Krishnamurti Subtitles home


SD74CA4 - Seorang manusia yang bertanggung-jawab, apakah maknanya?
Percakapan ke-4 dengan Allan W. Anderson
San Diego, USA
19 Februari 1974



0:37 Krishnamurti in Dialogue with Dr. Allan W. Anderson Krishnamurti dalam Dialog dengan Dr. Allan W. Anderson
0:42 J. Krishnamurti was born in South India and educated in England. For the past 40 years he has been speaking in the United States, Europe, India, Australia, and other parts of the world. From the outset of his life's work he repudiated all connections with organised religions and ideologies and said that his only concern was to set man absolutely unconditionally free. He is the author of many books, among them The Awakening of Intelligence, The Urgency of Change, Freedom From the Known, and The Flight of the Eagle. This is one of a series of dialogues between Krishnamurti and Dr. Allan W. Anderson, who is professor of religious studies at San Diego State University where he teaches Indian and Chinese scriptures and the oracular tradition. Dr. Anderson, a published poet, received his degree from Columbia University and the Union Theological Seminary. He has been honoured with the distinguished Teaching Award from the California State University. J. Krishnamurti terlahir di India Selatan... dan memperoleh pendidikannya di Inggris. Selama 40 tahun yang lalu... dia telah berbicara di Amerika Serikat,... Eropa, India, Australia, dan bagian-bagian dunia lainnya. Dari awal karya hidupnya... dia menanggalkan semua hubungannya... dengan agama-agama dan ideologi- ideologi yang terorganisir... dan mengatakan bahwa satu- satunya keprihatinannya adalah... untuk membebaskan manusia secara absolut tanpa-terkondisi. Dia adalah pengarang dari banyak buku-buku,... di antaranya adalah The Awakening of Intelligence,... The Urgency of Change,... Freedom From the Known, dan The Flight of the Eagle. Ini adalah satu dari suatu seri dialog-dialog... antara Krishnamurti dan Dr. Allan W. Anderson,... yang adalah profesor dari studi religi... di San Diego State University... di mana dia mengajar kitab-kitab suci India dan China... dan tradisi orakel. Dr. Anderson, seorang penyair,... menerima gelarnya dari Columbia University...... dan Union Theological Seminary. Dia telah dianugrahi dengan Teaching Award yang terhormat... dari California State University.
1:47 A: Mr. Krishnamurti, just at the point where we left last time in our conversation we had raised the question of the distinction between the notion that I must be responsible for my action and... just being responsible.

K: Right, sir.
A:Tuan Krishnamurti, tepat pada titik,... di mana kita tinggalkan kali terakhir dalam percakapan kita,... kita telah mengangkat pertanyaan dari perbedaan antara... ide bahwa saya harus bertanggung- jawab untuk tindakan saya,... dan... hanya bertanggungjawab.

K:Benar, Tuan.
2:07 A: I was sitting here thinking to myself, 'oh why can't we go on', so perhaps we could start at that point. Would that be agreeable?

K: I think, sir, there is a very definite distinction between responsible for and being responsible. Being responsible for implies a direction, a directed will. But the feeling of responsibility implies responsibility for everything, not in a direction, in any one particular direction. Responsible for education, responsible for politics, responsible the way I live, to be responsible for my behaviour, it's a total feeling of complete responsibility which is the ground in which action takes place.
A:Saya sedang duduk di sini sedang berpikir pada diriku,... 'oh, mengapa kita tidak dapat lanjutkan',... jadi barangkali kita dapat mulai pada titik itu. Apakah itu dapat disetujui?

K:Saya pikir, Tuan,... ada suatu perbedaan yang sangat pasti... antara bertanggungjawab untuk dan keberadaan bertanggungjawab. 'Bertanggungjawab untuk' mengisyaratkan suatu arah,... suatu kemauan yang diarahkan. Namun rasa tanggungjawab mengisyaratkan... tanggungjawab untuk semuanya, bukan ke suatu arah,... pada arah tertentu apapun. Bertanggungjawab untuk pendidikan, bertanggungjawab untuk politik,... bertanggungjawab cara hidup saya,... bertanggungjawab untuk tingkah-laku saya,... ini adalah suatu rasa yang total dari tanggungjawab yang lengkap,... yang adalah landasan di dalam mana tindakan terjadi.
3:20 A: I think then this takes us back to this business of crisis we were talking about. If the crisis is continuous, then it's misleading to say I'm responsible for my action, because I've put the thing out there again and it becomes an occasion for my confusing what is at hand, that requires to be done, and the concept of this notion of my action, because I am my action. A:Lalu saya pikir, ini membawa kita kembali... ke persoalan krisis yang telah kita bicarakan. Jika krisis itu bersifat sinambung, maka... adalah menyesatkan untuk mengatakan... saya bertanggungjawab untuk tindakan saya,... karena saya telah menampilkan lagi persoalan itu,... dan itu menjadi suatu kejadian yang membingungkan saya... mengenai apa yang mendesak,... yang mengharuskan untuk diselesaikan,... dan konsep dari gagasan tindakan saya ini,... karena saya adalah tindakan saya.
3:52 K: Yes, that's just it, that's it.

A: I am it.
K:Ya, itu tepat, tepat demikian.

A:Saya adalah itu.
3:54 K: That means, the feeling of responsibility expresses itself politically, religiously, educationally, in business, in the whole of life, responsible for the total behaviour, not in a particular direction. I think there is great deal of difference when one says 'I am responsible for my action.' That means you are responsible for your action according to the idea that you have preconceived about action. K:Itu berarti, perasaan tanggungjawab... mengungkapkan dirinya... secara politis, secara religius, secara mendidik, dalam perniagaan,... dalam keseluruhan kehidupan, bertang- gungjawab untuk seluruh perilaku,... tidak dalam suatu arah tertentu. Saya pikir, ada suatu perbedaan yang besar ketika orang berkata,... 'Saya bertanggungjawab untuk tindakan saya'. Itu berarti Anda bertanggungjawab untuk tindakan Anda... sesuai dengan ide... yang telah Anda konsepsikan sebelumnya perihal tindakan.
4:41 A: Exactly. Yes. People sometimes will say that the child is free because it's not responsible. A:Tepat sekali. Ya. Orang kadang-kadang berkata bahwa,... anak adalah bebas karena ia tidak bertanggungjawab.
4:55 K: Oh, child is... You can't take a child into... K:Oh, anak adalah... Anda tidak dapat mengambil anak ke dalam...
4:59 A: No, of course not. But I think sometimes, when we say this, we have this nostalgia for the past as though our freedom would be freedom from constraint, whereas if one is his action, genuinely, absolutely...

K: There is no restraint, there is no restraint.

A: There isn't any restraint at all.
A:Tidak, tentu tidak. Tapi saya kadang-kadang berpikir, ketika kita berkata ini,... kita mempunyai kerinduan untuk masa lalu ini,... seakan-akan kebebasan kita adalah kebebasan dari ketidakleluasaan,... sedangkan jika orang adalah tindakannya,... asli, absolut...

K:Di situ tidak ada pengendalian,... di situ tidak ada pengendalian.

A:Di situ sama sekali tiada pengendalian.
5:21 K: Not at all.

A: Right. Right.
K:Sama sekali tiada.

A:Benar. Benar.
5:23 K: Because, look. If one has this total feeling of responsibility, then what is your responsibility with regard to your children? It means education. Are you educating them to bring about a mind that conforms to the pattern, which the society has established, which means you accept the immorality of the society that is. If you feel totally responsible, you are responsible from the moment it's born till the moment it dies. The right kind of education, not the education of making the child conform, the worship of success and the division of nationalities which brings about war - you follow? - all that you are responsible for, not just in a particular direction. Even if you are in a particular direction - I'm responsible for my act - what is your action based on? How can you be responsible when you, when your action is the result of a formula that has been handed down to you? K:Karena, lihat. Jika orang mempunyai rasa tanggungjawab total ini,... maka apakah tanggungjawab Anda... sehubungan dengan anak-anak Anda? Itu berarti pendidikan. Apakah Anda mendidik mereka untuk mewujudkan suatu batin... yang menyesuaikan pada pola,... yang telah ditegakkan oleh masyarakat,... yang berarti Anda menerima... imoralitas dari masyarakat yang ada. Jika Anda merasa bertanggungjawab secara total,... Anda bertanggungjawab sejak anak itu dilahirkan... hingga ia meninggal. Jenis pendidikan yang benar,... bukan pendidikan yang... membuat si anak menyesuaikan dirinya,... pemujaan pada sukses dan pemisahan atas kebangsaan-kebangsaan... yang mengakibatkan peperangan - Anda mengikuti? -,... untuk semua itu Anda bertanggungjawah,... bukan hanya dalam suatu jurusan tertentu. Meski jika Anda bertanggungjawab dalam suatu jurusan tertentu,... - saya bertanggungjawab untuk tindakan saya - atas dasar apakah tindakan Anda? Bagaimana Anda dapat bertanggunjawab... ketika Anda, ketika tindakan Anda adalah hasil dari suatu formula,... yang telah diturunkan kepada Anda?
7:00 A: Yes, I quite follow what you mean.

K: Like communists, they say the state is responsible. Worship the state, the state is the god, and you are responsible to the state. Which means they have conceived what the state should be, formulated ideationally, and, according to that, you act. That is not a responsible action. That's irresponsible action. Whereas action means the doing now. The active present of the verb 'to do' which is to do now, the acting now. The acting now must be free from the past. Otherwise you are just repeating, repetition, traditionally carrying on. That's not...
A:Ya, saya cukup mengikuti apa yang Anda maksudkan.

K:Seperti kaum komunis,... mereka mengatakan, negara yang bertanggungjawab. Puja negara, negara adalah tuhannya,... dan Anda bertanggunjawab pada negara. Yang berarti, mereka telah membayangkan,... negara itu seharusnya bagaimana,... perumusan berdasarkan ide, dan,... sesuai dengan itu, Anda bertindak. Itu bukanlah suatu tindakan bertanggungjawab. Itu adalah suatu tindakan tidak bertanggungjawab. Sedangkan tindakan berarti melakukannya sekarang. Kata kerja aktif dari 'melakukan',... yang adalah melakukan sekarang, bertindak sekarang. Bertindak sekarang harus bebas dari masa lalu. Kalau tidak, Anda hanyalah mengulang,... pengulangan, meneruskan secara tradisional. Itu bukanlah...
8:08 A: I'm reminded of something in the I Ching that I think is a reflection of this principle that you pointed to -I don't mean principle in the abstract. If I am quoting it correctly, from one of the standard translations, it goes like this: 'The superior man...' - by which it means the free man, not hierarchically structured - does not let his thoughts go beyond his situation'. Which would mean that he simply would be present as he is, not being responsible to something out there that is going to tell him how to be responsible, or what he should do, but upon the instant that he is, he is always... A:Saya teringat sesuatu yang ada dalam I Ching,... yang saya kira adalah suatu pantulan... dari asas yang Anda tunjukkan,... -saya maksudkan bukan asas dalam arti abstrak. Jika saya mengutipnya dengan benar,... dari salah satu penerjemahan yang standar,... sebagai berikut:... 'Orang yang superior...' - dengan ini dimaksudkan orang yang bebas,... tidak terstruktur secara hirarki - tidak membiarkan pikirannya keluar dari keadaannya'. Yang secara sederhana berarti bahwa ia akan... berada seperti apa adanya,... tidak dalam keadaan bertanggungjawab pada sesuatu di luar sana,... yang akan memberitahukan dia bagaima- na caranya untuk bertanggungjawab,... atau apa yang ia harus lakukan,... namun begitu ia bertanggungjawab, ia selalu akan...
9:12 K: Responsible.

A: ...responsible.
K:Bertanggungjawab.

A:...bertanggungjawab.
9:13 K: Always.

A: He simply does not let his thoughts go beyond his situation. That goes back to that word 'negation'. Because if he won't let his thoughts go beyond his situation, he has negated the possibility for their doing so, hasn't he?

K: Yes. Quite.

A: Oh yes, yes, yes, I see that. The reason that I'm referring to these other quotations is because, if what you are saying is true and if what they say is true, - quite without respect to how they are understood or not understood - then there must be something in common here, and I realise that your emphasis is practical, eminently practical, upon the act. But it does seem to me to be of great value, if one could converse, commune with the great literatures, which have so many statements - and the complaint about the fact that they are not understood. I see that as a great gain.

K: Sir, I have not read any books, any literature in the sense...
K:Selalu.

A:Ia pasti tidak akan... membiarkan pikirannya pergi ke luar dari keadaannya. Itu membawa kembali ke kata 'negasi'. Karena kalau ia tidak... membiarkan pikirannya pergi ke luar keadaannya,... ia telah menegasikan kemungkinan... untuk pikiran berbuat begitu, bukankah demikian?

K:Ya. Benar sekali.

A:Oh ya, ya, ya, saya lihat itu. Alasan saya untuk mengacu pada kutipan-kutipan lainnya ini,... adalah karena,... jika apa yang Anda katakan adalah benar... dan jika apa yang mereka katakan adalah benar,... - sama sekali tidak menyangkut bagaimana mereka dimengerti... atau tidak dimengerti -... maka harus ada sesuatu yang sama di sini,... dan saya menyadari bahwa aksentuasi Anda adalah praktis,... sungguh amat praktis, pada tindakan. Namun nampak bagi saya, adalah amat penting, jika orang dapat... berbicara, berhubungan dengan literatur agung,... yang memiliki demikian banyak pernyataan - dan keluhan... perihal kenyataan bahwa mereka tidak dipahami. Saya melihat itu sebagai keuntungan yang besar.

K:Tuan,... saya tidak membaca buku apapun,... literatur apapun dalam arti...
10:45 A: Yes, I understand.

K: ...in that sense. Suppose there is no book in the world.
A:Ya, saya paham.

K:...dalam arti itu. Andaikata di dunia tidak ada buku-buku.
10:54 A: The problem is the same.

K: The problem is the same.
A:Masalahnya adalah sama.

K:Masalahnya adalah sama.
10:57 A: Of course, of course. A:Tentu, tentu.
10:59 K: There is no leader, no teacher, nobody to tell you do this, do that, don't do this, don't do that. You are there! You feel totally, completely responsible. K:Tidak ada pemimpin, tidak ada pengajar,... tiada orang yang mengatakan pada Anda,... lakukan ini, lakukan itu,... jangan lakukan ini, jangan lakukan itu. Anda berada di sana! Anda berasa secara total, secara lengkap bertanggungjawab.
11:13 A: Right. Yes. A:Benar. Ya.
11:16 K: Then you have to have an astonishingly active clear brain, not befuddled, not puzzled, not bewildered. You must have a mind that thinks clearly! And you cannot think clearly, if you are rooted in the past. You are merely continuing - modified perhaps - through the present to the future. That's all. So from that arises the question: what is the responsibility in human relationship? K:Lalu Anda harus mempunyai... suatu otak cerah yang aktif secara amat menakjubkan,... tidak kacau-balau, tidak bingung, tidak pusing. Anda harus mempunyai batin yang berpikir jernih! Dan Anda tidak dapat berpikir jernih,... jika Anda berakar di masa lalu. Anda hanya sekedar melanjutkan - barangkali diubah - melalui saat kini ke masa depan. Itulah semuanya. Jadi dari situ timbul pertanyaan:... apakah tanggungjawab dalam hubungan manusia?
12:01 A: Yes. Now we are back to relationships. A:Ya. Sekarang kita kembali ke hubungan-hubungan.
12:03 K: Because that is the basic foundation of life: relationship. That is, to be related, to be in contact with. K:Sebab itu adalah fondasi mendasar dari kehidupan:... hubungan. Dengan kata lain, berhubungan,... berkontak dengan.
12:20 A: We are presently related.

K: Related.
A:Kita saat ini berhubungan.

K:Berhubungan.
12:23 A: This is what is.

K: Yes. Now, what is human relationship? If I feel totally responsible, how does that responsibility express in relationship: to my children, if I have children, to my family, to my neighbour, whether the neighbour is next door or ten thousand miles away, he is still my neighbour! So what is my responsibility? What is the responsibility of a man who feels totally, completely involved in this feeling of being a light to himself and totally responsible? I think this is a question, sir, that has to be investigated.
A:Ini adalah apa adanya.

K:Ya. Sekarang, apakah hubungan antar-manusia? Jika saya merasa bertanggungjawab secara total,... bagaimanakah tanggunjawab itu menam- pakkan dirinya dalam hubungan:... kepada anak-anak saya, jika saya mempunyai anak-anak,... kepada keluarga saya, kepada tetangga saya,... apakah tetangga itu di sebelah rumah... atau berada sepuluh mil jauhnya... ia tetap adalah tetangga saya! Jadi apa tanggungjawab saya? Apakah tanggungjawab seseorang yang secara total merasa,... terlibat secara lengkap dalam perasaan tercerahkan ini... bagi dirinya dan bertanggungjawab sepenuhnya? Saya pikir ini adalah suatu pertanyaan, Tuan,... yang harus diselidiki.
13:30 A: Yes, you know what I'm thinking? I'm thinking that only a person responsible, as you have said it, can make what we call, in our tongue, a clean decision. A:Ya, Anda tahu apa yang sedang saya pikirkan? Saya sedang berpikir... bahwa hanya orang yang bertanggung- jawab, seperti Anda telah katakan,... dapat membuat apa yang kita sebut, dalam bahasa kita,... suatu keputusan yang murni.
13:46 K: Of course, of course. K:Tentu, tentu.
13:48 A: So many decisions are frayed. A:Begitu banyak keputusan- keputusan yang berkonflik.
13:56 K: Sir, I would like to ask this: is there decision at all? Decision implies choice. K:Tuan, saya ingin bertanya ini: apakah keputusan itu memang ada? Keputusan mengisyaratkan adanya pilihan.
14:11 A: Yes. A:Ya.
14:12 K: Choice implies a mind that's confused, between this and that. K:Pilihan mengisyaratkan suatu batin yang bingung, di antara ini dan itu.
14:17 A: It means, I think, radically to make a cut, to cut off. A:Ini berarti, saya kira, secara radikal membuat suatu penghentian,... mengakhiri.
14:22 K: Yes, but a mind that sees clearly has no choice. It doesn't decide. It acts. K:Ya, tapi suatu batin yang melihat dengan jelas tidak mempunyai pilihan. Ia tidak memutuskan. ia bertindak.
14:32 A: Yes. Doesn't this take us back to this word 'negation' again? A:Ya. Apakah ini tidak membawa kita kembali... ke kata 'negasi' lagi?
14:36 K: Yes, of course. K:Ya, tentu.
14:38 A: Might it not be that a clean decision could be interpreted in terms of what takes place at this point of negation from which flows a different action. A:Apakah tidak mungkin bahwa suatu keputusan yang murni... dapat diartikan dalam hubungan dengan apa yang terjadi... pada titik negasi ini,... dari mana mengalir suatu tindakan yang berbeda.
14:49 K: But I don't like to use that word 'decision' because, deciding between this and that. K:Tapi saya tidak suka menggunakan kata 'keputusan' itu,... sebab, memutuskan antara ini dan itu.
14:59 A: You don't want to use it because of the implications in it of conflict? A:Anda tidak mau memakainya,... karena adanya implikasi- implikasi konflik di dalamnya?
15:04 K: Conflict, choice, we think we are free because we choose. We can choose, right?

A: Yes.
K:Konflik, pilihan,... kita berpikir kita bebas karena kita memilih. Kita dapat memilih, benar?

A:Ya.
15:16 K: Is free a mind that is capable of choice? Or is a mind that is not free, that chooses? The choice implies between this and that. Obviously. Which means, the mind doesn't see clearly and therefore there is choice. The choice exists when there is confusion. K:Apakah suatu batin yang bebas yang dapat membuat pilihan? Ataukah suatu batin yang tidak bebas, yang memilih? Pilihan mengisyaratkan antara ini dan itu. Jelas. Yang berarti, batin tidak melihat dengan jelas... dan karenanya ada pilihan. Pilihan ada jika ada kebingungan.
15:48 A: Yes, yes, yes. A:Ya, ya, ya.
15:49 K: A mind that sees clearly, there is no choice. It is doing. I think this is where we have got into rather trouble, when we say we are free to choose, choice implies freedom. I say, on the contrary! Choice implies a mind that is confused and therefore not free. K:Suatu batin yang melihat dengan jelas, di situ tidak ada pilihan. Ia melakukan. Saya pikir, inilah di mana... kita agak mengalami kesukaran,... ketika kita berkata, kita adalah bebas untuk memilih,... pilihan mengisyaratkan kebebasan. Saya berkata, sebaliknya! Pilihan mengisyaratkan suatu batin yang bingung... dan karenanya tidak bebas.
16:18 A: What occurs to me now is the difference between regarding freedom as a property or quality of action rather than a state. Yes. But we have the notion that freedom is a state, a condition, which is quite different from the emphasis that you are leading me into. A:Apa yang sekarang terpikir oleh saya, adalah... perbedaan antara, mengenai kebebasan... sebagai sifat atau kualitas dari tindakan, daripada suatu keadaan. Ya. Tapi kita mempunyai gagasan... bahwa kebebasan adalah suatu keadaan, suatu kondisi,... yang sungguh berbeda dari penekanan... yang ke dalam mana Anda sedang membawa saya.
16:45 K: Yes, that's right.

A: Yes, yes, yes.
K:Ya, itu benar.

A:Ya, ya, ya.
16:48 K: So let's come back to this, sir, which is what is the responsibility of a human being - who feels this sense - in relationship? Because relationship is life, relationship is the foundation of existence. Relationship is absolutely necessary, otherwise you can't exist. Relationship means co-operation. Everything is involved in that one word. Relation means love, generosity, and, you know, all that's implied. Now, what is a human responsibility in relationship? K:Jadi marilah kita kembali ke ini, Tuan, yang adalah,... apakah tanggungjawab dari seorang manusia... - yang merasakan keadaan ini -, dalam hubungan? Karena hubungan adalah kehidupan,... hubungan adalah fondasi dari keberadaan. Hubungan adalah mutlak perlu,... kalau tidak Anda tidak bisa eksis. Hubungan berarti kerjasama. Semuanya terlibat dalam satu kata itu. Hubungan berarti kasih, kemurahan-hati,... dan, Anda tahu, semuanya itu tersirat di dalamnya. Sekarang, apakah tanggungjawab manusia dalam hubungan?
17:42 A: If we were genuinely and completely sharing, then responsibility would be present fully, is it not? A:Jika kita sungguh-sungguh dan sepenuhnya berbagi,... maka tanggungjawab akan hadir sepenuhnya, bukankah demikian?
17:53 K: Yes, but how does it express itself in relationship? Not only between you and me now, but between man and woman, between... my neighbour, relationship, sir, to everything, to nature. What's my relationship to nature? Would I go and kill the baby seals? K:Ya, tapi bagaimana ia mengungkapkan dirinya dalam hubungan? Tidak hanya antara Anda dan saya sekarang ini,... tapi antara pria dan wanita,... antara...tetangga saya,... hubungan, Tuan, dengan semuanya, dengan alam. Apakah hubungan saya dengan alam? Akankah saya pergi dan membunuh bayi anjing laut?
18:23 A: No, no. A:Tidak, tidak.
18:28 K: Would I go and destroy human beings calling them enemies? Would I destroy nature, everything, - which man is doing now? He is destroying the earth, the air, the sea, everything! Because he feels totally irresponsible. K:Akankah saya pergi dan menghancurkan umat manusia,... menganggap mereka musuh? Akankah saya menghancurkan alam, semuanya,... - yang orang sedang lakukan sekarang? Ia sedang menghancurkan bumi, udara, laut, semuanya! Sebab ia merasa sama sekali tidak bertanggungjawab.
18:51 A: He sees what is out there as something to operate on. A:Ia melihat apa yang di luar sana sebagai sesuatu untuk dimanfaatkan.
18:56 K: Yes. Which is, he kills the baby seal, which I saw the other day on a film, it's an appalling thing. And they are Christians, they call themselves Christians, going and killing a little thing for some lady to put on the fur. And - you follow? - totally immoral, the whole thing is. So, to come back, I say, how does this responsibility show itself in my life? I am married - I am not, but suppose I am married - what is my responsibility? Am I related to my wife? K:Ya. Yang berarti, ia membunuh bayi anjing laut,... yang saya lihat tempo hari di film,... sesuatu yang mengejutkan. Dan mereka adalah orang-orang Kristen,... mereka menyebut diri orang-orang Kristen,... sedang berusaha dan membunuh hewan yang kecil,... untuk sementara wanita memakai bulunya. Dan - Anda mengikuti? - sepenuhnya tidak bermoral, semuanya itu. Jadi, untuk kembali, saya berkata, bagaimanakah tanggungjawab ini... memperlihatkan dirinya dalam kehidupan saya? Saya menikah - saya tidak,... tapi andaikan saya menikah - apakah tanggungjawab saya? Apakah saya terhubung dengan istri saya?
19:45 A: The record doesn't seem very good. A:Catatannya tidak terlihat amat bagus.
19:47 K: Not only record, actuality. Am I related to my wife?

A: Right.
K:Bukan hanya catatan, kenyataannya. Apakah saya terhubung dengan istri saya?

A:Benar.
19:51 K: Or am I related to my wife according to the image I have built about her? And I am responsible for that image - you follow, sir? K:Ataukah saya terhubung dengan istri saya... sesuai dengan citra yang saya telah bangun perihal dia? Dan saya bertanggungjawab... untuk citra itu - Anda mengikuti, Tuan?
20:02 A: Yes, because my input has been continuous with respect to that image.

K: Yes. So, I have no relationship with my wife, if I have an image about her. Or if I have an image about myself when I want to be successful, and all the rest of that business.
A:Ya, karena masukan saya telah bersinambung... berkenaan dengan citra itu.

K:Ya. Jadi, saya tidak mempunyai hubungan dengan istri saya,... jika saya mempunyai gambaran perihal dia. Atau jika saya mempunyai suatu gambaran perihal diri saya,... ketika saya ingin agar sukses,... dan semuanya itu.
20:22 A: Since we were talking about 'now', being now, there is a point of contact between what you are saying and the phrase that you used in one of our earlier conversations 'the betrayal of the present'.

K: Absolutely. You see, that is the whole point, sir. If I am related to you, I have no image about you, or you have no image about me, then we have relationship. We have no relationship if I have an image about myself or about you. Our images have a relationship, when in actuality we have no relationship. I might sleep with my wife or some, but it is not a relationship. It is a physical contact, sensory excitement, nothing else. My responsibility is not to have an image!
A:Sejak kita sedang membicarakan perihal 'kini', dalam 'kekinian',... ada suatu titik pertemuan... antara apa yang Anda katakan... dan ungkapan yang Anda pakai... dalam salah satu perbincangan kita yang terdahulu... 'penghianatan terhadap masa-kini'

K:Tepat sekali. Anda lihat, itulah seluruh intinya, Tuan. Jika saya berhubungan dengan Anda,... saya tidak mempunyai citra perihal Anda, atau Anda,... tidak mempunyai citra perihal saya,... lalu kita mempunyai hubungan. Kita tidak mempunyai hubungan,... jika saya mempunyai citra perihal saya atau perihal Anda. Citra-citra kita mempunyai hubungan,... sedangkan sebenarnya kita tidak mempunyai hubungan. Saya boleh saja tidur dengan istri saya atau orang lainnya,... namun itu bukan suatu hubungan. Itu suatu kontak badaniah,... suatu rangsangan indera, tidak lebih. Tanggungjawab saya adalah untuk tidak mempunyai suatu citra!
21:40 A: This brings to mind, I think one of the loveliest statements in the English language which I should like to understand in terms of what we have been sharing. These lines from Keats' poem 'Endymion', there is something miraculous, marvellous in this statement, it seems to me, that is immediately related to what you have been saying: 'A thing of beauty is a joy forever'. And then he says, - as though that's not enough - he says, 'Its loveliness increases'! And then as though that's not enough, he says, 'It will never pass into nothingness'. Now, when the present is not betrayed, it's full with a fullness that keeps on abounding. A:Ini membawa ingatan,... saya kira salah satu dari ungkapan- ungkapan yang paling indah... dalam bahasa Inggris... yang saya inginkan untuk mengerti,... dalam kaitan dari apa yang kita telah berbagi. Bait-bait dari sajak Keats 'Endymion' ini,... ada sesuatu yang menakjubkan,... mengagumkan dalam pernyataan ini,... nampaknya bagi saya,... yakni yang langsung berhubungan deng- an apa yang Anda telah katakan:... 'Sesuatu yang indah adalah keriaan yang abadi'. Dan kemudian ia berkata, - seakan-akan itu tidak cukup -... ia berkata, 'Keindahannya bertambah'! Dan kemudian seakan-akan itu tidak cukup, ia bilang,... 'Itu tidak akan pernah masuk ke dalam alam ketiadaan'. Nah, jika masa-kini tidak dihianati,... ia penuh dengan suatu totalitas yang terus berlimpah-limpah.
22:54 K: Yes, quite, I understand. K:Ya, benar sekali, saya paham.
22:55 A: Would I be correct in that?

K: Yes, I think so.
A:Benarkah saya dalam hal itu?

K:Ya, saya pikir begitu.
22:58 A: I think that's truly what he must be saying, and one of the things too that passed my mind was he calls it a thing of beauty. He doesn't call it a beautiful thing. It's a thing of beauty as though it's a child of beauty. A marvellous continuity between this. Not: it's beautiful because I think it's beautiful, and therefore it's outside. Yes, yes, yes. A:Saya pikir itulah yang sebenarnya ia katakan,... dan salah satu hal yang juga terlintas di pikiran saya adalah,... ia menyebut itu suatu hal dari keindahan. Ia tidak menyebutnya sebagai hal yang indah. Itu adalah sesuatu dari keindahan, seakan-akan itu adalah... anak dari keindahan. Suatu kontinuitas yang mengagumkan di antara ini. Bukan: Itu adalah indah sebab saya pikir itu adalah indah,... dan karenanya ia berada di luar. Ya, ya, ya.
23:29 K: We come back, I must stick to this, because this is really quite important. Because, go where you will, there is no relationship between human beings, and that is the tragedy, and from that arises all our conflict, violence, the whole business. So, if... - not if - ...when there is this responsibility, the feeling of this responsibility, it translates itself in relationship. It doesn't matter with whom it is. A freedom from the known, which is the image. And therefore in that freedom goodness flowers. K:Kita kembali, saya harus tetap meneruskan dengan ini,... karena ini sungguh amat penting. Karena, Anda hendak pergi ke manapun,... di situ tidak ada hubungan di antara umat manusia,... dan itu adalah tragedinya,... dan dari situ muncul semua konflik, kekerasan kita,... semuanya itu. Jadi, jika... - bukan jika -... ketika ada tanggungjawab ini,... rasa tanggungjawab ini,... ia mewujudkan dirinya dalam hubungan. Tidak masalah dengan siapa. Suatu kebebasan dari yang dikenal, yang adalah citra itu. Dan karenanya, dalam kebebasan itu kebaikan berbunga.
24:27 A: Goodness flowers. A:Kebaikan berkembang.
24:29 K: And that is the beauty. And that is beauty. Beauty is not an abstract thing, but it goes with goodness. Goodness in behaviour, goodness in conduct, goodness in action. K:Dan itu adalah keindahannya. Dan itu adalah keindahan. Keindahan bukanlah sesuatu yang abstrak,... tapi ia berjalan bersama-sama dengan kebaikan. Kebaikan dalam perilaku, kebaikan dalam sikap, kebaikan dalam tindakan.
24:45 A: Sometimes while we have been talking I have started a sentence with 'if,' and I have looked into your eyes and immediately I got it out, I knew I had said the wrong thing. It's just like a minute ago you said 'if', and you said, 'no, when'. We are always 'if-ing' it up.

K: I know. 'If-ing' it up!
A:Kadang-kadang saat kita sedang berbicara... saya telah memulai suatu kalimat dengan 'jika', dan saya telah melihat ke dalam mata Anda... dan segera saya membatalkannya,... saya tahu saya telah mengatakan hal yang salah. Itu seperti apa yang baru saja terjadi, Anda berkata 'jika',... dan Anda berkata, 'bukan, ketika'. Kita selalu 'men-jikakan'.

K:Saya tahu. 'Men-jikakan'!
25:04 A: It is awful.

K: I know, sir. We are always dealing with abstractions rather than with reality.
A:Itu buruk sekali.

K:Saya tahu, Tuan. Kita selalu berurusan dengan abstraksi-abstraksi... daripada dengan realitas.
25:12 A: Immediately we 'if', a construction is out there, which we endlessly talk about.

K: That's right.
A:Segera kita 'ber-jika',... suatu konstruksi ada di luar sana,... yang tanpa hentinya kita bicarakan.

K:Itu benar.
25:20 A: And we get cleverer and cleverer about it, and it has nothing to do with anything! Yes, yes, yes. A:Dan kita menjadi makin pintar perihal ini,... dan itu tidak ada hubungan sama sekali dengan apapun! Ya, ya, ya.
25:29 K: So, how does this responsibility translate itself in human behaviour? You follow, sir?

A: Yes. There would be an end to violence.
K:Jadi, bagaimana tanggungjawab ini mewujudkan dirinya... dalam perilaku manusia? Anda mengikuti, Tuan?

A:Ya. Kekerasan akan berakhir.
25:47 K: Absolutely.

A: Wouldn't taper off.
K:Pasti.

A:Tidak akan berangsur-angsur berkurang.
25:54 K: You see what we have done, sir. We are violent human beings, sexually, morally, in every way, we are violent human beings, and not being able to resolve it, we have created an ideal of not being violent, which is: the fact, an abstraction of the fact, which is non-fact, and try to live the non-fact. K:Anda melihat apa yang telah kita lakukan, Tuan. Kita adalah manusia keras,... secara seksual, secara moral, dalam segala cara. kita adalah manusia keras,... dan karena tidak berhasil mengatasi- nya, kita menciptakan suatu ideal... dari diri yang tidak keras,... yang adalah: fakta, suatu abstraksi dari fakta,... yang adalah bukan-fakta,... dan berusaha untuk menghayati yang bukan-fakta.
26:28 A: Yes. Immediately that produces conflict, because it cannot be done.

K: That produces conflict, misery, confusion, all the rest of it. Why does the mind do it? The mind does it, because it doesn't know what to do with this fact of violence. Therefore in abstracting the idea of not being violent, postpones action. I am trying not to be violent, and in the mean time I am jolly well violent.
A:Ya. Dengan serta-merta itu menghasilkan konflik,... sebab itu tidak bisa dilakukan.

K:Itu menghasilkan konflik,... kesengsaraan, kebingungan, semuanya itu. Mengapa batin melakukan itu? Batin melakukan itu, karena ia tidak tahu harus melakukan apa... dengan fakta kekerasan ini. Karenanya di dalam mengabstrasikan ide... dari diri tidak keras, menunda tindakan. Saya sedang mencoba untuk tidak keras,... dan sementara itu, saya sungguh sedang keras.
27:05 A: Yes. A:Ya.
27:07 K: And it is an escape from the fact. All abstractions are escape from the fact. So the mind does it, because it is incapable of dealing with the fact, or it doesn't want to deal with the fact, or it is lazy and says, 'Well, I will try and do it some other day'. All those are involved, when it withdraws from the fact. Now, in the same way, the fact is: our relationship is non-existent. I may say to my wife, I love you, etc., etc., but it's non-existent. Because I have an image about her and she has an image about me. So, on abstractions we have lived. K:Dan itu adalah suatu pelarian dari fakta. Semua abstraksi adalah pelarian dari fakta. Jadi batin melakukan itu,... sebab ia tidak mampu dalam menanggulangi fakta,... atau ia tidak ingin berurusan dengan fakta,... atau ia malas dan berkata,... 'Baik, saya akan coba dan melakukannya kelak'. Semua ini terlibat, ketika ia menarik diri dari fakta. Sekarang, dalam cara yang sama,... faktanya adalah: hubungan kita tidak ada. Say boleh jadi berkata pada istri saya, saya cinta Anda,... dsb., dsb.nya, namun itu tidak ada. Sebab saya mempunyai suatu citra perihal dia... dan dia mempunyai suatu citra perihal saya. Jadi, kita telah hidup pada abstraksi-abstraksi.
28:06 A: It just occurred to me that the word 'fact' itself - which there have been no end of disquisitions about... A:Baru saja terpikir oleh saya bahwa kata 'fakta' itu sendiri,... - yang uraian-uraian tentang kata itu tiada akhirnya...
28:15 K: Of course. The fact: 'what is'. Let's call it 'what is'. K:Tentu. Fakta: 'apa adanya'. Ma- rilah kita menyebutnya 'apa adanya'.
28:18 A: But actually it means something done. A:Tapi sebenarnya ia berarti sesuatu telah dilakukan.
28:22 K: Done, yes.

A: Not the record of something, but actually something done, performed, act, act. And it's that sense of 'fact' that with our use of the word 'fact'. 'Give me facts and figures', we'd say in English, give me facts, we don't mean that when we say it.
K: Telah dilakukan, ya.

A:Bukan catatan dari sesuatu,... tapi sebenarnya sesuatu telah dilakukan,... telah dilaksanakan, tindakan, tindakan. Dan arti dari kata 'fakta' yang demikian... yang kita gunakan sebagai makna dari kata 'fakta' itu. 'Berikan saya informasi yang lengkap dan tepat',... seperti yang kita katakan dalam bahasa Inggris,... berikan saya fakta-fakta, kita tidak... maksudkan itu, ketika kita mengatakannya.
28:42 K: No.

A: No. No. One probably wouldn't need facts and figures in that abstract sense.
K:Tidak

A:Tidak. Tidak. Seseorang barangkali tidak memerlukan... informasi yang lengkap dan tepat dalam makna abstrak itu.
28:52 K: You see, sir, this reveals a tremendous lot. K:Anda lihat, Tuan, ini mengungkapkan amat banyak.
28:55 A: I follow. A:Saya mengikuti.
28:57 K: When you feel responsible, you feel responsible for education of your children, not only your children - children. Are you educating them to conform to a society, are you educating them to merely acquire a job? Are you educating them to the continuity of what has been? Are you educating them to live in abstractions as we are doing now? So what is your responsibility as a father, mother - it doesn't matter who you are - responsible in education, for the education of a human being. That's one problem. What is your responsibility, - if you feel responsible - for human growth, human culture, human goodness? What's your responsibility to the earth, to nature, you follow? It is a tremendous thing to feel responsible. K:Ketika Anda merasa bertanggungjawab,... Anda merasa bertanggungjawab untuk pendidikan... bagi anak-anak Anda, bukan hanya anak-anak Anda - anak-anak. Apakah Anda mendidik mereka... untuk menyesuaikan pada masyarakat,... apakah Anda mendidik mereka untuk hanya sekedar... memperoleh suatu pekerjaan? Apakah Anda mendidik mereka untuk ke- lanjutan dari apa yang telah berlalu? Apakah Anda mendidik mereka untuk hidup dalam abstraksi-abstraksi,... seperti apa yang sedang kita lakukan sekarang? Jadi apakah tanggungjawab Anda sebagai seorang ayah, ibu... - tidak peduli siapakah Anda - tanggungjawab dalam pendidikan,... untuk pendidikan seorang manusia. Itu adalah satu masalah. Apakah tanggungjawab Anda,... - jika Anda merasa bertanggungjawab - untuk perkembangan manusia,... kebudayaan manusia, kebaikan manusia? Apakah tanggungjawab Anda terhadap bumi,... terhadap alam, Anda mengikuti? Adalah suatu hal yang luar biasa untuk merasa bertanggungjawab.
30:35 A: This just came to mind, which I must ask you about. The word 'negation' in the book that we looked at earlier, - which is continuous with what we are saying - I think, is itself rather endangered by the usual notion that we have of negation, which is simply a prohibition, which is not meant. Which is not meant.

K: No, No. Of course not.
A:Ini baru saja terlintas dalam pi- kiran, yang harus saya tanyakan Anda. Kata 'negasi' dalam buku yang kita tengok sebelumnya,... - yang menyambung dengan apa yang sedang kita bicarakan -... saya kira, ia sendiri dalam keadaan agak terancam ... oleh pemikiran yang lazim kita punyai mengenai negasi,... yang sederhananya berarti suatu la- rangan, yang bukan yang dimaksudkan. Yang bukan yang dimaksudkan.

K:Bukan, bukan. Tentu bukan.
31:15 A: When we reviewed that incident in the Gita between the general and his charioteer, the lord Krishna, the lord's response was a negation without it being a prohibition... A:Jika kita tinjau peristiwa di dalam Gita di antara... si jendral dan pengendali kereta perang, si paduka Krishna,... tanggapan dari si paduka merupakan suatu negasi,... tanpa negasi itu merupakan suatu larangan...
31:35 K: Quite, quite.

A: ...wasn't it?
K:Benar, benar.

A:...bukankah demikian?
31:36 K: I don't know. I am... K:Saya tidak tahu. Saya...
31:38 A: No, No. I mean in terms of what we just got through to saying.

K: Yes, of course.
A:Bukan, bukan. Saya maksudkan dalam kaitan dengan apa yang baru kita... ketengahkan.

K:Ya, tentu.
31:45 A: There is a difference then between rearing a child in terms of relating to the child radically in the present, in which negation - as is mentioned in the book here that we went through - is continuously and immediately and actively present. And simply walking around saying to oneself, 'Now I am rearing a child, therefore I mustn't do these things, and I mustn't do those things, I must do that'. Exactly. An entirely different thing. But one has to break the habit of seeing negation as prohibition.

K: Of course. And also, you see, with responsibility goes love, care, attention.
A:Lalu ada suatu perbedaan antara... membesarkan seorang anak dengan cara... menyampaikan kepada anak itu secara radikal dalam saat sekarang,... dalam mana negasi - seperti disebutkan di sini... yang telah kita bahas -... adalah secara terus-menerus dan seketika dan aktif hadir. Dan dengan sekedar berjalan keliling sambil berkata pada diri sendiri,... 'Sekarang saya sedang membesarkan seorang anak,... oleh karenanya saya tidak boleh melakukan hal-hal ini,... dan saya tidak boleh melakukan hal- hal itu, saya harus melakukan itu. Tepat sekali. Sesuatu yang sama sekali berbeda. Namun seseorang harus mematahkan kebiasaan... untuk memandang negasi sebagai larangan.

K:Tentu. Dan juga, dengan tanggungjawab,... bersamaan dengannya, kasih, kepedulian, perhatian.
32:41 A: Yes. Earlier I was going to ask you about care in relation to responsibility. Something that would flow immediately, naturally.

K: Naturally, sir.
A:Ya. Lebih awal tadi saya ingin menanyakan Anda perihal... kepedulian dalam hubungan dengan tanggungjawab. Sesuatu yang akan mengalir seketika,... secara alamiah.

K:Alamiah, Tuan.
32:53 A: Not that I have to project that I need to care for later and so I won't forget, but I would be with it. A:Bukan harus saya proyeksikan,... untuk nantinya perlu saya perhatikan,... dan dengan demikian saya tidak akan lupa,... tapi saya akan bersama dengannya.
33:00 K: You see, that involves a great deal too, because the mother depends on the child, and the child depends on the mother, - or the father, whatever it is. So that dependence is cultivated: not only between the father and the mother, but depend on a teacher, depend on somebody to tell you what to do, depend on your guru. You follow?

A: Yes, yes, I follow.
K:Anda lihat, itu menyangkut banyak hal juga, karena... si ibu tergantung pada si anak,... dan si anak tergantung pada si ibu,... - atau pada si ayah, apapun adanya. Jadi ketergantungan itu ditanamkan:... bukan hanya di antara si ayah dan si ibu,... tapi tergantung pada seorang guru,... tergantung pada seseorang untuk memberitahukan Anda,... apa yang harus dilakukan,... tergantung pada guru Anda. Anda mengikuti?

A:Ya, ya. Saya mengikuti.
33:40 K: Gradually the child, the man is incapable of standing alone, and therefore he says, I must depend on my wife for my comfort, for my sex, for my this or that, and the other thing, I am lost without her. And I am lost without my guru, without my teacher. It becomes so ridiculous! So when the feeling of responsibility exists, all this disappears. You are responsible for your behaviour, for the way you bring up your children, for the way you treat a dog, a neighbour, nature, everything is in your hands. Therefore you have to become astonishingly careful what you do. Careful, not, 'I must not do this, and I must do that'. Care, that means affection, that means consideration, diligence. All that goes with responsibility, which present society totally denies. When we begin to discuss the various gurus that are imported in this country, that's what they are doing, creating such mischief, making those people, unfortunate, thoughtless people, who want excitement, join them, do all kinds of ridiculous nonsensical things. So, we come back: freedom implies responsibility. And therefore freedom, responsibility, means care, diligence, not negligence. Not doing what you want to do, which is what is happening in America. Do what you want to do, this permissiveness is just doing what you want to do, which is not freedom, which breeds irresponsibility. I met the other day in Delhi, New Delhi, a girl, and she's become a Tibetan. You follow, sir? Born in America, being a Christian, brought up in all that, throws all that aside, goes, becomes a Tibetan, which is the same thing in different words. K:Secara berangsur-angsur si anak, si orang dewasa tidak mampu... untuk berdiri sendiri,... dan karenanya ia berkata, saya harus bergantung pada istri saya... untuk kenyamanan saya, untuk seks saya,... untuk ini atau itu saya, dan untuk hal lainnya itu. Saya tersesat tanpa dia. Dan saya tersesat tanpa guru saya,... tanpa pengajar saya. Menjadi begitu menggelikan! Jadi ketika rasa tanggungjawab ada,... semua ini lenyap. Anda bertanggungjawab... untuk perilaku Anda,... untuk cara Anda membesarkan anak-anak Anda,... untuk cara Anda memperlakukan seekor anjing,... seorang tetangga, alam, semuanya berada di tangan Anda. Karenanya Anda harus menjadi... luar biasa peduli dalam apa yang Anda lakukan. Peduli, bukan,... 'Saya tidak boleh melakukan ini, dan saya harus melakukan itu' Peduli, itu berarti kasih-sayang,... itu berarti, pertimbangan, kesungguhan hati. Semuanya itu berjalan bersama-sama dengan tanggungjawab,... yang masyarakat sekarang ini secara total mengingkarinya. Ketika kita memulai untuk berdiskusi tentang berbagai guru-guru... yang diimpor ke dalam negara ini,... itulah apa yang mereka lakukan,... menciptakan kenakalan seperti itu,... membuat orang-orang itu,... orang-orang yang tak beruntung, yang tidak punya pertimbangan,... yang menginginkan kegairahan, bergabung dengan mereka, melakukan semua bentuk hal-hal yang menggelikan, yang bukan-bukan. Jadi, kita kembali:... kebebasan mengisyaratkan tanggungjawab. Dan karenanya kebebasan, tanggungjawab,... berarti peduli, kesungguhan hati, bukan kelalaian. Tidak melakukan apa yang hendak Anda lakukan,... yang adalah apa yang terjadi di Amerika. Lakukan apa yang Anda hendak lakukan,... yang serba membolehkan ini,... adalah melakukan apa saja yang Anda mau lakukan,... yang bukanlah kebebasan,... yang membiakkan tiadanya tanggungjawab. Saya tempo hari bertemu,... di Delhi, New Delhi, seorang perempuan,... dan dia telah menjadi seorang Tibet. Anda mengikuti, Tuan? Dilahirkan di Amerika, seorang... Kristen, dibesarkan dalam semuanya itu,... mengesampingkan semuanya itu, pergi, menjadi seorang Tibet,... yang adalah sama saja dalam kata-kata yang berbeda.
36:43 A: Yes. As a Tibetan coming over here and doing it. A:Ya. Sebagai seorang Tibet datang ke sini dan bertindak sesuai.
36:47 K: It's all ridiculous!

A: Yes.
K:Semuanya ini menggelikan.

A:Ya.
36:49 K: And I've known her some years, I said, 'Where is your child?' who was six. "Oh,' she said, 'I've left him with other liberated Tibetans'. I said, 'At six? You are the mother'. She said, 'Yes, he is in very good hands'. I come back next year and I ask, 'Where is your child?' 'Oh, he has become a Tibetan monk,' who is seven. He is seven years old and has become a Tibetan monk! You understand, sir?

A: Oh yes, I do.
K:Dan saya telah mengenalnya beberapa tahun,... saya berkata, 'Di mana anak Anda?' yang berusia enam tahun. 'Oh,' katanya,... 'Saya telah tinggalkan dia dengan orang-orang Tibet yang terbebaskan'. Saya berkata, 'Pada usia enam tahun? Anda adalah ibunya'. Ia berkata, 'Ya, dia di dalam asuhan orang-orang yang aman'. Saya kembali tahun berikutnya dan saya bertanya, 'Di mana anak Anda?' 'Oh, dia telah menjadi seorang biarawan Tibet,' usianya tujuh tahun. Dia berusia tujuh tahun dan telah menjadi seorang biarawan Tibet! Anda paham, Tuan?

A:Oh ya, saya paham.
37:25 K: The irresponsibility of it, because the mother feels, 'They know better than I do, I am Tibetan and the lamas will help me to become..'. K:Ketiadanya tanggungjawab dari ini,... sebab si ibu berasa, 'Mereka lebih tahu daripada saya,... saya adalah seorang Tibet dan para lama akan... membantu saya untuk menjadi yang saya inginkan...'
37:40 A: It puts a rather sinister cast on that Biblical statement: train up a child in the way he should go, and when he is old he will not depart from it. There is a sinister note in there, isn't there? A:Itu memberikan sautu pengarahan yang agak mengerikan... pada pernyataan Alkitab:... latihlah seorang anak di dalam jalan yang seharusnya ia pergi,... dan ketika ia dewasa dia tidak akan menyimpang darinya. Ada suatu nada mengerikan di dalamnya, bukankah?
37:52 K: Absolutely. So this is going on in the world all the time. And a man who is really serious negates that, because he understands the implications, the inwardness of all that. So he has to deny it. It isn't a question of will or choice, he says that's too silly, too absurd. So freedom means responsibility and infinite care. K:Benar sekali. Jadi ini sedang berlangsung di dalam dunia sepanjang waktu. Dan seseorang yang benar-benar serius menegasikan itu,... karena ia memahami implikasi-implikasinya,... kandungan dari semuanya itu. Jadi ia harus mengingkarinya. Itu bukanlah masalah dari kemauan atau pilihan. ia bilang itu terlalu bodoh, terlalu mustahil. Jadi kebebasan berarti tanggungjawab dan kepedulian tanpa batas.
38:37 A: The phrase that you just spoke, 'infinite care...' A:Ungkapan yang baru saja Anda ucap- kan, 'kepedulian tanpa batas...'...
38:40 K: Yes, sir. K:Ya, Tuan.
38:43 A: ...it would be totally impossible to what we mean by a finite being unless the finite being did not betray the present. A:...itu akan sama sekali tidak mungkin... dengan apa yang kita maksudkan deng- an suatu keberadaan yang terbatas... kecuali keberadaan yang terbatas itu tidak menghianati masa-kini.
38:56 K: I know, sir.

A: 'With not betraying the present' is a negative again. It is a negation again. With not betraying the present. Which is not to say what will happen if it is not...
K:Saya tahu, Tuan.

A:'Dengan tidak menghianati masa-kini'... adalah suatu negatif lagi. Adalah suatu negasi lagi. Dengan tidak menghianati masa-kini. Yang bukan untuk mengatakan apa yang akan terjadi jika itu tidak...
39:07 K: Sir, the word 'present', the now, is rather difficult. K:Tuan, kata 'masa-kini', saat-sekarang, adalah agak sulit.
39:12 A: Oh yes. Philosophers love to call it the specious present. A:Oh ya. Para filsuf gemar untuk menyebutnya: masa-kini yang menyesatkan.
39:16 K: I don't know what philosophers say. I don't want to enter into all that speculative thinking. But the fact, what is the 'now'? What is the act of now, the present? To understand the present I must understand the past, not history, I don't mean that.

A: Oh no, no, no.
K:Saya tidak tahu para filsuf mengatakan apa. Saya tidak ingin untuk masuk ke dalam semua pemikiran yang spekulatif itu. Namun kenyataannya, apakah 'saat-sekarang' itu? Apakah tindakan saat-sekarang itu, masa-kini? Untuk memahami masa-kini saya harus memahami masa-lampau,... bukan sejarah, saya tidak mak- sudkan itu.

A:Oh bukan, bukan, bukan.
39:40 K: Understand myself as the past. I am the past. K:Memahami diri saya sendiri sebagai masa-lampau. Saya adalah masa-lampau.
39:44 A: In terms of what we said earlier about knowledge. A:Dalam kaitan dengan yang kita ka- takan terdahulu perihal pengetahuan.
39:46 K: Yes. I am that.

A: Yes.
K:Ya. Saya adalah itu.

A:Ya.
39:50 K: Therefore I must understand the past, which is me, the 'me' is the known - the 'me' is not the unknown, I can imagine it is the unknown but the fact is, the 'what is' is the known. That's me. I must understand myself. If I don't, the now is merely a continuation, in modified form, of the past. Therefore it is not the now, not the present. Therefore the 'me' is the tradition, the knowledge, in all the complicated manoeuvres, cunning - you follow? - all that, the despairs, the anxieties, the desire for success, fear, pleasure, all that is me. K:Karenanya saya harus memahami masa-lalu, yang adalah saya,... si 'aku' adalah yang dikenal... - si 'aku' bukan yang tidak-dikenal,... saya bisa membayangkan itu adalah yang tidak-dikenal,... namun kenyataannya adalah, yang 'apa adanya' adalah yang dikenal. Itu adalah saya. Saya harus memahami diriku. Jika saya tidak memahaminya, saat-sekarang hanyalah... suatu kelanjutan, dalam bentuk yang diubah, dari masa-lalu. Karenanya itu bukan saat-sekarang, bukan masa-kini. Karenanya si 'aku' adalah tradisi, adalah pengetahuan,... dalam segala manuver yang rumit,... cerdik - Anda mengikuti? - semua itu,... keputus-asaan, kegelisahan-kegelisahan,... hasrat untuk berhasil, rasa takut... kesenangan, semuanya itu adalah aku.
40:49 A: Since we are still involved in a discussion about relationship here, might we return a moment to where we were with respect to education and relationship. I want to be sure that I have understood you here. Let us say that one were fortunate enough to have a school where what you are pointing to was going on. A:Karena kita masih terlibat dalam suatu diskusi... perihal hubungan,... bolehkah kita kembali sejenak ke di mana kita berada,... dalam kaitan dengan pendidikan dan hubungan. Saya ingin yakin bahwa saya telah memahami Anda dalam hal ini. Katakanlah bahwa seseorang cukup beruntung mempunyai sekolah... di mana apa yang Anda sedang tunjukkan, berlangsung.
41:19 K: We are going to do, we are doing it. We have got seven schools.

A: Marvellous. Marvellous. Well, we'll have a chance to talk about that, won't we?
K:Kita akan lakukan itu, kita sedang melakukannya. Kita mempunyai tujuh sekolah.

A:Mengagumkan. Mengagumkan. Baik, kita akan mempunyai kesempatan untuk membicarakan itu, akankah kita?
41:26 K: Yes.

A: Good, good. If I'm current here, it would seem that if the teacher is totally present to the child, the child will feel this. The child won't have to be instructed in what this means then. Is that right?

K: Yes, but one has to find out what is the relationship of the teacher to the student.

A: Yes, yes. I quite see that. Of course.

K: What is the relationship? Is he merely an informer giving information to the child? Any machine can do that.
K:Ya.

A:Bagus, bagus. Jika saya di masa-kini di sini, akan nampak bahwa,... jika si pengajar secara total berada di masa-kini terhadap si anak,... si anak akan merasakannya. Si anak lalu tidak perlu diberi instruksi... dalam apa artinya ini. Apakah itu betul?

K:Ya, tapi orang harus mencaritahu,... apakah hubungannya dari pengajar... dengan si siswa.

A:Ya, ya. Saya amat jelas melihatnya. Tentu.

K:Apakah hubungannya? Apakah dia hanya sekedar seorang pemberitahu,... memberikan informasi kepada si anak? Mesin apa saja dapat melakukan itu.
42:22 A: Oh yes, the library is filled with it. A:Oh ya, perpustakaan dipenuhi dengan itu.
42:23 K: Any machine can do that. Or what is his relationship? Does he put himself on a pedestal up there and his student down there? Or is the relationship between the teacher and the student, is it a relationship, in which there is learning on the part of the teacher as well as the student. Learning.

A: Yes.
K:Mesin apa saja dapat melakukan itu. Atau apakah hubungannya? Apakah dia menempatkan dirinya di atas podium sana... dan siswanya di bawah sana? Ataukah hubungan antara pengajar dan siswa,... apakah itu suatu hubungan, dalam mana di situ ada proses belajar,... baik pada pihak si pengajar maupun pada si siswa. Sedang belajar.

A:Ya.
42:55 K: Not I have learnt and I am going to teach you. Therefore in that there is a division between the teacher and the student. But when there is learning on the part of the teacher, as well as on the part of the student, there is no division. Both are learning. K:Bukan bahwa saya telah belajar dan saya akan mengajar Anda. Karenanya di situ ada suatu pemisahan,... antara pengajar dan siswa. Tapi jika ada proses belajar pada diri si pengajar,... maupun pada diri dari si siswa,... di situ tidak ada pemisahan. Dua-duanya sedang belajar.
43:17 A: Yes. A:Ya.
43:19 K: And therefore that relationship brings about a companionship. K:Dan karenanya hubungan itu... mewujudkan suatu persahabatan.
43:26 A: A sharing.

K: A sharing.
A:Suatu proses berbagi.

K:Suatu proses berbagi.
43:27 A: A sharing. Yes.

K: Taking a journey together. And therefore an infinite care on both sides. So it means, how is the teacher to teach mathematics, or whatever it is, to the student, and yet teach it in such a way that you awaken the intelligence in the child, not about mathematics.
A:Suatu proses berbagi. Ya.

K:Melakukan perjalanan bersama. Dan karenanya suatu kepedulian tak berbatas pada kedua belah pihak. Jadi itu berarti, bagaimanakah si guru... mengajar matematika, atau apapun itu, pada si siswa,... namun mengajarnya dengan cara sedemikian rupa,... sehingga Anda membangunkan kecerdasan dalam diri si anak,... tidak perihal matematika.
44:04 A: No, no, of course not, no. Yes. Yes. A:Tidak, tidak, tentu tidak, tidak. Ya. Ya.
44:07 K: And how do you bring this act of teaching, in which there is order, because mathematics means order, the highest form of order is mathematics. Now, how will you convey to the student, in teaching mathematics, that there should be order in his life? Not order according to a blueprint. That's not order. You follow?

A: Yes, yes.
K:Dan bagaimana Anda membawakan tindakan mengajar ini,... di dalam mana ada ketertiban, karena matematika berarti tertib,... bentuk tertinggi dari ketertiban adalah matematika. Nah, bagaimana Anda mau menyampaikan kepada si siswa,... dalam mengajar matematika,... bahwa harus ada ketertiban dalam hidupnya? Bukan ketertiban sesuai suatu cetakan biru. Itu bukan ketertiban. Anda mengikuti?

A:Ya, ya.
44:52 K: Therefore it brings... it's a creative teaching, - not creative - it's an act of learning all the time. So it's a living thing. Not something I have learnt and I am going to impart it to you. K:Karena itu ia membawa... itu adalah pengajaran yang kreatif,... - bukan kreatif - itu adalah suatu tindakan belajar sepanjang waktu. Jadi itu adalah suatu hal yang hidup. Bukan sesuatu yang telah saya pelajari... dan saya akan sampaikan kepada Anda.
45:16 A: This reminds me of a little essay I read many years ago by Simone Weil which she called 'On Academic Studies' or some title like that, and she said that every one who teaches a subject is responsible for teaching the student the relation between what they are studying and the students making a pure act of attention. A:Ini mengingatkan saya akan suatu esei pendek,... yang saya baca banyak tahun lalu,... oleh Simone Weil yang dia namakan 'On Academic Studies'... atau judul semacam itu, dan ia berkata,... bahwa setiap orang yang mengajar suatu mata pelajaran,... adalah bertanggungjawab untuk... mengajar si siswa,... hubungan antara apa yang mereka pelajari... dan para siswa mewujudkan suatu tindakan perhatian murni.
45:47 K: I know, of course, of course. K:Saya tahu, tentu, tentu.
45:49 A: And that, if this doesn't take place, this whole thing doesn't mean a thing. A:Dan bahwa, jika ini tidak terjadi,... seluruhnya itu tiada punya arti apapun.
45:53 K: Sir, that's just it. K:Tuan, itu tepat sekali.
45:54 A: And when one stops to think what would a teacher say, if a student walked up and looked at him and said, 'Fine, we're studying calculus right now. Now you tell me how I am to see this that I am pursuing in relation to my making a pure act of attention'. It would be likely a little embarrassing except for the most unusual person, who had this grasp of the present.

K: Quite. So sir, that's just it. What is the relationship of the teacher to the student in education? Is he training him merely to conform, is he training him to cultivate mere memory, like a machine? Is he training, or is he helping him to learn about life, not just about sex - the life, the whole immensity of living, the complexity of it? Which we are not doing.

A: No. No, even in our language, we refer students to subject matters. They take this, they take that, they take the other, and in fact, there are prerequisites for taking these other things. And this builds a notion of education, which has absolutely no relationship to what...
A:Dan jika orang berhenti sekejap untuk berpikir,... apa yang akan dikatakan seorang pengajar,... jika seorang siswa mendatanginya dan melihat kepadanya dan berbicara,... 'Baik, kita sedang belajar kalkulus saat sekarang ini. Sekarang ceritakan kepada saya bagaimana... saya harus memahami ini apa yang sedang saya ikuti,... dalam kaitannya dengan saya mewujud- kan suatu tindakan perhatian murni'. Ini mungkin akan sedikit membuat terpojokkan,... kecuali bagi seseorang yang sangat luar biasa,... yang mempunyai pemahaman akan masa-kini.

K:Benar. Jadi Tuan, itulah halnya. Apakah hubungan dari si pengajar... terhadap si siswa dalam pendidikan? Apakah dia melatih si siswa hanya sekedar untuk menyesuaikan diri,... apakah ia melatih si murid untuk mengembangkan memori belaka,... seperti suatu mesin? Apakah dia melatih, atau membantu si siswa... untuk belajar perihal kehidupan,... tidak hanya perihal seks - kehidupan,... seluruh kehidupan yang amat luasnya,... kerumitan dari kehidupan? Yang kita tidak sedang lakukan.

A:Tidak. Tidak, bahkan dalam bahasa kita,... kita merujuk siswa-siswa ke pokok-pokok mata pelajaran. Mereka mengambil ini, mereka mengambil itu,... mereka mengambil yang lainnya,... dan kenyataannya, ada prasyarat-prasyarat... untuk mengambil hal-hal yang lainnya itu. Dan ini membangun suatu petunjuk dari pendidikan, yang... sama sekali tidak mempunyai hubungan dengan apa...
47:31 K: None at all. K:Sama sekali tidak.
47:32 A: And yet, and yet amazingly, in the catalogues of colleges and universities across the country there is in the first page or so a rather pious remark about the relation between their going to school and the values of civilisation. And that turns out to be learning a series of ideas. Well, I don't know if they do it any more, but they used to put the word 'character' in there. They probably decided that's unpopular and might very well have dropped that out by now, I'm not sure. Yes, yes. Yes, I'm following what you are saying. A:Dan walaupun demikian, dan meng- herankan, di dalam katalog-katalog... dari kolese-kolese dan universitas universitas lintas negara,... di halaman pertama atau kira-kira demikian,... suatu pernyataan yang agak saleh... mengenai hubungan antara mereka pergi ke sekolah... dan nilai-nilai dari kebudayaan. Dan itu ternyata merupakan pemelajaran dari suatu seri ide-ide. Baik, saya tidak tahu apakah mereka masih melakukannya,... namun mereka biasa mencamtumkan kata 'karakter' di dalamnya. Mereka mungkin memutuskan bahwa itu tidak populer... dan mungkin sekali telah menghapus itu sekarang ini,... Saya tidak pasti. Ya, ya. Ya,... saya mengikuti apa yang Anda sedang katakan.
48:12 K: So, sir, when you feel responsible, there is a flowering of real affection, you understand, sir? A flowering of care for a child, and you don't train him, or condition him to go and kill another for the sake of your country. You follow? All that is involved in it. So, we come to a point, where a human being, as he is now, so conditioned to be irresponsible, what are the serious people going to do with the irresponsible people? You understand? Education, politics, religion, everything is making human beings irresponsible. I am not exaggerating. This is so. K:Jadi, Tuan, ketika Anda merasa bertanggungjawab,... di situ ada suatu pemekaran dari kasih-sayang yang sebenarnya,... Anda paham, Tuan? Suatu pemekaran dari kepedulian bagi si anak,... dan Anda tidak melatihnya, atau mengondisikan dia... untuk pergi dan membunuh seorang lain demi kepentingan negara Anda. Anda mengikuti? Semuanya itu terlibat di dalamnya. Jadi, kita tiba di suatu titik, di mana seorang manusia,... seperti apa dia adanya sekarang,... begitu terkondisinya untuk tidak bertanggungjawab,... apa yang akan dilakukan orang yang serius... dengan orang yang tidak bertanggungjawab? Anda paham? Pendidikan, politik, agama,... semuanya sedang membuat manusia tidak bertanggungjawab. Saya tidak melebih-lebihkan. Demikianlah adanya.
49:36 A: Oh no, you are not exaggerating. Yes. A:Oh tidak, Anda tidak sedang melebih-lebihkan. Ya.
49:39 K: Now, I see this, as a human being, I say, what am I to do? You follow, sir? What is my responsibility in face of the irresponsible? K:Nah, saya melihat ini, sebagai seorang manusia,... saya berkata, apa yang akan saya lakukan? Anda mengikuti, Tuan? Apa tanggungjawab saya terhadap ketiadaan-bertanggungjawab ini?
49:54 A: Well, if it's to start anywhere, as we say in English, it must start at home. It would have to start with me.

K: Yes, at home. So I say, that's the whole point. I have to start with me.

A: Right.
A:Baik, jika ini harus dimulai dari sesuatu,... seperti kita katakan dalam bahasa Inggris,... itu harus dimulai dari rumah. Itu harus dimulai dengan diri saya.

K:Ya, di diri sendiri. Jadi saya berkata, itulah seluruh masalahnya. Saya harus memulai dengan diri saya.

A:Benar.
50:04 K: Then from that the question arises: then you can't do anything about the irresponsible. K:Lalu dari itu timbul pertanyaan:... lalu Anda tidak dapat berbuat apapun mengenai yang tak-bertanggungjawab.
50:12 A: No. Exactly.

K: Ah, no, sir. Something strange takes place.
A:Tidak. Tepat sekali.

K:Ah, tidak, Tuan. Sesuatu yang aneh berlangsung.
50:18 A: Oh, I misunderstood you. I'm sorry. What I meant by replying there is that I don't attack the irresponsible. A:Oh, saya salah-mengertikan Anda. Saya mohon maaf. Apa yang saya maksudkan dengan menjawab... adalah bahwa saya tidak me- nyerang yang tidak bertanggungjawab.
50:25 K: No. No.

A: No, no. Yes, go ahead, yes.
K:Bukan. Bukan.

A:Bukan, bukan. Ya, lanjutkan, ya.
50:27 K: Something strange takes place, which is: consciousness, the irresponsible consciousness is one thing, and the consciousness of responsibility is another. Now, when the human being is totally responsible, that responsibility, unconsciously, enters into the irresponsible mind. I don't know if I'm conveying anything. K:Sesuatu yang aneh berlangsung, yang adalah:... kesadaran,... kesadaran yang tidak bertanggungjawab adalah satu hal,... dan kesadaran akan tanggungjawab adalah hal lain. Sekarang, ketika manusia secara total bertanggungjawab,... tanggungjawab itu, tanpa disadari,... masuk ke dalam batin yang tidak bertanggungjawab. Saya tidak tahu apakah saya sedang menyampaikan sesuatu apapun.
51:05 A: Yes. No, no, go ahead. A:Ya. Tidak, tidak, teruskanlah.
51:09 K: Sir, look. I'm irresponsible. Suppose I'm irresponsible, you are responsible. You can't do anything consciously with me. Because the more you actively operate on me, I resist. K:Tuan, lihat. Saya tidak bertanggungjawab. Misalkan saya tidak bertanggungjawab, Anda bertanggungjawab. Anda tidak dapat melakukan apapun secara sadar dengan saya. Karena makin Anda secara aktif... 'membedah' saya, saya menentang.
51:29 A: That's right, that's right. That's what I meant by no attacking. A:Itu benar, itu benar. Itu yang saya maksudkan dengan tiada penyerangan.
51:33 K: No attacking. I react violently to you. I build a wall against you. I hurt you. I do all kinds of things. But you see that you cannot do anything consciously, actively, let's put it that way. K:Tiada penyerangan. Saya bereaksi dengan keras pada Anda. Saya membangun suatu tembok melawan Anda. Saya sakiti Anda. Saya lakukan segala macam hal. Namun Anda melihat bahwa Anda... tidak dapat melakukan apapun secara sadar,... secara aktif, mari kita ungkapkan dengan cara itu.
51:48 A: Designedly.

K: Designedly, planned, which is what they are all trying to do. But if you can talk to me, to my unconscious, because the unconscious is much more active, much more alert, much more... sees the danger much quicker than the conscious. So it is much more sensitive. So if you can talk to me, to the unconscious, that operates. So you don't actively, designedly attack the irresponsible. They have done it. And they have made a mess of it.
A:Terpola.

K:Terpola, terencana,... yang adalah apa yang mereka semuanya mencoba untuk lakukan. Tapi jika Anda dapat berbicara pada saya, pada bawah-sadar saya,... karena bawah-sadar jauh lebih aktif,... jauh lebih siaga, jauh lebih...melihat bahaya,... jauh lebih cepat dari pada yang sadar. Jadi ia jauh lebih sensitif. Jadi jika Anda dapat berbicara pada saya, pada bawah-sadar,... itu beroperasi. Jadi Anda tidak secara aktif, terpola menyerang yang tak-bertanggungjawab. Mereka telah melakukannya. Dan mereka telah menjadikan suatu kekacauan darinya.
52:39 A: Oh yes, it compounds, complicates the thing further. A:Oh ya, itu bertambah, membuatnya makin ruwet.
52:41 K: Whereas if you talk to him, you talk to me, but your whole inward intention is to show how irresponsible I am, what responsibility means - you follow? - you care. In other words, you care for me.

A: Yes, yes. I was chuckling because the complete and total opposite crossed my mind, and it just seemed so absolutely absurd. Yes.
K:Sedangkan jika Anda berbicara padanya, Anda berbicara pada saya,... tetapi seluruh curahan batin Anda adalah... untuk menunjukkan bagaimana tidak bertanggungjawabnya saya,... apa arti tanggungjawab... - Anda mengikuti? - Anda peduli. Dengan kata-kata lain, Anda peduli untuk saya.

A:Ya, ya. Saya tertawa kecil sebab... sebab sesuatu yang lengkap dan total berlawanan melintas di batin saya,... dan ia nampaknya benar-benar begitu mutlak menggelikan. Ya.
53:11 K: You care for me, because I am irresponsible. You follow?

A: Exactly.
K:Anda peduli untuk saya, karena saya tidak bertanggungjawab. Anda mengikuti?

A:Tepat sekali.
53:17 K: Therefore you care for me. And therefore you are watching not to hurt me, not to... you follow? In that way you penetrate very, very deeply into my unconscious. And that operates unknowingly, when suddenly I say, 'By Jove, how irresponsible I am' - you follow? - that operates. I have seen this, sir, in operation, because I've talked for 50 years, unfortunately or fortunately, to large audiences, tremendous resistance to anything new. Say, if I said, 'Don't read sacred books', which I say all the time, because you are just conforming, obeying. You are not living. You are living according to some book that you have read. Immediately there is resistance: 'Who are you to tell us?' K:Karenanya Anda peduli untuk saya. Dan karenanya Anda sedang mengamati... untuk tidak melukai saya, tidak untuk...Anda mengikuti? Dengan cara itu Anda... menembus sangat, sangat dalam ke bawah-sadar saya. Dan itu beroperasi tanpa diketahui, ketika saya mendadak berkata,... 'Astaga, bagaimana tidak bertanggung- jawabnya saya' - Anda mengikuti? -... itu beroperasi. Saya telah melihat ini, Tuan,... beroperasi, karena saya telah berbicara selama 50 tahun,... kurang beruntung atau beruntung, pada hadirin yang besar,... penolakan yang luar biasa pada apapun yang baru. Katakanlah, jika saya berkata, 'Jangan baca buku-buku sakral', yang selalu saya katakan,... karena Anda hanya sedang menyesuaikan, mematuhi. Anda tidak sedang hidup. Anda sedang hidup sesuai dengan buku tertentu... yang Anda telah baca. Seketika di situ ada penolakan: 'Anda itu siapa untuk menyuruh kami?'.
54:24 A: Not to do something.

K: Not to do this or to do that. So I say, all right. I go on pointing out, pointing out. I'm not trying to change them. I'm not doing propaganda, because I don't believe in propaganda. It's a lie. So I say, look, look what you do when you are irresponsible. You are destroying your children. You send them to war to be killed and to be maimed, and to kill and to maim. Is that an act of love, is that affection, is that care? Why do you do it? And I go into it. They get bewildered. They don't know what to do! You follow, sir? So it begins to slowly seep in.
A:Untuk tidak melakukan sesuatu.

K:Untuk tidak melakukan ini atau untuk melakukan itu. Jadi saya berkata, baik. Saya lanjutkan menunjukkan, menyampaikan. Saya tidak berusaha untuk merubah mereka. Saya tidak sedang melakukan propaganda,... sebab saya tidak percaya dengan propaganda. Itu suatu kebohongan. Jadi saya berkata, lihat,... lihat apa yang Anda lakukan ketika Anda tidak bertanggungjawab. Anda sedang merusak anak-anak Anda. Anda mengirim mereka ke peperangan... untuk dibinasakan atau dicacatkan, dan untuk membunuh dan mencacatkan. Apakah itu suatu tindakan cinta, apakah itu kasih, apakah itu peduli? Mengapa Anda melakukannya? Dan saya masuk ke dalamnya. Mereka menjadi bingung. Mereka tidak tahu harus berbuat apa! Anda paham, Tuan? Jadi itu mulai meresap masuk secara perlahan.
55:15 A: Well, at first it's such a shock. It sounds positively subversive to some. A:Ya, di awalnya itu adalah suatu kejutan yang demikian besarnya. Kedengarannya bagi orang-orang tertentu demikian subversifnya.
55:23 K: Oh, absolutely, absolutely subversive. K:Oh, mutlak, subversif secara mutlak.
55:25 A: Of, course, of course. Yes. A:Tentu, tentu. Ya.
55:31 K: So we enter now into something, which is: my relationship to another, when there is total responsibility, in which freedom and care go together, the mind has no image in relationship at all. Because the image is the division. Where there is care, there is no image. K:Jadi sekarang kita masuk ke dalam sesuatu, yakni:... hubungan saya dengan orang lain,... ketika ada tanggungjawab yang total,... dalam mana kebebasan dan kepedulian jalan bersama,... batin sama sekali tidak mempunyai citra dalam hubungan. Karena citra adalah pemisahan. Ketika ada kepedulian, di situ tidak ada citra.
56:12 A: This would lead us into what perhaps later we could pursue: love. A:Ini akan membawa kita ke dalam... apa yang barangkali nanti dapat kita lanjutkan:... kasih.
56:22 K: Ah, that's a tremendous thing.

A: Yes, yes.
K:Ah, itu adalah sesuatu yang amat luar biasa.

A:Ya, ya.
56:26 K: We have to go into it.

A: Could we lay a few words before that, I don't know necessarily that next time we would do that, but it would come naturally. I've been listening to what you have been saying, and it's occurred to me that, if one is responsible and care is continuous with that, one would not fear. One could not fear. Not would not, could not,

K: Could not, you're not capable.
K:Kita harus menyimaknya.

A:Dapatkah kita... mengawali beberapa kata-kata sebelumnya,... saya tidak tahu apakah perlu bahwa... lain kali kita akan melakukan itu,... namun itu akan datang secara wajar. Saya telah mendengarkan pada apa yang Anda telah katakan,... dan telah tampak pada saya bahwa, jika seseorang bertanggungjawab... dan kepedulian bersinambung dengan itu,... seseorang tidak akan merasa takut. Seseorang tidak dapat berasa takut. Bukan tidak akan, tidak dapat.

K:Tidak dapat, Anda tidak mampu.
57:04 A: ...could not fear. A:...tidak dapat berasa takut.
57:06 K: You see, that means really, one must understand fear. K:Anda lihat, itu benar-benar berarti, seseorang harus memahami rasa takut.
57:13 A: One must understand fear. A:Seseorang harus memahami rasa takut.
57:15 K: And also the pursuit of pleasure. Those two go together. They are not two separate things. K:Dan juga pengejaran akan kesenangan. Keduanya itu pergi bersama-sama. Mereka bukan dua hal yang terpisah.
57:24 A: What I have learned here in our discussion is that what it is, if I have followed you correctly, that we should turn ourselves toward understanding, is not what are called values.

K: Oh no!
A:Apa yang telah saya pelajari di sini dalam diskusi kita adalah,... apa adanya, jika saya telah ikuti Anda dengan benar,... bahwa kita harus arahkan diri kita kepada pemahaman,... adalah bukan apa yang kita sebut nilai-nilai.

K:Oh bukan!
57:43 A: We don't understand love. We understand all those things which we catch ourselves into, that militate against any possibility whatsoever. This is what's so hard to hear, to be told that there just is no possibility. This produces immense terror. Do you think next time when we converse together we could begin at that point where we could discuss fear? A:Kita tidak memahami kasih. Kita mengerti semua hal-hal... yang ke dalam mana kita menjebakkan diri,... yang menentang terhadap setiap kemungkinan apapun. Inilah yang paling susah untuk didengar,... untuk diberitahu bahwa sama sekali tidak ada kemungkinan. Ini menghasilkan kengerian yang luar biasa. Apakah Anda pikir, lain kali ketika kita berbincang bersama,... kita dapat mulai pada titik di mana kita dapat membicarakan rasa takut?
58:17 K: Oh yes.

A: Good.
K:Oh ya.

A:Baik.
58:18 K: But, sir, before we enter fear, there is something which we should discuss very carefully: what is order in freedom? K:Tapi, Tuan, sebelum kita masuk ke dalam rasa takut, ada sesuatu,... yang kita harus diskusikan amat hati-hati:... apakah ketertiban dalam kebebasan?
58:36 A: Fine, fine, yes, yes. A:Baik, baik, ya, ya.