that might introduce a distinction between dreams in terms of their nature. Sometimes we report that we've had a dream which points to future event.
K: Oleh karena itu otak menjadi diam, tidur tanpa mimpi. Ia mungkin bermimpi, mimpi yang dangkal, ketika Anda salah makan - Anda tahu, semua itu yang tidak saya bicarakan. Jadi, tidur berarti pembaharuan dari otak. Saya tidak tahu apakah Anda mengikuti?

A: Ya, saya mengikuti. Saya berpikir, apakah saya dapat me- nanya pada Anda hal mimpi di sini, yang mungkin mengintrodusir suatu perbedaan antara... mimpi-mimpi dalam sifat dasarnya. Kadang-kadang kita memberitahukan bahwa... kita mempunyai suatu mimpi yang menunjukkan peristiwa di masa datang.
45:22 K: That's another thing.

A: That's entirely different from what you are talking about.
K: Itu hal lain.

A: Itu sama sekali berbeda... dengan apa yang Anda bicarakan.
45:27 K: Sir, I think we can understand that very simply. You know, the other day, we walked high up in the hills in India, and there was a river flowing down below. And two boats were coming in the opposite direction, and you knew where they were going to meet. When you go high enough, you see the boats coming together at a precise point. K: Tuan, saya pikir kita dapat memahaminya dengan amat mudah. Anda tahu, tempo hari, kita mendaki tinggi ke atas bukit... di India, dan ada sungai mengalir di bawahnya. Dan dua perahu datang dari arah berlawanan, dan Anda tahu di mana mereka akan bertemu. Jika Anda naik cukup tinggi, Anda melihat perahu-perahu bertemu tepat pada suatu titik.
46:02 A: But that's very objective. That has nothing to do with my subjective unfinished business.

K: No.
A: Tetapi itu sangat obyektif. Itu tidak mempunyai hubungan apa pun dengan... urusan subjektif saya yang tidak selesai.

K:Tidak.
46:07 A: Which is the other thing you were talking about.

K: That's right.
A:Yang adalah hal lain... yang Anda bicarakan.

K: Itu benar.
46:10 A: Yes, I quite see. What an amazing thing it would be to have all your business done and go to sleep, And if order should present you with...

K: Yes, sir.
A: Ya, saya amat paham. Betapa menakjubkannya jika... semua urusan Anda telah diselesaikan dan kemudian tidur, Dan jika ketertiban akan... menghadirkan Anda dengan...

K: Ya, Tuan.
46:25 A: ...an understanding...

K: Of course.
A:...suatu pemahaman...

K: Tentu saja.
46:26 A: ...then the understanding never stops from waking through sleeping. A:...maka pemahaman itu tidak pernah berhenti... dari terjaga terus ke tidur.
46:30 K: That's right.

A: Yes! Of course. Marvellous.

K: So, you see, that way the brain is regenerated, keeps young. No conflict. Conflict wears out the brain. So, sleep means not only order, rejuvenation, innocence, but also, in sleep, there are states, in which there is absolutely freedom to enquire, to see into something which you have never seen with your physical eyes.
K: Itu benar.

A: Ya! Tentu saja. Mengagumkan.

K: Jadi, Anda lihat, dengan cara itu otak terbaharui, tetap muda. Tidak ada konflik. Konflik melelahkan otak. Jadi, tidur tidak hanya berarti ketertiban, peremajaan, pemurnian, tetapi juga, dalam tidur, ada keadaan-keadaan, di mana ada kebebasan yang mutlak untuk menyelidiki, untuk melihat sesuatu yang tidak pernah Anda lihat... dengan mata fisik Anda.
47:20 A: Yes.

K: Of course.
A: Ya.

K: Tentu saja.
47:21 A: Yes. A: Ya.
47:22 K: So, we have described sufficiently into that. I see that. So, does the mind live that kind of life during the day? K:Jadi, kita telah melukiskan dengan cukup hal itu. Saya melihat itu. Jadi, apakah batin menjalani hidup seperti itu... sepanjang hari?
47:35 A: That would be rare. A: Itu jarang sekali.
47:37 K: Otherwise it is not meditation. K: Jika tidak, itu bukan meditasi.
47:40 A: Of course, of course. A: Tentu saja, tentu saja.
47:41 K: And I don't want to play a hypocritical game, because I am deceiving nobody. I am deceiving myself and I don't want to deceive myself. I don't see the point of deceiving myself, because I don't want to be a great man, big man, success. That's all too infantile. So, I say, am I living that? If not, what is happening? And it gives me energy to live that way, because I have no burden of the others. I don't know... K: Dan saya tidak ingin melakukan suatu permainan yang munafik, sebab saya tidak memperdaya siapapun. Saya memperdaya diri saya dan saya tidak ingin memperdaya diri saya. Saya tidak melihat titik memperdaya diri saya, sebab saya tidak ingin menjadi orang hebat, orang besar, sukses. Semua itu terlalu kekanak-kanakan. Jadi, saya berkata, apakah saya menjalani itu? Jika tidak, apa yang terjadi? Dan itu memberi saya energi untuk hidup seperti itu, sebab saya tidak mempunyai beban dari yang lain-lainnya. Saya tidak tahu...
48:17 A: This is very remarkable. It reminds me of a story that is told about a swordsman and his three sons. And there was an old, old swordsman in old Japan. and he wanted to pass on the responsibility for his art to his sons. And he asked the sons each to come into his room, and he would speak to them, and he would decide. A: Ini sangat hebat sekali. Ini mengingatkan saya akan suatu cerita yang menceritakan... tentang seorang ahli pedang dan ketiga anak laki-lakinya. Dan ada seorang tua, ahli pedang tua di Jepang kuno. dan ia ingin meneruskan... tanggung jawab hasil seninya kepada anak-anaknya. Dan ia meminta masing-masing anaknya masuk ke dalam kamarnya, dan ia akan berbicara kepada mereka, dan ia akan memutuskan.
48:54 K: Quite, quite. K: Benar, benar.
48:55 A: He was a man of knowledge in terms of the sword, but he also was a man of understanding. And unbeknownst to them he put a ball on top of the lintel, and as they passed in, they, of course, were quite unaware of that. The youngest was called in first, and when the youngest walked in, his father had arranged for this ball to drop, and the ball dropped, and the son, in a flash, cut it in two with his sword. And his father said, 'Please wait in the other room'. The second son came in, ball fell on his head, but precisely, as it touched his head, he reached up and he took it in his hands, and the father said, 'Please wait in the other room' Eldest son came in. He opened the door, and as he opened the door, he reached up and he took the ball. The father called them in, and he read out the youngest son, saying, 'Very brilliant. You've mastered the technique. You don't understand anything'. He said to the second one, 'Well, you're almost there. Just keep on'. And he said to the eldest, 'Now you can begin'. And - imagine! It's like the word 'prajna', which means 'pra' - ahead, 'jna' - to know, to know beforehand, - not of some prediction that we do, based on the study of rats in the lab - but understanding is...

K: Yes, sir.
A: Ia adalah orang yang berilmu dalam hal pedang, tetapi ia juga adalah seorang yang arif. Dan tanpa dketahui mereka, ia taruh sebuah bola di atas ambang pintu, dan ketika mereka masuk, mereka, tentu saja, tidak sadar akan hal itu. Yang bungsu yang pertama dipanggil, dan ketika yang bungsu berjalan masuk, ayahnya telah mengatur agar bola ini jatuh, dan bola pun jatuh, dan anaknya, secepat kilat, memotongnya menjadi dua dengan pedangnya. Dan ayahnya berkata, 'Silahkan tunggu di kamar lain'. Anak kedua masuk, bola jatuh di atas kepalanya, tetapi dengan tepat, ketika menyentuh kepalanya, ia menangkapnya dan mengambilnya ke dalam tangannya, dan ayahnya berkata, 'Silahkan menunggu di kamar lain' Anak yang sulung masuk. Ia membuka pintu, dan ketika ia membuka pintu, ia meraihnya dan ia ambil bolanya. Ayahnya memanggil mereka untuk masuk, dan ia panggil anak bungsunya, dan berkata, 'Sangat cemerlang. Anda telah menguasai tekniknya. Anda tidak memahami apa pun'. Ia berkata kepada yang kedua, Yah, Anda hampir sampai. Teruskan' Dan ia berkata kepada yang sulung, 'Sekarang Anda dapat mulai'. Dan - bayangkan! Itu seperti kata 'prajna', yang berarti... 'pra' - dimuka, 'jna' - mengetahui, mengetahui sebelumnya, - bukan semacam prediksi yang kita lakukan, berdasarkan studi pada tikus-tikus di laboratorium - tetapi memahami adalah...

K: Ya, Tuan.
50:55 A: ...ahead and behind in the total movement of that one act. Oh yes, of course! A:...di muka dan di belakang... dalam gerak total dari satu tindakan itu. Oh, ya, tentu saja!
51:02 K: So, I see this, because I do not separate meditation from daily living. Otherwise it has no meaning. So I see the importance of order during the waking hours. And therefore freeing the brain from conflict - all that - during sleep, so there is total rest to the brain. That's one thing. Then, what is control? Why should I control? They have all said control. All religions have said control. Control. Be without desire. Don't think about yourself. You follow? All that. This is what they say. I say to myself, can I live without control? You follow, sir?

A: Oh yes, yes. One has to start that question too at the very beginning.
K: Jadi, saya melihat ini, sebab saya tidak memisahkan meditasi dengan hidup sehari-hari. Jika tidak, itu tidak mempunyai arti. Jadi saya melihat pentingnya ketertiban selama waktu terjaga. Dan oleh karena itu... membebaskan otak dari konflik... - semua itu - selama tidur, jadi ada istirahat total di otak. Itu adalah satu hal. Kemudian, apakah pengendalian? Mengapa saya harus mengendalikan? Mereka semua telah berkata mengendalikan. Semua agama telah berkata mengendalikan. Mengendalikan. Berada tanpa hasrat. Jangan berpikir tentang diri Anda. Anda mengikuti? Semua itu. Ini adalah apa yang mereka katakan. Saya berkata kepada diri saya, dapatkah saya hidup tanpa pengendalian? Anda mengikuti, Tuan?

A: Oh ya, ya. Seseorang juga harus mulai menanyakan itu sejak awal.
52:22 K: That's what we are doing! K: Itulah yang sedang kita lakukan!
52:23 A: Yes. My statement is a reflection. Just a mirror to that, yes.

K: Yes. Is it possible to live without control? Because what is control? And who is the controller? The controller is the controlled. When I say, 'I must control my thought', the controller is the creation of thought. And thought controls thought. It has no meaning. One fragment controls another fragment and therefore remain fragments. So I say, is there a way of living without control? Therefore no conflict. Therefore no opposites. Not one desire against another desire. One thought opposed to another thought. One achievement opposed to another achievement. So, no control. Is that possible? Because I must find out. You follow? It's not just ask a question, just leaving it alone. I've got energy now, because I am not carrying their burden anymore. Nor am I carrying my own burden. Because their burden is my burden. When I have discarded that I have discarded this. So I have got energy and I say, is it possible to live without control. And so it is a tremendous thing. I must find out. Because the people who have control, have said, through control you arrive at Nirvana, heaven. To me that's wrong, totally absurd. So I say, can I live a life of meditation, in which there is no control?
A:Ya. Pernyataan saya adalah suatu refleksi. Hanya suatu cermin daripada itu, ya.

K: Ya. Apakah mungkin untuk hidup tanpa pengendalian? Sebab, apakah pengendalian itu? Dan siapakah si pengendali? Si pengendali adalah yang dikendalikan. Ketika saya berkata, 'Saya harus mengendalikan pikiran saya', si pengendali adalah ciptaan dari pikiran. Dan pikiran mengendalikan pikiran. Itu tidak ada maknanya. Satu fragmen mengendalikan fragmen yang lain... dan oleh karena itu tetap sebagai fragmen-fragmen. Jadi saya berkata, apakah ada suatu cara hidup tanpa pengendalian? Oleh karena itu, tidak ada konflik. Oleh karena itu, tidak ada yang berlawanan. Tidak ada hasrat yang satu melawan hasrat yang lain. Satu pikiran yang bertentangan dengan pikiran yang lain. Satu pencapaian yang bertentangan dengan pencapaian yang lain. Jadi, tidak ada pengendalian. Apakah mungkin? Sebab saya harus mencari tahu. Anda mengikuti? Ini bukan hanya sekedar... menanyakan suatu pertanyaan, hanya sekedar meninggalkannya saja. Saya telah mendapatkan energi sekarang, sebab saya tidak membawa-bawa beban mereka lagi. Tidak juga membawa-bawa beban saya sendiri. Sebab beban mereka adalah beban saya. Ketika saya telah membuang itu, saya telah membuang ini. Jadi saya telah mendapat energi... dan saya berkata, apakah mungkin hidup tanpa pengendalian. Dengan demikian, ini adalah sesuatu yang luar biasa. Saya harus mencari tahu. Sebab orang-orang yang memiliki kendali, berkata, melalui pengendalian, Anda tiba di Nirwana, surga. Bagi saya itu tidak benar, sama sekali tidak masuk akal. Jadi saya berkata, dapatkah saya menjalani hidup bermeditasi, di mana tidak ada pengendalian?
54:47 A: When intelligence breaks out, as we looked at before, then with it comes order and that order... A: Ketika inteligensi lepas keluar, seperti sebelum ini telah kita selidiki, maka bersamaan dengannya datanglah ketertiban dan ketertiban itu...
55:01 K: Intelligence is order.

A: And intelligence is that order. The seeing is the doing.

K: The doing, yes.
K:Inteligensi adalah ketertiban.

A:Dan inteligensi adalah ketertiban itu. Melihat adalah melakukan.

K:Melakukan. Ya.
55:07 A: Therefore there is no conflict at all. A:Oleh karena itu tidak ada konflik sama sekali.
55:10 K: Therefore do I live a life - not only: is it possible - do I live it? I've got desires: I see a car, a woman, a house, a lovely garden, beautiful clothes - whatever it is - and instantly all the desires arise. And not to have a conflict. And yet not yield. If I have money, I go and buy it. Which is obvious, but that's no answer. If I have no money, I say, 'I'm so sorry I have no money, and I will get some, someday, then I'll come back and buy it'. It's the same problem. But the desire is aroused. The seeing, contact, sensation, and desire. Now that desire is there, and to cut it off is to suppress it. To control it is to suppress it. To yield to it is another form of fragmenting life into getting and losing. So, to allow for the flowering of desire without control. You understand, sir?

A: Yes, I do.
K:Oleh karena itu apakah saya menjalani hidup... - bukan hanya: apakah mungkin - apakah saya menjalaninya? Saya mempunyai hasrat: Saya melihat sebuah mobil, seorang wanita, sebuah rumah, sebuah taman indah, baju yang bagus - apapun itu -, dan dengan segera semua hasrat muncul. Dan tidak mempunyai konflik. Namun tidak menuruti. Jika saya mempunyai uang, saya pergi dan membelinya. Yang adalah jelas, tetapi itu bukan jawaban. Jika saya tidak mempunyai uang, saya berkata, 'Amat disayangkan saya tidak mempunyai uang, dan saya akan mendapatkannya, suatu hari nanti, maka saya akan kembali dan membelinya'. Itu adalah masalah yang sama. Tetapi hasrat terbangkitkan. Melihat, kontak, sensasi, dan hasrat. Sekarang hasrat itu ada di situ, dan untuk memutuskannya adalah menindasnya. Untuk mengendalikannya adalah menindasnya. Untuk menurutinya adalah bentuk lain... dari mefragmentasi kehidupan dalam mendapat dan melepas. Jadi, untuk memungkinkan berkem- bangnya hasrat tanpa pengendalian. Anda paham, Tuan?

A: Ya, saya mengerti.
57:02 K: So, the very flowering is the ending of that desire. But if you chop it off, it'll come back again. K: Jadi, berkembangnya secara utuh adalah akhir dari hasrat itu. Tetapi jika Anda memotongnya, ia akan kembali lagi.
57:15 A: It's the difference between a terminus and a consummation. A: Itu bedanya antara suatu penghentian dan suatu perwujudan.
57:18 K: Quite, yes. So, I let the desire come, flower, watch it. Watch it, not yield or resist. Just let it flower. And be fully aware of what is happening. Then there is no control. K: Benar, ya. Jadi, saya biarkan has- rat datang, bekembang, mengamatinya. Mengamatinya, bukan menuruti atau melawan. Hanya membiarkannya berkembang. Dan sepenuhnya waspada pada apa yang sedang terjadi. Maka tidak ada pengendalian.
57:44 A: And no disorder.

K: No, of course. The moment you control, there is disorder. You are suppressing or accepting, So that is disorder. But when you allow the thing to flower and watch it, watch it in the sense be totally aware of it, the petals, the subtle forms of desire to possess, not to possess, to possess is a pleasure, not to possess is a pleasure, the whole of that movement of desire.
A: Dan tidak ada kekacauan.

K: Tidak, tentu saja. Pada saat Anda mengendalikan, di situ ada kekacauan. Anda menindas atau menerima. Jadi itu adalah kekacauan. Tetapi ketika Anda membiarkan hal itu berkembang dan mengamatinya, mengamatinya dalam arti secara total waspada akan hal itu, pemekarannya, bentuk-bentuk halus dari... hasrat untuk memiliki, untuk tidak memiliki, untuk memiliki adalah suatu kesenangan, untuk tidak memiliki adalah suatu kesenangan, keseluruhan gerak dari hasrat itu.
58:20 A: Exactly. A: Tepat sekali.
58:21 K: And you have to have a very sensitive, watchfulness, very sensitive, choiceless watching. K: Dan Anda harus mempunyai pengamatan yang amat peka, sangat peka, mengamati tanpa pilihan.
58:32 A: This image that you have referred to metaphorically with the plant itself, could we pursue that in our next conversation through the continuation of concern to look further into meditation?

K: We haven't finished meditation.

A: We haven't, no.
A: Citra yang Anda jadikan petunjuk secara kiasan... dengan tanaman itu sendiri, dapatkah kita melanjutkannya dalam percakapan kita yang berikutnya melalui kelanjutan dari perhatian... untuk melihat lebih jauh ke dalam meditasi?

K: Kita belum selesai dengan meditasi.

A:Kita belum.
58:47 K: There's lots more involved.

A: Good, good.
K:Ada banyak sekali yang terlibat di dalamnya.

A:Baik, baik.